Anda di halaman 1dari 11

Necrotizing Periodontitis Parah pada Pasien Terinfeksi HIV:

Laporan Kasus dan Perawatan Non-Bedah

Dosen Pembimbing: Arlita Jemima br, Surbakti


drg, Cindy Denhara Wijaya, M.Biomed Dini Arta Lestari D
T.Nurul Rian Ananda

Departemen Periodonsia
Terminologi
Pendahuluan
Periodontitis
Penyakit infeksi multifaktoral, yang disebabkan oleh
interaksi antara biofilm gigi dan pertahanan imun host

Necrotizing Periodontitis
Necrotizing periodontitis ditandai dengan area nekrosis jaringan
yang luas,serta pembentukan poket periodontal yang dalam

HIV/AIDS

AIDS adalah infeksi virus yang disebabkan oleh


human immunodeficiency virus (HIV).
Presentasi Klinis
Presentasi Klinis
wanita berusia 28 tahun dirujuk ke fakultas
kedokteran gigi di Brazil Utara oleh dokter gigi
umum dengan keluhan perdarahan gingiva spontan
dan pembengkakan gingiva, nyeri pada rongga
mulut, dan hipersensitivitas gigi

Pemeriksaan gigi menunjukkan kehilangan tulang yang parah pada regio bukal,
mobilitas pada semua gigi anterior dan pembentukan biofilm yang berlebihan.

Hasil yang diamati terdapat perdarahan gingiva spontan, kerusakan tulang alveolar yang
parah, kedalaman probing periodontal ≥ 5 mm secara keseluruhan, nekrosis dan ulserasi
pada bagian koronal papila interdental dan margin gingiva, tampilan papila terbalik,
mobilitas gigi, biofilm gigi yang banyak, dan bau tak sedap
Presentasi Klinis

Pada pemeriksaan radiologi, terlihat kerusakan tulang


alveolar yang luas . Kebersihan mulut sangat buruk,
pasien merupakan pekerja seks dan mengalami diare
konstan, muntah, flu, dan penurunan berat badan yang
progresif selama 3 bulan terakhir.
Manajemen Kasus
dan Hasil Klinis
Pasien dirujuk ke pusat penanganan HIV untuk memulai
terapi antiretroviral. Intervensi klinis gigi termasuk skeling
dan penyerutan akar ditambah antibiotik (1500 mg
amoxicillin dan 750 mg metronidazole dibagi dalam tiga
dosis harian selama 7 hari) dan diberikan instruksi untuk
kontrol plak

Setelah 1 minggu perawatan, terlihat bahwa


pembengkakan dan perdarahan gingiva berkurang,
Dalam 3 bulan pengobatan multidisiplin intensif,
terdapat peningkatan yang besar pada kondisi medis
dari imunosupresi dan parameter periodontal pasien.
Namun, tindak lanjut dan sesi keenam skeling dan
penyerutan akar tidak terpenuhi karena kurangnya
minat dan motivasi pasien untuk menyelesaikan
perawatan.
Pembahasan
Penelitian ini menjelaskan kasus necrotizing periodontitis pada pasien yang
terinfeksi HIV setelah perawatan non-bedah intensif, Setelah perawatan
medis dan gigi, didapatkan perbaikan hasil yang baik dengan perawatan
multidisiplin.

Sudah diketahui bahwa bakteri red complex merupakan penyebab utama


necrotizing periodontitis. Selain itu, faktor modifikasi seperti infeksi HIV
dapat menjadi faktor predisposisi manifestasi yang jauh lebih parah
sehingga semakin sulit untuk ditangani.

Dalam kasus ini, diketahui bahwa pasien mengabaikan kesehatan dirinya sendiri,
yang juga merupakan refleksi dari lingkungan sosialnya. Kesehatan mulut
yang buruk, malnutrisi kronis, dan infeksi HIV yang tidak diobati
menyebabkan semakin berkembangnya necrotizing periodontitis.

Necrotizing periodontitis membutuhkan pendekatan multifaktorial karena


interaksi patogenesisnya yang kompleks
Kesimpulan
pengobatan multidisiplin yang singkat ini kami mengamati adanya penurunan
jumlah virus dan peningkatan parameter klinis periodontal sehingga peneliti percaya
bahwa peningkatan yang signifikan ini disebabkan oleh orientasi kebersihan,
keadaan rongga mulut yang baik dan pengobatan dengan antiretroviral yang
membuktikan bahwa pengobatan multidisiplin adalah pilihan terbaik dalam
penangana kasus pasien positif HIV.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai