Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM 5

PERBANDINGAN PEREKAT PATI DAN POLISTIRENA

A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang analisa
perekat dan perekatan kayu untuk mendukung pengembangan proses produksi
produk-produk komposit.
2. Mahasiswa diharapkan dapat membuat salah satu perekat pati dan perekat polistirena
dari styrofoam.

B. Alat dan Bahan


a. Alat
 Gelas ukur
 Wadah plastik
 Timbangan
 Pengaduk kaca
 Kamera/handphone
 Alat tulis

b. Bahan
 Tepung tapioka 20 gr
 Styrofoam 20 gr
 Bensin 20 ml
 Tinner 20 ml
 Sampel kayu (5 cm x 5 cm x 1 cm) sebanyak 8 buah

C. Cara kerja
a. Perekat Pati
1. Timbang tepung tapioka sebanyak 20 gr
2. Panaskan tepung tapioka yang telah dicampur dengan air (80 ml)
3. lakukan uji kenampakan pada perekat pati
b. Perekat Polistirena
1. Siapkan styrofoam menjadi potongan-potongan kecil
2. Timbang potongan-potongan styrofoam tersebut sebanyak ± 20 gr
3. Secara bertahap dalam berat yang sama, tuangkan bensin ke dalam wadah yang
berisi potongan-potongan kecil styrofoam, sambil diaduk atau diremas
4. Tuangkan thinner ke dalam campuran styrofoam dan bensin dengan perbandingan
styrofoam : bensin : thiner = 2: 2: 1

c. Persiapan Peleburan Perekat Pada Kayu


 Penentuan Kebutuhan Perekat
Hitung luas rata-rata bidang rekat untuk setiap pasangan bahan. Teknik
pelaburan yang digunakan yaitu single spread.
Perhitungan kebutuhan perekat yang dilabur pada kayu dengan berat labur 0,75
g/m2 dan ukuran kayu atau bahan 5 cm x 5 cm x 1 cm, sebagai berikut :
Kebutuhan perekat (g) single spread untuk luas kayu berukuran 5 cm x 5 cm
adalah :
Permukaan x berat labur( g /m ²)
Jumlah perekat ¿
10000

 Pelaburan dan assembly time


1. Permukaan bidang sirekat dibersihkan dari segala kotoran dan debu
2. Timbang berat sirekat dan catat beratnya
3. Tambahkan perekat sesuai kebutuhan perekat yang telah dihitung
sebelumnya
4. Angkat sirekat dari atas timbangan, lalu ratakan perekat yang telah
ditambahkan tadi dengan kuas
5. Cek kembali berat labur yang diinginkan dengan cara menimbang sirekat
yang telah dilaburi perekat. Jika beratnya masih di bawah perhitungan berat
labur yang diinginkan, maka perekat ditambahkan kembali
6. Langkah tersebut diulangi hingga memperoleh berat labur yang sesuai
7. Sirekat yang telah dilaburi perekat dibiarkan dalam kondisi terbuka selama
beberapa saat sampai perekat lebih lengket atau pekat, lalu catat waktunya
agar perekat lebih lengket atau pekat (open assembly time).
 Perakitan dan pengkondisian
1. Gabungkan pasangan sirekat dengan benar (tepat muka bidang rekat)
2. Biarkan beberapa saat setelah digabungkan, catat waktunya (close assembly
time)
3. Tempatkan hasil rakitan tersebut pada alat kempa atau diklem atau ditimpa
barang berat
4. Pertahankan kondisi tersebut selama 24 jam
5. Buka klem atau lepaskan barang berat sebagai penimpa dan keluarkan hasil
rakitan sirekat
6. Simpan sirekat tersebut dalam plastik tertutup agar kadar airnya tidak
berubah
D. Hasil
a. Pengujian Perekat Pati
 Uji kekentalan = kental
 Uji kenampakan = Berwarna putih, memiliki gelembung udara kecil dalam jumlah
sedikit, tidak ada benda asing, tidak ada butiran debu

b. Pengujian Perekat Polistirena


 Uji kekentalan = sangat kental
 Uji kenampakan = Berwarna kuning karena styrofoam yang digunakan berwarna
kuning, memiliki gelembung-gelembung kecil dalam jumlah banyak, tidak ada
benda asing, tidak ada butiran debu
 Uji potlife = waktu pengerasan 01.59.47 s
 Storage life = terdapat banyak pori-pori, polistirena mengeras, aroma
bensin+tinner berkurang, tidak terdapat perubahan warna dan tidak terdapat
jamur.

Anda mungkin juga menyukai