Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB ANGULAR CHEILITIS

MAKALAH ILMIAH

Oleh :
AVI SYAFITRI
160600023

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2016

Faktor Penyebab Angular Cheilitis


(Avi Syafitri)

FAKTOR PENYEBAB ANGULAR CHEILITIS


Avi Syafitri
160600023
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara
JL. Alumni No. 2 Kampus USU, Medan 20155
Email : aviiisinh@yahoo.com

Abstrack
The health of oral cavity are not only healthy but have teeth free from all
diseases of the mouth including the angular cheilitis-like disease. Angular cheilitis
is a lesion that is marked with fisur or cracks in corner of mouth. Although the
angular cheilitis is not a problem that is harmful but can affect a persons sense of
comfort in everyday activities such as pain when laughing, eating and drinking.
There are several factors the causes of angular cheilitis is kandiasis or yeast
infection, trauma to the mouth cavity, dentures, nutritional deficiency in young
chidren, various manifestations of systemic diseases, and viral infections. Angular
cheilitis prevention effort can be done with treatment that include preventive
measures such as topical antifungal theraphy and eliminate the habit of licking teh
lips. Angular cheilitis basically can be treated or controlled so as not to interfere
with day-to-day activities.
Key words : Angular cheilitis, Factors causing angular cheilitis, Oral health
Abstrak
Kesehatan rongga mulut tidak hanya memiliki gigi yang sehat melainkan
bebas dari seluruh penyakit mulut termasuk penyakit seperti angular cheilitis.
Angular cheilitis merupakan lesi yang ditandai dengan keretakan atau fisur
pada sudut mulut. Walaupun angular cheilitis bukan suatu masalah yang
membahayakan namun dapat mempengaruhi rasa nyaman seseorang dalam
aktivitas keseharian seperti rasa sakit bila tertawa, makan dan minum.

Ada beberapa faktor penyebab angular cheilitis yakni kandidiasis atau


infeksi jamur, trauma pada rongga mulut, gigi tiruan,. defisiensi nutrisi pada anakanak,, manifestasi berbagai penyakit sistemik, dan infeksi virus.
Upaya pencegahan angular cheilitis ini dapat dilakukan dengan perawatan
yang mencakup tindakan preventif seperti terapi anti jamur topikal dan
menghilangkn kebiasaan menjilat bibir. Angular cheilitis pada dasarnya dapat
dirawat ataupun dikontrol sehingga tidak menganggu aktivitas keseharian.
Kata Kunci : Angular cheilitis, Faktor penyebab angular cheilitis, Kesehatan
rongga mulut

PENDAHULUAN
Rongga mulut merupakan salah satu bagian terkecil dari seluruh tubuh
manusia. Namun demikian, rongga mulut mencerminkan kesehatan tubuh
seseorang karena merupakan pintu masuknya bahan-bahan makanan untuk
kebutuhan pertumbuhan individu yang sempurna serta kesehatan yang optimal.
Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya
meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar pintu masuk makanan dan
minuman, tetapi fungsi mulut lebuh dari itu dan tidak banyak orang yang
emnyadari besarnya peranan mulut bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang.1

Salah satu penyakit yang sudah tidak asing lagi di rongga mulut ialah
stomatitis. Stomatitis dapat disebabkan oleh rangsangan mekanik, termal, kimia,
dan fisik. Salah satu jenis stomatitis yaitu angular cheilitis. Angular cheilitis
merupakan lesi yang ditandai dengan keretakan atau fisur pada sudut mulut.
Walaupun angular cheilitis bukan suatu masalah yang membahayakan namun
dapat mempengaruhi rasa nyaman seseorang dalam aktivitas keseharian seperti
rasa sakit bila tertawa, makan dan minum.1

Angular cheilitis pada umumnya dikenal dengan luka disudut mulut.


Memang kelainan ini tidak mengancam jiwa tetapi mengurangi kenikmatan hidup
dengan menimbulkan rasa nyeri dan menyebabkan menurunnya rasa percaya diri
oleh karena terlihat orang lain dan mengurangi penampilan. Kondisi ini paling
sering ditemukan setelah usia 50 tahun dan biasanya terjadi pada wanita dan
pemakai gigi palsu.1

Angular cheilitis didiagnosis berdasarkan penampilan klinis muncul


sebagai eritema atau celah dari commeasures labial, dan sering menyertai
kandidiasis intraoral. Pada pasien dengan kulit sangat berpigmen, depigmentasi
dapat terjadi di lokasi angular cheilitis. Angular cheilitis cukup umum di antara
pasien gigi, tanpa memandang status hiv mereka, itu telah dikaitkan dengan
anemia dan gizi kekurangan tertentu serta penurunan dimensi VERTIC oklusi.2

PENGERTIAN ANGULAR CHEILITIS


Angular cheilitis merupakan inflamasi akut atau keronis pada sudut mulut
yang ditandai dengan adanya fisur-fisur, retak-retak pada sudut bibir, berwarna
kemerahan, mengalami ulserasi disertai rasa terbakar, nyeri dan rasa kering pada
sudut mulut. Pada kasus yang parah, retakan tersebut dapat berdarah ketika
membuka mulut dan menimbulkan ulser dangkal atau krusta.3

Secara klinis, angular cheilitis mengacu pada kondisi kronis, dimana sudut
mulut atau bibir mengalami peradangan karena infeksi luka. Infeksi yang
bertanggung jawab atas kondisi ini dianggap dari jenis jamur atau bakteri. Daerah
yang terkena biasanya menyakitkan dan jangka waktu penyembuhan tergantung
pada pengobatan. Segala usia dapat terkena penyakit ini. Mereka yang lebih
rentan untuk mengalami kondisi ini adalah orang-orang dengan sistem kekebalan
tubuh lemah, menderita diabetes mellitus dan mereka yang menggenangi liur pada
sudut bibir mereka. Pasien yang telah menjalani radiasi kepala dan leher, juga
mengalami risiko mengembangkan angular cheilitis. 4

FAKTOR PENYEBAB ANGULAR CHEILITIS


1. Kandidiasis
Kandidiasis adalah infeksi jamur yang berwarna merah dan krem yang
awalnya terlihat seperti bercak terbentuk pada permukaan lembab dimulut
dan bisa menyebabkan rasa sakit. Kondisi ini dapat menyebabkan
kesulitan menelan dan mengubah indera perasa. Kandidiasis lebih sering
terjadi pada anak yangmasih muda dan orangtua dan juga pada orang yang
sistem imunnya sangat rendah. Hal ini bisa dipicu oleh perawatan
antibiotik, yang dapat mengganggu aktivitas normal bakteri mulut. Jika
antibiotik adalah etiologinya, dokter gigi harus segera mengurangi dosis

atau mengubah pengobatan. Anti jamur dapat digunakan untuk mengobati


kondisi gangguan kesehatan ini.5
Infeksi bakteri dan faktor mekanikal sebagai etiologi angular cheilitis
sering terjadi pada anak yang mempunyai kebiasaan buruk seperti menjilat
sudut bibir dan menghisap jari. Hal tersebut menyebabkan saliva
berkumpul pada sudut mulut dan tanpa disadari turut menyediakan
lingkungan yang sempurna untuk ageninfeksi dalam menyebabkan angular
cheilitis. 5
2. Trauma
Ada banyak penyebab trauma pada rongga mulut, seperti mekanik,kimia,
dan termal. Trauma mekanis bisa disebabkan oleh trauma cups yang tajam,
peralatan ortodonti, menggigit bibir atau pipi. Diagnosa jenis ini biasanya
tidak sulit tergantung pada posisi, bentuk dan ukuran ulserasi yang harus
sesuai dengan penyebab yang dicurigai. Ulserasi biasanya mulai sembuh
dalam 10 hari. Jika penyembuhan tidak terjadi maka penyebab lain dari
ulserasi harus dicurigai.5
3. Gigi Tiruan
Gigi tiruan termasuk etiologi yang sering terjadi, dimana ketidak normalan
anatomi dari pemasangan gigi tiruan penuh atau sebagian dengan stabilitas
yang tidak baik, kehilangan vertikal dimensi atau lingual yang terletak
pada gigi anterior, kehilangan gigi posterior, atrisi, dan kehilangan gigi
tanpa memakai gigi tiruan. Pada kasus ini, pasien sering mengalami
bilateral angular cheilitis dan dengan periode yang lama. Selain itu,gigi
tiruan yang tidak terpasang dengan baik dapat menyebabkan penutupan
mulut yang kurang tepat sehingga menyebabkan saliva memenuhi sudutmulut dan
terjadi infeksi. Bagian- bagian yang tajam dan celah yang dihasilkan oleh gigi tiruan
yang tidak pas dapat menyebabkan angular cheilitis. Selainitu, gigi tiruan

