Angular Cheilitis
Oleh
AMRINA ROSADA
1010070110037
1. Nama : Siska
3. Umur : 9 Tahun
6. Pekerjaan : Siswa
7. Agama : Islam
Tindakan yang
Hari/tanggal Kasus Operator
dilakukan
3. Pemberian resep
Pembimbing
Angular cheilitis atau perleche ialah reaksi inflamasi pada sudut bibir mulut
yang sering dimulai dengan penyimpangan mukokutaneus dan berlanjut hingga ke
kulit. Angular cheilitis ini dikarakteristikan dengan kemerahan yang menyebar,
bentuknya seperti fisur- fisur, kulit yang nampak terkikis, ulser yang permukaannya
berlapis dan disertai dengan gejala yang subjektif seperti rasa sakit, rasa terbakar, dan
nyeri. Seorang ibu datang dengan anaknya datang dengan keluhan luka pada kedua
sudut bibir dan terasa perih. Berdasarkan hasil pemeriksaan pasien didiagnosa
dengan angular cheilitis yang disebabkan oleh defisiensi nutrisi. Perawatan untuk
kasus ini adalah pemberian nystatin krim dan vitamin serta edukasi pada Ibu untuk
mengontrol pola makan anaknya, ibu harus memastikan bahwa anak-anak mereka
mendapat nutrisi yang cukup dari makanan yang dikonsumsinya.
Kata kunci: Angular cheilitis, defisiensi nutrisi
Abstract
dan juga estetik. Hal tersebut mengakibatkan rongga mulut merupakan tempat paling
rawan dari tubuh karena merupakan pintu masuk berbagai agen berbahaya, seperti
Penyakit gigi dan mulut dapat terjadi pada mukosa non-keratin dan mukosa
berkeratin, dapat memberikan keluhan atau tanpa keluhan, dapat terasa nyeri atau
tidak nyeri, dapat merupakan kelainan warna, kelainan bersifat jinak atau ganas.
Penyakit mulut dapat menyerang segala usia termasuk pada anak. Salah satu contoh
kelainan di rongga mulut yang sering dialami anak-anak ialah angular cheilitis yang
vitamin B-2 (riboflavin), vitamin B-3 (niacin), Vitamin B-6 (pyridoxine), atau
vitamin B-12 (cyanocobalamin) dan kekurangan zat besi dapat menyebabkan seorang
anak mengalami angular cheilitis. Angular cheilitis dapat terjadi dengan berbagai pola
etiologi yang berhubungan erat dengan kondisi kesehatan dan kondisi lingkungan.
Secara garis besar faktor- faktor etiologi angular cheilitis yaitu defisiensi nutrisi,
defisiensi imun, infeksi bakteri dan jamur, serta trauma mekanis (Faiz, 2010).
perawatan dental dan trauma pada sudut bibir, sedangkan kasus bilateral terjadi jika
penderita dengan penyakit sistemik seperti anemia, diabetes mellitus, dan infeksi
monomial yang kronis. Lama penyakit bisa bervariasi dari beberapa hari hingga
Angular cheilitis disebabkan oleh kekurangan zat besi dan beberapa jenis
vitamin. Kekurangan gizi paska usia dini mempunyai dampak yang buruk pada masa
dewasa yang dimanifestasikan dalam bentuk fisik yang lebih kecil dengan tingkat
produktivitas yang lebih rendah. Dampak kekurangan gizi pada usia dini makin
menjadi penting bila memperhatikan analisis berbagai data yang ada. Hasil- hasil
pada usia dini terhadap terjadinya penyakit degenerative pada dewasa yang justru
LAPORAN KASUS
Baiturrahmah dengan keluhan luka pada kedua sudut bibir dan terasa perih. Luka di
sudut bibir sudah terjadi sejak 1 minggu yang lalu, sakit saat dibawa makan dan
berbicara. Luka tersebut belum pernah diobati. Ibu pasien mengatakan bahwa
anaknya sering mengalami keadaan seperti ini dan anak lebih senang mengkonsumsi
jajanan seperti coklat dan permen serta tidak suka mengkonsumsi sayur-sayuran. Ibu
membantah anaknya memiliki alergi terhadap obat-obat tertentu dan tidak memiliki
Pemeriksaan ekstra oral terdapat ulser pada kedua sudut bibir pasien, wajah
simetris dan terlihat pucat. Sklera mata pucat. Lymphnode submandibular tidak teraba
dan tidak sakit. Pasien tidak menderita kelainan TMJ. Suhu tubuh pasien teraba
afebris. Pemeriksaan intra oral mukosa mulut pasien normal. Terdapat banyak gigi
yang mengalami karies dan tidak dirawat sehingga menunjukkan anak memiliki oral
angular cheilitis yang disebabkan oleh defisiensi nutrisi karena terlihat dari hasil
pemeriksaan anak memiliki nilai BMI 17,8 yang berarti status gizi anak adalah
kurang serta sklera dan wajah anak terlihat pucat mengindikasikan anak mengalami
anemia. Namun penulis tidak dapat menyebutkan jenis defisiensi nutrisi spesifik yang
dialami oleh pasien karena tidak melakukan pemeriksaan darah. Perawatan yang
diberikan kepada pasien ini adalah pemberian nystatin krim 15 gr yang dioleskan
pada kedua sudut bibir anak dua kali sehari untuk mengatasi angular cheilitis.
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh anak selain itu penjelasan kepada
Ibu pasien bahwa kondisi yang dialami oleh anaknya ini tidak berbahaya. Ibu
dikonsumsinya karena kondisi yang dialami oleh anaknya ini disebabkan oleh
kaya akan mineral serta vitamin yang sangat penting untuk masa pertumbuhan dan
imunitas anak. Ibu juga harus mengurangi konsumsi makanan ringan anak karena apabila anak
lebih banyak makan jajanan ringan maka anak akan sulit untuk diajak makan makanan bergizi.
