Herpetic
Gingivostomatitis
Pembimbing :
dr. Krisnabudhi, Sp THT-KL
Penyusun :
Gracendy Cherly
1061050006
Pendahuluan
Salah satu contoh virus penyebab penyakit yang
dapat bermanifestasi dalam rongga mulut adalah
herpes simpleks virus (HSV).
Gingivostomatitis herpetika primer bentuk
tersering dari infeksi HSV tipe 1
Terjadi pada anak kecil
Beberapa penelitian menyatakan hanya 10-20%
anak yang terinfeksi memiliki gejala dan tanda
klinis yang cukup berat
Anatomi
Gingiva adalah bagian
dari mucosa oral yang
berlokasi disekitar gigi
geligi, Memanjang
secara apikal di atas
tulang alveolar, dan
berakhir di
mucogingival junction
Mukosa alveolar
PertautanMukogingiva
Perlekatan gingiva
Alur gingiva bebas
interdental
Fisiologi
Fungsi Gingiva :
Melindungi
akar gigi
Selaput
periodontal
Melindungi
tulang
alveolar
Herpetik Gingivostomatitis
Definisi
bentuk tersering dari infeksi HSV tipe 1
pada rongga mulut yang ditandai
dengan lesi ulserasi pada lidah, bibir,
mukosa gingiva, palatum durum dan
molle
Etiologi
Penyebab infeksi adalah Virus herpes
simpleks termasuk dalam famili
herpesviridae
Tipe
HSV
HSV
tipe 1
HSV
tipe 2
oral
genital
Penularan
HSV ditularkan melalui kontak dengan
penderita
Diagnosis
Anamnesi
s
Pemeriksa
an
Demam
Sakit tenggorokan
Malaise
Lesi oral
Vesikel berkelompok
ulser
Penatalaksanaan
Prognosis
Lesi oral atau genital akan sembuh
dalam 7 sampai 14 hari. Infeksi
mungkin lebih parah dan bertahan
lebih lama pada orang yang memiliki
kondisi yang melemah sistem
kekebalan tubuh
THANK YOU
Oponen
Pada kasus herpetik gingivostomatitis
pemeriksaan
penunjang
tidak
hanya
langsung pemeriksaan mikroskopik tetapi
bisa juga dengan pemeriksaan laboratorium
darah , yang dapat ditandai dengan
leukositosis yang berarti adanya infeksi, dan
juga neutropenia yang berarti infeksi tidak
disebabkn oleh bakteri tetapi bisa juga dari
mikroorganisme lain, salah satunya virus
Sesi Pertanyaan
1. Mengapa pada pasien herpetik
ginggivostomatitis diberi antibiotik?
Pada penderita dengan herpetik
gingivostomatitis diberikan antibiotik
adalah untuk mencegah terjadinya infeksi
sekunder (sebagai profilaksis)
Sesi Pertanyaan
2. Setelah dilakukan terapi apakah ada
kemungkinan terjadinya kekambuhan?
Kekambuhan dapat terjadi bila pengobatan
tidak teratur , dan kurangnya menjaga
hygiene oral.