Oleh:
Reni Agustin, S. Ked
17180112148
Pembimbing:
dr. Reni Zuraida, M.Si
NPM : 1718012148
Penulis mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “EVALUASI PROGRAM KESEHATAN JIWA PADA KUNJUNGAN
PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA DI PUSKESMAS KAMPUNG
SAWAH BULAN JANUARI–SEPTEMBER 2019” sebagai tugas akhir
kepaniteraan klinik Ilmu Kedokteran Komunitas di Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dr. Reni Zuraida, M.Si sebagai
pembimbing lapangan di Puskesmas Kampung Sawah yang telah memberikan
bimbingan, bantuan dan saran sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini, sehingga
krtitik dan saran untuk pengembangan makalah ini sangat penulis butuhkan untuk
bekal penulis di masa yang akan datangakan. Penulis berharap makalah ini dapat
memperkaya ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan dan bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ......iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... ...... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. ...... 3
1.3 Tujuan Penulis ................................................................................... ...... 3
1.4 Manfaat .............................................................................................. ...... 4
Tabel Halaman
Gambar Halaman
Skizofrenia adalah salah satu gangguan jiwa berat yang dapat mempengaruhi
pikiran, perasaan, dan perilaku individu. Skizofrenia adalah bagian dari
gangguan psikosis yang terutama di tandai dengan kehilangan pemahaman
terhadap realitas dan hilangnya daya tilik diri (insight) (Sadock et al., 2014).
Pada gangguan psikosis, termasuk juga skizofrenia, dapat ditemukan gejala
gangguan jiwa berat seperti halusinasi, waham, perilaku yang kacau, dan
pembicaraan yang kacau, serta gejala negatif (Stahl, 2013).
Menurut data hasil Riset Kesehatan Dasar 2013, penderita gangguan mental
emosional pada remaja dengan usia di atas 15 tahun di Indonesia mencapai 6%.
Berdasarkan data pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 9.8%
penduduk Indonesia mengalami masalah gangguan mental emosional
(Riskesdas, 2018 ). Sedangkan pada tahun 2013 jumlah penderita gangguan
jiwa mencapai 1,7 juta, prevalensi penderita gangguan jiwa berat saat itu hanya
sekitar 400 ribu orang (Riskesdas, 2013 ). Pada tahun 2018 ada peningkatan
prevalensi rumah tangga menjadi 7 juta rumah tangga. Artinya per 1.000 rumah
tangga terdapat 7 rumah tangga yang menderita skozofrenia atau psikosis
sehingga jumlahnya diperkirakan sekitar 450 ribu ODGJ berat dengan cakupan
pengobatan 84.9% (Riskesdas,2018).
a. Tujuan Umum
Mengevaluasi program program kesehatan jiwa pada kunjungan pasien
dengan gangguan jiwa di Puskesmas Kampung Sawah periode Januari-
September 2019
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui secara umum program dan cakupan program program
kesehatan jiwa pada kunjungan pasien dengan gangguan jiwa di
Puskesmas Kampung Sawah.
2. Mengetahui dan menentukan permasalahan dari pelaksanaan program
kesehatan jiwa pada kunjungan pasien dengan gangguan jiwa di
Puskesmas Kampung Sawah.
3. Mengetahui kemungkinan penyebab masalah tidak tercapainya target
dari program kesehatan jiwa pada kunjungan pasien dengan gangguan
jiwa di Puskesmas Kampung Sawah.
4. Mampu menentukan alternatif pemecahan masalah dalam
meningkatkan angka cakupan kunjungan pasien dengan gangguan jiwa
di Puskesmas Kampung Sawah.
2.3 Kepatuhan
2.3.1 Definisi
Kepatuhan adalah bentuk prilaku yang ditimbulkan akibat adanya
interaksi antara tenaga kesehatan dan pasien sehingga pasien mengerti
dan menyetujui segala konsekuensi serta melaksanakannya (Kemenkes,
2011). Kepatuhan yaitu menggambarkan bagaimana pasien tersebut
mau mengikuti petunjuk dan rekomendasi terapi dari tim perawat atau
dokter (Gajski & Karlovic, 2008). Kepatuhan berobat merupakan
prilaku untuk menelan obat sesuai dengan jadwal dan dosis obat yang
dianjurkan sesuai kategori yang telah ditentukan (Karmila, 2016 ).
Kepatuhan ialah prilaku individu dalam minum obat, mematuhi diet,
atau melakukan perubahan gaya hidup sesuai dengan anjuran terapi dan
kesehatan (Kozier, 2010).
2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Rawat Jalan
Suatu program pengobatan sangat membutuhkan kepatuhan dari setiap
pasien, baik itu pengobatan jangka pendek maupun jangka panjang.
Pengobatan rawat jalan pada pasien gangguan jiwa merupakan
pegobatan yang rentan terhadap kepatuhan, seringkali pasien merasa
jenuh untuk melakukan pengobatan terus menerus dan kemudian tidak
patuh pada pengbatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan
pengobatan rawat jalan pada pasien gangguan jiwa diantaranya
(Otpataku et al., 2015) :
P=MxIxV
C
Keterangan :
P : Priority
M : Magnitude
I : Importancy
V : Vulnerability
C : Cost
BAB IV
GAMBARAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Peta Wilayah
7 BBLR 10 16 13 8 29 76
12 BURISTI 19 32 25 15 60 151
4.4. Program
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas
yakni terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia Sehat,
puskesmas bertanggung jawab untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya
jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan
menjadi dua yaitu:
Masyarakat
b) Indikator:
- Tatanan sehat
b) Indikator:
a) Kegiatan:
- ANC
- Pertolongan persalinan
- MTBS
- Imunisasi
- KB
b) Indikator :
- Cakupan K1 dan K4
- Cakupan Linakes
- Cakupan imunisasi
- Cakupan MKET
a) Kegiatan:
- Distribusi Vit A
b) Indikator:
- Cakupan Vit A
a) Kegiatan:
- Diare
- ISPA
- Malaria
- Tuberculosis
- HIV-AIDS
- Hepatitis
- Kusta
- DBD
- Kecacingan
b) Indikator:
- Cakupan Kelambunisasi
b) Indikator:
b) Indikator :
b) Indikator :
- Pos UKK
b) Indikator :
b) Indikator :
- posyandu usila
b) Indikator :
tolak ukurnya (target). Apabila ditemukan adanya kesenjangan antara tolak ukur
dengan capaian suatu program maka harus dicari kemungkinan penyebab masalah
pada unsur masukan (input, proses, atau lingkungan). Pada program kunjungan
pasien dengan gangguan jiwa di Puskesmas Kampung Sawah, tolak ukur telah
ditentukan oleh pelaksanan program pada awal masa kerja agar program dapat
berjalan dengan baik dan benar. Adapun sumber rujukan tolak ukur penilaian yang
Kesehatan Jiwa Puskesmas Kampung Sawah tahun 2019, untuk program kunjungan
pasien dengan gangguan jiwa. Target capaian program tersebut adalah 100% dari
jumlah pasien gangguan jiwa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kampung Sawah.
Kampung Sawah ditetapkan sebesar 100%. Pada program kunjungan pasien dengan
periode Januari – September 2019 didapatkan rata-rata sebesar 11.1%. Serta tolak
ukur program gangguan jiwa yang dilakukan kunjungan rumah oleh Perawat
Januari – September 2019 didapatkan rata-rata sebesar 16.1%. Analisis antara tolak
Tabel 6. Data laporan Pasien dengan Gangguan Jiwa di wilayah kerja Puskesmas Kampung
Sawah bulan Januari – September 2019
No. Variabel Keluaran Tolak Ukur Pencapaian Masalah
1 Persentase Kunjungan Target Angka Jumlah dan (+)
Pasien dengan Kunjungan Pasien persentase
Gangguan Jiwa di dengan Gangguan Kunjungan Pasien
wilayah kerja Jiwa 100% target di dengan Gangguan
Puskesmas Kampung Puskesmas Jiwa di Puskesmas
Sawah Kampung Sawah Kampung Sawah
bulan Januari –
September 2019
rata-rata sebesar
11.1 %.
2 Persentase penderita Target angka Jumlah dan (+)
gangguan jiwa yang penderita gangguan persentase
dilakukan kunjungan jiwa yang dilakukan penderita
rumah oleh Perawat kunjungan rumah gangguan jiwa
Kesehatan Jiwa oleh PKJM 100% yang dilakukan
Masyarakat (PKJM) target di Puskesmas kunjungan rumah
Kampung Sawah oleh PKJM di
Puskesmas
Kampung Sawah
bulan Januari –
September 2019
rata-rata sebesar
16.1 %.
Berdasarkan analisis pada tabel di atas didapatkan kesenjangan antara tolak ukur
orang setiap bulan nya. Serta tolak ukur program gangguan jiwa yang dilakukan
sebesar 16.1% dengan jumlah pasien yang di kunjungi oleh PKJM di Puskesmas
Prioritas masalah yang sudah ditemukan, yaitu kunjungan pasien dengan gangguan
jiwa di Puskesmas Kampung Sawah. Masalah ini ditegakkan karena adanya
kesenjangan antara pencapaian dan target. Prioritas masalah ditetapkan dengan
menggunakan metode USG.
sistem. Faktor utama yang mempengarui keberhasilan program yaitu faktor internal
faktor eksternal antara lain; Pengetahuan, sikap dan perilaku (PSP) masyarakat
Input
- SDM: jumlah tenaga kesehatan ( Penyuluh, PKJM, kader, dokter )
- Sarana prasarana : Puskesmas, Pusling, Pustu, Poskesdes
- Lingkungan: Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat yang
kurang kooperatif, lokasi rumah pasien yang jauh
Proses
- Pelaksanaan program kunjungan pasien dengan gangguan
jiwa di Puskesmas.
