merupakan marker
imunosupresi berat
merupakan salah satu lesi oral
paling dini pada infeksi HIV
serta bentuk paling serius dari
penyakit periodontal yang
berhubungan dengan HIV
(meskipun prevalensi cukup
jarang, <5%)
Etiologi
Mixed fusiform-spirocheta
Prevotella intermedia
Fusobacterium nucleatum dan
Campylobacter
Candida albicans
Aggregatibacter actinomycetemco
mitans
Porphyromonas gingivalis
Predisposisi
OH buruk
Penyakit periodontal
sebelumnya
Merokok
Infeksi virus
Stress psikologis
Malnutrisi
Kondisi immunocompromised
Gambaran klinis
Lesi khasnya : deep interdental
osseus craters
Non seksual
parental
transplasental
Stadium AIDS
Stadium awal
Standium tanpa gejala
Stadium ARC
Stadium AIDS
Stadium gangguan susunan
saraf
Efek AIDS terhadap Jar.
Periodontal
1. HIV-G (Linear Gingival
Erythematous)
2. HIV-NUG
3. HIV-NUP
4. HIV-Necrotizing Stomatitis
5. Chronic Periodontitis
NUP pada pasien HIV+
Glick et al melaporkan adanya
hubungan antara NUP dan jumlah hitung
sel CD4+
Pasien HIV+ dengan CD4+
<200sel/mm3 dilaporkan mengalami
NUP
Namun, pasien HIV+ dengan CD4+
>200sel/mm3 juga dapat mengalami
NUP ada kemungkinan terdapat
kombinasi patogenesis dengan faktor
lain seperti kebiasaan merokok, spesies
kandida, OH buruk dan high viral loads
Komplikasi NUP pada pasien
dgn HIV+
NUP
yg melewati
mucogingival junction
Necrotizing stomatitis
Life-threatening
PATOGENESIS HIV-NUP
+ N
Perubahan respon imun pasien HIV+ U
TH1-dominated TH2-dominated
P
Disfungsi PMN, Ko-infeksi
makrofag dan
limfosit (CD4+)
Ekspresi Ig ↓
dan IFN-ɣ ↓
IL-8, IL-18, IL-6,
IL-10, dan IL-1 ↑ + bersama
patogen lain ex:
Virus herpes
dan spesies
Infeksi + inflamasi berlanjut tanpa resolusi Kandida
PATOGENESIS NUP-HIV
Nama : Mr.X
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Laki-
laki
ANAMNESA
Pasien mengeluhkan sakit gigi yg amat
sangat pada rahang bawah selama 4
minggu. Rasa sakit terasa dalam pada
rahang sehingga mengganggu saat
makan. Pasien juga mengeluhkan gusi
rahang bawah mudah berdarah. Pasien
didiagnosa HIV+ 1 tahun yang lalu
namun belum menjalani terapi anti
retroviral hingga ia kembali
menunjukkan gejala anoreksia, berat
badan turun progresif, dan batuk.
Pasien memiliki bekas luka di
wajah sebelah kiri akibat
infeksi herpes zoster. Pasien
pernah menjadi perokok berat
selama 4 tahun dan pasien
mengaku telah menghentikan
kebiasaannya beberapa bulan
sebelum gejalanya semakin
parah.
PEMERIKSAAN KLINIS
Intraoral :
Halitosis
Lesi nekrotik pada gingiva meliputi
margin dan papila interdental gigi
31, 32, dan 33
Resesi gingiva pada bagian labial
gigi 31, 32 dan 33; paling berat
pada 33 dengan poket 5mm
Terdapat sequestrum selebar
20mm di daerah 31,32,33
Mobilitas 31,32,33
OH pasien fair (1.5) dengan
deposit plak dan kalkulus
moderate
Lesi NUP dengan sequestrum pada gingiva
attached yang meradang (gigi 31-33) pada
rahang bawah
PEMERIKSAAN
RADIOGRAFI
Radiografi periapikal
Gambaran radiolusen di
sekitar 32, 33 hingga ke bagian
apikal gigi 33
Radiografi periapikal
menunjukkan bone loss
pada gigi 32 dan 33 yang
meluas ke apikal gigi 33
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Hasil pemeriksaan darah pasien
berupa :
CD4+ dengan hasil 226 cell/mm3
viral load 360.082 copies/ml