Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris, dengan rancangan

penelitian post test only control group design.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Balai Penelitian Laboratorium Penelitian dan

Konsultasi Industri Surabaya Jawa Timur.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017.

C. Sampel Penelitian

1. Bentuk dan Ukuran Sampel

Spesimen resin komposit berbahan pengisi nano, berbentuk lingkaran

dengan ukuran diameter 10 mm dan tebal 2 mm.

2. Kriteria Sampel Penelitian

Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:

1) Permukaan sampel yang diuji memiliki tekstur tidak berporus.

2) Permukaan sampel sejajar dan sama rata.

26
27

3. Jumlah Sampel

Besar sampel yang digunakan didapatkan dengan menggunakan rumus

(Supranto, 2000).

(t-1) (n-1) ≥ k

(3-1) (n-1) ≥ 15

2(n-1) ≥ 15

2n ≥ 15

n ≥ 7,5 = 8

Keterangan :

(t) = Kelompok perlakuan

(n)= Jumlah sampel kelompok perlakuan

(k)= Konstanta (15)

Berdasarkan rumus diatas, diperoleh jumlah sampel minimal 8 sampel

tiap kelompok perlakuan, maka jumlah total dari ketiga kelompok sampel yang

dibutuhkan sebanyak 24 sampel. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:

1. Kelompok 1 : Kelompok resin komposit berbahan pengisi nano yang

tidak dipoles, hanya di finishing saja.

2. Kelompok 2 : Kelompok resin komposit berbahan pengisi nano yang

dipoles, dengan alat pulas rubber polish.

3. Kelompok 3 : Kelompok resin komposit berbahan pengisi nano yang

dipoles, dengan urethane coated paper.


28

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah alat pemolesan resin komposit

rubber polish dan urethane coated paper.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kekasaran permukaan resin

komposit yang dipoles dengan alat pulas rubber polish dan urethane coated paper

3. Variabel Terkendali

a. Resin komposit berbahan pengisi nano.

b. Bentuk dan ukuran sampel.

E. Definisi Operasioal

1. Resin komposit merupakan salah satu material restorasi yang memiliki

ukuran kecil dan halus, kurang dari 1 μm. Pada penelitian ini

menggunakan resin komposit berbahan pengisi nano dengan struktur

berkisar dari 5-100 nm, berbentuk silindris, dengan diameter 10 mm dan

tebal 2 mm.

2. Urethane coated paper merupakan instrumen poles yang terdiri dari 4

instrumen, dan 4 kali tahapan pemolesan yang setiap polesnya selama 20

detik. Instrumen ini terbuat urethane coated paper atau polyesther film,

yang memberi sifat fleksibilitas pada disc dan juga aluminium oxide.

Banyak sedikitnya jumlah aluminium oxide, akan menentukan kasar atau

halusnya instrumen, dengan kisaran coarse hingga super fine.


29

3. Rubber polish yang merupakan gabungan dari beberapa bahan abrasif

yang diindikasikan untuk menyelesaikan kontur, dan memoles semua jenis

resin restoratif dalam pemolesan akhir dari semua resin komposit yang

mudah diakses, dan berfungsi untuk memberikan hasil akhir yang dapat

terlihat lebih alami. Rubber polish efektif dalam pemolesan akhir restorasi,

tanpa perlu mengubah komponen. Dalam tahapan pemolesan resin

komposit, rubber polish dapat memberikan nilai estetik yang tinggi.

4. Kekasaran permukaan merupakan ukuran dari tekstur permukaan yang

tidak teratur, yang telah diproses akhir dan diukur dengan alat surface

roughness tester dengan satuan mikrometer (μm).

F. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian terdiri dari:

(1) Master cetakan resin komposit berbahan pengisi nano dari fiberglass.

(2) Matriks seluloid strip.

(3) Plastic filling instrument.

(4) Visible Light Curing Unit.

(5) Mikrometer

(6) Contra angle lowspeed

(7) Rubber Polish

(8) Urethane coated paper.

2. Bahan Penelitian

(1) Resin komposit berbahan pengisi nano.

(2) Vaselin
30

G. Prosedur Kerja

1. Pembuatan Sampel Penelitian

Model spesimen resin komposit dibuat sebanyak 24 buah, dari cetakan resin

komposit dengan ukuran yang sama, untuk 3 kelompok berbeda, yang diaktivasi

dengan LED dengan waktu yang sama yaitu 20 detik.

(a) Master cetakan lingkaran dengan ukuran diameter 10 mm dan tebal 2 mm.