yang tidak pas dapat menyebabkan saliva menumpuk pada sudutmulut dan
infeksi.6
4. Status Gizi Anak
Penyebab angular cheilitis yang menonjol pada anak-anak adalah defisiensinutrisi.
Defisiensi nutrisi yang dimaksud biasanya disebabkan kurangnya
asupanvitamin B kompleks (riboflavin), zat besi dan asam folat.Dalam
menimbulkanangular cheilitis, setiap faktor etiologi terutama defisiensi
nutrisi berkorelasidengan kondisi lingkungan, pada anak sekolah yang
paling berpengaruh adalahkondisi lingkungan dalam keluarga dan di
sekolah. Kondisi lingkungan yang dimaksud dapat berupa tingkat sosial
ekonomi keluarga, pengaruh adat dalamkeluarga, kebiasaan atau pola
makan anak dan pengetahuan gizi.6
Kekurangan gizi paska usia dini mempunyai dampak yang buruk padamasa
dewasa yang dimanifestasikan dalam bentuk fisik yang lebih kecil dengantingkat
produktivitas yang lebih rendah. Dampak kekurangan gizi pada usia
dinimakin menjadi penting bila memperhatikan analisis berbagai data yang
ada.Hasil- hasil analisis tersebut memperkuat hipotesa mengenai besarnya
peranankekurangan gizi pada usia dini terhadap terjadinya penyakit
degenerative padadewasa yang justru merupakan usia produktif.6
5. Manifestasi berbagai penyakit sistemik
Banyak pasien yang menderita penyakit yang mempengaruhi
seluruhtubuh dan menunjukkan tanda- tanda dan gejala oral yang spesifik,
seperti:
1. Gangguan hematologis: anemia karena defisiensi zat besi
2. Gangguan endokrin: Diabetes mellitus
3. Infeksi virus: infeksi human immunodeficiency virus
4. Penyakit ganas: penyakit ganas lanjutan, leukemia6
6. Infeksi Virus

Waktu yang dibutuhkan bagi virus untuk menginfeksi host, replikasi dan
untuk kerusakan sel dan dengan demikian gejala klinis mungkin terjadi
banyak hal, 3- 21hari dan dikenal sebagai masa inkubasi. 6
Kebanyakan virus dengan infeksi berat antara 10 dan 14 hari, setelah tuan
rumah telah merespon kekebalan tubuh yang efektif dan infeksi
terselesaikan.Infeksi lain kurang virulen mungkin berlangsung hanya
beberapa hari. Pada infeksi virus umumnya mempengaruhi kelompok usia
yang lebih muda dan infeksi virus yang terjadi pada kelompok usia yang
lebih tua kemungkinan imunosupresi yang mendasarinya.6
PENCEGAHAN ANGULAR CHEILITIS
Pencegahan dapat dilakukan dengan perawatan yg harus mencakup
tindakan preventif (seperti menghilangkan faktor penyebab trauma, kebersihan
mulut yg teliti, pengembalian dimensi vertikal yang benar, dan aliean saliva).
Selain itu ada juga terapi antijamur topikal antibiotik. Suplemen vitamin juga
terbukti bermanfaat. Menghilangkan kebiasaan menjilat bibir juga merupakan
bagian dari rencana pengobatan.7

Selain itu ada beberapa cara pencegahan lain yang sederhana yaitu:
1. Minumlah delapan gelas air setiap hari agar bibir terhidrasi dengan baik.
2. Makanlah sayuran berdaun hijau, wortel, bayam, tomat, kacang-kacangan
dan semua bahan gizi lainnya. Tutupi kekurangan vitamin dan zat besi
dalam tubuh Anda dengan makan sayuran diatas agar penyembuhan
infeksi lebih cepat.