Proses
- Target pencapaian 100%
Setelah mengetahui faktor atau masalah, langkah berikutnya adalah mencari akar
masalah dalam hal ini penulis mencari akar masalah dengan menggunakan diagram
fishbone.
METHODE
Masih banyak
Kesadaran Masyarakat Tidak ada yang
stigma / persepsi
masih kurang mengantar pasien
yang masih keliru Home Visit untuk berobat
tentang ODGJ belum maksimal
Dukungan dari keluarga
masih kurang
Kesehatan Jiwa
Belum memiliki
Dana dan transportasi Jamkesmas/BPJS
Kurangnya
ODGJ dan keluarga /Askes/KIS dan sarana informasi
yang tidak memadai Kartu identitas
Ketersedian obat
Gambar 3. Fishbone
Dari diagram fishbone di atas, perlu dicari masalah-masalah yang paling
Kesadaran Masyarakat
masih kurang 3 4 3 3 4 3 3 3 3 207
2. Method
Penyuluhan tentang
Kesehatan jiwa belum 2 2 2 1 1 1 1 3 2 60
maksimal
Home Visit belum
2 2 1 2 2 1 2 2 2 48
maksimal
Perlu meningkatkan
koordinasi dengan
2 2 2 2 1 3 2 3 3 126
keluarga mengenai
pentingnya kesehatan jiwa
Tidak ada yang mengantar
2 3 2 2 2 2 1 2 3 84
pasien untuk berobat
3. Material
Kurangnya sarana
2 2 2 1 3 1 1 2 2 48
informasi
Ketersedian obat 1 1 1 2 3 1 2 2 2 44
4. Money
Dana dan transportasi
ODGJ dan keluarga yang 2 2 2 1 1 2 2 3 3 108
tidak memadai
5. Machine
Belum memiliki
Jamkesmas/BPJS/Askes/ 4 5 3 2 5 3 1 3 2 138
KIS dan Kartu identitas
Keterangan :
- I : Importancy (pentingnya masalah)
- P : Prevalence (besarnya masalah)
- S : Severity (akibat yang ditimbulkan masalah)
- RI : Rate of Increase (kenaikannya besarnya masalah)
- DU : Degree of Unmeet Need (derajat keinginan masyarakat yg telah terpenuhi
- SC : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)
- PB : Public Concern (rasa prihatin masyarakat tentang masalah)
- PC : Political Climate (suasana politik)
- T : Technical feasibility (kelayakan tekhnologi)
- R : Resources availibility (sumber daya yang tersedia)
Pengetahuan atau wawasan mengenai suatu penyakit yang sedang dialami oleh
seorang pasien merupakan hal penting dalam melaksanakan kepatuhan pengobatan
rawat jalan untuk menghindari keadaan sakit, seseorang diharapkan mengetahui
bagaimana cara menjaga kesehatannya dan mempertahankan kondisi tersebut agar
tidak terjadi kekambuhan. Masalah ini dapat menjadikan program Kunjungan
Pasien dengan Gangguan Jiwa tidak mencapai target dikarenakan masyarakat
belum memiliki pengetahuan tentang gangguan jiwa dan pentingnya berobat.
periode Januari-September 2019 terdiri dari beberapa faktor. Masalah utama yang
kurang. Hal ini terjadi karena pasien dan keluarga pasien belum mengetahui tentang
pentingnya melakukan pengobatan pada gangguan jiwa secara rutin. Selain itu,
dukungan atau dorongan dari keluarga pasien yang masih kurang terhadap pasien
Pada tabel sebelumnya telah didapatkan beberapa alternatif jalan keluar untuk
memberikan dampak paling baik serta efektif terhadap masalah utama yang
Sawah Periode Januari - September 2019 dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Keterangan:
P : Prioritas alternatif pemecahan masalah (MIV/C)
M : Magnitude, yaitu besarnya masalah yang dilihat dari morbiditas dan mortalitas
I : Importance, yang ditentukan oleh jenis kelompok penduduk yang terkena
masalah/penyakit
V : Vulnerability, yaitu ada/tersedianya cara-cara pencegahan dan pemberantasan masalah
yang bersangkutan
C : Cost, yaitu biaya yang diperlukan untuk menanggulangi masalah tersebut.
jalan keluar (cost), maka didapatkan jalan keluar utama adalah Melakukan
home visit ke rumah warga yang terdapat pasien gangguan jiwa untuk
melakukan pelayanan secara jemput bola terhadap pasien gangguan jiwa yang
promosi kesehatan terkait.. Home visit dan pelayanan jemput bola yang
selama mengalami gangguan jiwa. Dalam hal ini, PJKM berperan sebagai
informasi dan identitas penderita gangguan jiwa di setiap wilayah kerja yang
spesifik terhadap perorangan dan dapat menjalin sambung rasa yang baik
adalah tenaga kesehatan membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih besar
untuk melakukan program ini, selain itu jarak yang jauh antar rumah warga
dan Puskesmas dapat menjadi kesulitan lainnya. Cara ini dianggap sebagai
7.1 Kesimpulan
SMS center yang dilakukan oleh PKJM dan kader sebagai alarm