PENYULUHAN HIPERTENSI
Oleh :
dr. Tri Budhi Baskara, S.Ked
2018-2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya, tugas mini project dan laporan kasus dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Tugas ini disusun dalam rangka mengikuti program dokter internsip di
RSUD Karangasem dan Puskesmas Rendang periode 2018-2019. Dalam penyusunan
responsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporn kasus
dan mini project ini dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam masalah kesehatan
dan memberi manfaat bagi masyarakat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di
dalam arteri. Istilah “tekanan darah” berarti tekanan pada pembuluh nadi dari
peredaran darah sistemik di dalam tubuh manusia. Tekanan darah di bedakan antara
tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik.
Hipertensi dapat di definisikan sebagai tekanan darah persisten di mana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg, pada
populasi manula hipertensi di defenisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg. (Brunner & Suddarth vol 2 : 896).
2.2 Epidemiologi
Hipertensi adalah salah satu penyebab terbesar dari global burden of disease.
Adanya hipertensi menyebabkan resiko penyakit kardiovaskular meningkat dua kali
lipat, termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke iskemik dan
hemoragik, gagal ginjal, dan penyakit arteri perifer. Penyakit kardiovaskular
menyebabkan sekitar 17 juta kematian setahun, dan hipertensi menyebabkan 45%
kematian karena penyakit jantung dan 51% kematian dari stroke.
Di Indonesia, prevalensi hipertensi di Indonesia pada populasi di atas usia 18
tahun adalah 26.5%. Hipertensi sering disebut sebagai silent killer, dimana sering
tidak menimbulkan gejala pada awalnya. Maraknya hipertensi disebut oleh WHO
sebagai sebuah krisis kesehatan global, karena selain banyaknya mortalitas yang
disebabkan hipertensi, kematian dan burden yang disebabkan oleh hipertensi juga
akan menjadi beban negara secara ekonomi.
2.3 Klasifikasi
Berikan obat generik (non-paten) bila sesuai dan dapat mengurangi biaya
Berikan obat pada pasien usia lanjut ( diatas usia 80 tahun ) seperti pada usia 55 –
80 tahun, dengan memperhatikan faktor komorbid
2. Hipertensi Emergensi
Tekanan darah diturunkan menggunakan antihipertensi parenteral. Target
penurunan tekanan darah tidak lebih dari 25% dari mean arterial pressure dalam
waktu 1 jam. Dua hingga enam jam kemudian setelah tekanan darah stabil, diberikan
antihipertensi lagi untuk menurunkan tekanan darah hingga mencapai 160/100
mmHg. Bila tekanan darah masih stabil, diturunkan sesuai target dalam 24-48 jam.
Tekanan darah pada kasus hipertensi emergensi tidak boleh diturunkan secara
mendadak karena dapat menyebabkan iskemia organ target. Pemantauan tekanan
darah pada kasus hipertensi emergensi lebih baik dilakukan di intensive care unit
(ICU), maka dari itu apabila ditemui pasien dengan hipertensi emergensi di layanan
kesehatan sebaiknya dirujuk ke layanan kesehatan yang memiliki ICU.
Dengan mengikuti perubahan gaya hidup tersebut, maka sebagian pasien tidak
perlu mendapatkan intervensi farmakologi. Pada sebagian pasien, hanya dengan
mengikuti pola diet DASH dengan 1600 mg natrium per hari, efeknya serupa dengan
terapi farmakologis menggunakan satu obat.
BAB III
METODE
3.4 Strategi
3.4.1 Tahap Persiapan Pelaksanaan
1. Dokter internship bersama pemegang program Puskesmas Rendang
menyusun rencana edukasi mengenai hipertensi di Banjar Sesa.
2. Berkoordinasi dengan para lansia di Banjar Sesa.
3. Mempersiapkan materi-materi penyuluhan mengenai hipertensi.
4. Menentukan waktu dan tempat pelaksanaan penyuluhan tentang hipertensi
kepada lansia
5. Menginformasikan pada pihak banjar mengenai waktu dan tempat
kegiatan penyuluhan tentang hipertensi kepada lansia.
3.5 Materi
Materi yang dipersiapkan untuk penyuluhan hipertensi pada lansia di Banjar
Sesa adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan umum mengenai hipertensi
2. Penatalaksanaan dan pencegahan hipertensi
3.6 Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan mengenai
pengendalian dan pencegahan hipertensi di Banjar Sesa adalah metode ceramah
dan diskusi dengan teknik komunikasi informatif serta pengobatan.
2. Waktu Penilaian
Waktu penilaian dilakukan selama pelaksanaan kegiatan.
3. Cara Penilaian
a. Jumlah peserta yang mengikuti penyuluhan, keseriusan mendengarkan
materi dan tidak ada yang keluar dari forum saat pelaksanaan
penyuluhan.
b. Jumlah peserta yang bertanya pada saat sesi tanya jawab penyuluhan
lebih dari tiga orang.
4. Penilai
Penilai adalah dokter internsip yang menjadi pembicara.
BAB IV
HASIL
BAB V
DISKUSI
5.1 Evaluasi Proses Kegiatan
Pelaksanaan penyuluhan mengenai hipertensi pada lansia yang disusun
oleh dokter internsip mendapat dukungan sepenuhnya dari pihak Puskesmas
Rendang dan Banjar Sesa. Hal ini dikarenakan program ini telah membantu
dalam pelaksanaan program kerja Puskesmas sekaligus meningkatkan
pengetahuan dan juga pengawasan kesehatan lansia di Banjar Sesa. Pihak
pemegang program lansia, para lansia dan Banjar Sesa Rendang juga sangat
kooperatif dalam membantu pelaksanaan penyuluhan mengenai hipertensi.
Kegiatan penyuluhan pengendalian dan pencegahan hipertensi di Banjar
Sesa dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2019. Serangkaian kegiatan penyuluhan
berlangsung selama kurang lebih 3 jam. Peserta yang hadir berjumlah 38 orang
yang berasal dari anggota lansia Banjar Sesa.
6.1 Simpulan
Kegiatan Mini Project yang dilaksanakan oleh dokter internsip yang
bertugas di Puskesmas Rendang periode Maret 2019- Juli 2019 dengan judul
penyuluhan tentang hipertensi di Banjar Sesa, Desa Rendang berjalan dengan
lancar. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2019 berupa
pemberian materi tidak menemukan hambatan yang berarti. Kegiatan ini dapat
berjalan dengan baik karena dukungan dari pihak Puskesmas Rendang melalui
Kepala Puskesmas, dokter pendamping internsip, dan komponen lainnya di
Puskesmas Rendang serta pihak Banjar Sesa dan para peserta yang hadir.
Hasil kegiatan ini sudah sesuai dengan harapan yang dapat dilihat dari
kehadiran peserta, antusias peserta dan penanigkatan pengetahuan peserta
kegiatan. Diharapkan pengetahuan yang didapat pada kegiatan ini dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan keluarga maupun
masyarakat.
6.2 Saran
LAMPIRAN
Dokumentasi Penyuluhan 22 Juni 2019