Anda di halaman 1dari 8

NASKAH / SKENARIO SIARAN RADIO

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat Pagi semua,

kembali lagi bersama saya Ovilia Andaresta di 108,0 UMI medical FM dan para

pendengar setia di manapun anda berada dan kami tetap menyampaikan untuk

selalu mematuhi protokol kesehatan, jangan lupa menggunakan masker, tetap

menggunakan hand sanitizer dan selalu ingat untuk menjaga jarak dan juga saya

mengucakan semangat pagi dan juga salam sehat untuk seluruh para pendengar

radio saat ini baik yang lagi bekerja dan melakukan kegiatan aktivitas di luar sana.

Dan pada pagi hari ini perkenalkan nama saya Ovilia Andaresta Asrultania dari

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Muslim Indonesia. Pada pagi hari ini saya akan memberikan edukasi

dengan tema “luka di sudut bibirku”

Mungkin para pendengar setia umi medical fm bertanya-tanya apasih

materi yang akan kita bahas dengan tema “ luka disudut bibirku ” sebelum kita

masuk ke pembahasan.. Ovil mau kasih 2 lagu nih buat para pendengar setia umi

medical fm diluar sana….

Materi :

Luka di sudut bibirku

(CONTENT)

DEFINSI

Luka disudut bibir atau dalam Bahasa kedokteran yang disebut Angular

cheilitis merupakan suatu luka akibat suatu keradangan yang terjadi pada

sudut bibir. Kondisi ini ditandai dengan sudut bibir yang pecah-pecah,
mengelupas (deskuamasi), disertai kemerahan (erythema) dan rasa perih saat

membuka mulut.

HAL-HAL YANG DAPAT MENYEBABKAN LUKA DISUDUT BIBI

Luka disudut bibir (Angular Cheilitis) disebabkan oleh berbagai macam

faktor yang diklasfikasikan menjadi 2 faktor, yaitu faktor utama dan faktor

predisposisi.

1. Faktor utama

a. Agen Infeksi

Agen infeksi seperti Candida albicans & streptococcus aureus

merupakan penyebab utama terjadinya luka disudut bibir. Kedua agen

infeksi tersebut sebenarnya merupakan mikroorganisme yang normal

berada pada tubuh manusia, namun pada kondisi tertentu kedua

mikroorganisme ini bisa berubah sifat menjadi pathogen sehingga

dapat menimbulkan suatu penyakit pada tubuh manusia salah satunya

luka disudut bibir.

2. Faktor predisposisi

a. Defisiensi nutrisi

Pendengar setia tau gak sih , bahwa rongga mulut merupakan salah

satu bagian terkecil dari seluruh tubuh manusia, tetapi rongga mulut

dapat menggambarkan keadaan gizi seseorang loh… Status gizi yang

kurang dapat mengindikasikan adanya suatu defisiensi nutrisi yang

mana defisiensi nutrisi protein merupakan salah satu etiologi dari

kejadian luka disudut bibir. Defisiensi nutrisi seperti defisiensi zat


besi, vitamin B, dan asam folat berkaitan dengan angular cheilitis,

yang mana jika terjadi defisiensi nutrisi pada vitamin tersebut akan

menyebabkan proses regenerasi sel terhambat, sehingga kulit pelapis

bagian sudut mulut menjadi lebih tipis dan mudah terjadi luka. Luka

yang timbul mungkin tidak terlalu besar awalnya, namun ketika

diinfeksi oleh jamur dan bakteri, maka terjadilah angular cheilitis. Zat

besi dan vitamin ialah zat yang esensial untuk mempertahankan sistem

imun. Bila tidak tercukupi, sistem imun akan melemah dan

mikroorganisme yang awalnya merupakan flora normal seperti

Candida albicans dapat berproliferasi dan menyebabkan infeksi.

b. ketinggian rahang (dimensi vertical)

Turun nya dimensi vertikal atau dukungan wajah antara rahang bawah

( mandibula ) dan rahang atas (maksila) dapat menyebabkan

terbentuknya lipatan-lipatan pada sudut mulut dan menjadi tempat

penumpukan air liur (saliva), sehingga menciptakan suasana yang

sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme agek infeksi.

c. Penyakit sistemik

Diabetes melitus adalah penyakit sistemik yang juga sering memicu

timbulnya angular cheilitis. Peningkatan glukosa darah yang terjadi

pada pasien diabetes mellitus akan melemahkan sistem imun pasien,

sehingga menyebabkan pasien rentan terhadap infeksi. Selain itu,

penyakit diabetes mellitus juga menyebabkan kesembuhan luka


terhambat, sehingga resiko akan pertumbuhan jamur dan bakteri

meningkat dan memudahkan terjadinya infeksi.

Nah para pendengar setia perlu kalian ketahui walaupun Angular cheilitis bisa

mengenai semua usia, tidak terbatas pada kelompok usia tertentu, anak-anak

maupun remaja dapat terkena angular cheilitis tanpa melihat jenis kelamin, Luka

disudut bibir ini Insidensi meningkat pada anak-anak, terutama pada anak yang

mengalami defisiensi nutrisi, yaitu defisiensi riboflavin, defisiensi zat besi, asam

folat, zinc, pyridoxine, biotin dan defisiensi protein. Insidensi angular cheilitis

juga meningkat tiga kali lipat pada orang lanjut usia.

Meskipun luka disudut bibir merupakan suatu hal normal yang bisa terjadi,

berikut hal- hal yang dapat pendengar setia lakukan untuk mencegah terjadinya

luka disudut bibir..

Tetapi sebelum itu, mari kita dengarkan lagu yang satu ini..

BAGAIMANA CARA MENCEGAH TERJADINYA LUKA DISUDUT

BIBIR

Pertama yang paling penting adalah diet dan nutrisi. Kondisi ini dapat

menunjukkan bahwa Anda kekurangan nutrisi, sehingga mengkonsumsi makanan

yang banyak mengandung vitamin dan mineral penting agar terpenuhi. Hal kedua

yang perlu diingat adalah bibir yang pecah-pecah sering dapat menyebabkan

Angular Cheilitis, hal ini dapat diatasi dengan pemberian antiseptik topikal untuk

menjaga kebersihan bibir dan pasien disarankan untuk menggunakan pelembap

bibir atau lip balm secara teratur untuk mencegah bibir pecah-pecah.


Celah di bibir dan kulit bisa menjadi tempat yang ideal bagi bakteri atau

infeksi jamur untuk menetap dan mulai berkembang biak. Inilah mengapa sangat

penting untuk memastikan Anda minum cukup air dan hindari menjilat – jilat

bibir. 

Nah… Jika luka disudut bibir sudah terlanjur terjadi.. jangan

khawatir, berikut adalah perawatan yang dilakukan untuk mengobati luka

disudut bibir

Pengobatan angular cheilitis sangat tergantung pada penyebabnya. Jika

ada keterlibatan Candida, dokter akan memberikan antijamur pengobatan topikal

dengan golongan azol merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan,

seperti, ketokonazol, itrakonazol, flukonazol, dan vorikonazol, yang dioleskan di

daerah luka tiga sampai empat kali sehari. Apabila ada keterlibatan

Staphylococcus, dokter akan memberikan antibakteri seperti salep atau krim asam

fusidat (fucidin) ataupun kemisitin dapat dioleskan setidaknya tiga kali sehari.

Jika infeksi kombinasi jamur dan bakteri, dokter akan memberikan obat

kombinasi antijamur & antibakteri untuk pengobatan secara lokal.

Pengobatan luka disudut bibir dapat juga dilakukan dengan cara

menghindari faktor predisposisi. Apabila kehilangan gigi maka diperlukan untuk

pembuatan gigi palsu untuk mengembalikan ketinggian rahang (dimensi vertikal).

Jika ditemukan adanya penyakit diabetes mellitus, maka kontrol glukosa darah

mutlak dilakukan. Demikian pula bila ditemukan defisiensi nutrisi maka pasien

juga akan dirujuk untuk menjalani perawatan bersama antara dokter gigi spesialis
penyakit mulut (Sp.PM.) dan dokter spesialis lain yang terkait, seperti spesialis

penyakit dalam (Sp.PD.).

Kesimpulan :

Luka disudut bibir atau dalam Bahasa kedokteran yang disebut Angular

cheilitis merupakan suatu luka akibat suatu keradangan yang terjadi pada sudut

bibir. Hal tersebut merupakan suatu keadaan normal jika terjadi pada bibir tetapi

dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral

menjaga kebersihan bibir dan pasien serta menggunakan pelembap bibir atau lip

balm secara teratur untuk mencegah bibir pecah-pecah merupakan hal yang dapat

mencegah terjadinya luka disudut bibir. Jika luka disudut bibir sudah terlanjur

terjadi maka konsultasi kepada dokter dapat dilakukan.

Hadist Kesehatan Gigi :

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa menjaga kesehatan gigi dan mulut

akan sangat menentukan kualitas hidup manusia, di dalam Islam pun telah

ditunjukkan adanya perintah ataupun anjuran Nabi Muhammad Saw yang

berhubungan dengan kesehatan dan kebersihan gigi yang berbunyi:

Artinya: Sekiranya arahanku tidak memberatkan umat mukmin ,niscaya

aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak/ menggosok gigi setiap kali

mereka akan mendirikan shalat (HR Bukhari dan Muslim).

CLOSING

Penutup :

Wahh tidak terasa nihh.. sudah setengah jam Ovil menemani para

pendengar semua & tak terasa sudah hampir 4 pekan kepaniteraan IKGM FKG
UMI menemani pendengar setia semua dengan materi-materi menarik seputar

kesehatan gigi & mulut, tapi jangan khawatir InsyaAllah kepaniteraan IKGM

FKG UMI bakalan hadir lagi menemani kalian dimasa-masa mendatang. Saya dan

teman-teman cluster 3 kepaniteraan IKGM FKG UMI mengucapkan terima kasih

sebesar-besarnya kepada pembimbing kami drg. Ilmianti, M.KES, drg. Sari

Aldilawaty, M.KES & drg. Muhammad Jayadi Abdi, M.KES yang telah

membimbing kami dalam melaksanakan siaran edukasi kami, dan tak lupa juga

kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh bagian Unit

Production House UMI medical fm khususnya dr. M. Hamsah, M.Kes, Sp.OG

yang telah mengizinkan kami untuk melaksanakan siaran edukasi kami. Sampai di

sini dulu kebersamaan kita dalam acara Ngoceh Yuk ( Ngobrol Ceria Yuk ). Maaf

apabila ada salah – salah kata dari saya, terima kasih untuk kebersamaannya pada

pagi hari ini. Saatnya saya Ovilia Andaresta Asrultania pamit undur diri, selamat

pagi semua, selamat menjalankan rutinitas dan aktivitas anda semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


DAFTAR PUSTAKA

1. Rahmi, Ayu Fresno Argadianti, Desiana Radithia and Bagus Soebadi.


(2019). Angular Cheilitis in Elderly Patient with Diabetes Mellitus and
Decrease of Vertical Dimensions. Acta Medica Philippina; 53(5): 440-3.
2. Ekarisma, Verena & Mintjelungan, Christy & Supit, Aurelia & Khoman,
Johanna. Angular Cheilitis pada Anak yang Mengalami Defisiensi Nutrisi.
e-GiGi. 2021; 9(2): 196-203.
3. Sriwahyuni, H., Herwanati, S., & Mashartini, A. Insidensi dan Distribusi
Penderita Angular Cheilitis pada Bulan Oktober-Desember Tahun 2015 di
RSGM Universitas Jember. e-Journal Pustaka Kesehatan. 2017; 5(1): 120-
7.

Anda mungkin juga menyukai