Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO 2.

PENYAKIT MULUT

Seorang anak laki-laki usia 7 tahun datang bersama ibunya ke RSGM Universitas Jember dengan keluhan sakit pada sudut
mulutnya sebelah kanan dan kiri. Rasa nyeri karena adanya luka pada sudut mulutnya tersebut timbul sejak 5 hari yang
lalu. Rasa nyeri makin bertambah bila digunakan untuk membuka mulut. Hasil pemeriksaan klinis pada sudut mulutnya
tampak adanya fissure horisontal yang multiple, terdapat bagian yang tertutup pseudomembran dan terdapat bagian yang
tertutup krusta, tampak atropi papila eritematous dan terasa sakit.Lesi pada sudut mulut ini tampak meluas sampai pada
bagian ekstra oral bibir bawah.Kondisi klinis ini menyebabkan terjadinya infeksi jamur candida albicans. Rasa sakit pada
sudut mulut ini, sebelumnya sudah pernah dialami oleh pasien dan tidak pernah diobati, sembuh sendiri selama 14 hari.
Dalam kehidupan sehari-hari pasien mempunyai pola makan yang tidak teratur. Dalam satu hari terkadang hanya makan
satu kali atau dua kali jarang makan sebanyak tigakali sehari. Alasannya pasien sudah kenyang karena sudah
mengkonsumsi snak atau kue selain makan nasi beserta sayur dan lauk.

Fissure horizontal : alur atau celah diantara dua struktur yg berdekatan // celah yg sangat sempit pada kedalaman
setiap alur

Multiple : berjumlah ganda

Pseudomembran : Pseudomembran memiliki tanda klinis berupa lesi bercak atau plak putih, kemudian jika dikerok
akan terlepas, meninggalkan permukaan mukosa merah dan dapat disertai perdarahan ringan// lapisan eksudat dan
epitelium nekrotik abu-abu yg melekat longgar dapat dikerok dan mengandung leukosit dan bakteri.

Krusta : cairan badan yang mengering yang dapat bercampur dengan jaringan nekrotik maupun benda
asing (kotoran, obat, dan sebagainya)// cairan tubuh yang mengering

Atropi papilla eritamatous : atrofi pada papilla lidah yang mengakibatkan lidah menjadi licin/halus dan kemerahan.

Atropi : pengurangan dari luar terhadap massa organ atau jaringan yang disebkan karena penurunan
jumlah dan ukuran sel// penyusutan atau penurunan ukuran jaringan yang tidak cukup untuk menimbulkan nekrosis//
degenerasi jaringan

Papilla : merupakan akhiran-akhiran saraf pengecap dan terletak pada seluruh permukaan lidah yang
berbentuk tonjolan.

Eritamatous : daerah merah yg menyebar atau berbentuk bercak pd kulit atau membrane mukosa akibat
pelebaran kapiler darah pada dermis//

Lesi : kerusakan atau ketidaknormalan setiap bagian atau jaringan di dalam tubuh// suatu perubahan
morfologi jaringan

Ekstraoral : kelainan diluar rongga mulut


Candida albicans : Candida sebenarnya merupakan flora normal mulut, namun berbagai faktor seperti adanya
gangguan sistem imun maupun penggunaan obat-obatan seperti obat antibiotik dan steroid dapat menyebabkan flora
normal tersebut menjadi pathogen// suatu spesies genus candida yg paling pathogen dan dapat menyebabkan infeksi jika
imunitas hospes terganggu atau jika flora microbial terganggu.// Candida albicans biasanya disebut sebagai agen
infeksius oportunistik yang jika ada kesempatan dapat berkembang biak dengan cepat sehingga dapat
menyebabkan kerusakkan jaringan// Jamur Candida albicans merupakan bagian dari flora normal dan dapat bersifat
patogen invasif. Infeksi C. albicans adalah infeksi jamur opportunistik yang paling umum. Infeksi ini dapat bervariasi dari
infeksi

1. Apa diagnosis penyakit sistemik pada anak laki-laki tersebut ?


2. Bagaimana etiologi pada penyakit yg diderita anak tersebut?
3. Apa hubungan angular cheilitis (penyakit mulut yg ada diskenario) dengan pola makan yang tidak teratur ?
4. Bagaimana patogenesis dan patofisiologi penyakit sistemik tersebut?
5. Bagaimana infeksi candida albicans bisa menyebabkan angular cheilitis ?
6. Mengapa angular ceilitis lesinya bisa meluas ?
7. Mengapa angular cheilitis bisa sembuh sendiri tanpa diobati?
8. Mengapa rasa nyeri bertambah saat membuka mulut ?
1. .
2.
**
anak-anak pun sering terjadi angular cheilitis disebabkan karena kebiasaan buruk seperti menjilat sudut bibir,
menghisap ibu jari dan menggunakan dot.
Refrensi lain mengatakan penyebab angular cheilitis yang terjadi pada anak adalah kebiasaan bernafas melalui mulut,
membasahi bibir dengan air ludah, menjilati samping mulut dan sering mengeluarkan air liur hal ini menyebabkan
jaringan pada sudut mulut akan terlumasi oleh ludah dan terbentuklah lingkungan yang sesuai untuk poliferasi
organisme. Keadaan ini dapat menjadi lebih parah dengan membiarkan bibir basah dikeringkan oleh angin dan sinar
matahari. Biasanya pada anak angular cheilitis sering diikuti dengan demam.

Banyak pendapat mengemukakan beberapa faktor predisposisi terjadinya Angular Cheilitis pada anak-anak ,
1. Agen Infeksi (Candida Albican, Staphylococcus Aureus)
2. Faktor Mekanik (menjilati samping mulut dan sering mengeluarkan air liur hal ini menyebabkan jaringan
pada sudut mulut akan terlumasi oleh ludah dan terbentuklah lingkungan yang sesuai untuk poliferasi
organisme)
3. Defisiensi nutrisi. (B-2 (riboflavin), vitamin B-3 (niacin), vitamin B-6 (pyridoxine), atau vitamin B-12
(cyanocobalamin) dan kekurangan zat besi).
kekurangan gizi merupakan penyebab terjadinya angular cheilitis. Kekurangan vitamin B-2 (riboflavin), vitamin B-3
(niacin), Vitamin B-6 (pyridoxine), atau vitamin B-12 (cyanocobalamin) dan kekurangan zat besi dapat menyebabkan
seorang anak mengalami angular cheilitis.
Penyebab angular cheilitis yang menonjol pada anak-anak adalah defisiensi nutrisi. Defisiensi nutrisi yang dimaksud biasanya
disebabkan kurangnya asupan vitamin B kompleks (riboflavin), zat besi dan asam folat. Dalam menimbulkan angular
cheilitis, setiap faktor etiologi terutama defisiensi nutrisi berkorelasi dengan kondisi lingkungan, pada anak sekolah
yang paling berpengaruh adalah kondisi lingkungan dalam keluarga dan di sekolah. Kondisi lingkungan yang
dimaksud dapat berupa tingkat sosial ekonomi keluarga, pengaruh adat dalam keluarga, kebiasaan atau pola makan
anak dan pengetahuan gizi.
Kekurangan gizi paska masa anak- anak selalu dihubungkan dengan vitamin dan mineral yang spesifik, yang
berhubungan dengan mikronutrien tertentu. Konsekuensi defisiensi mikronutrien selama masa anak- anak sangat
berbahaya.
Pada angular cheilitis yang berhubungan dengan defisiensi nutrisi, dapat terlihat penipisan papilla lidah
(depapillated tongue) dikarenakan defisiensi besi. Lidah yang merah dan berkilat (depapillated glossy red tongue)
pada pasien dengan defisiensi asam folat, atau lidah ungu kemerahan (reddish-purple depapillated tounge) pada
defisiensi vitamin B. Angular cheilitis yang disertai alopesia, diare dan ulserasi oral non-spesifik yang biasanya
terdapat di lidah dan mukosa bukal, dapat diduga dikarenakan defisiensi seng. Lesi terjadi bilateral yang biasanya
meluas beberapa mm dari sudut mulut pada mukosa pipi dan ke lateral pada kulit sirkum oral 1-10 mm. Dasar lesi
lembab, adanya fissure yang tajam, vertical dari tepi vermilion bibir dan area kulit yang berdekatan. Secara klinis,
epitel pada komisura terlihat mengerut dan sedikit luka. Pada waktu mengerut, menjadi lebih jelas terlihat,
membentuk satu atau beberapa fissure yang dalam, berulserasi tetapi tidak cenderung berdarah .Walaupun dapat
berbentuk krusta yang bernanah pada permukaan, fisur ini tidak melibatkan permukaan mukosa pada komisura di
dalam mulut , tetapi berhenti pada mucocutan junctional
4. Proses terjadinya angular cheilitis pada awalnya jaringan mucocutan di sudut- sudut mulut menjadi merah, lunak dan
berulserasi. Selanjutnya fisura-fisura eritematosa menjadi dalam dan melebar beberapa cm dari sudut mulut ke kulit
sekitar bibi atau berulserasi dan mengenai mukosa bibir dan pipi dalam bentuk abrasi linear. Infeksi keadaan kronis
ditandai dengan adanya nanah dan jaringan granulasi. Ulkus seringkali menimbulkan keropeng yang terbelah dan
berulserasi kembali selama fungsi mulut yang normal. Akhirnya dapat timbul nodula-nodula granulomatosa kecil
berwarna kuning coklat
5. Angular cheilitis dimulai dengan adanya maserasi pada lipatan kulit di sudut mulut sebagai akibat dari iritasi oleh
enzim saliva dan diikuti infeksi sekunder dari bakteri atau jamur. Produksi saliva yang berlebihan dapat disebabkan
oleh factor -faktor yang berbeda. Pada bayi biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan gigi sedangkan pada anak-anak
kebiasaan menjilat bibir dikarenakan bibir kering dapat menyebabkan angular cheilitis.

Anda mungkin juga menyukai