Anda di halaman 1dari 1

Hippocrates Muda

Pijakku terhuyung bersama warna langit lembayung


Bau hari memaksa keluh bergema diantara nyanyi burung gereja
Baju lusuh terbasahi peluh, kubiarkan mengering dengan sendirinya
Kulanjutkan mengayuh sepeda dengan senyum seadanya

Lelah seringkali hanya sebatas peringatan istirahat barang sejenak


Sayangnya, aku tak punya waktu untuk itu
Dengan jumlah rupiah tergadai tak terhitung sudah
Nyaris ku tembus batas terjauh mimpi diujung pasrah

Malam adalah siangku


Pagi adalah sibukku
Sepi adalah sahabatku
Kematian adalah guruku

Tak lama lagi…


Akulah malaikat penguras kerja belikat
Paksa aku jadi pemurah meski terbakar amarah
Dengan hati bak srikandi, tenaga bagai kuli, jiwa penuh seni
Jas putih bersih menjadi almamater tertinggi
Bersamanya kelak akan kunikmati merah darah
Akulah tunas muda pengemban janji Hipocrates selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai