SEMEN
1.1.3
1.1.4
1.1.5
jarum vikat
Tabel pengamatan
Percobaan no
Berat tempat
Berat tempat + semen
Volume air
Penurunan
Konsistensi
1
68.5
500
140
20
23.7
2
68.5
500
130
15
18.4
3
68.5
500
120
12.5
16.3
1.2 Percobaan Waktu Mengikat dan Waktu Mengeras Semen Portland (ASTM
C191-77)
1.2.1 Tujuan percobaan
Menentukan waktu mengeras dan mengikat semen
1.2.2 Peralatan yang digunakan
- Timbangan kapasitas 2600 gram
- Tempat adukan dan pengaduk
- Gelas ukur 200cc
- Seperangkat alat vikat
- Solet perata
1.2.3 Bahan yang diperlukan
- Semen
- Air suling
1.2.4 Teori
- Waktu pengikat semen adalah jarum vikat kecil masuk ke pasta
-
semen sedalam 25 mm
waktu mengeras semen adalah jarum vikat kecil masuk 0 mm.
6. Jarum vikat ditarik kembali dan konikal yang berisi pasta semen agar
digeser jaraknya 3 mm dari lubang yang tadi kemudian jarum
tersebut tempelkan dipermukaan pasta semen tersebut dan dikunci
lagi.
7. Setelah tenggang waktu 15 menit pengikat/ pengunci jarum vikat agar
dilepas dan baca penurunannya.
8. Ulangi percobaan tersebut setiap 15 menit sekali sampai jarum vikat
1.2.6
Nomor
45
27
60
20
75
4
90
0
5
10
5
6
12
0
7
13
5
8
15
0
9
16
5
10
18
0
11
19
5
12
21
0
Berat labu
Berat labu + semen
Berat labu + semen + minyak
Berat labu + minyak
Berat jenis semen
128.2
378.2
737.8
547.5
3.35
1.4.3
1.4.4
1.4.5
padat.
Peralatan yang digunakan
- Timbangan
- Takaran berbentuk silinder dengan volume 3 liter
- Alat perojok dari besi dengan diameter 16 mm dan panjang 60 cm
Bahan yang diperlukan
- Semen portland
Teori
Prosedur percobaan
1. Tanpa rojokan
1.1 selinder dalam keadaan kering ditimbang.
1.2 ukur diameter dan tinggi dari selinder.
1.3 selinder diisi semen dan diratakan permukaannya. (dalam hal ini
cara pengisiannya dengan dituangkan saja)
2. Dengan rojokan
2.1 selinder dalam keadaan kering ditimbang.
2.2 ukur diameter dan tinggi dari selinder.
2.3 selinder diisi 1/3 bagian, kemudian dirojok 25 kali demikian
hingga penuh dan tiap bagian dirojok 25 kali.
2.4 Ratakan semen tersebut dengan permukaan selinder dan timbang.
Berat semen dalam selinder
Menentukan berat jenis =
Volume selinder
1.4.6
Tabel pengamatan
Keterangan
Percobaan no.
Berat silinder
O ; /H ; silinder
Berat silinder + semen
Berat semen
Volume silinder
Berat/ volume (kg/m3)
Dengan rojokan
1
5660
15.5
11.843
6183
4809.20
1.28
Tanpa rojokan
2
5660
23.6
11.162
5502
4809.20
1.14
BAB 2
PASIR
2.1.3
2.1.4
2.1.5
- Alat pengantar
- Sikat kuningan
- Nampan
Bahan yang diperlukan
- Pasir dalam keadaan kering oven
Teori
Prosedur percobaan
1. Timbang pasir kering oven sebanyak 1000 gram
2. Susun saringan dengan diameter paling besar ditempat paling atas
dan selanjutnya diurutkan sesuai dengan diameternya.
3. Masukkan pasir tersebut kedalam saringan yang sudah tersusun di
no.2
4. Taruh saringan yang sudah berisi pasir di atas mesin penggetaran
kersai baut penguncinya.
5. Hidupkan mesin penggetar selama 10 menit.
6. Timbang pasir yang tertinggal pada tiap-tiap ayakan dengan nampan.
5
x 100%
Tabel pengamatan
Berat tempat = 142 gram
Berat tempat + pasir = 1142 gram
Saringan
% Kumulatif
No.
mm
Tempat + pasir
Pasir
tinggal
lolos
4
8
16
11
50
100
pan
4.76
2.38
1.19
0.60
0.30
0.15
-
178.6
155.2
166.0
903.1
229.0
217.1
159.5
1983.7
34.5
11.1
22
759
85
73.0
15.4
1000
3.45
1.11
2.2
75.9
8.5
7.3
1.54
100
3.45
4.56
6.76
82.66
91.16
98.46
100
100
96.55
95.44
93.24
17.34
8.84
1.54
0
Jumlah
2.2.6
100%
Catatan
Untuk membuat pasir dalam keadaan Saturated Surfase Dry (SSD) /
kering permukaan jenuh :
- Rendam pasir asli kira-kira seberat 4 kg selama 24 jam
- Keluarkan pasir tersebut kemudian di jemur sambil di bolak-balik dan
-
Isi kerucut 1/3 bagian dengan pasir tersebut dan ditumbuk 25 kali.
Sampai kerucut tersebut penuh. (diisi 3 lapis masing-masing
lapisan ditumbuk 25 kali setelah penuh ratakan).
Angkat kerucut tersebut apabila pasir bagian luar longsor tetapi
bagian dalam masih berbentuk kerucut maka itulah kondisi pasir
SSD
Apabila kerucut diangkat pasir tidak ada yang runtuh maka harus
dikeringkan lagi, sebaiknya apabila waktu kerucut diangkat
pasirnya runtuh semua berarti kondisi SSD telah dilewati harus
2.2.7
Percobaan no
Berat tempat
Berat tempat + pasir asli
Berat tempat + pasir oven
Kelembaban pasir
I
193.5
693.5
676.5
3.52
II
193.3
693.3
683.3
1.99
2.3.6
Tabel pengamatan
Percobaan no
Berat labu
Berat labu + pasir SSD
Berat labu + pasir + air
Berat labu + air
Berat jenis pasir SSD
I
324.5
824.5
1632.5
1315.1
2.738
2.4.3
2.4.4
2.4.5
2.4.6
x 100%
Tabel pengamatan
Percobaan no
Berat tempat
Berat tempat + pasir SSD
Berat tempat + pasir oven
Kadar air resapan
I
192.1
692.1
673.1
3.95
2.5.5
Prosedur percobaan
1. Tanpa rojokan
1.1 selinder dalam keadaan kering ditimbang dan ukur tinggi &
diameternya.
1.2 Isi selinder dengan pasir kering dan permukaan diratakan.(cara
pengisiannya dengan dituangkan saja)
1.3 Timbang selinder berisi pasir tersebut.
2
Dengan rojokan
2.1 Timbang selinder dalam keadaan kering dan bersih serta ukur
tinggi dan diameternya.
2.2 Isi selinder 1/3 bagian tingginya dan dirojok 25 kali demikian
hingga penuh dan tiap bagian dirojok 25 kali. Khusus untuk
lapisan terakhir ketinggian pasir harus melebihi tinggi selinder.
2.3 Ratakan permukaan pasir dengan tinggi selinder dan timbang.
Berat selinder + pasirBerat selinder
Perhitungan :
Volume selinder
2.5.6
Tabel pengamatan
Keterangan
Percobaan no
Berat silinder
O ; /H ; silinder
Volume silinder
Berat silinder + pasir
Berat pasir
Berat/ volume (kg/m3)
Dengan rojokan
I
5660
h=25.5 ; d =15.5
4809.62
13.238
7578
1.57
Tanpa rojokan
II
5660
h=25.5 ; d =15.5
4809.62
12.598
6938
1.44
2. Keluarkan pasir dari gelas ukur sampai bersih pasir tersebut agar
gampang ditampung jangan sampai ada yang tercecer.
3. Isi gelas ukur tersebut dengan air bagian
4. Masukkan pasir kembali kedalam gelas ukur sedikit demi sedikit
sambil diaduk, diamkan 4 s/d 8 jam ukur volume pasir didalam air
tersebut *V2
Perhitungan :
2.6.6
V 1V 2
V2
x 100%
Tabel pengamatan
Percobaan no
Volume pasir awal
Volume pasir dalam air
Bulking/volume udara
I
300 ml
295 ml
1.69
2.7.6
gelas ukur
Isikan air kedalam gelas ukur hingga hampir penuh dan ditutup rapat
kemudian dikocok-kocok selanjutnya diamkan selama 24 jam
Ukur tinggi endapan lumpur dan ukur pula tinggi endapan pasir.
Tinggi endapan lumpur
Perhitungan : Tinggi endapan pasir x 100%
Tabel pengamatan
Percobaan no
Tinggi lumpur
Tinggi pasir
Kadar lumpur
I
14
300
4.67
2.8 Test Kebersihan Pasir Terhadap Lumpur dengan Cara Kering(ASTM C11776)
2.8.1
Tujuan percobaan
Mengetahui kadar lumpur pasir
10
2.8.2
2.8.3
2.8.4
2.8.5
Perhitungan:
100%
2.8.6
Tabel pengamatan
Percobaan no
Berat tempat
Berat tempat + pasir kering
Berat tempat + psr brsh krng
Kadar lumpur
I
193.2
693.2
691
0.44
BAB 3
KERIKIL
3.1 Percobaan Analisa Saringan Kerikil (ASTM C136-76)
3.1.1 Tujuan percobaan
Menentukan distribusi ukuran butir/ gradasi pasir.
3.1.2 Peralatan yang digunakan
- Timbangan kapasitas 25 kg
11
3.1.3
3.1.4
3.1.5
8 kg
12 kg
1,5
16 kg
20 kg
2,5
25 kg
100%
3.1.6
Tabel pengamatan
Berat tempat = 379 gr
Berat tempat + kerikil = 10379 gr
Saringan
% Kumulatif
No.
mm
Tempat + kirikil
kerikil
Tinggal
lolos
3/8
4
8
38,10
19,10
9,50
4,76
2,38
10308
6985
3505
424
308.5
10000
6677
31979
116
0.59
9.9905
100
66.77
31.97
1.16
0.05
99.95
0.00
33.23
34.84
30.81
1.155
100
66.77
31.93
1.12
0.00
Jumlah
12
3.2.6
100%
Tabel pengamatan
Percobaan no
Berat tempat
Berat tempat + kerikil asli
Berat tempat + kerikil oven
Kelembaban kerikil
1
107.5
1107.5
1102
0.553
2
105
1105
1102.5
0.251
keranjang
Kain lap
Keranjang kawat
Nampan
Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk
pemeriksaan. Tempat air ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga
3.3.3
3.3.4
3.3.5
13
3.3.6
Tabel pengamatan
Percobaan no
Berat keranjang
Berat keranjang + kerikil SSD
Berat keranjang + kerikil + air
Berat keranjang dalam air
Berat jenis kerikil
I
991
3991
2684
849
2.58
14
3.4.6
Tabel pengamatan
Percobaan no
Berat tempat
Berat tempat + kerikil SSD
Berat tempat + kerikil oven
Kadar air resapan
I
368.5
3368.5
3292.5
2.59
3.5.3
3.5.4
3.5.5
padat.
Peralatan yang digunakan
- Timbangan
- Takaran berbentuk silinder dengan volume 10 liter
- Alat perojok dari besi dengan diamter 16 mm, panjang 60 cm
- Wadah
Bahan yang diperlukan
Kerikil/ batu pecah dalam keadaan kering oven
Teori
Prosedur percobaan
1. Tanpa rojokan
1.1 selinder dalam keadaan kering ditimbang dan ukur tinggi &
diameternya.
1.2 Isi selinder dengan kerikil kering dan permukaan diratakan.(cara
pengisiannya dengan dituangkan saja)
1.3 Timbang selinder berisi kerikil tersebut.
2. Dengan rojokan
2.1 Timbang selinder dalam keadaan kering dan bersih serta ukur
tinggi dan diameternya.
2.2 Isi selinder 1/3 bagian tingginya dan dirojok 25 kali demikian
hingga penuh dan tiap bagian dirojok 25 kali. Khusus untuk
lapisan terakhir ketinggian kerikil harus melebihi tinggi selinder.
2.5 Ratakan permukaan kerikil dengan tinggi selinder dan timbang.
Perhitungan :
15
3.5.6
Tabel pengamatan
Keterangan
Percobaan no
Berat silinder
O ; /H ; silinder
Volume silinder
Berat silinder + kerikil
Berat kerikil
Berat/ volume(kg/m3)
Dengan rojokan
I
5660
h=25.5 ; d =15.5
4809.20
12288
6628
1.37
Tanpa rojokan
II
5660
h=25.5 ; d =15.5
4809.20
11528
5868
1.22
3.6 Test Kebersihan Kerikil Terhadap Lumpur dengan Cara Kering (ASTM
C117-76)
3.6.1 Tujuan percobaan
Mengetahui kadar lumpur kerikil
3.6.2 Peralatan yang digunakan
- Timbangan analitis 2600 gram
- Saringan 0,063 mm
- Oven
- Nampan
3.6.3 Bahan yang diperlukan
- Kerikil kering oven
- Air
3.6.4 Teori
3.6.5 Prosedur percobaan
1. Timbang kerikil kering oven sebanyak 500 gram
2. Kerikil dicuci hingga bersih, yaitu dengan menaruh kerikil di dalam
wadah yang terisi air kemudian diremas-remas hingga terlihat keruh.
3. Air cucian di saring dengan saringan 0,063 mm hingga habis. Matrial
yang tertahan diatas saringan dikembalikan kewadah kerikil lagi.
Cuci kerikil tersebut dengan air berulang kali hingga airnya kelihatan
jernih.
4. kerikil yang telah dicuci dipindahkan ke nampan kemudian dioven
dengan suhu 110o+ 5o C selama 24 jam.
5. Keluarkan kerikil dari dalam oven setelah dingin ditimbang
Perhitungan:
Berat kerikil sebelum dicuciBerat kerikil setelah dicuci
Berat kerikil sebelum dicuci
3.6.6
Tabel pengamatan
16
x 100%
Percobaan no
Berat tempat
Berat tempat + kerikil kering
Berat tempat + kerikil bersih kering
Kadar lumpur
I
98.9
1098.9
1093.84
0.51
3.7.3
mm
- Timbangan kapasitas 20 kg
- Nampan
- Palu/ pemecah batu
Bahan yang diperlukan
- Kerikil dalam keadaan kering oven sebanyak 5000 gram dengan
gradasi sebagai berikut :
Ukuran saringan
Lewat Tertahan
(mm)
76,2
63,5
50,8
(mm)
63,5
50,8
38,1
38,1
25,4
25,4
19,05
19,05
12,7
12,7
9,51
9,51
6,35
6,35
4,73
4,75
2,36
Jumlah bola
Jumlah putaran
3.7.4
3.7.5
2500
2500
5000
5000
125
5000
0
125
0
125
0
125
0
5000
5000
2500
2500
2500
2500
12
500
11
500
8
500
5000
6
500
12
1000
12
1000
12
1000
Teori
Prosedur
1. Buatlah benda uji sesuai dengan gradasi dan beratnya pilih satu
gradasi saja.
2. Masukkan benda uji beserta bola bajanya sesuai dengan tabel diatas
3. Putar mesin Los Angeles sesuai daftar diatas
17
3.7.6
Tabel pengamatan
Percobaan no
Berat tempat
Berat tempat + kerikil awal
Berat tempat + kerikil akhir
Keausan
I
364.9
5364.9
3515
29.7
BAB 4
CAMPURAN BETON (MIX DESIGN)
percobaan terdahulu.
Peralatan yang digunakan
- Timbangan kapasitas 100 kg
- Takaran tanah
- Ember
- Cetok
- Molen
- Bak tempat adonan
18
4.1.3
4.1.4
4.1.5
tersebut).
Masukkan seluruh kerikil dan masukkan bagian dari jumlah airnya.
Setelah semua kerikil sudah terbasahi dengan rata masukkan semen.
Setelah semennya sudah menempel rata pada kerikil masukkan pasir.
Adonan beton dalam molen harap diperiksa apakah airnya sudah
Tabel pengamatan
Percobaan no
Berat Kubus
O ; / H ; Kubus
1
13.9
B ; L ; T = 15 cm
19
2
14
B ; L ; T = 15 cm
Berat Kubus +
Beton segar
Volume Kubus
Berat Volume
Beton
23
3375
22.3
3375
2.69
2.46
4.3.3
4.3.4
4.3.5
4.3.6
Tabel pengamatan
Percobaan no
Tinggi awal
Tinggi akhir
Nilai slump
1
30.5
24.4
6.1
2
30.5
26
4.5
Nilai Slump adalah perbedaan tinggi dari suatu adukan dalam cetakan
berbentuk kerucut terpancung dengan tinggi sesudah cetakan di ambil.
4.4 Percobaan Mencetak Kubus Beton (ASTM C 192-76)
4.4.1 Tujuan
Untuk kubus/ selinder benda uji yang selanjutnya untuk mengevaluasi
mutu beton yang telah direncanakan.
20
4.4.2
4.4.3
4.4.4
4.4.5
21
1. Test kekuatan tekan hancur dilakukan saat benda uji berukur : 7, 14,
21, dan 28 hari.
2. Timbang masing-masing benda uji.
3. Letakkan benda uji pada alat tekan dan pilih permukaan yang rata
sebagai bidang yang akan dibebani (khusus untuk kubus).
4. Gerakkan handel ke kanan dan tekan tombol penggerak (selama
pengetesan tombol tidak boleh dilepas), sebab kalau dilepas mesin
tekan akan mati.
5. Untuk menghentikan pengetesan :
5.1 jika benda uji sudah kelihatan cacat / retak baca jarum
manometernya.
5.2 Jika jarum manometer sudah berhenti dalam keadaan tekan.
6. Catat jarum manometer di atas yang lebih dahulu terpenuhi.
7. Untuk mengambil benda uji dari alat tekan gerakkan handel kekiri
dan tekannlah tombol penggeraknya.
22
2. Catat angka (R) pada alat hammer test dan baca tegangan benda uji
sesuai dengan petunjuk alatnya.
Umur
7 Hari
23 Oktober 2014
14 Hari
Beban
(ton)
32.5
31.5
43.5
24.5
35.5
38
43.5
43
28
44
42
45
36
52.5
62.5
70
51.5
66.5
51
76.5
bk
(Kg/cm)
222.22
215.38
297.44
167.52
242.74
259.83
219.69
217.17
141.41
222.22
212.12
227.27
181.82
233.33
277.78
311.11
228.89
295.56
226.67
340.00
Hammer Test
TES HAMMER HANYA
BERLAKU UNTUK BETON
UMUR 28 HARI
16 Oktober 2014
Berat
(ton)
8.1
8.3
8
8.1
8.2
8.1
8.2
8.2
8.4
8.3
8.1
8.2
8
8
8
7.8
7.8
8.1
7.7
8
R1
32
30
29
30
38
29
32
konvers
341.88
331.35
457.60
257.72
373.45
399.74
337.98
246.78
160.69
252.52
241.05
258.26
206.61
233.33
277.78
311.11
228.89
295.56
226.67
340.00
R2
1
2
31
142.8 265.2
32
326.4 448.4
28
265.2 367.2
06 November 2014
28 Hari
31
346.8 265.2
44
326.4 265.2
28
234.6 570.8
30
326.4 224.4
bk = P/A dimana P = m.g
Keterangan
bk =kuat tekan beton(Mpa), P = berat beban (N), A = luas permukaan benda uji (mm2), m = massa beban (kg), g = gravitasi bumi (10
23
URAIAN
Slump
10
11
12
Kadar semen
13
14
15
16
18
19
20
21
22
5
6
17
Table/grafik
perhitungan
Ditetapkan
Diketahui /PBI
1+3
Ditetapkan
Table 5.1
Grafik 5.2
Ditetapkan/PB
I
Ditetapkan/PB
I
Ditetapkan/PB
I
Table 5.3
faktor suhu
Slump
divinitip
11:7
11:8
Ditetapkan
Ditetapkan
Nilai
250 kg/cm2 pada 28 hari bag. Cacat 5%
60 kg/cm2/tanpa data
(K =1.64) 1.64 x 60= 98.4 kg/cm2
250 + 98.4 = 348.4 kg/cm2
Semen normal S 550
Batu pecah (buatan)
Pasir (alami)
0.6 ( diambil nilai yang terendah)
0.6
70 mm
40 mm
185
7o
-8
Dijumlahkan 184 kg/m3
184 : 0.6= 306.67 Kg/m3
Grafik 5.4
275 kg/m3
25%
Daerah (zone) susunan butir =4
Grafik 5.5
25 %
Grafik 5.6
19-12-11
24
Banyaknya bahan
Semen (kg)
Air (kg)
Pasir (kg)
Kerikil (kg)
306.67
184
685.76
1273.56
306.67
219.55
677.54
1246.23
24.84
17.78
54.88
100.945
6.21
4.445
13.72
25.25
Banyaknya bahan
Tiap campuran uji 1m3 kondisi
SSD
Campuran yang disesuaikan
dengan kondisi material asli
Campuran yang di sesuaikan
dengan volume yang diperlukan
Campuran yang di sesuaikan
dengan kapasitas molennya
Semen (kg)
Air (kg)
Pasir (kg)
Kerikil (kg)
Perbandingan
13
28
51
13
27
50
11
20
13
25
Volume
Rumus
Semen
306.67
3.15 x 1000
Air
184
1000
Pasir
685.76
2.64 x 1000
= 0.259
Berat bahan/SG x
1000
Kerikil
1273.56
2.68 x 1000
= 0.475
Berat bahan/SG x
1000
Udara
= 0.097
= 0.184
Berat bahan/SGC x
1000
Berat bahan/1000
1% = 0.01
Keterangan :
25
Tinggi
: 15 cm = 0.15m
Lebar
: 35 cm = 0.35m
Panjang
: 40 cm = 0.40m
Volume kotak
Semen
Air
Pasir
Kerikil
Bahan
Kotak
Air
9
35cm
40cm
15cm
Skala 1 : 10
26
pasir
12
kerikil
23
Berat
Berat
Berat
Berat
jenis
jenis
jenis
jenis
Semen
Air
pasir
kerikil
Volume
306.67
=0.098 m
3100
184
=0.184 m
1000
685.76
=0.489 m
1400
1273.56
=0.708 m
1800
: 15 cm = 0.15m
Lebar
: 35 cm = 0.35m
Panjang
: 40 cm = 0.40m
Volume kotak
Semen
Air
Pasir
Kerikil
bahan
kotak
air
9
35cm
40cm
15cm
27
pasir
12
kerikil
23
Skala 1 : 10
Rumus :
s=
N1
Dimana :
S
: Deviasi Standar
fc
fb
fcr
fb'
fcr '=
20
s=
( 5779288.95 ) 2
201
s=24.039 kg/cm2
28
bm adalah kuat tekan beton rata-rata dari 20 kubus uji = 288.95 kg/cm2
bk adalah kuat tekan beton karakteristik = 249.526 kg/cm2
29
30