Anda di halaman 1dari 4

Hari, tanggal : Sabtu, 11 Maret 2023

Modul :2
Nama Asisten : Riyan Agustian

LAPORAN PRAKTIKUM
TERPENTIN TEST
MODUL 2

TIFFANY PUSPITA DEWI


B.2010495

TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI


FAKULTAS ILMU PANGAN HALAL
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2023
A. Tujuan
1. Mengetahui daya penetrasi minyak pada masing masing kemasan kertas
2. Mampu melakukan uji terpentin test

B. Alat dan Bahan


Alat Bahan
1. Kaca arloji 5. Penggaris 1. Minyak terpentin
2. Tabung reaksi 6. Gunting 2. Kertas roti
3. Pipet 1ml 7. Stopwatch 3. Kertas kraft
4. Bulp 8. Gelas plastik 4. Kertas stensil
5. Kertas minyak
6. Pasir halus

C. Metodologi
Ditaruh gelaas kaca diatas penyangga (gelas plastik) dan kertas stensil diatasnya, lalu
diletakkan kertas yang akan diuji 4 buah masing-masing dengan ukuran 5x5 cm².
Dituangkan pasir halus ke atas masing-masing kertas dan tuangkan terpentin oil sebanyak
1ml dengan cepat ke atas masing-masing bahan dan dicatat waktu penetrasinya.

D. Hasil

No Ulangan (Detik) Rata-


Jenis Kertas
1 2 3 4 rata
1 Kertas roti 288 288 376 564 379
2 Kertas kraft 7 2 7 20 9,03
3 Kertas minyak 7,49 5,35 3,12 5,03 5,24

E. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, pengujian ketahanan kertas terhadap minyak yang disebut
juga sebagai terpentine test. Pengujian terpentine test iniuntuk membedakan daya
penetrasi minyak dari masing-masing bahan pengemas untuk mengemas dan menentukan
kertas mana yang lebih tahan terhadap minyak dan lemak. Daya penetrasi lemak pada
kertas adalah kemampuan minyak untuk dapat melewati dan mengisi bagian pori-pori
kertas.
Pada uji terpentine test tersebut, digunakan kertas stensil atau kertas buram. Tujuan
penggunaan kertas stensil ini yaitu sebagai indikator untuk melihat tembusnya minyak
pada kertas agar terlihat jelas. Jika tidak menggunakan kertas stensil, minyak akan
langsung tembus pada gelas kaca dan kemungkinan hal ini tidak akan terlihat jelas. Oleh
karena itulah, digunakan kertas stensil agar tembusnya minyak pada kertas terlihat jelas.
Hal pertama yang dilakukan adalah menaruh 4 potongan kertas 5x5cm di atas
kertas buram kemudian menaruhnya di atas gelas kaca. Kemudian menuangkan pasir
halus ke atas kaca arloji yang bertujuan untuk mencegah merembesnya minyak secara
langsung ke atas kertas dan membantu memperjelas waktu. Kemudian setelah itu
menuangkan minyak terpentin ke atas pasir. Waktu mulai dari penuangan minyak
terpentin pada pasir halus sampai terbentuknya noda atau merebesnya minyak pada kertas
disebut waktu penetrasi minyak.

Kertas roti
Berdasarkan hasil pengamatan, kertas roti merupakan kertas yang paling tahan
terhadap minyak terutama pada permukaan yang halusnya. Hal ini dapat dilihat dari
waktu penetrasi minyak rata-rata. Waktu penetrasi minyak pada kertas roti selama 379
detik. Kertas roti mampu menahan minyak dengan baik karena dibuat dengan proses
sulfat yang meningkatkan ketahanan terhadap minyak. Selain itu, kertas roti dibuat
dengan proses sizing yaitu suatu proses yang memberikan ketahanan atau resistensi air
pada kertas tersebut. Sizing atau sizer merupakan bahan yangditambahkan sebelum atau
sesudah pembentukan lembaran kertas yang ditujukanterutama untuk meningkatkan
ketahanan kertas terhadap cairan

Kertas kraft
Berdasarkan hasil pengamatan, ketahanan kertas kraft terhadap minyak cukup
baik. Hal ini dapat dilihat dari waktu penetrasi rata-rata yaitu selama 9,03 detik. Sama
seperti kertas roti, kertas kraft pun dibuat dengan proses sulfat dan dilakukan bleaching
atau pemucatan.

Kertas minyak
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa waktu perembesan pada semua
ulangan berlangsung cukup cepat antara 3 sampai 7 detik dan waktu penetrasi rata-
ratanya sebesar 5,24 detik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kertas minyak merupakan
kertas yang kurang baik dalam ketahanannya terhadap minyak jika dibandingkan dengan
kertas roti dan kertas kraft.

Selama 4 kali pengulangan proses penetrasi pada kertas kraft terjadi selisih waktu
yang cukup jauh antara pengulangan yang pertama, kedua, ketiga dan keempat. Pada
percobaan pertama didapati hasil 7 detik, percobaan kedua 2 detik, percobaan ketiga 7
detik dan percobaan keempat 20 detik. Hal tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan
takaran pasir halus pada setiap pengulangan. Pasir yang berfungsi sebagai penyangga
minyak Ketika minyak dituang agar tidak langsung mengenai kertas. Sehingga semakin
banyak pasir yang digunakan, maka semakin lama juga waktu penetrasinya.

F. Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa kertas roti merupakan kertas
yang daya penetrasinya paling lama dibandingkan kertas kraft dan kertas minyak. Hal
tersebut terjadi karena kertas roti dibuat dengan proses sizing. Selain itu, banyaknya
takaran pasir yang digunakan sangat berpengaruh pada uji terpenting ini. Semakin banyak
pasir yang digunakan, maka semakin lama juga daya penetrasinya.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini. (2010). Identifikasi Kemasan Pangan. Program Diplomainstitut Pertanian


Bogor., 11-12.
Anonimous. (2010). Teknologi Pengemasan.
Putra. (2010). Pengemasan,Penggudangan Dan Penyimpanan.

Anda mungkin juga menyukai