Anda di halaman 1dari 34

TUTORIAL SKENARIO 2

Kelompok 5

TUTOR : PERTUMBUHAN DAN


drg. Dewi Puspitasari, M.Si PERKEMBANGAN GIGI
ANGGOTA KELOMPOK
 Ardiana I1D115001
 Rizki Sri Yuliati I1D115038
 Zuli Purwanti I1D115043
 Adytia Ramadhani I1D115046
 Elsha Hardayanti Adismana I1D115053
 Wijayanti Diah Wasi Hutami I1D115069
 Desy Ayunda Putri I1D115070
 Fatmi Nurul Fatimah I1D115213
 Florence Brenda Fadewi I1D115216
 Kurnia Fatwati I1D115222
 Norliana Afrianti I1D115230
Seorang ibu tiba-tiba merasa cemas
ketika anaknya demam dan terus
menangis. Ketika melihat pada mulut
anaknya ibu melihat ada pembengkakan
pada gusi anak tersebut. Lalu ibu
membawa anaknya ke dokter gigi dan
menjelaskan bahwa si anak sedang
mengalami fase pertumbuhan gigi.
IDENTIFIKASI ISTILAH ASING
 Fase Pertumbuhan Gigi
Proses yang berkesinambungan memiliki karakteristik yang dapat
dibedakan melalui tahap - tahapnya
 Demam
Suatu keadaan saat suhu badan melebihi 37oC yang disebabkan oleh
penyakit atau peradangan
 Pembengkakan pada gusi
Pembesaran jaringan lunak tubuh. Merupakan salah satu dari lima ciri
utama pada peradangan, bersama dengan rasa sakit, panas, warna
kemerahan, dan disfungsi
 Cemas
Respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan keadaan
khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan fisik.
PROBLEM TREE

Pertumbuhan dan
Perkembangan Gigi

Manifestasi Faktor pendukung


Proses Kelainan
Klinis dan penghambat

Perkembangan Kalsifikasi Erupsi

Inisiasi Proliferasi Histodiferensiasi


SASARAN BELAJAR

1. Menjelaskan anatomi gigi manusia


2. Menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan
gigi
3. Menjelaskan proses pembentukan email
4. Menjelaskan proses pembentukan dentin
5. Menjelaskan proses pembentukan sementum
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
GIGI

Merupakan suatu proses kompleks yang


berkesinambungan dan memiliki karakteristik sesuai
dengan fasenya. Disebut juga Odontogenesis.

Sumber : Nasution MI.Morfologi gigi desidui dan gigi permanen.Medan.2008


ANATOMI GIGI

Gigi manusia terdiri dari


struktur khusus ,
diklasifikasikan dalam 3

Harshanur, IW. Anatomi Gigi. Jakarta. EGC. 2012


kelompok :
1. Struktur Propiodontal
• Enamel
• Dentin
2. Strutur Endodontal
• Pulpa
3. Struktur Periodontal
• Cementum
• Tulang alveolar
• Periodontal membran
PROSES PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN GIGI
Benih gigi mulai dibentuk sejak janin berusia 6 sampai 7 minggu
dan berasal dari lapisan ektodermal serta mesodermal. Perkembangan
dimulai dengan pembentukan lamina gigi
Dental lamina

Sel Ektodermal Sel Mesodermal

1. Dentin
1. Membentuk enamel
2. Jaringan pulpa
2. Merangsang terbentuknya
odontoblas 3. Cementum
3. Determinasi bentuk mahkota dan 4. Periodontal membran
akar gigi 5. Tulang alveolar
PROSES PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN GIGI
Tahap pertumbuhan & perkembangan gigi dibagi menjadi:
1. Perkembangan:
• Bud stage (Inisiasi)
• Cap stage (proliferasi)
• Bell stage (Histodiferensiasi dan Morfodiferensiasi)
2. Aposisi
3. Kalsifikasi
4. Erupsi
BUD STAGE (INISIASI)

• Sel – sel pada lapisan basal dari epitel oral berproliferasi.


• Hasil dari proliferasi adalah penebalan epitel yang menjadi
lengkung rahang yang meluas sepanjang semua margin
rahang.
• Penebalan ini disebut primordium dari bagian ektoderm
gigi dan yang nantinya disebut lamina dental.
• Pada waktu bersamaan, 10 pembengkakan bulat atau ovoid
terjadi disetiap rahang yang nantinya ditempati oleh gigi
desidui.

Rao A.Principles and practice of pedodontics.Second edition.New delhi : Jaypee.2008.58 -60


BUD STAGE (INISIASI)
BUD STAGE (INISIASI)
CAP STAGE (PROLIFERASI)
• Proliferasi sel berlanjut selama tahap cap.
• Terjadi perubahan ukuran & proporsi dari benih gigi yang
berkembang menuju pembentukan organ enamel yang berbentuk cap.
• Sel perifer dari cap kemudian akan membentuk epitel enamel dalam
dan luar.
• Pada tahap ini, organel enamel memiliki
1. 3 lapisan :
a.Epitel Enamel luar (OEE)
b.Retikulum stelata
c.Epitel enamel dalam (IEE)
2. Enamel knot.
3. Enamel cord. Mcdonald RE, Avery DR, Dean JA . Dentistry for the child and
adolescent . Eight edision . Amerika : Mosby Inc . 2004 . 52 – 56)
CAP STAGE (PROLIFERASI)
BEL STAGE (HISTODIFERENSIASI)

• Terjadi proses differensiasi dari sel papila dental menjadi


odontoblas.
• Terjadi proses differensiasi sel – sel dari epitel enamel
dalam menjadi ameloblast.
• Pada tahap ini, organ enamel mengandung 4 lapisan :
1. Epitel enamel dalam (OEE)
2. Stratum intermedium.
3. Retikulum stelata.
4. Epitel enamel luar. (IEE)