DISKUSI
Angular cheilitis atau perleche ialah reaksi inflamasi pada sudut bibir mulut
bentuknya seperti fisur- fisur, kulit yang nampak terkikis, ulser yang permukaannya
berlapis dan disertai dengan gejala yang subjektif seperti rasa sakit, rasa terbakar, dan
Gejala awal Angular cheilitis ialah rasa gatal pada sudut mulut dan terlihat
tampilan kulit yang meradang dan bintik merah. Pada awalnya hal ini tidak
berbahaya, tetapi akan terasa nyeri di sudut mulut dan mudah berdarah yang
dikarenakan oleh gerakan mulut seperti tertawa ataupun berbicara. Tingkat keparahan
inflamasi ini ditandai dengan retakan sudut mulut dan beberapa pendarahan saat
perawatan dental dan trauma pada sudut bibir, sedangkan kasus bilateral terjadi jika
penderita dengan penyakit sistemik seperti diabetes melitus, defisiensi nutrsi dan
infeksi monomial yang kronis. Lama penyakit bisa bervariasi dari beberapa hari
Angular cheilitis disebabkan oleh defisiensi nutrisi yaitu kekurangan zat besi
dan beberapa jenis vitamin ( B12, B2, B3, B6). Defisiensi nutrisi dapat menyebabkan
turunnya sistem imun anak sehingga menjadi lebih mudah terinfeksi oleh bakteri dan
Masa usia 6-7 tahun merupakan masa yang masih rawan, karena pada masa
ini apabila anak kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi, maka akan sangat
mudah untuk terserang penyakit, dan gangguan kesehatan lainnya, yang pada
gizi dengan asupan protein yang rendah, maka kemampuan tubuh untuk membentuk
protein yang baru berkurang. Tubuh akan rawan terhadap serangan infeksi karena
makanan yang tidak seimbang gizinya oleh anak-anak usia sekolah menyebabkan
zat besi dan vitamin B komplek merupakan 25% penyebeb angular cheilitis.
Kekurangan zat besi kronis dapat menyebabkan koilonychia, glositis, dan angular
cheilitis. Mekanisme angular cheilitis pada pasien ini belum dijelaskan secara penuh,
menjadi niacin (vitamin B3). Umumnya, defisiensi riboflavin akan muncul sebagai
kemerahan pada membran mukosa, angular cheilitis, dan glositis berwarna magenta.
interstisial, dan lesi skrotum dan vulva. Defisiensi piridoksin (vitamin B6)
menyebabkan cheilosis, glositis, dan dermatitis seboroik di sekitar mulut, mata, dan
hidung. Hal ini sering terjadi pada pecandu alkohol dan dapat terjadi pada pasien
kronis, diet vegan yang ketat, dan infeksi dengan Diphyllobothrium latum (Kelly et
all, 2011).
Diagnosa banding dari angular cheilitis adalah herpes labialis. Herpes labialis
dikenal pula sebagai “fever blister” atau “cold sore” disebabkan oleh virus herpes
hominis tipe 1 ( herpes virus hominis Type =HVS-1) dan berciri khas erupsi vesikel
pada kulit di dekat atau pada tepi bibir merah bibir. Sebagian besar penduduk dewasa
pernah menderita infeksi herpes, meskipun mungkin tidak timbul manifestasi klinik.
Virus herpes simpleks mungkin” tidur” di suatu daerah tertentu dan vesikel akan
timbul bila penderita terkena sinar matahari, penyakit panas atau kadang –kadang
dihubungkan dengan haid. Hepes labialis dimulai dengan rasa datal di tempat yang
terkena . dalam 12 jam akan timbul vesikel dan vesikel tersebut akan pecah
membentuk tukak dan krusta dalam 36 hingga 48 jam. Pada umumnya krusta akan
hilang dan lesi akan sembuh pada hari ke 8 hingga ke 10. Panas dan imfadenopati
Infeksi primer berbeda dengan infeksi rekuren. Pada infeksi rekuran ukuran
vesikel lebih kecil dan berkelompok. Rasa gatal dan terbakar mengawali
pembentukan vesikel kecil dan berkelompok dengan dasar eritem selama 1-2 jam.
Lesi tersebut akan berubah menjadi pustul dan krusta sebelum mengalami
penyembuhan dalam 7-10 hari tanpa terbentuk skar. Lesi timbul menyebabkan nyeri
menetap dalam beberapa hari, terjadi lebih sering di sekitar mulut. Walaupun vesikel
biasanya terbentuk dalam susunan irregular, bvesikel dapat tersusun membentuk garis
atau distribusi zosterform. Lesi herpetic rekuran secara umum berbentuk vesikel atau
ulkus namun kadang dalam tampilan tidak khas seperti folikulitis (Kennedy dan
Burd, 2010).
KESIMPULAN
ulcer dengan tepi eritema pada kedua sudut bibir anak. Angular cheilitis disebabkan
karena pasien mengalami defisiensi nutrisi yang ditunjukkan melalui nilai BMI anak
yaitu 17,8 dan sklera mata yang pucat. Terapi yang diberikan pada pasien adalah
pemberian nystatin krim dan vitamin serta edukasi pada Ibu untuk mengontrol pola
makan anaknya, ibu harus memastikan bahwa anak-anak mereka mendapat nutrisi
yang cukup dari makanan yang dikonsumsinya. Keberhasilan perawatan angular
cheilitis pada pasien ini tergantung dari kemampuan orang tua dalam mengontrol
Pinborg JJ. 2009. Atlas Penyakit Mukosa Mulut. Binarupa Aksara: Tanggerang