Anda di halaman 1dari 37

PETUNJUK PRAKTIKUM

PENGOLAHAN SEKUNDER KAYU DAN


HASIL HUTAN NON KAYU

Oleh:
Denny Irawati
Ragil Widyorini
Rini Pujiarti
Ganis Lukmandaru

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL HUTAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
ACARA. PEMBUATAN DANPENGUJIAN PAPAN PARTIKEL

A. Ruang Lingkup
Papan partikel merupakan istilah umum untuk panil yang dibuat dari bahan -bahan
lignoselulosa, dalam bentuk potongan-potongan kecil atau partikel, yang direkatkan
dengan bahan perekat dalam kondisi suhu dan tekanan tertentu. Faktor-faktor yang
berpengaruh dalam proses pembuatan papan partikel antara lain; jenis dan komposisi bahan
yangdigunakan, jenis dan jumlahperekat yangdigunakan, komposisi perekat, kadar air
bahan, kerapatan, ukurandan pengaturan partikel, kondisi proses pengempaan (metode,
suhu, tekanan, dan waktu pengempaan). Pada acara ini, kegiatan praktikum dibagi menjadi
dua, yaitu pembuatan dan pengujian papan partikel. Pengujian sifat fisika dan mekanika
dilakukan berdasarkan standar Japanese Industrial Standard untuk papan partikel (JIS A
5908, 2003).

B. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk:
1. Mengenalkan tahapan pembuatan papan partikel.
2. Mengenalkan cara-cara pengujian sifat fisika papan partikel berdasarkan standar.

C. Cara Pengenalan
Untuk memenuhi tujuan kegiatan pembuatan dan pengujian papan partikel ini,
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

I. Pembuatan papan partikel


1. Persiapan partikel
Partikel dapat langsung menggunakan limbah industri penggergajian yang ada. Bila
diperlukan, partikel dapat dipisahkanberdasarkan ukuran yangdibutuhkan, misalkan
lolos 10 mesh.

2. Pengeringan partikel
Pengeringan partikel dilakukan dengan cara pengeringan dibawah sinar matahari
sampai kadar air partikel mencapai kadar air kering udara atau sesuai dengan kadar
air yangdiisyaratkan untukjenis perekat yangdigunakan. Selama proses pengeringan
ini, usahakan agar partikel tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan lain yang bisa
mempengaruhi sifat papan yang akan dibuat.

3. Penimbangan partikel
Tentukan target kerapatan dan dimensi papanpartikel yangakandibuat. Perhitungkan
jumlah kebutuhanpartikel dengan mengalikantarget kerapatan dan volumeyangakan
dibuat.
Contoh:
Target kerapatan : 0,8 g/cm3
Dimensi papan (panjang x lebar x tebal) : 20 x 20 x 1 = 400 cm3
Kebutuhan bahan (partikel dan perekat) : 0,8 g/cm3 x 400 cm3 = 320 g

4. Penambahan bahan perekat


Untuk pembuatan papan partikel dengan menggunakan perekat, persiapkan adonan
perekat yang akan digunakan. Perhitungkan jumlah perekat yang dibutuhkan untuk
membuat papan partikel.
Contoh :
Jumlah perekat : 20% (berdasarkan berat kering partikel)
Berat total bahan : 320 g
Berat perekat : (20/120) x 320 g = 53,33 g
Berat partikel : (100/120) x 320 g = 266,67 g
Jikaperekatmenggunakanbahan pelarut, maka bahanpelarutjuga perlu dihitung.
Sebagaicontoh : jikadigunakan perekatPVACdalambentuk larutanmenggunakanperbandingan
perekat PVAC : pelarut air = 1 : 1,maka :
BeratperekatPVAC :53,33 g
Beratpelarutair :53,33 g

5. Pencampuran perekat
Lakukan pencampuran perekat dan partikel dengan metode penyemprotan
yang diselingi dengan pengadukan agar perekat dapat merata pada setiap
partikel.

6. Pembuatan kasuran (mat)


Pembuatan kasuran dilakukan dengan menuangkan partikel dalam cetakan mat
(forming box) yangdiberi alas berupa teflon sheet atau plat seng yangdilapisidengan
alumunium foil. Usahakan agar ketinggian partikel dalam cetakan relatif sama agar
distribusi kerapatan papan partikel yang dihasilkan dapat merata.

7. Pengempaan
Letakkan kasuran yangtelah dibuat dalam mesinkempa. Untuk mencapat target tebal
yang diinginkan, letakkan thickness bar disisi kiri dan kanan kasuran. Lakukan
pengempaan papan partikel pada suhu yang telah ditentukan atau suhu menurut
katalog untuk jenis perekat yang digunakan. Atur tekanan dan waktu pengempaan
sesuai dengan kebutuhan. Dalam praktikum ini, waktu pengempaan untuk papan
partikel dengan menggunakan perekat adalah 10 menit.

8. Pengkondisian
Papan partikel yang sudah dibuat dikondisikan selama kurang lebih 7 -10 hari dalam
kondisi suhu ruangan sebelum dilakukan pemotongan contoh uji. Penyimpanan
sampel diatur sedemikianrupa sehingga udara bisabebas mengalir disela-sela sampel
(tidak menumpuk rapat). Setelah pengkondisian sampai mencapai kadar air kering
udara, papan yangtelah dibuat kemudian dipotongsesuai dengan standar JISA 5908
untuk pengujian sifat fisika dan mekanikanya.

