0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis banding, klasifikasi, prosedur tindakan, dan perawatan gingivitis yang disebabkan oleh plak. Gingivitis adalah peradangan gingiva akibat toksin bakteri pada plak tanpa kehilangan pelekatan, yang ditandai dengan kemerahan dan edema gingiva. Perawatannya meliputi edukasi kebersihan mulut, pembersihan plak dan kalkulus, serta
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis banding, klasifikasi, prosedur tindakan, dan perawatan gingivitis yang disebabkan oleh plak. Gingivitis adalah peradangan gingiva akibat toksin bakteri pada plak tanpa kehilangan pelekatan, yang ditandai dengan kemerahan dan edema gingiva. Perawatannya meliputi edukasi kebersihan mulut, pembersihan plak dan kalkulus, serta
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis banding, klasifikasi, prosedur tindakan, dan perawatan gingivitis yang disebabkan oleh plak. Gingivitis adalah peradangan gingiva akibat toksin bakteri pada plak tanpa kehilangan pelekatan, yang ditandai dengan kemerahan dan edema gingiva. Perawatannya meliputi edukasi kebersihan mulut, pembersihan plak dan kalkulus, serta
1. Definisi Gingivitis (peradangan gingiva) akibat plak adalah inflamasi gingiva tanpa disertai kehilangan pelekatan. 2. Patofisiologi Invasi toksin bakteri pada gingiva 3. Gejala klinis dan pemeriksaan Gingivitis disertai tanda-tanda klinis kemerahan dan pembesaran (edema) jaringan gingiva, berdarah bila disentuh, perubahan bentuk dan konsistensi, ada kalkulus dan atau plak mikrobial, tanpa bukti radiografis adanya kerusakan puncak tulang alveolar, yang disertai keluhan rasa gatal pada gusi di sela–sela gigi. 4. Diagnosis banding Tidak ada 5. Klasifikasi Terapi ICD 9 CM 89.31 dental examination 96.54 dental scaling and polishing, dental debridement, prophylaxis, plaque removal 6. Prosedur Tindakan Kedokteran Gigi1–3 a. Pendidikan kesehatan mulut dan instruksi pengendalian plak mikrobial di rumah. Edukasi yang utama pada pasien dengan gingivitis berfokus pada eliminasi etiologi inflamasi gingiva, terutama menjaga kebersihan rongga mulut. Selain itu, tingginya prevalensi dari gingivitis menunjukan pentingnya promosi kesehatan yang harus diberikan terkait kesehatan gigi, gingivitis, serta kemungkinan komplikasinya. Edukasi Pasien Karena penyebab gingivitis adalah respon inflamasi, jika etiologi dari inflamasi tersebut telah diidentifikasi, maka pasien harus diberikan edukasi untuk menghilangkan penyebab inflamasi tersebut. Beberapa edukasi yang diperlukan antara lain: Edukasi tentang pendidikan kesehatan mulut dan instruksi pengendalian plak secara mandiri. Hal ini termasuk teknik menyikat gigi yang tepat, cara menggunakan sikat gigi yang baik, menyikat gigi minimal dua kali sehari, dan disertai dengan flossing Menghindari kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan faktor risiko dari gingivitis, seperti merokok atau menginang Melakukan kunjungan ke dokter umum untuk berkonsultasi tentang berbagai penyakit sistemik yang dapat menjadi etiologi gingivitis, seperti penyakit gastrointestinal, diabetes mellitus, atau defisiensi nutrisi Jika terdapat kekurangan nutrisi seperti vitamin c, maka pasien disarankan untuk mengonsumsi suplemen tambahan Melakukan kunjungan ke dokter gigi secara berkala untuk melakukan scaling dan root planning untuk membersihkan plak dan kalkulus yang tidak dapat dibersihkan secara mandiri Pasien juga dapat diberikan obat kumur yang mengandung antimikroba dan antiinflamasi seperti povidone iodine atau chlorhexidine[1,2,6] Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Promosi kesehatan yang dapat diberikan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian gingivitis antara lain: Memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mulut Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang Melakukan profilaksis periodontal atau tindakan pembersihan rongga mulut secara menyeluruh di dokter gigi. Dengan menghilangkan plak dan kalkulus, maka mikroba yang menempel pada deposit tersebut juga dapat dieliminasi[1,2,15] b. Pembersihan permukaan gigi dari plak dan kalkulus. Pada tahap awal (initial lesion) plak dental dapat dengan mudah dihilangkan dengan protokol kebersihan yang dilakukan secara mandiri oleh pasien, seperti menyikat gigi dengan teknik yang tepat diikuti dengan flossing. Oleh karena itu, dokter gigi harus memberikan edukasi tentang kesehatan mulut dan instruksi pengendalian plak yang dapat dilakukan oleh pasien di rumah. Jika pembersihan plak secara mandiri tidak cukup atau sudah terdapat deposit kalkulus pada rongga mulut, maka diperlukan pembersihan dengan perawatan scaling dan root planning. Perawatan ini bertujuan untuk menghilangkan plak dan kalkulus supragingival maupun subgingiva. Pada saat perawatan scaling, juga dapat disertai dengan irigasi menggunakan bahan antimikroba seperti povidone iodine atau chlorhexidine.[1,2,15] c. Pemberian obat anti mikroba dan obat antiplak, dan penggunaan alat kebersihan mulut guna meningkatkan kemampuan pasien untuk membersihkan gigi geliginya. Pasien dengan gingivitis dapat diberikan resep obat kumur antiseptik yang mengandung chlorhexidine. d. Koreksi faktor–faktor yang memudahkan retensi plak mikrobial Koreksi dapat dilakukan terhadap berbagai kondisi dalam rongga mulut yang dapat meningkatkan risiko retensi plak, seperti restorasi yang over contour atau overhanging, koreksi kontak antar gigi yang terbuka, gigi yang malposisi, atau gigi tiruan yang kurang pas. e. Pada kasus tertentu dilakukan koreksi secara bedah pada bentuk/ kontur gingiva, agar pasien dapat menjaga kebersihan mulut, sesuai kontur dan bentuk gingiva sehat. f. Sesudah fase terapi aktif tersebut di atas, dilakukan evaluasi untuk menentukan perawatan selanjutnya, yaitu terapi pemeliharaan periodontal. 7. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium mikroskopis, serologis, hematologis, mikrobiologis bila diperlukan. 8. Lama perawatan 3-4 kali kunjungan 9. Faktor penyulit Pasien tidak kooperatif, disertai penyakit/ kondisi sistemik dan pasien merokok. 10. Prognosis Baik, jika tidak terjadi kerusakan tulang alveolar, faktor etiologi dapat dihilangkan, bila pasien kooperatif, tidak disertai penyakit/ kondisi sistemik dan pasien tidak merokok. 11. Keberhasilan perawatan 1. Perawatan berhasil memuaskan bila terjadi penurunan tanda-tanda klinis inflamasi gingiva secara nyata, pelekatan klinis stabil, pengurangan skor plak sesuai dengan plak yang ada pada gingiva sehat. Hilangnya keluhan rasa gatal pada gusi di sela – sela gigi, rasa kemeng/rasa tidak nyaman, rasa nyeri saat mengunyah atau menggigit, dan gigi goyang atau gusi bengkak. 2. Bila hasil terapi tidak memuaskan/tidak memperbaiki kondisi periodontal, maka akan tampak antara lain berlanjutnya tanda-tanda klinis penyakit yaitu: perdarahan saat probing, kemerahan dan pembesaran, kondisi dapat diikuti kerusakan/cacat gingiva (cleft gingiva, crater/ceruk gingiva), yang disertai kerusakan selanjutnya sehingga berkembang menjadi periodontitis dengan kehilangan pelekatan. 12. Persetujuan Tindakan Kedokteran Untuk melakukan perawatan yang menimbulkan luka pada jaringan keras maupun jaringan lunak, harus ada persetujuan tertulis. 13. Faktor sosial yang perlu diperhatikan Adanya faktor-faktor risiko sistemik dapat mempengaruhi terapi dan hasil perawatan gingivitis karena plak mikrobial. Faktor risiko sistemik adalah penyakit diabetes, merokok, bakteri periodontal tertentu, penuaan, gender, predisposisi genetik, penyakit sistemik dan kondisi sistemik (imuno supresi), stres, nutrisi, kehamilan, infeksi HIV dan pengaruh obat-obatan. Daftar Pustaka 1. Kementerian Kesehatan. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi. 2014. 42–43 p.
2. Rathee M JP. Gingivitis [Internet]. StatPearls Publishing. 2021. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557422/
3. JM S. Gingivitis [Internet]. Medscape. 2018. Available from: