Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR TILIK

ANALISIS SEFALOMETRI dengan ANALISIS STEINER


BLOK STOMATOGNATI I

Kegiatan Waktu Deskripsi Kegiatan Penilaian


0 1

pan 2 menit ● Alat dan bahan:


1. pensil runcing
2. penggaris lurus
3. penggaris busur

an kerja 30 menit iswa mampu menyebutkan dan la turcica) : pertengahan dari sella
menentukan titik-titik referensi turcica pada Fossa hipofisis
sefalometri pada cranium iswa mampu menentukan titik N
(Nasion) : titik paling anterior dari
sutura fronto nasalis
iswa mampu menentukan titik Po/ Pr
(Porion) : titik paling atas dan paling
luar dari porus acusticus externus,
ditunjukkan oleh pertengahan bulatan
metal sefalostat
rbita) : titik paling bawah pada tepi
bawah tulang orbita
iswa mampu menyebutkan dan (Spina Nasalis Anterior): ujung dari
menentukan titik-titik referensi anterior spina nasalis (titik paling
sefalometri pada maksila anterior pada maksila)

Spina Nasalis Posterior): ujung dari


posterior spina nasalis (titik paling
posterior pada rahang bawah)
ubspinale) : titik terdalam dari
kurvartura permukaan anterior
premaksila, di antara SNA dan
insisivus atas
iswa mampu menyebutkan dan Go (Gonion) : titik paling
menentukan titik titik referensi posterior-inferior pada sudut
sefalometri pada mandibula : mandibula
pramentale) : titik terdalam dari
kurvatura permukaan anterior
mandibula, pada pertengahan
infradental dan pogonion
Menton) : titik paling bawah pada
symphisis mandibula
Mahasiswa mampu meyebutkan Sudut SNA : dibentuk dari
dan melakukan pengukuran besar perpotongan garis dari N - A dan
sudut SNA dan interpretrasinya garis S - N
Hitung besar sudut SNA!
Nilai Normal: 82 + 2
Jika > 84 : prognati maksila thd basis
cranium (maksila terletak lebih ke
anterior dibandingkan basis cranium)
< 80 : retrognati maksila thd basis
cranium (maksila terletak lebih ke
posterior dibandingkan basis
cranium)
Mahasiswa mampu meyebutkan Sudut SNB : dibentuk dari
dan melakukan pengukuran besar perpotongan garis dari N - B dan
sudut SNB dan interpretrasinya garis S –N
Hitung besar sudut SNB!
Nilai Normal : 80 + 1

Jika > 81 : prognati mandibula thd


basis cranium (mandibula terletak
lebih ke anterior dibandingkan basis
cranium)

< 80 : retrognati mandibula thd basis


cranium (mandibula terletak lebih ke
posterior dibandingkan basis
cranium)

Mahasiswa mampu menyebutkan > 4 : pola skeletal kelas II


dan melakukan pengukuran besar 1 – 4 : pola skeletal kelas I
sudut ANB dan interpretrasinya < 0 : pola skeletal kelas III
Mahasiswa mampu menyebutkan Nilai normal :
dan melakukan pengukuran besar Angular/sudut : 220
sudut inklinasi insisivus RA dan Linier : 4 mm
garis N-A dan interpretrasinya Jika sudut > 22 dan jarak > 4 mm:
Proklinasi insisivus RA
Jika sudut < 22 dan jarak < 4 mm:
Retroklinasi insisivus RA
Mahasiswa mampu menyebutkan Nilai normal :
dan melakukan pengukuran besar Angular/sudut : 250
sudut inklinasi insisivus RB dan Linier : 4 mm
garis N-B beserta interpretrasinya. Jika sudut > 25 dan jarak > 4 mm:
Proklinasi insisivus RB
Jika sudut < 25 dan jarak < 4 mm:
Retroklinasi insisivus RB

Ket:
Skor 0 : Tidak dilakukan
Skor 1 : Dilakukan namun tidak memuaskan/sempurna/benar
Skor 2 : Dilakukan dengan memuaskan/sempurna/benar

Jumlah Skor x 100 % =


Jumlah Skor total

Komentar/feedback :
……………………………………………………………………………………………………
Makassar, 2016
Instruktur Mahasiswa

(………………………………..) (………………………………)
LEMBARAN TUGAS
CSL ANALISIS SEFALOMETRI
BLOK STOMATOGNATI I

Anda mungkin juga menyukai