II. Pengujian papan partikel


Pengujian papan partikel sangat beranekaragam tergantungtujuan penggunaan papan
partikel. Beberapa pengujian dilakukan dalam praktikum ini seperti sifat fisika yang
meliputi kerapatan, pengembangan tebal dan penyerapan air, serta sifat mekanika
yaitu keteguhan rekat internal.

a. Kerapatan
Pengujian dilakukan terhadap contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm (standar JIS A 5908
yang dimodifikasi) dengan tebal sesuai tebal papan partikel yangterbentuk. Panjang,
lebar, dan tebal contoh uji diukur pada tempat tertentu seperti pada Gambar 1, dengan
menggunakan kaliper berketelitian 0,01 mm (panjang dan lebar) dan menggunakan
height gage berketelitian 0,005 mm (tebal) atau menggunakan mikrometer sekrup
berketelitian 0,001 mm (tebal). Volume contoh uji ditentukan dari nilai rata-rata
panjang, lebar, dan tebal contoh uji. Kemudian berat contoh uji ditimbang dengan
menggunakan timbangan analitik berketelitian 0,001 g, dan dihitung kerapatannya.
Kerapatan dihitung dengan menggunakan rumus :
Kerapatan (g/cm3) = W/V
dengan,
W = berat kering udara contoh uji (g)
V = volume contoh uji (cm3)

Gambar 1. Posisi pengukuran panjang, lebar dan tebal.

b. Pengembangan tebal dan penyerapan air


Pengujian dilakukan terhadap contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm dengan tebal sesuai
tebal papan partikel yang terbentuk. Besarnya pengembangan tebal dan penyerapan
air dinyatakan dalam persen dari berat dan tebal contoh uji mula-mula. Contoh uji
ditimbang beratnya dan diukur dimensi tebal pada posisi ditengah-tengah.
Selanjutnya contohuji direndam dalamair pada suhu 25±2oC selama 24 jam, dengan
posisi horisontal kira-kira 3 cm dibawah permukaan air. Contoh uji kemudian
dikeluarkan, ditiriskan dan ditimbang berat serta diukur dimensi tebal pada posisi
yang sama dengan sebelumnya.
Pengembangan tebal dihitung dengan rumus:
PT (%) = (Tb-Ta)/Ta x 100%
dengan,
PT : pengembangan tebal (%)
Ta : tebal awal contoh uji (mm)
Tb : tebal contoh uji setelah perendaman 24 h (mm)

Penyerapan air dihitung dengan rumus:


PA (%) = (Wb-Wa)/Wa x 100%
dengan,
PT : pengembangan tebal (%)
Wa : berat awal contoh uji (g)
Wb : berat contoh uji setelah perendaman 24 h (g)

c. Keteguhan rekat internal


Pengujian dilakukan pada contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm dengan tebal sesuai dengan
tebal papan partikel yang terbentuk. Contoh uji direkatkan pada dua besi bertakik di
kedua permukaannya menggunakan perekat epoksi (resin : hardener = 1 : 1) sehingga
letak contoh uji berada di tengah dan diapit oleh 2 takik besi (seperti sandwich).
Pengujian keteguhan rekat internal dilakukan dengan meletakkan besi bertakik pada
pengait bagian atas dan bagian bawah alat uji universal testing machine (UTM) dan
kemudian dilakukan penarikan pada pengait bagian atas dengan kecepatan 2 mm/menit
hingga contoh uji rusak/terbelah di tengah. Beban maksimal yang digunakan untuk
merusak contoh uji dicatat dan digunakan untuk menghitung keteguhan rekat internal.
Keteguhan rekat internal (N/mm2) = P/A
dengan,
P : Beban maksimal (N)
A : luas permukaan contoh uji (mm2)

D. Pelaporan
Laporan pembuatan dan pengujian papan partikel harus memuat hal-hal sebagai berikut:
- Pendahuluan (memuat dasar teori singkat mengenai papan partikel dan faktor-
faktor yang berpengaruh)
- Tujuan
- Bahan dan metode
- Hasil dan pembahasan
- Daftar pustaka
BAHAN DAN METODE

Persiapan Bahan Baku Partikel dan Perekat


Bahan baku =

Bahan perekat =

Perhitungan bahan baku dan perekat


1. Perlakuan 1
Dimensi papan = 25 cm x 25 cm x 1 cm
Target kerapatan = 0,8 g/cm3
Jumlah perekat = 10%
Perekat dilarutkan dalam air dengan konsentrasi larutan adalah ……%.
Maka :
- Berat total bahan =
=
= gram

- Berat partikel =
=
= gram

- Berat perekat =
=
= gram

- Berat pelarut (air) =


=
= gram

2. Perlakuan 2
Dimensi papan = 25 cm x 25 cm x 1 cm
Target kerapatan = 0,8 g/cm3
Jumlah perekat = 20%
Perekat dilarutkan dalam air dengan konsentrasi larutan adalah ……%
Maka :
- Berat total bahan =
=
= gram

- Berat partikel =
=
= gram

- Berat perekat =
=
= gram

- Berat pelarut (air) =


=
= gram
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kerapatan (K) Papan Partikel

Perla- Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm) V K


U B (g)
kuan P1 P2 Rata2 L1 L2 Rata2 T1 T2 T3 T4 Rata2 (cm³) (g/cm³)
1
Jumlah
Perekat 2
10% 3
Rata-rata K (g/cm³)

Jumlah 1
Perekat 2
20%
3
Rata-rata K (g/cm³)
Keterangan :
U = ulangan
P = panjang
L = lebar
T = tebal
V = volume
B = berat
K = kerapatan

Contoh perhitungan (beri 1 contoh perhitungan dari data di atas):

........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
...................................................................................................................................... ..................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
......................................................................................................................................... ...............
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
...................................................................................................................................... ..................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
......................................................................................................................................... ...............
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
............................................................................................................................................ ............
........................................................................................................................................................

2. Pengembangan Tebal (PT) Papan Partikel

Tebal Awal Tebal Akhir Pengembangan Tebal


Perlakuan Ulangan
(cm) (cm) (%)
Jumlah 1
Perekat 2
10% 3
Rata-rata Pengembangan Tebal (%)
Jumlah 1
Perekat 2
20% 3
Rata-rata Pengembangan Tebal (%)
Contoh perhitungan (beri 1 contoh perhitungan dari data di atas):

........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
...................................................................................................................................... ..................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
...................................................................................................................................... ..................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
......................................................................................................................................... ...............
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
3. Penyerapan Air (PA) Papan Partikel

Perlakuan Ulangan Berat Awal (g) Berat Akhir (g) Penyerapan Air (%)

Jumlah 1
Perekat 2
10% 3
Rata-rata Penyerapan Air (%)
Jumlah 1
Perekat 2
20% 3
Rata-rata Penyerapan Air (%)

Contoh perhitungan (beri 1 contoh perhitungan dari data di atas):

........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
...................................................................................................................................... ..................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
......................................................................................................................................... ...............
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
...................................................................................................................................... ..................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
......................................................................................................................................... ...............

