1
KELOMPOK 3
2
SKENARIO
Seorang laki-laki berusia 21 tahun, datang seorang diri ke dokter gigi
karena mengeluhkan gusinya bengkak dan terasa sakit.Terkadang gusinya
tersebut mengeluarkan darah secara spontan. Keluhan sudah mulai dirasakan 4
hari terakhir dan disertai demam. Dokter gigi kemudian melakukan
pemeriksaan pada gusi pasien tersebut, didapatkan hasil adanya
pembengkakan dan kemerahan di sekitar interdental dan tepi gusi. Tampak
adanya ulkus di sekitar pembengkakan berbentuk kawah yang dilapisi
pseudomembran berwarna kelabu. Kebersihan rongga mulut pasien memang
tidak baik dan akhir-akhir ini memang sedang stress untuk menyelesaikan
tugas akhir skripsi.Dokter gigi kemudian memeberikan resep obat untuk
meredakan keluhan pasien tersebut.
3
KLARIFIKASI ISTILAH ASING
4
Pseudomembran
Ulkus
Merupakan lapisan yang
Luka yang terdapat pada menyerupai membran
permukaan mukosa dan
submukosa oral
Interdental
5
PROBLEM TREE
6
7
Sasaran Belajar
1. Pengertian gingivitis
2. Epidemiologi gingivitis
3. Etiologi gingivitis
4. Gambaran klinis gingiva sehat
5. Gambaran klinis gingivitis
6. Klasifikasi Gingivitis
7. Penatalaksanaan Gingivitis
8
DEFINISI GINGIVITIS
Prestiyanti N. Efektifitas Berkumur Dengan Larutan Teh Rosella Mempercepat Penyembuhan Gingivtis Pascaskelling.
FKG Unmah. Denpasar:2014
10
EPIDEMIOLOGI
1. USIA
Prevalensi penyakit periodontal meningkat sejalan pertambahan usia tapi bkn berarti
penuaan (aging) menyebabkan peningkatan prevalensi, perluasan dan penyakit periodontal.
Keparahan penyakit periodontal direfleksikan dengan kehilangan perlekatan. Pada
kelompok Usia 18-24 thn rata2 kehilangan perlekatan = 1,2 mm dan meningkat sampai 3,6
mm pada kel. Usia 75 s/d 80 thn.
Brever MM, Cos Grove RS. The Relationship Between Gingivitis and Plaque Level. J Periodontal. 2003. 60(122)
11
EPIDEMIOLOGI
2. JENIS KELAMIN
Secara umum prevalensi & keparahan peny.periodontal lebih tinggi pd laki-laki
dibandingkan pada perempuan .Kehilangan perlekatan pada laki2 lebih tinggi 10% drpd
perempuan . Sisi dgn saku > 4,0 mm lbh tinggi pd laki2 (11,5%) drpd perempuan (9,8%)
Brever MM, Cos Grove RS. The Relationship Between Gingivitis and Plaque Level. J Periodontal. 2003. 60(122)
12
EPIDEMIOLOGI
3. RAS
Prevalensi penyakit periodontal lebih tinggi pada org kulit hitam daripada kulit putih. Pada
kelompok usia 18-24 thn, prevalensinya 15% pada kulit putih, 17% pada kulit hitam dan
meningkat terus mencapai 76% pada kulit putih dan 90% pada kulit hitam.
Brever MM, Cos Grove RS. The Relationship Between Gingivitis and Plaque Level. J Periodontal. 2003. 60(122)
13
EPIDEMIOLOGI
4. TARAF PENDIDIKAN
Prevalensi penyakit periodontal pada kelompok yang menjalani pendidikan kurang dari 12
tahun (tidak sampai selesai SLTA) adalah 61%. Prevalensi tersebut menurun dengan
semakin lamanya masa pendidikan individu, sehingga tinggal 41% pada kelompok dengan
masa pendidikan lebih dari 12 tahun (pendidikan tinggi).
Brever MM, Cos Grove RS. The Relationship Between Gingivitis and Plaque Level. J Periodontal. 2003. 60(122)
14
EPIDEMIOLOGI
5. PEREKONOMIAN
Di Amerika Serikat prevalensi penyakit periodontal pada kelompok dengan penghasilan
lebih besar dari US $ 40.000 adalah 19% lebih rendah dibandingan dengan prevalensi pada
kelom- pok yang hanya berpenghasilan kurang dari US $ 20.000.
Brever MM, Cos Grove RS. The Relationship Between Gingivitis and Plaque Level. J Periodontal. 2003. 60(122)
15
EPIDEMIOLOGI
6. LINGKUNGAN
Secara umum prevalensi dan keparahan penyakit periodontal adalah sedikit lebih tinggi
pada orang-orang yang bertempat tinggal di daerah pinggiran (rural) dibandingan dengan
orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan (urban).
Brever MM, Cos Grove RS. The Relationship Between Gingivitis and Plaque Level. J Periodontal. 2003. 60(122)
16
KLASIFIKASI GINGIVITIS
GINGIVITIS DISEBABKAN
OLEH PLAK
17
KLASIFIKASI GINGIVITIS
GINGIVITIS DISEBABKAN
OLEH NON PLAK
18
KLASIFIKASI GINGIVITIS
Gingivitis Berdasarkan Gingivitis Berdasarkan
Perjalanan dan Lamanya Lokasi Penyebabarannya
• Diffuse Gingivitis
(Carranza FA et al.2006. Carranza’s Clinical Periodontology. 10th ed. Missouri: Saunders Elsevier)
19
LOGO
KARAKTERISTIK GINGIVA
20
GINGIVA NORMAL
&
TIDAK NORMAL
21
KARAKTERISTIK GINGIVA
KARAKTERISTIK
GINGIVA NORMAL GINGIVITIS
GINGIVA
Ukuran dan betuk papila Embrasur terisi,tipis Tumpul, gemuk, cekung
GINGIVA
KARAKTERISTIK GINGIVA GINGIVITIS
NORMAL
PATOFISIOLOGI GINGIVITIS
Louis F Rose, dkk. Periodontics Medicine, Surgery, and Implants. Missouri : Elsevier Mosby. 2004
24
PATOFISIOLOGI GINGIVITS
Louis F Rose, dkk. Periodontics Medicine, Surgery, and Implants. Missouri : Elsevier Mosby. 2004
25
PATOFISIOLOGI GINGIVITS
• Semakin lama, lesi-lesi ini menjadi kronis dan ditandai adanya sel-sel plasma dan
limfosit B
• Ketika inflamasi local kronis berkembang, poket terjadi dimana gingival terpisah
dari gigi
• Poket-poket ini menjadi dalam dan bisa mengalami perdarahan selama menyikat
gigi bahkan saat mengunyah biasa
Louis F Rose, dkk. Periodontics Medicine, Surgery, and Implants. Missouri : Elsevier Mosby. 2004
26
TAHAP PERKEMBANGAN
31
ANUG
A. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi lokal : Dental plak, maloklusi,
tepi restorasi yang overhang
Faktor predisposisi sistemik : Stres, malnutrisi,
bernafas melalui mulut, kesehatan umum yang
terabaikan, gingivitis yang telah ada, dan penyakit
yang melemahkan sistem imun tubuh.
Peter F. Fedi, Arthur R. Vernino, John L. Gray. Silabus Periodonti. Edisi 4. EGC. Jakarta: 2012
33
Etiologi ANUG
B. Faktor Kausatif
Faktor penyebab utama adalah mikroorganisme.
Mikroorganisme yang dianggap sebagai penyebab Gingivitis
Ulseratif Nekrosis adalah :
Bacillus fusiformis
Borrelia Vincenti
Streptococcus alpha-hemolyticus
Bacteroides melaninogenicus
Spirochete, vibrio yang tidak teridentifikasi dan
streptococcus
Peter F. Fedi, Arthur R. Vernino, John L. Gray. Silabus Periodonti. Edisi 4. EGC. Jakarta: 2012
34
MANIFESTASI KLINIS ANUG
Pada beberapa kasus, ada juga bagian kawah yang tidak tertutupi
pseudomembran, margin gingiva yang tidak tertutup itu berwarna
merah, mengkilap, dan ada perdarahan
Penjelasan
Tahap I Hanya ujung papilla interdental yang terkena, menunjukkan adanya
perdarahan saat probing
Tahap II Nekrosis papilla interdental & gingiva marginal serta adanya
ulserasi pada mukosa mulut
Tahap III Sudah mengenai attached gingiva margin dan dapat terjadi koalisi
beberapa daerah yang berdekatan
Tahap IV Terjadi kondisi nekrotisasi di bawah jaringan gingiva (Stomatitis
Gangrenosa)
Tahap V Nekrosis jaringan lunak hingga terbukanya tulang
Tahap VI Nekrosis tulang alveolar dan/atau destruksi jaringan fasial
Peter F. Fedi, Arthur R. Vernino, John L. Gray. Silabus Periodonti. Edisi 4. EGC. Jakarta: 2012
38
Penatalaksanaan ANUG
• Memberikan pasien instruksi kebersihan mulut menggunakan obat
kumur antibakteri resep: chlorhexidine 0,12% dua kali sehari
• Mengendalikan rasa sakit dengan analgesik: ibuprofen 400-600 mg 3 kali
sehari
• Meresepkan antibiotik jika pasien immunocompromised (misalnya,
AIDS, leukemia, neutropenia siklik) atau dalam hal keterlibatan sistemik
seperti demam, malaise dan limfadenopati
• Untuk tanda-tanda keterlibatan sistemik, antibiotik yang direkomendasikan
adalah:
o Amoxicillin, 250 mg 3 x sehari selama 7 hari dan / atau
o Metronidazol, 250 mg 3 x sehari selama 7 hari
Atout reem. 2013. Managing Patients with Necrotizing Ulcerative Gingivitis. Kanada
39
Fase Perawatan ANUG
2. Pengobatan
• Daerah yang akut diisolasi lalu anastesi lokal
• Setelah 2 atau 3 menit area diseka dengan cotton pellet untuk menghilangkan
pseudomembrane dan debris pada permukaannya
• Lalu bersihkan dengan air hangat
• Kalkulus pada daerah superficial dihilangkan dengan ultrasonic scaller karena tidak
menimbulkan rasa sakit
• Penderita NUG yang sedang dan berat dan adanya limfadenopati lokal atau gejala
sistemik lainnya dapat diresepkan 500mg penisilin secara oral setiap 6 jam sekali,
• untuk pasien sensitive penisilin dapat dengan antibiotic lain sepertieritromisin (500 mg
setiap 6 jam), diresepkan Metronidazol (500 mg dua kali sehari selama 7 hari), juga
efektif. Antibiotik dilanjutkan Sampai komplikasi sistemik atau limfadenopati
lokal telah mereda
Takei, Carranza. Carranza’s Clinical Periodontology. Massachusetts: Wb Saunders Co. ; 2012
41
Berkumur setiap 2 jam sekali
dengan segelas air hangat dan 3%
Jangan merokok dan mengonsumsi
hydrogen peroxide, bisa juga
alcohol
dengan 0,12%chlorhexidine 2 kali
sehari
INSTRUKSI
KEPADA PASIEN
Mungkin masih ada beberapa eritem dan gingiva mungkin sedikit terasa sakit
apabila ada stimulus