PENDAHULUAN
Mulut merupakan pintu gerbang prtama di dalam sistem pencernaan. Makanan dan
minuman akan di proses di dalam mulut dengan bantuan gigi-geligi, lidah, saliva, dan
otot. Pemeliharan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya meningkatkan
kesehatan. Oleh karena itu kesehatan gigi dan mulut sangat berperan dalam menunjang
kesehatan seseorang.
Salah satu penyakit yang sudah tidak asing lagi adalah stomatitis. Stomatitis dapat di
sebabkan oleh rangsangan mekanik, termal, kimia, dan fisik. Selain itu juga disebabkan
karena malnutrisi, diabetes, dan sistem hemopoietik. Faktor- faktor lainnya yang
meyebabkan stomatitis adalah protesa yang tidak tepat, benda asing, makan atau minum
yang panas, pengaruh alkali dan juga asam. Salah satu jenis stomatitis yaitu angular
cheilitis. Angular cheilitis merupakan lesi yang ditandai dengan keretakan atau fisur
pada sudut mulut. angular cheilitis disebut juga cheilitis, angular stomatitis atau perleche
dimana penderitanya mencapai jutaan diseluruh dunia. angular cheilitis juga ditandai
dengan ulser yang merah dan sudut bibir pecah- pecah. Meskipun tidak membahayakan
kehidupan atau benar- benar menular, ulser pada sudut bibir ini sangat mengganggu
Angular cheilities merupakan peradangan yang terjadi baik pada salah satu sudut
mulut ataupun keduanya. Awalnya, ujung mulut berwarna putih keabu abuan dan
berbentuk segitiga dengan permukaan kasar, mengalami eritema, bengkak dan maserasi
pada ujung mulut. Lesi memberikan gejala dan tanda khusus seperti radang, sakit,
kemerahan atau rasa terbakar pada tahap selanjutnya. Angular cheilitis biasanya
mewakili infeksi oportunistik dari jamur atau bakteri dengan faktor predisposisi multipel
lokal dan sistemik yang terlibat dalam inisiasi lesi. Beberapa faktor diantaranya yaitu,
defisiensi nutrisi, overclosure dari mulut, mulut kering, kebiasaan menjilat lidah, ileran,
bersifat kronis, terutama pada usia tua, dan yang disebabkan oleh infeksi atau trauma
mekanis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mulut. Angular cheilitis ditandai dengan lesi berupa fisur yang meluas pada sudut
merupakan daerah peralihan antara kulit dan mukosa mulut, epitel di daerah ini lebih
tipis dibanding dengan epitel kulit sehingga menyebabkan area ini rentan terhadap
infeksi. Angular cheilitis yang memiliki nama lain angular cheilosis, commissural
cheilitis, angular stomatitis, atau perleche, merupakan suatu lesi mulut yang ditandai
dengan adanya fissure, kemerahan atau deskuamasi pada sudut mulut disertai rasa
macam faktor dapat menyebabkan angular cheilitis, Beberapa faktor seperti infeksi,
mekanik, atau nutrisi dapat menjadi salah satu faktor penyebab, namun dapat juga
2.4.2 Epidemiologi
mukosa oral pada orang dewasa dan antara 0,2-15,1% pada anak anak, walaupun
kebanyakan lesi ini muncul pada orang dewasa usia 30-60 tahun. Lesi ini memiliki
prevalensi di seluruh dunia, dan baik terjadi pada laki laki maupun perempuan. 2
2.4.3 Etiologi
Angular cheillitis disebabkan agen infeksi seperti Candida, Staphylococcus
dan Streptococcus. Faktor lain yang dapat menjadi pemicu terjadinya angular cheiltis
rongga mulut yang buruk dan defisiensi sistem imun. Kandida merupakan agen
infeksi terjadinya angular cheilitis pada penderita seperti diabetes, down syndrome,
ditahan oleh bibir bagian bawah di sudut mulut sehingga menciptakan lipatan dan
berperan penting dalam transport oksigen ke sel. Oleh sebab itu, defisiensi zat besi
akan mengakibatkan kapasitas oksigen yang dibawa oleh darah menurun sehingga
2.4.4 Patogenesis
eritematosa menjadi dalam dan melebar beberapa cm dari sudut mulut ke kulit
sekitar bibir dan pipi dalam bentuk abrasi linear. Infeksi keadaan kronis ditandai
2.4.5 Histopatologi
teleangiectasias
ulserasi pada salah satu atau kedua sudut mulut, sehingga dapat ditetapkan sebagai
angular cheilitis.
pada mukosa pipi dan ke lateral pada kulit sirkum oral 1-10 mm (dasar lesi lembab,
adanya fissur yang tajam, vertikal dari tepi vermillion bibir dan area kulit yang
berdekatan. Secara klinis, epitel pada komisura terlihat mengerut dan sedikit luka
Pada waktu mengerut, menjadi lebih jelas terlihat, membentuk satu atau beberapa
organisme yang menyerang. Selain itu, sampel gigi palsu berguna untuk penilaian
mikroba. 6 Jika terapi primer tidak efektif, pasien harus menjalani pemeriksaan
menyeluruh untuk anemia dan defisiensi nutrisi dengan hitung darah lengkap (CBC),
studi zat besi serta pengukuran vitamin B2, B6, B12, dan folat [6] [5].
2.4.9 Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis. Tidak ada
pemeriksaan mikrobiologi yaitu swab pada daerah lesi.3 Begitu juga untuk
2.4.11 Perawatan
Perawatan yang dilakukan pada penderita angular cheilitis yaitu eliminasi
sekunder. Penyebab utama dari angular cheilitis yaitu bakteri dan jamur. Perawatan
penyakit sistemik seperti diabetes melitus dan anemia, serta memelihara kebersihan
rongga mulut.
perawatan penyakit. Contohnya kebersihan rongga mulut yang buruk dan kebiasaan
Prosedur rujukan
2.4.12 Prognosis
Angular chelitis dapat hilang saat penyakit tersebut diobati. Dapat dilakukan
dengan serangkaian suplemen zat besi oral atau vitamin B. Tes patch
1. Lubis S. Hubungan status gizi dengan keilitis angularis pada anak umur 6-12 tahun
di enam panti asuhan di Kota Madya Medan. Dentika J Dent; 2006; 11:117;180-1
2. Shahzad M, Faraz R, Sattar A. ANGULAR CHEILITIS: CASE REPORTS
AND LITERATURE REVIEW. Pakistan Oral & Dental Journal. 2014 Dec
1;34(4). Warnakulasuriya KAAS, Samayaranke LP. Peiris JSM: Angular cheilitis in
a group of srilanka adults: a clinical and microbiologic study. J Oral Pathol Med
1991; 20: 172-5.
3. Kavcic MK, Skaleric U. Prevalence of oral mucosal lessions in a population in
Ljubljana, Slovenia. J Oral Pathol 2000: 331-5.
4. Warnakulasuriya KA, Samaranayake LP, Peiris JS. Angular cheilitis in a group of
Sri Lankan adults: a clinical and microbiologic study. J Oral Pathol Med.
1991;20(4):172–175