Anda di halaman 1dari 20

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA

TERHADAP ANGKA KEJADIAN DMF-T PADA


MASYARAKAT TUNGGUL IRANG KABUPATEN
BANJAR
Pembimbing: drg. Isnur Hatta, MAP
Kelompok:
Juliana Margareth S (1931111320074)
Kurnia Fatwati (1931111320017)
Makfiyah Saidah (1931111320006)
Mayang Sekar Indraputri (1931111320032)
Muhammad Irfan Andhika S (1931111320031)
Muhammad Zainal Fikri (1931111320029)
LATAR BELAKANG

Berdasarkan The Global Burden of


Disease Study 2016 masalah kesehatan
gigi dan mulut dialami hampir 3,58 milyar
jiwa.

Menurut RISKESDAS 2013


- prevalensi penyakit gigi-mulut 25,9%
- prevalensi pengalaman karies 72,3%
- prevalensi karies nasional aktif 53,2%.
LATAR BELAKANG
Indeks DMF-T Indonesia sebesar 4,6 dengan
nilai masing-masing: D-T=1,6; M-T=2,9; F-
T=0,08; yang berarti kerusakan gigi penduduk
Indonesia 460 buah gigi per 100 orang

Prevalensi maasalah kesehatan gigi dan mulut


Kal-Sel sebesar 36,1%. Di Kalimantan Selatan
Disebabkan oleh

angka DMF-T sebesar 7,2. Pengalaman karies


86,9% dan karies aktif 66,0%, menggosok gigi
yang benar baru 5% dan bebas karies mencapai
13,1%.

Multifaktorial, salah satunya adalah pengetahuan


RUMUSAN MASALAH

Apakah Terdapat Hubungan Antara


Pengetahuan Orang Tua Terhadap
Angka Kejadian DMF-T Pada
Masyarakat Tunggul Irang Kabupaten
Banjar?
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui


hubungan pengetahuan orang tua Terhadap Angka
Umum Kejadian DMF-T.

Tujuan Mengetahui skor DMF-T pada masyarakat.

Khusus
Menganalisis hubungan pengetahuan orang tua
terhadap kejadian DMF-T
MANFAAT PENELITIAN

Manfaat Untuk Mahasiswa Manfaat Untuk instansi

Hasil Penelitian ini diharapkan Hasil Penelitian ini diharapkan dapat


dapat digunakan sebagai memberikan kontribusi dalam
pengembangan pengetahuan meningkatkan kesehatan gigi dan
bagi para mahasiswa Kedokteran mulut di masyarakat serta menjadi
Gigi dimasa mendatang dan bahan pertimbangan bagi pemerintah
menambah wawasan dan ilmu daerah setempat untuk meningkatkan
pengetahuan. mutu dan kualitas hidup masyarakat.
Pengetahuan Kesadaran tentang kesehatan
rendah gigi dan mulut kurang

Tidak menggunakan pelayanan


kesehatan gigi dan mulut

KERANGKA
Status kesehatan gigi buruk
TEORI
Karies

DMFT
HIPOTESIS
TERDAPAT HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN
ORANG TUA TERHADAP ANGKA KEJADIAN DMF-T
PADA MASYARAKAT Tunggul Irang Kabupaten Banjar
METODE
PENELITIAN
Rancangan Metode penelitian survey analitik dengan
Penelitian pendekatan Cross Sectional

Tempat
Penelitian Tunggul Irang Kabupaten Banjar.

Waktu
Penelitian 1 November 2020 – 10 November 2020.
POPULASI DAN
SAMPEL
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
masyarakat Desa Tunggul Ireng Kabupaten
Banjar. KETERANGAN

Teknik pengambilan sampel menggunakan


simple random sampling n : ukuran sampel Zα : Deviat baku alfa
minimal = 1,64 (Dahlan, 2012)
Perhitungan besar Sampel, digunakan
Formula Cochran, W. G. (1977)
p : proporsi kategori
dari total seluruh
populasi = 4,5% / d : margin error 10%
0,045 (Studi
Kepustakaan)
VARIABEL PENELITIAN
• Variabel bebas pada penelitian ini
Variabel adalah pengetahuan orang tua di
Bebas Tunggul Irang Kabupaten Banjar.

• Variabel terikat pada penelitian ini


Variabel adalah indeks DMF-T Masyarakat
Terikat Tunggul Irang Kabupaten Banjar.
PROSEDUR PENELITIAN
Perizinan kepada Lurah Kelurahan
Sungai Baru Pengumpulan data Pengolahan data

Peneliti memperkenalkan diri Melakukan penelitian


kepada responden serta terhadap sampel
menjelaskan maksud dan tujuan dengan melakukan Penarikan kesimpulan
penelitian yang dilakukan. pemeriksaan DMF-T
pada responden

Setelah mendapatkan penjelasan Setelah responden


dari peneliti, responden diberikan menyetujui kemudian
kesempatan untuk memberikan diminta untuk
persetujuan atau menolak dalam menandatangani surat
berpartisipasi dalam penelitian. persetujuan yang telah
disiapkan oleh peneliti.
CARA ANALISIS DATA

Diagnosis Statistik
Data Spearman

• Hubungan pengetahuan Orang Tua


terhadap indeks DMF-T
• Hipotesis Korelatif
• Masalah Skala Variabel Kategorik-
Kategorik
HASIL PENELITIAN

Distribusi Frekuensi Skor DMF-T


F skor DMF-T masyarakat
19%
Kelurahan Sungai Baru yaitu
Decay= 34, Missing= 4, dan
Filling=9
M
9% Rata-rata Indeks DMF-T
masyarakat kelurahan sungai
baru adalah 3,92 yang
termasuk dalam kategori
D
sedang
72%
HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN

r p arah
• 0,663 • 0,019 • -
PEMBAHASAN

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wintari et al, (2018)
yang menyatakan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan
dengan kesehatan gigi dan mulut.

Tingginya nilai DMF-T Masyarakat Kelurahan Sungai baru kecamanatan


Banjarmasin Tengah dapat dihubungkan dengan tingkat pengetahuan orang tua. Di
mana, semakin tinggi tingkat pengetahuan maka nilai Indeks DMFT nya akan
menurun.

Orang tua dengan pengetahuan rendah mengenai kesehatan gigi dan mulut
merupakan faktor predisposisi dari perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi
dan mulut (Syahida dkk, 2017)
PEMBAHASAN

Gianna et al (2012), menulis dalam Knowledge, Attitude and


Behavior of Italian Mothers Towards Oral Health, serta penelitian
Mani et al (2010) tentang Knowledge, Attitude and Practice of
Oral Health Promoting Factors Among Caretakers of Children
Attending Day-care Centers in Kubang Kerian, Malaysia.

Karies pada anak dipengaruhi oleh bagaimana ibu


dapat mengolah pengetahuan kesehatannya
menjadi sesuatu hal yang bisa diterima anak-
anaknya. Maka dari itu, rendahnya pengetahuan
ibu berbanding lurus dengan tingginya angka
kejadian karies pada
KESIMPULAN

Terdapat hubungan pengetahuan orang tua terhadap angka


kejadian DMF-T.

Lebih banyak orang tua berpengetahuan baik dari pada


pengetahuan cukup dan buruk.

Semakin tinggi tingkat pengetahuan yang dimiliki


seseorang, maka pengetahuan yang dimiliki akan
semakin luas sehingga mengetahui cara untuk menjaga
dan merawat kebersihan gigi dan mulut..
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai