Anda di halaman 1dari 7

1.

POSISI DALAM RADIOLOGI

1.1 Pengertian Teknik Radiografi

Teknik radiografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana

tata cara pemeriksaan dengan menggunakan sinar-x untuk menghasilkan

gambaran bagian anatomi tubuh untuk menegakkan diagnosa.

1.2 Istilah Bagian Tubuh Dalam Posisi Normal

• Anterior dan ventral : Bagian depan tubuh

• Caudal, Caudad, dan inferior : bagian yang jauh dari kepala

• Central : bagian pusat tubuh

• Centralateral : bagian yang berlawanan dengan bagian tubuh lainnya.

• Cranial, cephalis dan superior : bagian yang mengarah ke kepala

• Deep : bagian yang jauh dari permukaan tubuh

• Distal : bagian yang jauh dari pusat tubuh

• External : bagian luar tubuh

• Internal : bagian dalam tubuh

• Ipsilateral : bagian tubuh yang sama dengan bagian tubuh lainnya.

• Lateral : sisi samping tubuh.

• Medial dan mesial : bagian tengah tubuh

• Peripheral : bagian yang dekat dengan permukaan tepi atau di luar

bagian tubuh

• Plantar : telapak kaki

• Palmar : telapak tangan

• Posterior dan dorsal : punggung bagian tubuh

• Proximal : bagian yang dekat dengan pusat tubuh (awal)


• Superficial : daerah atau bagian yang dekat dengan permukaan kulit

(permukaan)

1.3 Pemposisian dalam Radiologi

Pemposisian pada saat melakukan pemeriksaan radiografi dapat

dibedakan menjadi 2 yaitu : posisi pasien dan posisi objek..

1.3.1 Istilah Pemposisian pada pasien

Posisi pasien adalah posisi pasien secara keseluruhan pada saat

dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan sinar-x atau pada

saat dilakukan pemotretan (pengambilan gambar). Adapun

posisi pasien saat melakukan pemotretan atau pengambilan

gambar dalam pemeriksaan radiografi antara lain :

 Up Right : posisi pasien berdiri atau searah dengan garis

vertical.

 Recumbent : posisi pasien tidur dengan beberapa posisi

 Prone : posisi pasien tidur telungkup

 Supine : posisi pasien tidur tengadah

 Lateral : posisi pasien tidur miring tegak lurus dengan kaset

 Tendelenburg : posisi pasien tidur dimana kaki lebih tinggi

dari kepala.

 Powler : posisi pasien tidur dimana posisi kaki lebih rendah

dari kepala.

 Litotomy : posisi pasien tidur tengadah seperti orang

melahirkan.
1.3.2 Istilah Pemposisian pada Objek Pemeriksaan

Posisi objek adalah posisi pasien pada sebagian tubuh pada

saat di lakukan pemeriksaan dengan menggunakan sinar-x atau

pada saat dilakukan pemotretan (pengambilan gambar).

Adapun posisi objek saat melakukan pemotretan atau

pengambilan gambar dalam pemeriksaan radiografi antara lain:

 Fleksio : gerakan melipat sendi

 Ekstensio : gerakan membuka sendi.

 Endorotasi : gerakan memutar ke dalam.

 Eksorotasi : gerakan memutar ke luar.

 Adduksi : gerakan merapat ke tubuh.

 Abduksi : gerakan menjauh dari tubuh.

 Eversion : gerakan memutar ke luar atau lateral

 Inversion : gerakan memutar ke dalam atau medial

 Inspirasi : gerakan menarik nafas.

 Ekspirasi : gerakan mengeluarkan nafas

1.4 Pengertian Proyeksi

Proyeksi mengacu pada arah pusat sinar central ray (CR) saat keluar

dari tabung sinar – x dan menembus objek hingga sampai image

reseptor (film)

1.4.1 Proyeksi Antero-Posterior (AP)

Anteroposterio : posisi pasien bisa berdiri (erect position) atau

tidur (supine position) dimana bagian belakang dari tubuh


menempel pada bidang kaset dan bagian depan menghadap

datangnya arah sinar, arah sinar (central ray) tegak lurus

terhadap bidang kaset.

1.4.2 Proyeksi Postero-Anterior (PA)

Posterioanterior : posisi pasien bisa berdiri (erect position) atau

tidur (supine position) dimana bagian depan dari tubuh

menempel pada bidang kaset dan bagian belakang dari tubuh

menghadap datangnya arah sinar, arah sinar (central ray) tegak

lurus terhadap bidang kaset.

1.4.3 Proyeksi Lateral

posisi pasien bisa berdiri (erect position) atau tidur (supine

position) dimana bagian lateral kiri dari tubuh menempel pada

bidang kaset dan bagian lateral kanan dari tubuh menghadap

datangnya arah sinar, begitu sebaliknya kalau bagian lateral

kanan dari tubuh menempel pada bidang kaset maka bagian

lateral kiri dari tubuh menghadap datangnya arah sinar, arah

sinar (central ray) tegak lurus terhadap bidang kaset.

