Lusi Epsilawati
TEHNIK RADIOGRAFI
Tehnik radiografi Intraoral
1. Intraoral radiograf
Periapikal : bisektris, paralel
Bitewing
Oklusal radiografi
Rahang atas : standar , submentovertex,
obliqe
Rahang bawah : true oklusal/90, 45, oblique
No. Teknik Foto Posisi Gambar
1. Ekstraoral
Panoramik
Lateral Sefalometri
Water view
PA/AP
Lateral Skull
Sub mentovertex
Reverstowne
SLOB RULE FROM CLARK
By Lusi
Aturan
incisors
canine
premolar
molar
distal mesial
mesial Horizontal movement
Apabila tabung dipindahkan baik
secara distal dan atau mesial
makan gambaran akan bergeser.
objek bukal (kuning) bergerak ke
mesial (berlawanan dengan
gerakan tabung) dan objek di
distal
bagian lingual (merah) bergerak ke
distal (arah yang sama seperti
tabunghead).
distal mesial
mesial
Horizontal movement
Pada diagram di kanan, tubehead
dipindahkan secara mesial dan
balok diarahkan secara distal. Pada
radiografi, objek bunga bukal
distal
(kuning) bergerak secara distal
(berlawanan dengan gerakan
tabunghead) dalam kaitannya
dengan molar kedua dan objek
minat lingual (merah) bergerak
secara mesial (arah yang sama
seperti tabunghead) dalam
kaitannya dengan molar kedua.
distal mesial
Gerakan Vertical dari tube x-ray
Maxillary PA
BW
Mandibular PA
Dalam bergerak arah vertikal maka tabung akan berlawanan
dengan objek yang akan dilihat.
Gerakan Vertical
Orthodontic assessment
To assess bone lesions or an unerupted tooth
For the dental surgery
To assess of periodontal bone support
To assess of third molars
Di Rumah Sakit Panoramik juga digunakan
untuk :
Fractures
Antral disease
Destructive diseases pada TMJ
For implant
Prinsip kerja : Rotational tomography using a slit
X-ray beam
Ini adalah tipe yang
sekarang digunakan,
dimana sinar dan sensor
atau film berjalan
berputar
Berjalan berputar sejalan
dengan Horizontal plane
Diagram showing the gradual
build-up of a panoramic
tomograph over an 18-second
cycle, illustrating how a different
part of the patient is imaged at
different stages in the cycle.
Technique and positioning
D. Posisi miring
maka yang lebih
dekat ke sensor
akan lebih besar dan
panjang
TEMPOROMANDIBULAR JOINT
Dobó-Nagy, Csaba
Semmelweis University
Hal yang perlu diketahui
Anatomi
Kondisi Klinis
Posisi pengambilan : open atau close
Pathological conditions
Anatomi TMJ Normal
disk
Glenoid fossa
tubercle
(articular
eminence)
condyle
A P
L R
Visualization of the TMJ
Radiographyc projections for
TMJ
Tr
TrOrb
Pharingeal
Pan
RevTowne
SMV
Transcranial projection
Reverse Towne’s
Transorbital
Transpharyngeal
Dental panoramic tomograph
Double lateral view of TMJ
SMV
Corrected tomography
Main pathological signs of
TMJ
A B C
D E F
G H I
Adaptive response
Osteophyte formation
Fracture
osteochondroma
Dislocaition of disk without
reduction
Diagnostic informations of
CT
MUTU/QUALITY RADIOGRAFI
Syarat unt dapat di
interpretasi
Kelengkapan radiograf
Mutu/ kualitas radiograf
Radiograf harus di beri label : nama, tgl
pemotretan dan usia
Kelengkapan Radiograf
KESALAHAN RADIOGRAFI
Foto Terlalu Gelap
Penyebab Utama :
• Overdevelopment
• Paparan X-ray berlebih
Film berkabut
Penyebab Utama :
Underdevelopment
Exposure X-ray kurang
Kurang Kontras
Penyebab Utama :
Teknik salah → Pasien bergerak, film terlalu ditekan selama
exposure , posisi pasien salah (pada foto panoramic)
Exposure X-ray berlebihan → Setting exposure yang salah
untuk objek yang tipis menyebabkan film terbakar
Penampakan Benda
Asing
Penyebab Utama :
Kesalahan penanganan → Paket film tertekuk, penanganan
di kamar gelap tidak hati-hati
Kesalahan pemrosesan → Spot putih asing, kurang bahan
saat perendaman film, setting mesin rusak, pasien menggigit
film terlalu keras, kotoran pada intensifying screen
Penempatan posisi
salah
Penyebab Utama :
Penempatan paket film salah → Posisi film terbalik (+foto
terlalu terang), tidak menunjukkan daerah yang dimaksud,
film digunakan dua kali (+ film lebih gelap)
Penempatan tabung X-ray salah → Sudut tabung terlalu
tinggi menyebabkan pemendekan bayangan, sudut tabung
terlalu kecil menyebabkan pemanjangan bayangan
Penempatan pasien salah → Posisi pasien salah (pada unit
panoramic)
By Lusi E
FILM PROCESSING
Film Processing
Step 1.
Persipan
Pastikan cairan kimia tersedia dengan suhu yang
benar
Step 2.
Siapkan kaset bila ada
Hati-hati dengan jari
X-ray film hanya dapat dipegang diujung film
Manual Processing Continued
Step 3.
Developing the film
Direndam didalam cairan devoleper selama 5 menit
bile suhu 70⁰
Step 4.
Rinsing the film
Menghilangkan sisa developer
Dicuci selama 20-25 detik
Manual Processing Cont.
Step 5.
Fixing the Film
Menetapkan gambar di dalam film
Step 6.
Washing the Film
Membuang sisa Fixer dan lakukan pencucian dalam
20-30 mins.
Manual Processing cont.
Step 7.
Drying the film
Film dikeringkan