4. Keteguhan Rekat Internal Papan Partikel

Panjang (mm) Lebar (mm) Keteguhan


Beban Luas
Perlakuan Ulangan Rekat Internal
(N) P1 P2 Rata2 L1 L2 Rata2 (mm2)
(N/mm2)
Jumlah 1
Perekat 2
10% 3
Rata-rata keteguhan rekat internal (N/mm2)
Jumlah 1
Perekat 2
20% 3
Rata-rata keteguhan rekat internal (N/mm2)
Keterangan :
P : Panjang (mm)
L : Lebar (mm)
Contoh perhitungan (beri 1 contoh perhitungan dari data di atas):

........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
...................................................................................................................................... ..................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
......................................................................................................................................... ...............
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
............................................................................................................................................ ............
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
KESIMPULAN

........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
ACARA. PEMBUATAN LEMBARAN KERTAS

A. Tujuan
a. Mengetahui tahapan dan cara pembuatan kertas
b. Mengetahui cara penentuan rendemen pulp
c. Mengetahui cara penentuan gramatur kertas

B. Alat dan bahan


a. Disk kayu b. Rotary digester (bejana tertutup)
c. Sodium sulfida (Na2S) d. Termometer
e. Sodium hidroksida (NaOH) f. Niagara beatter
g. Air h. Canadian Standard Freness tester
i. Pulp hasil pemasakan j. Alat pembuat lembaran kertas
k. Ember l. Lempengan seng
m. Pengaduk n. Alat pres kertas
o. Gelas ukur p. Penggaris
q. Parang

C. Cara kerja:
1. Pembuatan serpih (chip)
a. Buat pola pada disk searah tangensial pohon, dengan lebar 3 cm. Lalu potong, bagian
empulur dan sekitarnya (kurang lebih luas 3 x 3 cm) dibuang.
b. Potong balok kayu dengan ukuran panjang 3 cm, lebar 3 cm, dan tebal 2-3 mm.
c. Simpan serpih dan dikeringanginkan kemudian diukur kadar airnya (berdasar kering
tanur) dengan alat moisture meter.
d. Ukur 5 spesimen dimensi serpih yangtelah dihasilkan

Lingkaran pertumbuhan
2- 3 mm

3 cm 3 cm

cm

Gambar 1. Pembuatan serpih (chip)

2. Tahap penyiapan larutan pemasak (white liquor) dan perendaman serpih


a. Timbang kebutuhan Na2S, NaOH, dan serpih yang dibutuhkan. Takar jumlah air yang
ditambahkan untuk larutan. Kebutuhan masak didapat dari perhitungan serta data kadar
air serpih.
Perhitungan bahan kimia:
KBK :axc
Na2S : b x KBK x 1,258
NaOH : (100-b) % x KBK x 1,29
JLP :dxc
BKU : c x (1 )
Air dalam serpih: BKU- c
Air yang ditambah: JLP- (Na2S + NaOH+ air dalam serpih)
Keterangan:
a : persen alkali aktif yang digunakan (misalnya 17% berdasar berat kering kayu )
b : persen sulfiditas yang digunakan (misalnya 23% berdasar berat total bahan kimia)
c : berat kering tanur serpih yang digunakan (misalnya 300 g)
KA : kadar air (berdasar berat kering tanur)
d : rasio pemasakan (misalnya 1:4 atau 1:8)
KBK : Kebutuhan bahan kimia (g)
JLP : Jumlah larutan pemasak (ml)
BKU : Berat kering udara serpih (g)

b. Larutkan bahan kimia dengan air di ember sehingga terlarut semua.


c. Merendam serpih dalam larutan pemasak selama 1,5 jam dan mengaduk rendaman
serpih setiap selang waktu 15 menit, dan dipastikan pengadukan serata mungkin.

3. Tahap Pemasakan Serpih


a. Masukkan serpih ke dalam digester bersama dengan semua larutan pemasaknya dan
tutup secara rapat
b. Pemanasan diatur menuju suhu maks. 170oC. Tepat pada saat awal pencapaian kondisi
konstan, klep digester dibuka selama 10 detik. Pembukaan ini berfungsi untuk
melepaskan tekanan palsu dalam digester. Kondisi ini dipertahankan selama 2 jam.
c. Setelah selesai, isi digester pada ember dituang dan pindah lagi ke dalam penyaring
yang diletakkan di atas drum.
d. Mencuci serpih yang ada dalam penyaring dengan air yang mengalir. Pencucian
dilakukan sampai serpih bebas dari larutan pemasak. Bersamaan dengan proses ini
serpih diremas dan digelintir hingga serat terurai menjadi serat tunggal. Kumpulan serat
tunggal inilah yang disebut sebagai bubur pulp.
e. Memisahkan serpih yangtidak masak (uncooked) dari bubur kayu yangdihasilkan. Pulp
yang tidak terurai/tidak jadi ini disebut sisa atau reject.
f. Memeras bubur pulp agar bebas dari air pencuci.
g. Menimbangbubur kayu dan reject-nyakemudian ditentukan kadar airnya berdasar berat
basahnya (total). Kadar air pulp ditentukan dengan metode pengovenan dengan
mengambil sampel 5 gr sebanyak 3 ulangan.
h. Menghitung rendemen tersaring (screened yield) dan rendemen sisa (reject) dengan
menggunakan rumus berikut :
Po
R (%) = ------------- x 100 %
Wo

Keterangan : R= rendemen
Wo= berat serpih dalam kondisi kering tanur
Po= berat bubur pulp tersaringatau reject dalam kondisi keringtanur [berat basah
x (1- KA/100)]

4. Penggilingan pulp
Penggilingan pulp dilakukan dengan alat bertipe Niagara beater. Langkah kerjanya
adalah sebagai berikut:
a. Campurkanpulp BKU yangakandicetakbersamaair yangditambahkan sesuai perhitungan ke
dalam ember (lihat 6a). Aduk- aduk hingga tercampur merata.
b. Masukkan larutan pulp ke dalam alat kemudian lakukan penggilingan dengan “tanpa
beban” selama 5 menit. Selanjutnya larutan pulp diuji derajat gilingnya (derajat giling
awal).
c. Kembalikan larutan pulp ke dalam alat, kemudian lakukan penggilingan dengan beban
selama 10 menit (waktu yang ditentukan). Lakukan pengujian derajat giling hingga nilai
CSF memenuhi target.

5. Pengukuran derajat giling


a. Ambil 1 liter/ 1000 ml larutan pulp yang sudah digiling (baik dengan beban maupuntanpa
beban) menggunakan gelas ukur. Pengambilan sampel 1 liter dilakukan dengan
memasukkan larutan pulp tergiling ke dalam ember, kemudian diaduk agar homogen, dan
mengambil sampel 1 liter larutan pulp.
b. Masukkan larutan ke dalam bak pada alat Canadian Standard Freness (CSF), menutup
tutup atasnya dan kemudian membuka bagian bawah bak. Pastikan nifo berada di tengah,
yang dapat diartikan alat berada dalam posisi datar/ tidak miring.
c. Siapkan gelas ukur di bawah lubang lancip dan siapkan penampung di bawah lubang
bundar, larutan pulp akan keluar melalui lubang tersebut.
d. Nilai CSF dibaca dari ml yang keluar dari lubang lancip. Standar CSF yang digunakan
untuk kertas adalah 200-300 CSF.

6. Pembuatan lembaran kertas


a. Perhitungan kebutuhan cetak lembaran pulp
 Gramatur target : 80 g/m2 (atau 45, 60, 70 g/m2)
 Jumlah lembaran: 10 lembar
 Konsistensi (0,3 g/100 ml air) (%) : 0,3
 Diameter lingkaran cetakan (handsheet maker) : 15,9 cm
 Luas lingkaran cetakan : 0,25 x 3,14 x d2 (satuan dijadikanmeter)
Pulp BKT yangdibutuhkan (g) = gramatur x luas cetakan x jumlah lembaran
A. Jumlah larutan yang dibutuhkan untuk mencetak 10 lembar pulp =
B. Pulp BKU yang dibutuhkan (gram): C (g) =

C. Jumlah air (ml) = B- A


D. Jumlah larutan (ml) = D+ A
E. Air yang ditambahkan (ml) = D- (C-A)
F. Berat pulp BKT per lembar (gram) =
G. Jumlah larutan pulp per cetakan (ml) =

b. Tuangkan larutan pulp (satu kali mencetak, jumlahlarutan =jumlah larutan total/ jumlah
lembaran yang akan dicetak) pada alat penyaring/ pencetak yang telah diisi dengan air
secukupnya (sampai batas tengah pada alat), kemudian diaduk.
c. Menarik tuas untuk membuka klep alat, agar air terserap keluar dan tersisa lembaran
pulp.
d. Meletakkan lembaran pulp basah pada seng, kemudian di-press dingin untuk
menghasilkan lembaran pulp yang rata dan mengeluarkan cairan pada lembarannya.
e. Lembaran pulp dikeringanginkan kemudian dapat dilakukan penentuan gramatur.

7. Pengukuran gramatur kertas


a. Potong sampel uji dengan ukuran 2 x 4 cm.
b. Ukur luasan sampel uji senyatanya.
c. Timbang sampel uji.
d. Perhitungan gramatur dilakukan dengan rumus:

Gramatur =
LEMBAR KERJA
Pembuatan Lembaran Kertas

Nama/NIM :
Kelompok :

No Kegiatan Pengukuran Nilai (satuan)


1 Pembuatan serpih Kadar air
Dimensi serpih

2 Penyiapan larutan Berat kering tanur serpih


pemasak Alkali aktif
Sulfiditas
Kebutuhan bahan kimia
Kebutuhan NaOH
Kebutuhan Na2S
Berat kering udara serpih
Rasio pemasakan
Jumlah larutan pemasak
Air dalam serpih
Air yang ditambah
3 Pemasakan serpih Berat basah pulp tersaring
Berat basah reject
Berat kering basah sampel
Berat kering tanur sampel
Kadar air pulp
Rendemen tersaring
Rendemen sisa
4 Penggilingan pulp Gramatur target
Konsistensi
Diameter lingkaran
cetakan
Luas lingkaran cetakan
Berat kering tanur pulp
Derajat giling awal
5 Pengukuran derajat Derajat giling target
giling Derajat giling akhir
6 Pembuatan Jumlah larutan yang
lembaran kertas dibutuhkan
Pulp berat kering udara
yang dibutuhkan
Jumlah air
Jumlah larutan
Air yang ditambahkan
Berat pulp berat kering
tanur per lembar
Jumlah larutan pulp per
cetakan
7 Pengukuran Dimensi sampel
gramatur kertas Luasan sampel
Berat sampel
Gramatur

Jogjakarta. .......................................... Mengetahui,


Praktikan Co-ass

( ) ( )
ACARA. PEMBUATAN ARANG KAYU

Pendahuluan
Arang adalah suatu bahan padat berpori yang dihasilkan melalui proses pirolisis
(karbonisasi) dari biomasa yang mengandung karbon (Lempang, 2014). Sebagian besar
komponen arang adalah karbon yang merupakan sisa dari penguraian unsur organik lain dari
biomasa akibat perlakuan panas. Proses pirolisis (karbonisasi) dapat dilakukan melalui
pemanasan langsung maupun tidak langsung dalam retort, dan dilakukan pada kondisi oksigen
yang terkontrol, yaitu tanpa oksigen sama sekali atau dengan oksigen terbatas. Pengontrolan
oksigen ini dilakukan agar biomasa tidak terbakar sempurna dan menjadi abu.
Proses pembuatan arang sangat menentukan kualitas arang yang dihasilkan (Triono,
2006). Pembuatan arang sangat beragam, ada 3 cara pembuatan arang yang umum dilakukan,
yaitu :
1. Cara sederhana
Cara ini banyak dilakukan di pedesaan dan merupakan cara tradisional yang tidak
memerlukanbanyak biaya produksi yangtinggi. Proses pembuatan dilakukan dengan sistim
terbuka, lubang dan timbunan. Arang yang dihasilkan umumnya dimanfaatkan untuk
konsumsi bahan bakar rumah tangga.
2. Kiln
Cara ini banyak dimanfaatkan untuk pembuatan arang dengan tujuan komersial. Suhu
pengarangan yang digunakan adalah 400-1000 oC dengan waktu pengolahan 2-3 hari. Tipe
kiln dibedakan menurut bentuk dan bahan konstruksinya misalnya : kiln tanah liat atau batu,
kiln kubah dan tempat persegi panjang.
3. Destilasi destruktif
Cara ini menggunakan alat berupa retort atau oven. Sistem pemanasan dilakukan di dalam
atau di luar. Pemanasan di dalam dilakukan dengan menggunakan sirkulasi gas panas yang
inert (tidak bereaksi). Suhu maksimum pengolahan sekitar 400 -500 oC dalam waktu 20-30
jam. Arang yang dihasilkan berbentuk batangan atau serbuk.
Kualitas arang dipengaruhi oleh suhu dan waktu dalam proses karbonisasi. Semakin
meningkatnya suhu dan waktu karbonisasi dapat menurunkan rendemen arang namun
berbanding terbalik dengan nilai kalor yang meningkat (Tirono dan Ali, 2011). Proses
pengarangan atau karbonisasi terbagi menjadi empat tahap yaitu:
1. Tahap penguapan air terjadi pada suhu 100 - 105°C.
2. Tahap penguraian hemiselulosa dan selulosa pada suhu 200 - 240°C menjadi larutan
piroglinat.
3. Tahap proses depolimerasi dan pemutusan ikatan C-O dan C-C pada suhu 240 - 400°C.
Selain itu lignin mulai terurai menghasilkan ter.
4. Tahap pembentukan lapisanaromatik terjadi pada suhu lebih dari 400°C dan lignin masih
terus terurai sampai suhu 500°C, sedangkan pada suhu lebih dari 600°C terjadi proses
pembesaran luas permukaan arang. Selanjutnya arang dapat dimurnikan atau dijadikan
arang aktif pada suhu 500 - 1000°C (Djamiko dkk., 1985 dalam Siahaan dkk., 2013).

Tujuan
- Mengetahui cara pembuatan arang dengan menggunakan retort sederhana.
- Mengetahui tahap-tahap proses pengarangan.
- Dapat menghitung dan menentukan rendemen arang.

Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan meliputi :
1. Retort, untuk memasak arang.
2. Timbangan, untuk menimbang bahan baku dan arang yang dihasilkan.
3. Oven, untuk menentukan berat kering bahan baku.
Bahan-bahan yang digunakan terdiri atas :
1. Kayu, sebagai bahan baku arang.
2. Minyak, untuk pemicu pembakaran.

Cara Kerja
1. Persiapan sampel
Kayu bila masih berbentuk logataupunpotongankayubesar dibelahmenjadi ukuran yanglebih
kecil disesuaikan ukuran dan kapasitas retort yang digunakan. Banyaknya kayu yang akan
diarangkan ditimbang beratnya sebagai berat awal (B1) dan diambil beberapa potong (min. 3
potong) kemudian dipotong menjadi ukuran 2 x 2 x 2 cm untuk dianalisis kadar airnya.
2. Penyusunan sampel
Sampel diatur serapat mungkin di dalam tungku. Hal ini dilakukan untuk membatasi adanya
udara di dalam ruangan dapur pengarang. Dalam penyusunan harus diperhitungkan juga
ruangan untuk menempatkan bahan penyulut untuk awal pembakaran yang letaknya sejajar
dengan pintu perapian.
3. Penutupan dan Pemasangan Cerobong
Setelah kayu tersusun di dalam dapur pengarang secara rapi, maka penutupan dapur dilakukan
secara pelan-pelan dan dijaga kerapatannya, jangan sampai ada yang masih bocor. Penutupan
ini dilakukan bersamaan dengan pemasangan cerobong untuk penyaluran asap.
4. Pembakaran
Pembakaran (penyalaanapi) dilakukandengan umpan kain yangdibasahi dengan minyak tanah
dan dinyalakan kemudian dimasukkan ke dalam retort melalui pintu perapian dan dijaga agar
nyala api tak padam, sampai keadaan nyala api di dalam dapur pengarang tidak padam, baru
pintu perapian ditutup. Pintu perapian kadang-kadang dibuka untuk mengontrol apakah api
yangada dalam dapur masih nyala atau tidak. Kalau api padam pintu dibuka beberapa saat agar
hidup dan ditutup kembali. Lama pembakaran berlangsung selama 4 - 5 jam.
5. Pembongkaran
Setelah pembakaran berlangsung selama 4 - 5 jam dan retort hanya menghasilkan asap putih
dan tipis dengan jumlah yang sedikit, itu pertanda proses pembakaran telah selesai. Tunggu
hingga tungku dingin, kemudian dilakukan pembongkaran. Pembongkaran dengan cara
membuka tutup retort dan memindahkan arang mulai bagian atas sampai ke bagian dasar .
Banyaknya arang yang dihasilkan kemudian ditimbang untuk mengetahui berat akhir (B2).
6. Penghitungan Rendemen
Rendemen arang yang dihasilkan diukur dengan rumus berikut :

Keterangan :
R = rendemen arang kayu dalam persen (%). B2
= berat arang yang dihasilkan dalam gram. B1 =
berat bahan baku kayu dalam gram.
1-Ka = penyusutan berat karena kandungan air pada bahan baku
(Ka diperoleh dari sampel yang dikeringkan dalam oven pada suhu 103  2oC
sampai mencapai beratnya konstan, mencapai BKT)
HASIL PENGAMATAN

Berat awal bahan baku = .......................................

Kadar air bahan baku = .........................................

Lama waktu terbentuknya asap tipis = setelah ...................................... jam dari awal
pembakaran

Lama waktu tidak lagi terbentuk asap/api padam=setelah ...................................... jam dari awal
pembakaran

Berat arang yang di hasilkan = .....................................

Rendemen = ...........................................(tinggi/rendah)

Pembahasan :

DAFTAR PUSTAKA
ACARA. PENGENALAN ALAT, CARA DAN PERHITUNGAN
PENGUJIAN ARANG
Arang yang baik bisa dilihat dari sifatnya yang memenuhi standar parameter pengujian
arang yang ada. Karakteristik arang dalam pemanfaatan yang berbeda memiliki standar yang
berbeda pula untuk dipenuhi. Parameter pengujian kulaitas arang, antara lain:
1. Ukuran, meliputi : batangan, halus atau pecahan.
2. Sifat fisik, meliputi : warna, bunyi, nyala, kekerasan, kerapuhan, nilai kalor dan berat
jenis.
3. Analisis arang, meliputi : kadar air, kadar abu, karbon terikat (fixed carbon) dan zat
mudah menguap (volatile meter)
4. Suhu maksimum yang dapat dicapai dari pembakaran arang dan kemurnian arang.
Arang yangberkualitas baik memiliki sifat kimia dengan kadar air rendah, kadar karbon terikat
tinggi, kadar abu rendah dan zat mudah menguap rendah. Kadar air adalah faktor utama yang
dipertimbangkan ketika menggunakan biomassa, khususnya sebagai energi (Yokoyama, 2008).
Kadar air didefinisikan sebagai berat air yangdinyatakan sebagai presentasekelembaban dalam
arang dengan berat arang kering bebas air atau kering tanur (oven dry) (Shmulsky dan Jones,
2011). Kadar air berbanding terbalik dengan nilai kalor sehingga penurunan kadar air akan
menyebabkan kenaikan nilai kalor (Romatua, 2007 dalam Junary et al., 2015). Kadar air
berpengaruh pada proses pembakaran karbon dan nilai karbon itu sendiri (Thoha dan Fajrin,
2010).
Abu adalah zat-zat anorganik yangberupa logam ataupun mineral yangmerupakan sisa
setelah pembakaran sempurna (Junary et al., 2015). Menurut Jamilatun (2011), abu yang
terkandung dalam bahan bakar padat adalah mineral yang tidak dapat terbakar sehingga
tertinggal setelah proses pembakaran dan reaksi-reaksi yang menyertainya selesai. Semakin
rendah kadar abu maka kualitas arangyangdihasilkan semakin bagus (Junary etal., 2015). Abu
akan menurunkan mutu bahan bakar padat karena dapat menurunkan nilai kalor (Ismayana dan
Afriyanto, 2011).
Kadar zat mudah menguap merupakan kehilangan berat (selain karena hilangnya air)
dari arang yang terjadi pada saat proses pengarangan berlangsung selama 7 menit pada suhu
900°C pada tempat tertutup tanpa adanya kontak dengan udara luar (Sudiro dan Suroto, 2014).
Zat mudah menguap berpengaruhpada kecepatan pembakaranarang. Menurut Jamilatun(2008)
secara teoritis jika kandungan senyawa zat mudah menguap arang tinggi, maka arang akan
mudah terbakar dengan kecepatan pembakaran tinggi. Besarnya nilai kadar zat mudah menguap
mempengaruhi nilai karbon terikat, semakin tinggi kadar zat mudah menguap semakin rendah
kadar karbon terikatnya (Sarwono et al., 2013).
Kadar karbon terikat merupakan jumlah karbon murni yang terkandung di dalam arang
(Junary et al., 2015). Besarnya nilai karbon ini berbanding lurus dengan nilai kalor yang
dihasilkan. Kadar karbon terikat mempengaruhi nilai kalor, semakin tinggi kadar karbon terikat
maka semakin tinggi pula nilai kalornya (Sarwono et al., 2013).
Berat jenis merupakan perbandingan antara kerapatan benda (atas dasar berat kering
tanur dan volume pada kadar air yang telah ditentukan) dengan kerapatan air pada suhu 4˚C
karena air memiliki kerapatan 1 gr/cm3 atau 1000 kg/cm3 pada suhu standar tersebut (Sutapa
et al., 2013). Kerapatan arang adalah sifat yang mengendalikan kecenderungan karakter arang
untuk tenggelam atau mengambang di dalam air. Kerapatan arang dapat bervariasi antara 0,2
dan 0,6 t/m3 tergantung pada kerapatan kayu yang digunakan sebagai bahan baku. Arang yang
dihasilkan dari kayu keras akan memiliki kerapatan yang tinggi, sedangkan yang dibuat dari
kayu lunak akan ringan. Kerapatan curah arang tidak hanya tergantung pada kerapatan arang
itu sendiri tetapi juga pada distribusi ukuran, dankisaran kerapatan curah arangadalah 180-220
kg/m3.
Nilai kalor adalah nilai yang menyatakan jumlah panas yang terkandung pada suatu
bahan bakar (Junary et al., 2015). Komponen kimia kayu terdiri dari kurang lebih 50% karbon,
6% hydrogen, dan 43% oksigen yang sangat berpengaruh terhadap keragaman nilai kalor
(Sutapa et al., 2013). Jamilatun (2008) menyatakan nilai kalor yang tinggi akan membuat
pembakaran menjadi lebih efisien.

Dalam pengujian kualitas arang dan briket arang biasanya membandingkan dengan
standar kualitas dari Jepang dan Inggris, terutama sifat-sifat fisik dan kimia arang dan briket
arang.
Tabel 1. Standar Nilai-nilai Sifat Fisik-Kimia Briket Arang.
Sifat Arang Standar
Inggris Jepang
Kadar air (%) 3,5 6
Kadar Abu (%) 8,26 3– 6
Zat nudah menguap (%) 16,41 25 – 30
Karbon terikat (%) 75,33 60 – 80
Nilai kalor (kal/g) 7289 6000-7000
Sumber : Hartoyo, dkk (1978)

Tujuan
- Mengetahui cara pengujian kualitas arang (kadar abu, kadar zat mudah terbang, kadar
karbon terikat, kadar air, dan berat jenis).
- Dapat menghitung dan menentukan kualitas arang.

Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan meliputi :
1. Funace.
2. Timbangan.
3. Oven.
4. Cawan porselin.

Bahan-bahan yang digunakan terdiri atas :


1. Arang.
2. Parafin.

Cara Kerja
1. Kadar air
 Ambil sebagian dari contoh uji arang dan timbang dengan berat 2  0,1 g. Hasil
penimbangan tersebut dicatat sebagai berat mula-mula (a).
 Masukkan cuplikan sampel tersebut ke dalam botol timbang yang telah dikeringkan
sebelumnya dan diketahui berat awalnya.
 Masukkan botol timbang yang telah berisi sampel dengan kondisi terbuka ke dalam
oven yang bersuhu 1032oC.
 Timbang beratnya setiap minimal 2 jam sekali sampai beratnya konstan. Sebelum
ditimbang, masukkan botol timbang beserta sampel ke dalam desikator selama 15
menit. Penimbangan dilakukan sampai diperoleh berat konstan (b).
 Hitungan kadar air arang dengan rumus:

ab
Ka  x100%
a

Keterangan:
a : berat sampel awal (gram)
b : berat kering tanur (gram)

2. Berat jenis
 Gunakan sampel kadar air yang telah kering tanur, dan catat berat kering tanurnya
sebagai berat (a).
 Celumpakn sampel yang telah kering tersebut dalam parafin dan ditimbang kembali
beratnya sebagai berat (b).
 Langkah selanjutnya adalah menimbang gelas piala berisi aquades (w1). Kedalam
gelas tersebut dimasukkan contoh uji yang telah dilapisi parafin dengan bantuan
jarum preparat secara vertikal tanpa menyentuh dinding gelas piala, berat yang
diperoleh dicatat sebagai w2.
 Perhitungan berat jenis arang dilakukan berdasarkan persamaan sebagai berikut:

a
Bj 
(W 2  W1  ((b  a) / 0,9))

Keterangan:
a : berat kering tanur (g)
b : berat a + berat parafin (g)
w1 : berat gelas piala + aquades (g)
w2 : berat w1 + berat b (g)
0,9 : berat jenis parafin
berat jenis aquades : 1

3. Kadar abu
 Ambil contoh uji seberat ± 2 gram dan timbang dengan pasti serta catat hasilnya
sebagai berat awal (a).
 Keringkan cawan porselin/cawan pengabuan dalam oven dan timbang berat kering
kosongnya (b).
 Masukkan sampel ke dalam cawan porselin/cawan pengabuan yang telah diketahui
berat keringnya tersebut.
 Masukkan cawan yang berisi sampel arang ke dalam furnace dan naikkan suhu
furnace hingga 600oC.
 Setelah mencapai suhu 600oC tunggu selama selama 4 jam.
 Setelah 4 jam, tutup furnace dibuka selama 1 menit untuk menyempurnakan proses
pengabuan, dan kemudian matikan furnace.
 Setelah dingin, ambil cawan porselin yang berisi abu dan dimasukkan dalam
desikator.
 Timbang berat cawan porselin akhir sebagai berat c (berat cawan+berat abu).
 Hitung kadar abu arang dengan rumus sebagai berikut :
cb
KadarAbu  x100%
a

Keterangan :
a : berat sampel (gram)
b : berat cawan (gram)
c : berat cawan + berat abu (gram)

4. Kadar zat mudah menguap


 Ambil contoh uji seberat ± 2 gram dan timbangdengan pasti serta catat hasilnya sebagai
berat awal (a).
 Keringkan cawan porselin/cawan pengabuan dalam oven dan timbang berat kering
kosongnya (b).
 Masukkan sampel ke dalam cawan porselin/cawan pengabuan yang telah diketahui
berat keringnya tersebut.
 Masukkan cawan yangberisi sampel arang ke dalam furnace dan naikkan suhu furnace
hingga 900oC.
 Setelah mencapai suhu 900oC tunggu selama selama 15 menit kemudian matikan
furnace.
 Setelah dingin, ambil cawan porselinyangberisi sapel dan dimasukkandalam desikator.
 Timbang berat cawan porselin akhir sebagai berat c (berat cawan+berat sampel).
 Hitung kadar zat mudah menguap dengan rumus sebagai berikut :

(a  b)  c
Kehilanganberat  x100%
a

KadarZatMenguap  Kehilanganberat(%)  Ka(%)

Keterangan :
a : berat sampel (gram)
b : berat cawan (gram)
c : berat cawan + berat sampel (gram)

5. Kadar karbon terikat


 Kadar karbon terikat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Kadar karbon terikat (%) = 100 – (% Air + % Abu + % Zat menguap)


Contoh Perhitungan

Data
Kode Berat Berat Berat cawan + Setelah Furnace Setelah
Sampel Cawan Sampel sampel (BKT) 600oC Furnace 900oC
1 21,087 2,018 22,893 21,144 21,682
2 22,2 2,004 23,995 22,259 22,754
3 22,436 2,019 24,246 22,491 23,004

Perhitungan :

a. Kadar air
b. Kadar zat terbang
c. Kadar abu
d. Kadar karbon terikat

HASIL PERHITUNGAN
Pembahasan :

DAFTAR PUSTAKA
ACARA. PEMASAKAN/ HIDRODISTILASI

a. Tujuan
Mendapatkan gambaran cara distilasi (penyulingan) minyak atsiri.

b. Bahan
 Bahan Daun
 Air
 Gas Elpiji

c. Alat
 Perangkat Distilasi
 Botol penampung
 Instalasi air

d. Cara Kerja :
 Bahan dipisah-pisahkan untuk masing-masing kombinasi faktornya (misalnya dengan
ranting atau tanpa ranting serta kondisi kesegaran daun: langsung dimasak, disimpan 1,
2, 3 hari dan seterusnya ).
 Pasang alat distilasi (kondensor, separator, ketel pemasak dan instalasi air) sampai
menjadi konstruksi siap pakai.
 Timbang daun sebanyak 5 kg (BTB) sesuai dengan kapasitas ketel pemasak.
 Masukkan daun ke dalam ketel dengan hati-hati kemudian hubungkanlah corong ketel
dengan separator (bagian dan perangkat distilasi).
 Lakukan pemanasan / pemasakkan daun kayu putih tersebut selama 4 sampai 5 jam.
Catat waktu pertama minyak menetes dan catat volume dan warna minyak yang
dihasilkan untuk tiap-tiap penambahan waktu 30 menit.
 Hal-hal yang terjadi selama pemasakan agar dicatat dan diikuti dengan seksama.
 Lakukan penambahan air selama pemasakan jika didapatkan ketel kekurangan air
(diamati di lubang pemasukkan air).
 Minyak hasil distilasi secara bertahap dikeluarkan. Catat volume masing-masing tahap
pengambilan.

Ketel Pemasak Kondensor Separator


ACARA. PERHITUNGAN RENDEMEN
a. Tujuan
Mengetahui rendemen minyak atsiri yang dihasilkan.

b. Bahan
 Daun Kayu Putih/bahan lainnya
 Minyak Kayu Putih/minyak atsiri lainnya (hasil distilasi)

c. Alat
 Timbangan
 Cawan
 Oven

d. Cara Kerja
Penghitungan Rendemen
 Lakukan pencarian berat minyak atsiri dengan cara mengalikan nilai berat jenis
dengan volume keseluruhan yang didapat
(Bm) = volume total minyak * BJ.
 Berat daun sebelum didistilasi atau berat mula-mula (BTB).
 Perhitungan Rendemen :

Bm
RB = x 100%
BTB

Keterangan :
RB : rendemen berdasarkan daun basah (%)
Bm : BJ x volume total minyak atsiri yang dihasilkan (ml)
BTB : berat daun total basah untuk distilasi (g)
ACARA. UJI FISIKO-KIMIA MINYAK ATSIRI
A. ORGANOLEPTIK MINYAK ATSIRI
a. Tujuan
Mengetahui warna dan aroma minyak yang dihasilkan melalui observasi visual/
pengamatan langsung menggunakan indra pengelihatan dan penciuman.

b. Bahan
 Minyak atsiri (hasil distilasi)
 Kertas uji

c. Alat
 Botol kaca bening dan tidak berwarna/tabung reaksi
 Pipet

d. Cara Kerja
1. Pengamatan Warna Minyak Atsiri
 Siapkan minyak atsiri dalam botol gelas bening/transparan yang tidak berwarna
dalam tabung reaksi.
 Amati langsungwarna minyak atsiri tersebut secara visual (dengan mata telanjang).
 Catat warna minyak atsiri tersebut.

2. Uji Aroma Minyak Atsiri


 Ambil contoh uji/minyak atsiri dengan pipet dan teteskan pada kertasuji.
 Kibas-kibaskanpelan kertas uji dan dekatkan ke hidungsampai tercium bau minyak
atsiri tersebut.
 Catat tipe aroma yang dihasilkan.

B. UJI BERAT JENIS, INDEK BIAS, DAN KELARUTAN DALAM ALKOHOL

a. Tujuan
Mengetahui Berat Jenis, Indeks Bias, dan Kelarutan alkohol minyak atsiri.

b. Bahan
 Minyak atsiri (hasil distilasi)
 Alkohol 80 %
 Aquades

c. Alat
 Piknometer
 Labu casia
 Gelas ukur/ labu ukur (10-25 cc)
 Termometer
 Handrefractometer
 Pipet ukur (5-10 cc)
 Pengaduk
 Timbangan
d. Cara Kerja :
1. Berat Jenis
 Dinginkan minyak atsiri sampai suhu 20°C dengan cara menempatkan es disekitar
botol minyak.
 Timbang labu kosong untuk aquades (Mb) dengan timbangan analitik.
 Masukkan Aquades sebanyak 5 ml dan timbang piknometer tersebut (M1)
 Timbang labu kosong untuk minyak atsiri (Ma) dengan timbangan analitik
 Masukkan minyak atsirisebanyak 5 mlke dalam piknometer dan timbang labu
beserta isinya (M2).
 Perhitungan Bobot Jenis (BJ) :

(M2 – Ma)
BJ ‘ =
(M1 – Mb)
BJ (20°C) = BJ’ + 0,0007 (t1 – t)

Keterangan :
BJ’ : berat jenis pada suhu pengerjaan
M2 : berat labu dan minyak atsiri (g)
M1 : berat labu dan Aquades (g)
Ma : berat labu kosong tanpa minyak (g)
Mb : berat labu kosong Aquades
t1 : suhu pada saat pengukuran (°C)
t : 20°C

Piknometer
2. Indeks Bias
 Hand-refractometer dikondisikan dengan posisi horisontal.
 Buka penutup prisma, kemudian tetesi kaca prisma dengan beberapa tetes minyak
atsiri (3 tetes) hasil distilasi sampai minyak merata di atas prisma kemudian tutup
lagi dengan penutup prisma. Tidak boleh ada gelembung udara diatas prisma, oleh
karena itu penutupan dilakukan dengan hati-hati.
 Lakukan pembacaan skala refraktometer, dengan cara melihat batas yang jelas
antara yang gelap dan yang terang.
 Pengukuran dilakukan pada suhu 20 C.
 Nilai Indek Bias:
ntD = nt1 + 0.0004 (t1-t)

Keterangan:
nt D : indek bias pada suhu 20ºC
nt1 : pembacaan yang dilakukan pada suhu pengerjaan
t1 : suhu pada pengerjaan
t : suhu referensi (20ºC)
0.0004 : faktor koreksi

Hand-refractrometer

3. Nilai Kelarutan dalam Alkohol


 Siapkan minyak atsiri, gelas ukur dan peralatan yang diperlukan.
 Masukkan 1 ml minyak atsiri kedalam gelas ukur10 ml yang bertutup.
 Selanjutnya ke dalam gelas tersebut tambahkan larutan alkohol 70 % sedikit demi
sedikit (per 1 ml). Kocoklah setelah setiap penambahan sampai diperolah larutan yang
sebening mungkin.
 Bila larutan sudah bening, hentikan pemberian alkohol dan catat jumlah ml alkohol
yang diberikan.
 Bila dengan penambahan 9 ml alkohol 70 % ternyata minyak atsiri belum larut maka
disimpulkan bahwa minyak tersebut tidak murni lagi. Tetapi jika dijumpai keadaan
minyak atsiri yang semuanya larut dan berwarna jernih dan tidak berubah lagi berarti
minyak atsiri tersebut murni.
 Catatlah warna hasil larutan minyak.
 Nilai kelarutan dinyatakan dalam perbandingan antara jumlah atau volume minyak
atsiri yang diuji dengan jumlah atau volume pemberian alkohol.

Kalarutan dalam alkohol 80 % =


(1 ml minyak atsiri) : (x ml 80% alkohol yang ditambahkan)

PELAPORAN
Format penulisan laporan sebagai berikut :
1. PENDAHULUAN (memuat latar belakang dan urgensi penelitian/praktikum)
2. TUJUAN
3. BAHAN DAN METODE
3.1. Bahan
3.2. Alat
3.3. Metode/Cara Pengujian
3.4. Analisis
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
5. KESIMPULAN DAN SARAN
6. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai