Anda di halaman 1dari 10

Laporan Komunikasi Informasi Edukasi Radio Tentang

Kehamilan dan Karies Gigi


Di Unit Production House
Fakultas Kedokteran UMI Di Radio Medical FM FK UMI

OLEH:

MUH. MUALIF TANG


16220211023

BAGIAN ILMU KESEHATAN GIGI MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Naskah Siaran Radio

Pembukaan :

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat Pagi semua,

kembali lagi bersama kami di NGOCE “Ngobrol Ceria” di saluran radio 108,0

UMI medical FM. Para pendengar setia di manapun anda berada, jangan lupa

untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, menggunakan masker, membawa

hand sanitizer dan selalu ingat untuk menjaga jarak. saya juga mengucakan

selamat pagi dan juga salam sehat untuk seluruh para pendengar, baik yang

lagi bekerja ataupun melakukan kegiatan aktivitas di luar sana. Dan pada pagi

hari ini perkenalkan nama saya Muh. Mualif Tang dari Kepaniteraan Ilmu

Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim

Indonesia. Hari ini tentunya saya tidak sendirian saya ditemani oleh teman

saya Shyta Syamsur. Pada pagi hari ini kami akan memberikan edukasi

tentang “Kehamilan dan Karies Gigi”. Pasti para pendengar sudah pada

penasaran kan seperti apa sih karies itu dan apa hubungannya dengan

kehamilan?

Sebelum masuk ke pembahasan, saya akan memutarkan satu buah


lagu untuk para pendengar setia UMI medical fm.
Pemutaran Lagu

1.2 Materi

1.2.1 Pengertian Karies Gigi


Gigi berlubang atau dalam dunia medis disebut dengan istilah karies gigi

yaitu, merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi pada email, dentin dan

sementum yang disebabkan oleh aktifitas suatu jasad renik dalam suatu

karbohidrat yang dapat diragikan. Penyakit ini ditandai dengan terjadinya

demineralisasi pada jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan

bahan organiknya. Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta

penyebaran infeksinya ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri.

1.2.2 Penyebab / Etiologi Karies Pada Ibu hamil

Faktor penyebab karies gigi terdiri dari penyebab dalam individu dan

penyebab luar individu. Faktor dalam penyebab karies gigi adalah faktor di

dalam mulut yang berhubungan langsung dengan proses terjadinya karies gigi

antara lain host, mikroorganisme, substrat , dan waktu. Sedangkan faktor luar

individu adalah status ekonomi, keluarga, pekerjaan, fasilitas kesehatan gigi

dan pendidikan kesehatan gigi yang pernah diterima.

Ibu hamil merupakan kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan

mulut. Hal ini dikarenakan mereka seringkali mengabaikan kesehatan gigi dan

mulutnya karena menganggap bahwa kehamilan tidak memiliki hubungan

dengan kondisi kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan penelitian didapatkan

bahwa dari hasil pemeriksaan terdapat sebanyak 39 dari 60 responden ibu

hamil mengalami karies gigi, hasil ini menujukkan bahwa ibu hamil rentan

sekali terjadi karies.

Hal ini terjadi karena selama kehamilan terjadi peningkatan jumlah

hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan, sehingga terjadi


peningkatan jumlah plak yang melekat pada permukaan gigi. Selain itu

kebersihan gigi dan mulut cenderung diabaikan karena adanya rasa mual yang

dan muntah di pagi hari (morning sickness), terutama pada awal masa

kehamilan.

Pemutaran Lagu

1.2.3 Penatalaksanaan Karies Gigi Pada Ibu Hamil

Perawatan gigi idealnya dilakukan pada trimester kedua ketika

organogenesis janin sudah selesai.  Namun, jika kebutuhan perawatan gigi sangat

mendesak maka dapat dilakukan pada trimester kapan pun dengan

mempertimbangkan manfaat serta kemungkinan risiko.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh dokter gigi saat melakukan

perawatan gigi pasien sedang hamil trimester ketiga adalah menjaga sirkulasi

darah dan atur posisi yang nyaman selama duduk di kursi gigi atau dental unit.

Pada trimester ketiga, dalam posisi supine, uterus dapat menekan vena cava

inferior dan menghambat aliran ke jantung hanya menyebabkan sindrom

hipotensif dan kehilangan kesadaran. Untuk menghindari hal ini, pada Ibu hamil,

posisi kepala harus lebih tinggi dari kaki dan jika diperlukan gunakan bantal

untuk menyangga pinggang sehingga uterus tidak menekan vena cava inferior.

Ketika gigi berlubang, kemungkinan seseorang mengalami infeksi jadi

terbuka lebar. Ibaratnya, rumah yang tadinya memiliki atap kini tak lagi

terlindungi. Ketika bagian gigi ada yang berlubang, maka tindakan yang harus

segera dilakukan adalah menambalnya, termasuk ibu hamil. Menurut American

Pregnancy Association, ibu hamil yang ingin melakukan tambal gigi idealnya
baru dapat dilakukan saat usia kandungan memasuki trimester kedua. Hal ini

dikarenakan pada trimester pertama janin masih rentan mengalami gangguan.

Sementara trimester ketiga dengan ukuran kandungan semakin besar kerap

membuat duduk berbaring di kursi tindakan menjadi hal yang kurang nyaman.

Dengan demikian, selama tindakan perawatan yang dilakukan memang penting

seperti tambal gigi saat hamil, tidak masalah melakukannya sesegera mungkin..

Penggunaan amalgam sebagai salah satu bahan tambal gigi sebaiknya dihindari

selama kehamilan, karena mengandung merkuri yang dapat tertelan dan melalui

sirkulasi darah dapat masuk ke dalam plasenta. Walaupun dosis merkuri yang

dapat dilepaskan oleh amalgam di dalam rongga mulut masih dapat ditoleransi.

Sebagai alternatif dari amalgam, dokter gigi dapat menggunakan glass-ionomer

cement, resin komposit, inlay/onlay, atau mahkota porcelain. Sedangkan

pencabutan gigi pada ibu hamil hanya dilakukan apabila sangat diperlukan dan

disarankan untuk dilakukan pada trimester II, yaitu usia kehamilan 4-6 bulan.

Pemutaran Lagu

1.2.4 Pencegahan Karies Gigi pada Ibu hamil

Walaupun ibu hamil mengalami berbagai gangguan, namun ibu hamil

tetap wajib menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Supaya ibu hamil terhindar

dari penyakit gigi dan mulut selama kehamilannya, dianjurkan untuk melakukan

hal-hal sebagai berikut:

1. Menyikat gigi secara baik, benar, dan teratur. Supaya kebersihan gigi dan

mulut lebih terjaga, ibu hamil juga dianjurkan untuk menggunakan alat

bantu sikat gigi seperti sikat lidah, sikat gigi interdental, obat kumur, pasta
gigi yang mengandung fluor dan benang gigi. Penggunaan obat kumur

dianjurkan untuk ibu hamil sesuai dengan indikasinya. Penggunaan obat

kumur harus dibawah pengawasan dan petunjuk dokter gigi agar tidak

menimbulkan efek samping.

2. Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang. Seorang ibu hamil

sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi secara

seimbang sesuai dengan prinsip pedoman gizi seimbang atau angka

kecukupan gizi, supaya mempunyai daya tahan tubuh yang baik serta

dapat menjaga janinnya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat

dan sempurna.

3. Menghindari makanan yang manis dan lengket

4. Memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan gigi. Pemeriksaan

kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan secara berkala, baik pada saat

merasa sakit maupun pada saat tidak ada keluhan. Bahkan idealnya,

pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dilakukan apabila seseorang

berencana atau sedang mengharapkan kehamilan, sehingga pada saat dia

hamil kondisi kesehatan gigi dan mulutnya dalam keadaan baik. Apabila

ibu hamil merasakan adanya keluhan pada gigi dan mulutnya, maka harus

sesegera mungkin mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan gigi untuk

mendapatkan pemeriksaan dan perawatan gigi agar ibu hamil terhindar

dari terjadinya penyakit gigi dan mulut yang semakin parah

Pemutaran Lagu
1.3 Hadist Menjaga Kesehatan Gigi :

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa menjaga kesehatan gigi dan

mulut akan sangat menentukan kualitas hidup manusia, di dalam Islam pun

telah ditunjukkan adanya perintah ataupun anjuran Nabi Muhammad Saw

yang berhubungan dengan kesehatan dan kebersihan gigi yang berbunyi:

Artinya: Sekiranya arahanku tidak memberatkan umatku ,niscaya aku

akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali mereka akan

mendirikan shalat (HR Bukhari dan Muslim).

Perintah ini menunjukkan bagaimana Nabi sangat memperhatikan

kebersihan gigi (khususnya) sewaktu akan berkomunikasi dengan Allah SWT.

Shalat adalah ibadah wajib yang dilakukan 5 (lima) kali sehari, dengan

demikian kebersihan gigi akan terjaga sepanjang hari dan dapat mengurangi

kemungkinan terjadinya karies gigi/gigi berlubang. Hal ini menunjukkan,

bahwa Rasulullah adalah tauladan bagi umat Islam yang mengajarkan manusia

untuk memelihara kesehatan gigi. Pada kenyataannya setelah diteliti ternyata

siwak mempunyai keunggulan sebagai alat pembersih gigi yang baik hingga

saat ini.
BAB II

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Pada ibu hamil memiliki risiko yang cukup tinggi terjadi karies gigi/ gigi

berlubang. Hal ini disebabkan oleh faktor hormon dan gejala-gejala kehamilan

yang menyebabkan ibu hamil mengabaikan kesehatan gigi dan mulutnya,

sehingga disarankan untuk menyikat gigi secara baik, benar, dan teratur,

mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang serta menghindari makanan

yang manis dan lengket dan tidak lupa untuk memeriksakan diri ke fasilitas

pelayanan kesehatan gigi.

Penutup :

Baik mungkin itu saja materi tentang kehamilan dan karies gigi yang dapat

kami bawakan hari ini, tidak terasa sudah hampir setengah jam kami menemani

kalian semua. Sudah saatnya kami pamit undur diri, tapi jangan khawatir karena

besok kami bakalan hadir lagi menemani kalian lagi di jam yang sama. Sampai

di sini dulu kebersamaan kita dalam acara ini. Maaf apabila ada salah–salah kata

dari saya, kami ucapkan terimakasih untuk kebersamanya pada pagi hari ini.

Saatnya saya Muh. Mualif Tang dan teman saya Shyta Syamsur. Kami pamit

undur diri, selamat pagi semua, selamat menjalankan rutinitas dan aktivitas.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pemutaran Lagu
BAB III

DEKOMENTASI

1.1 Lampiran
DAFTAR PUSTAKA

1. Gejir, I.N. & Sukartini, N.K.A. Hubungan kebersihan gigi dan mulut dengan
trimester Kehamilan pada ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas
Klungkung I kabupaten klungkung tahun 2016. Jurnal Kesehatan
Gigi.2017;5(1):1-5.
2. Listriana, Zainur R.A., Hisata L.S. Gambaran Karies Gigi Molar Pertama
Permanen Pada Siswa – Siswi Sekolah Dasar Negeri 13 Palembang Tahun
2018. JPP. 2018;13(2):136-5.
3. Pinanty, dkk. Pengalaman Karies dan Status Periodontal pada Ibu Hamil.
Padjadjaran Journal of Dental Researcher and Student. 2020;4(1):15-20.
4. Marla, V., dkk. The Importance of Oral Health during Pregnancy: A review.
Medical Express.2018; 5(18002). 1-6

Anda mungkin juga menyukai