Master cetak lapisan dasar diberi matrik seluloid strip dengan tujuan agar

didapat bagian dasar yang rata dan tidak lengket. Master cetakan bagian

tengah yang berlubang diulasi selapis tipis vaselin, dengan menggunakan

kuas kecil supaya mudah untuk dilepas. Resin komposit berbahan pengisi

nano dikeluarkan dan diambil dengan menggunakan plastic filling instrumen,

kemudian diletakkan pada lapisan tengah master cetak dibagian yang

berlubang. Resin komposit berbahan pengisi nano dipadatkan hingga

permukaannya penuh, dilapisi matriks seluloid strip, diratakan dengan plastik

filling instrumen, dan ditutup dengan fiberglass pada lapisan atas. Master

cetakan, ditekan dengan cara mengencangkan skrup yang terdapat pada sudut

master cetakan, untuk memperoleh ketebalan spesimen yang sama.

B
A

Gambar IV.1. Master cetakan fiberglass (A: Tempat resin komposit nano,
B: fiberglass , C: Sekrup untuk mengencangkan master cetakan)
31

(b) Kelompok 1, kelompok resin komposit berbahan pengisi nano, di finishing

dengan fine finishing bur jenis fissure selama 1 menit.

(c) Kelompok 2, kelompok resin komposit berbahan pengisi nano, di finishing

dengan fine finishing bur jenis fissure selama 1 menit, dan dipoles dengan alat

pulas rubber polish dengan 3 tahapan. Pemolesan awal dilakukan dengan

rubber polish berwarna putih selama 20 detik, dilanjutkan dengan

menggunakan rubber polish berwarna pink selama 20 detik, dan terakhir

dengan rubber polish berwarna biru selama 20 detik dengan tekanan rendah.

(d) Kelompok 3, kelompok resin komposit berbahan pengisi nano, di finishing

dengan fine finishing bur jenis fissure selama 1 menit, dan dipoles dengan alat

pulas urethane coated paper dengan 4 tahapan. Pemolesan awal

menggunakan urethane coated paper berwarna coklat, kemudian dilanjutkan

dengan urethane coated paper berwarna orange tua, setelah itu dilanjutkan

dengan urethane coated paper berwarna orange muda, dan terakhir dengan

menggunakan urethane coated paper berwarna kuning yang super fine

dengan tekanan rendah.

(e) Sampel yang sudah selesai, selanjutnya dilakukan pengukuran kekerasan

permukaan pada semua kelompok sampel.

2. Pengukuran Kekasaran Permukaan

Sampel yang telah difinishing dan dipoles, akan diuji menggunakan alat uji

surface roughness tester, dengan cara :

a) Meletakkan benda uji (berupa cetakan resin komposit berbahan pengisi

nano berbentuk silindris dengan ukuran diameter 10 mm dan tebal 2 mm).


32

Satu sampel resin komposit berbahan pengisi nano tersebut dibagi menjadi

5 titik untuk dilakukan pengukuran kekasaran.

b) Dial indikator (berupa jarum) diatur, sehingga ujung dari dial indikator

berada dalam posisi stabil (di tengah skala),   pada pembacaan skala

tekanan terhadap permukaan objek pengukuran.

c) Sebelum alat dijalankan terlebih dahulu memasukkan faktor-faktor seperti

panjang (length) dari permukaan objek yang akan diuji kekasarannya, dan

menentukan standar yang ingin digunakan yaitu menggunakan satuan

(Rz).

d) Pada saat pengambilan data, posisi dial indikator bergerak konstan sesuai

dengan jarak yang telah ditentukan, untuk dilakukan pengukuran

kekasarannya.

Gambar IV.2 Alat untuk mengukur kekasaran permukaan resin komposit.

R1 R2

R3

R4

Gambar IV.3 Area pengukuran kekasaran permukaan


33

H. Pengolahan dan Analisa Data

Data rasio yang diperoleh dianalisis secara parametrik, dengan syarat

dilakukan uji normalitas menggunakan uji Saphiro Wilk, untuk mengetahui

apakah data berdistribusi normal atau tidak. Kemudian dilanjutkan dengan uji

homogenitas, dengan menggunakan uji Levene, untuk mengetahui homogen atau

tidaknya data. Jika data berdistribusi normal dan homogen (p) > 0,05, maka

dilanjutkan dengan uji parametrik untuk menguji hipotesis jenis komparatif,

menggunakan uji One Way Anova. Jika hasil uji menunjukan terdapat perbedaan

yang bermakna (p) < 0,05, maka dilanjutkan menggunakan uji Least Significant

Difference (LSD), untuk melihat perbedaan antar kelompok penelitian.


34

I. Alur Penelitian

Sampel

Resin komposit berbahan pengisi nano

Dicetak lingkaran, ukuran diameter 10 mm dan tebal 2


mm

Dilakukan penyinaran pada sampel


dengan LED selama 20 detik

Finishing dengan fine finishing


bur

Pemolesan dengan alat pulas Pemolesan dengan alat


Urethane coated paper dengan pulas Rubber polish
tekstur berbentuk

1. Coarse 1. Cup
2. Medium 2. Large point
3. fine 3. Small Point
4. Extra fine

Uji kekasaran permukaan resin komposit


(Surface Roughness Tester)

Data

Analisa Data

Gambar IV.4 Alur penelitian

Anda mungkin juga menyukai