3. Gunakan lip balm tanpa rasa atau lip gloss untuk melembapkan bibir,
sehingga jika Anda merasa bibir Anda pecah-pecah, Anda dapat menjaga
mereka tetap lembab.
4. Menahan diri dari menggunakan kosmetik, lipstik dan pasta gigi yang
memiliki rasa, setidaknya sampai kondisi agak mulai sembuh.
5. Oleskan minyak zaitun ke bibir. Ini membantu dalam menjaga mereka
tetap lembap untuk waktu yang lama.4

PEMBAHASAN
Umumnya penyakit angular cheilitis dikenal dengan luka sudut
mulut. Penyakit ini dapat diderita dari semua aspek umur. Gejala yang nampak
adalah bahwa luka ini terasa nyeri dan akan menyebabkan sedikit berdarah bila
penderita membuka mulut. Sudut bibir terasa kering dan sakit pada saat membuka
mulut. Pada beberapa kasus mungkin akan terdapat jamur candida disana.
Beberapa luka juga menimbulkan abses atau nanah.7

Angka kejadian angular cheilitis memiliki prevalensi secara umum


yang paling sering dijumpai adalah pada anak dan juga orang tua yang disebabkan
faktor defisiensi nutrisi serta pemakaian gigi tiruan yang tidak adekuat. Hasil
laporan tahunan kesehatan mulut Amerika Serikat tahun 2002 melaporkan bahwa
sebanyak 2,5% orang dewasa menderita angular cheilitis, sedangkan pada survei
penelitian di Kushalnagar, India didapati anak yang berasal dari Tibet

menunjukkan tingkat prevalensi angular cheilitis yang tinggi sebanyak 15,3%.


Menurut Feng, prevalensi lesi mukosa oral di Shanghai adalah 10,8% dan di
antara lesi mukosa oral yang sering terjadi adalah angular cheilitis sebanyak
0,86%. Prevalensi angular cheilitis di Indonesia belum jelas diketahui.2

KESIMPULAN
Jadi bisa disimpulkan bahwa etiologi angular cheilitis sangat sering kita
jumpai dikehidupan sehari hari dan memberikan efek merugikan di kemudian
hari. Kebiasaan buruk seperti menghisap jari, menghisap bibir, menggigit kuku,
pemakaian dot pada bayi, hilangnya gigi, paparan sinar matahari, angin dan udara
atau melemahnya sistem imune juga bisa menyebabkan kelainan ini. Hal ini harus
dicegah sejak dini dengan cara minumlah delapan gelas air setiap hari,
perbanyaklah makan sayuran berdaun hijau, menahan diri dari penggunaan
kosmetik dan jangan lupa oleskan minyak zaitun ke bibir agar bibir tetap lembab.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ilery C, Mintjelungan CN, Soewantoro J. Hubungan Status Gizi dengan kejadia
angular cheilitis Pada anak-anak dilokasi Pembuangan akhir Sumompo kota
Manado. Jurnal e-gigi. 2013;1:32-7.
2. Muro RT. Prevalence of oral lesions in adult patients infected by the human
immunodeflciency virus and its association with CD4 counts in oshakati
hospital, namibia. Thesis. Namibia:University of Namibia,2013:17-8.
3. Miller C S, Longais R P. Colur atlas Common oral diseases. 3. United states of
America : Lippicott William an Wilkins, 2003:94-111.
4. Bramardianto. Pengobatan angular cheilitis. http://bramardianto.com/pengobatanagular-cheilitis.html

5. Muray J.J, Nunn J. H.Steele J. The prevention of oral disease 4th ed.
Newyork:okxford University Press;2008,p.177-9.
6. Deritana N, Kombong A. Gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan. J.WATCH
Jayawijaya.2007;p.5-18.
7. Langais RP, Miller CS, Nield-Geighrig JS. Atlas berwarna lesi mulut yang sering
ditemukan. Alih bahasa. Titi suta. Jakarta:Buku kedokteran EGC,2004:110-1.

Anda mungkin juga menyukai