Rao A . Principles and practice of pedodontics . Second edition . New delhi : Jaypee . 2008 . 58 -60
BELL STAGE (HISTODIFERENSIASI)
MORFODIFERENSIASI

• Pada tahap morfodiferensiasi sel formatif tersusun


untuk membentuk bentuk & ukuran dari gigi.
• Sel perifer dari papila dental berdifferensiasi
menjadi odontoblast yang akan membentuk
dentin.
• Pada tahap akhir dari tahap bell, bagian servikal
dari organ enamel memberikan perkembangan ke
akar.
MORFODIFERENSIASI
APOSISI

• Pertumbuhan aposisional
adalah hasil endapan dari
sekresi ekstrasel non vital
dalam bentuk matriks
jaringan.
• Terjadi pembentukan
matriks keras gigi baik
pada email, dentin dan
sementum.
KALSIFIKASI

• Kalsifikasi (mineralisasi)
terjadi setelah pengendapan
matriks & melibatkan
endapan dari garam kalsium
inorganik yang ada dalam
endapan matriks.
• Proses kalsifikasi dimulai
dengan pengendapan dari
sejumlah kecil nidus sampai
pengendapan lebih jauh
terjadi.
ERUPSI

• Erupsi gigi, merupakan suatu proses yang


berkesinambungan yang dimulai dari awal pembentukan
melalui beberapa tahap sampai gigi muncul ke rongga
mulut.
• Tahap erupsi terbagi dua, yaitu:
1. Erupsi aktif, pergerakan gigi kea rah vertical dari
mahkota gigi sampai ke tempet pembentukannya di
rahang dan mencapai oklusi fungsional dalam rongga
mulut.
2. Erupsi pasif, pergrarakangusi kea rah apex dan
mahkota klinis bertambah panjang sedangkan akar
klinis bertambah pendek.
ERUPSI
ERUPSI

• Erupsi gigi, merupakan suatu proses yang


berkesinambungan yang dimulai dari awal pembentukan
melalui beberapa tahap sampai gigi muncul ke rongga
mulut.
• Tahap erupsi terbagi dua, yaitu:
1. Erupsi aktif, pergerakan gigi kea rah vertical dari
mahkota gigi sampai ke tempet pembentukannya di
rahang dan mencapai oklusi fungsional dalam rongga
mulut.
2. Erupsi pasif, pergerakan gusi kearah apex dan
mahkota klinis bertambah panjang sedangkan akar
klinis bertambah pendek.
PEMBENTUKAN DENTIN

Lines of Regenerasi
Odontoblast Predentin
Owen Dentin
PEMBENTUKAN DENTIN

 Dentin diproduksi oleh odontoblas


 Predentin disekresikan disekitar processes odontoblas =>
deposisi hidroksiapatit => tubuli dentis
 diproduksi bertahap 4 – 8 µm/hari => lines of Owen
 Setelah dentinogenesis odontoblast masih hidup
sehingga dentin dapat memperbaiki diri
 Dentin diproduksi terus selama hidup dan cavum pulpa
menyempit
PEMBENTUKAN EMAIL

Sel ameloblast

Matriks enamel rod

Striae of Retriuz

Ameloblast
degenerasi

Enamel
PEMBENTUKAN EMAIL

 Email diproduksi oleh sel ameloblast pd bagian luar


dentin (sebelum erupsi)
 Process pd apex ameloblasts (Tome’s process)
mensekresikan matriks enamel rod mengalami kalsifikasi
 Enamel diproduksi secara bertahap (4-8µm/hari) =>
striae of Retriuz
 Setelah pembentukan enamel lengkap ameloblast
mengalami degenerasi
 enamel merupakan struktur non vital
PEMBENTUKAN CEMENTUM

• Selama pembentukan email, korona gigi ditutupi oleh


epithelium dental, bagian basal epithelium ini merupakan
kantong epithelial hertwig.

• Sebelum sementoblas terbentuk sel – sel jaringan


pengikat yang berkontak dengan permukaan gigi
berdeferensiasi menjadi sementoblas.

• Kemudian sementoblas berdeferensiasi menjadi


sementum.
PULPA
• Pulpa gigi berisi
1. Pembuluh darah
2. Saraf
3. Jaringan limfe
4. Jaringan ikat
5. Bahan dasar dan perekat

Harshanur, IW. Anatomi Gigi. Jakarta. EGC. 2012


FAKTOR PENGHAMBAT DAN
PENDUKUNGPERUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
GIGI
• Faktor Genetik
• Faktor Jenis Kelamin
• Faktor Ras
• Faktor Lingkungan
1. Sosial Ekonomi
2. Nutrisi
• Faktor Lokal
Jarak gigi ke tempat erupsi, malformasi gigi, persistensi
gigi desidui, adanya gigi berlebih, trauma terhadap benih
gigi, mukosa gusi yang menebal, ankilosis pada akar gigi,
dan gigi sulung yang tanggal sebelum waktunya.
KELAINAN

• Anodontia
• Hyperdontia
• Amelogenesis imperfekta : Kegagalan dari ameloblas
untuk berdifferensiasi.
• Dentinogenesis imperfekta : Kegagalan dari odontoblas
untuk berdifferensiasi dengan tepat, mengakibatkan
struktur dentin menjadi abnormal.
• Enamel hipoplasia : Gangguan sistemik/ trauma lokal yang
melukai ameloblast selama pembentukan enamel
menyebabkan gangguan/ penghambatan dalam aposisi
matriks.
Harshanur, IW. Anatomi Gigi. Jakarta. EGC. 2012
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai