Analisa Model
3. Kurva spee
Lengkung yang menghubungkan insisal insisiv dengan bidang oklusal molar terakhir
pada rahang bawah. Nilai normal tidak lebih 1,5 mm.
- Positif
- Datar
- Negatif
4. Diastema
Ruang diantara dua gigi yang berdekatan, pada gigi pergantian masih normal, tetapi perlu
diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui apakah ditemukan ketidaknormalan.
5. Pergeseran Gigi-gigi
Bertujuan untuk mengetahui simetri gigi senama dalam jurusan sagital maupun tranversal
6. Gigi yang terletak salah
- Infraoklusi
- Supraoklusi
- Rotasi
Midlinedental adalah garis midsagital dari maksila dan mandibula saat gigi berada
pada interkuspasi maksimum Padafotometri pandangan frontal, midlinedental digambarkan
sebagai garis imajiner yang memisahkan insisivus sentralis kanan dan kiri. midlinedental
pada maksila dan mandibula harus sejajar satu sama lain.
Etiologi
- pencabutan satu sisi
- tanggalnya gigi sulung yang terlalu dini
- gigi yang letaknya terbenam.
- Pada Pasien
Dapat dilakukan dengan cara pasien diintruksikan dalam posisi oklusi sentrik ditarik
garis imaginer yang menghubungkan antara Glabella, Philtrum, dan Symphisis lalu
diproyeksikan pada garis median gigi, gambar yang didapat dari penderita dipindahkan ke
model studi penderita serta dicatat oklusinya.
- Pada Model
Pada palatum terdapat struktur anatomi yang penting dalam menentukan garis
median. Di anterior terdapat papila insisivus dan di posterior terdapat rugae palatina
sebanyak 3 pasang di tiap sisi dan raphae palatina di tengah palatum dalam arah
anteroposterior. Titik pertemuan rugae palatina kedua antara kanan dan kiri dianggap
paling stabil sehingga dapat dipakai sebagai acuan. Bila dua titik di anterior dan posterior
dihubungkan akan didapat garis median rahang atas. Normalnya, garis ini melewati titik
kontak insisivus sentralis rahang atas.
Pada mandibula, penentuan garis median line dengan membuat titik pada perlekatan frenulum
labial dan lingual. Umumnya, garis ini melewati titik kontak insisivus sentralis rahang bawah.
Midlinedental pada maksila dan mandibula harus sejajar satu sama lain. Pada keadaan
normal, midlinedental dan midline wajah juga terletak pada satu garis berimpit
Analisa Kasus, Senin 13 April 2020
Analisa Fungsional
b. Path Of Closure
Adalah gerakan mandibula dari posisi istirahat menuju oklusi sentris.
Normal apabila gerakan mandibula ke atas, ke muka dan belakang.
Cara Pemeriksaan :
1. Penderita didudukkan pada posisi istirahat ( rest position), dilihat posisi garis
mediannya.
2. penderita diinstruksikan untuk oklusi sentris dari posisi istirahat dan dilihat kembali
posisi garis mediannya.
Analisa Umum
1. Berat dan Tinggi badan
Dengan menimbang berat dan mengukur tinggi diharapkandapat diketahui apakah
pertumbuhkembangan pasien normal sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya.
2. Ras
Dimaksud untuk mengetahui ciri fisik pasien, karena setiap ras memiliki ciri yang
berbeda.
3. Bentuk seklet
- Endomorfik
- Mesomorfik
- Ektomorfik
4. Ciri keluarga
Herediter.
5. Penyakit anak
Untuk dapat diketahui tentang penyakit yang mempengaruhi pertumbuhkembangan
normal anak.
6. Alergi
Untuk mengetahuiapakah anak alergi pada bahan dan alat piranti ortodonti yang akan
digunakan.
7. Kelainan endokrin
Baik pralahir seperti hipoplasia gigi maupun kelainan endokrin pasca lahir yang dapat
menyebabkan percepatan atau hambatan pertumbuhan.
8. Kelainan saluran nafas
Kebiasaan bernafas melalui mulut dapat berpengaruh pada pertumbuhan kranofasial
dan letak gigi
Analisis Lokal
1. Ektra Oral
a. Type Profil
Ada 3 macam :
- Cekung
- Lurus
- Cembung
Cara pemeriksaan :
Dilihat dari arah samping penderita, kemudian ditarik garis imaginer yang
menghubungkan antara GLABELLA - LIP CONTOUR - SYMPHISIS.
b. Type Kepala
Ada 3 macam :
- Brachycephalic : Lebar dan pendek
- Dolicocephalic : panjang dan sempit
- Mesocephalic : bentuk rata – rata
Tipe kepala berhubungan dengan tipe muka dan bentuk lengkung geligi.
c. Type wajah
1. Sempit
2. Ovoid
3. Lebar
d. Bentuk wajah
Wajah pasien dilihat dari depan untuk memeriksa proporsi lebar mata, hidung dan
mulut, juga untuk melihat apakah wajah simetris dan asimetris.
e. Tonus Otot
Jaringan lunak yang berpengaruh adalah bibir, pipi, dan lidah. Bentuk dan aktivitas
jaringan tersebut sangat berpengaruh dalam menentukan bentuk lengkung gigi.
f. Fonetik
Terdapat hubungan maloklusi dengan kelainan fungsi bicara akan tetapi terkadang
karena adanya mekanisme adaptasi, anak dengan maloklusiyang parah tetap dapat
berbicara dengan tanpa gangguan.
g. Kebiasaan jelek
Ada tiga syarat yang harus ada untuk menjadi maloklusi yaitu:
- Durasi
- Frekuensi
- Intensitas
-
2. Intra Oral
a. Jaringan mukosa mulut
b. Lidah
c. Palatum
d. Kebersihan rongga mulut
e. Frekwensi karies
f. Fase Geligi
Analisa Sefalo
Cephalometric Landmarks:
Jika:
ANB 2 o = klas I
ANB 4 o = Klas II
ANB Negatif = Klas III
Kaukasoid Surabaya
21 – SN 103 117
21 – garis maksila 108 111
31 – garis mandibula 90 96
ANALISIS SEFALOMETRI
OPERATOR : Achwan Ardianto (40617087)
NAMA PASIEN :
JENIS KELAMIN :
TANGGAL LAHIR :
TANGGAL ANALISIS : 25 April 2020
SKELETAL KAUKASOID SURABAYA PENGUKURAN
KETERANGAN
STEINER Rata-rata Range Rata-rata Range SEFALOMETRI
ANB 2o 0o – 4o 3o 3o Kelas 1
L1 – Man Pl 93 o 94 o
JARINGAN PENGUKURAN
KAUKASOID SURABAYA KETERANGAN
LUNAK SEFALOMETRI
Steiner Analysis Bibir pada S-line Bibir pada S-line Bibir Protrusif