Bau hari memaksa keluh bergema diantara nyanyi burung gereja Baju lusuh terbasahi peluh, kubiarkan mengering dengan sendirinya Kulanjutkan mengayuh sepeda dengan senyum seadanya
Lelah seringkali hanya sebatas peringatan istirahat barang sejenak
Sayangnya, aku tak punya waktu untuk itu Dengan jumlah rupiah tergadai tak terhitung sudah Nyaris ku tembus batas terjauh mimpi diujung pasrah
Malam adalah siangku
Pagi adalah sibukku Sepi adalah sahabatku Kematian adalah guruku
Tak lama lagi…
Akulah malaikat penguras kerja belikat Paksa aku jadi pemurah meski terbakar amarah Dengan hati bak srikandi, tenaga bagai kuli, jiwa penuh seni Jas putih bersih menjadi almamater tertinggi Bersamanya kelak akan kunikmati merah darah Akulah tunas muda pengemban janji Hipocrates selanjutnya