1.4.4 Proyeksi Right Anterior Oblique (RAO)

RAO (Right Anterior Oblique) : arah sinar tegak lurus

terhadap bidang kaset dimana bagian anterior kanan menempel

atau dekat dengan kaset. Seperti contoh di bawah: Proyeksi

dan posisi pada pemeriksaan pada PA Oblique Kanan (RAO)

Rib atau Tulang Costae. Pasien di posisikan tidur telungkup

(prone) atau berdiri (erect) dengan bagian anterior kanan


membentuk sudut 30o dengan bidang kaset. Posisi objek

bagian anterior dextra dekat dengan kaset dan membentuk

sudut dengan bidang kaset. Focus Film Distance (FFD) : 150

cm, Central Ray (CR) adalah Vertikal atau horisontal / tegak

lurus terhadap bidang kaset , Central Point (CP) terletak pada

pertengahan costae kiri pada posisi oblique.

1.4.5 Proyeksi Left Anterior Oblique (LAO)

LAO (Left Anterior Oblique) : arah sinar tegak lurus terhadap

bidang kaset dimana bagian anterior kiri menempel atau dekat

dengan kaset. contohnya seperti di bawah: Proyeksi dan posisi

pada pemeriksaan pada PA Oblique Kiri (LAO) Rib atau

Tulang Costae. Pasien di posisikan tidur telungkup (prone)

atau berdiri (erect) dengan bagian anterior kiri membentuk

sudut 30O dengan bidang kaset. Posisi objek bagian anterior

kiri dekat dengan kaset dan membentuk sudut dengan bidang

kaset. Focus Film Distance (FFD) : 150 cm, Central Ray (CR)

adalah Vertikal atau horisontal / tegak lurus terhadap bidang

kaset , Central Point (CP) terletak pada pertengahan costae

kanan pada posisi oblique.

1.4.6 Proyeksi Right Posterior Oblique (RPO)

RPO (Right Posterior Oblique) : arah sinar tegak lurus

terhadap bidang kaset dimana bagian posterior kanan

menempel atau dekat dengan kaset. Seperti contoh di bawah:

Proyeksi dan posisi pada pemeriksaan pada AP Oblique Kanan


(RPO) Rib atau Tulang Costae. Pasien di posisikan tidur

telungkup (prone) atau berdiri (erect) dengan bagian posterior

kanan membentuk sudut 30O dengan bidang kaset. Posisi objek

bagian posterior dextra dekat dengan kaset dan membentuk

sudut dengan bidang kaset. Focus Film Distance (FFD) : 150

cm, Central Ray (CR) adalah Vertikal atau horisontal / tegak

lurus terhadap bidang kaset , Central Point (CP) terletak pada

pertengahan costae kanan pada posisi oblique.

1.4.7 Proyeksi Left Posterior Oblique (LPO)

LPO (Left Posterior Oblique) : arah sinar tegak lurus terhadap

bidang kaset dimana bagian posterior kiri menempel dengan

bidang kaset. Seperti contoh di bawah: Proyeksi dan posisi

pada pemeriksaan pada AP Oblique Kanan (LPO) Rib atau

Tulang Costae. Pasien di posisikan tidur telungkup (prone)

atau berdiri (erect) dengan bagian posterior kiri membentuk

sudut 30O dengan bidang kaset. Posisi objek bagian posterior

kiri dekat dengan kaset dan membentuk sudut dengan bidang

kaset. Focus Film Distance (FFD) : 150 cm, Central Ray (CR)

adalah Vertikal atau horisontal / tegak lurus terhadap bidang

kaset, Central Point (CP) terletak pada pertengahan costae kiri

pada posisi oblique.

1.4.8 Proyeksi Axial

Pengambilan gambar dengan arah sinar atau central ray

membentuk sudut.
1.4.9 Proyeksi Tangentinal

Suatu posisi untuk mengambil gambaran pada permukaan

tubuh dimana central ray pada permukaan obyek yang akan di

periksa.

1.4.10 Proyeksi Decubitus

Lateral Decubitus : lateral decubitus ada dua yaitu lateral

Decubitus Kiri (LLD) dimana pasien berbaring pada sisi kiri

dengan sisi kanan di atas, dan Lateral Decubitus Kanan (RLD)

pasien berbaring pada sisi kanan dan bagian kiri di atas. Untuk

central ray atau arah sinar horizontal terhadap lantai menembus

pasien dari arah anterior ke posterior.

Dorsal Decubitus : pasien berbaring terlentang atau supine

pada meja radiografi dengan arah sinar atau central ray

horizontal terhadap lantai.

Ventral Decubitus : pasien berbaring telungkup atau prone

pada meja radiografi dengan arah sinar atau central ray

horizontal terhadap lantai.

Anda mungkin juga menyukai