1.1 Tujuan
a. Menetapkan campuran adukan beton yang dapat dikerjakan.
b. Menetapkan nilai slump
c. Menetapkan jumlah air yang keluar pada awal (selama 1 jam setelah campuran diberi
air)
1.2 Bahan
a. Semen Portland gresik
b. Pasir asal sungai berantas
c. Kerikil asal sungai berantas
d. Air PAM
1.3 Peralatan
a. Corong kerucut kecil untuk penelitian SSD pasir beserta tongkat penumbuknya.
b. Corong kerucut abram untuk menentukan nilai slumpbeserta tongkat penumbuknya.
c. Cetakan kubus 15 x 15 x 15cm
d. Concrete mixer
e. Perlengkapan lainnya:
Timbangan dengan ketelitian 0,12 gram
Jangka ukur (caliper) dengan ketelitian 0.10gram
Sendok semen, gelas ukur sendok perata, talam tempat kerikil, pasir ember, plat
kaca.
1.4 Pelaksanaan
a. Umum
1. Menyimpan seluruh perlengkapan/peralatan adukan yaitumenimbang bahan pasir,
keriki, semen yang sudah memenuhi syarat, dengan berat.
Semen Portland = 1 timba
Pasir = 2 timba
Kerikil = 3 timba
Air = secukupnya
2. Menimbang cetakan, melumasi dengan oil, dan mencatat hasil beratnya.
3. Menyimpan bak penampung, concrete mixer yang sudah bersih, alat-alat
pengaduk, sendok adukan, tempat air, corong kerucut abrams dan tongkat
penusuk .
4. Molen dijalankan, pasir dan kerikil dimasukkan kemudian semen dan air, molen
berputar mengaduk bahan-bahan selama ± 2menit, bila adukan sudah rata
dituangkan dengan memutar molen ke bak penampungan adukan.
5. Adukan dimasukkan pada kerucut Abrams dibagi menjadi 3 lapis masing masing
lapis ditusuk dengan tongkat penumbuk sebanyak 25 kali, sambil menumbuk
kerucut harus tidak boleh tergeser, maka harus ditekan yang kuat.
6. Laisan yang akhir selesai ditunggu selama 30 detik, brau kerucut diangkat maka
adukan mengalami penurunan ukur dengan dengan alat ukur untuk mengetahui
nilai slump.
7. Adukan yang memenuhi syarat slumpnya dimasukkan dalam kotak kubus beton
dengan 3 lapis, masing-masing lapis ditumbuk 25 kali. Kubus penuh diratakan
bagaian tepi dibersihkan dan kemudian ditimbang.
8. Penampung air yang keluar selama 1jam awal sejak masukkan adonan kedalam
kubus beton, air dmasukkan dalam gelas ukur.
9. Setelah 2 jam awal sejak diberi air, permukaan beton bagaian atasnya dilapisi
dengan pasta semen (capping).
10. Setelah 24 jam sejak pengisian beton dalam cetakan, beton dikeluarkan dari
cetakan disimpan dalam udara yang lembab.
b. Detail
1. Membuat kerikil dari psir menjadi SSD
1.1. Membuat kerikil SSD
Kerikil direndam dalam air selama 24 jam.
Mengeluarkan dari dalam air dan dilap sampai kering.
Didapat kerikil SSD sehingga dapat dipakai.
1.2. Membuat pasir SSD
Pasir basah dibalik-balik atau diangin-anginkan selama 24 jam
Pasir diuji denagn alat corong kerucut, pasir diisikan pada corong lalu
dimampatkan dengan tongkat tinggi jatuh kurang lebih 5cm, diisi 3 lapis
masing-masing dtumbuk 25 kali hingga mampat.
Corong kerucut diangkat perlahan-lahan dan dilihat hasilnya sampai
ketentuan dibawah ini:
Pasir bentuknya tetep karena terlalu basah, sehingga dikeringkan dulu.
Pasir bentuknya longsor / buyar karena terlalu kering maka di basahi.
Pasir diisi puncaknya longsor dalam keadaan SSD.
2. Susunan adukan beton.
Dibuat adukan, 1:2:3 ( parbandingan berat sedangkan perbandingan volume tidak
dihitung)
3. Cara mengaduk beton
Mula-mula dimasukkan pasir dan kerikil kedalam concrete mixer dan mesin
dihidupkan setelah teraduk rata lalu semen dimasukkan, adukan yang baik
diberi air sedikit demi sedikit sambil diaduk terus.
Setelah adukan beton cukup plastis, dicoba slumpnya, secara visual dapat
diihat adukan yang diinginkan.
4. Penentuan nilai slump
Cetakan yang dipakai berupa kerucut terpasang dengan diameter atasnya
10cm, bawah 20cm dan tinggi 30cm.
Tongkat pemadam (baja tahan karat) = 16mm, panjang = 60cm ujung
dibulatkan, serta plat logam dengan permukaan yang kokoh dan kedap air
Cara menentukan sump sebagai berikut:
Catatan dibasahi dengan kain basah.
Meletakkan cetakan diatas plat, lalu cetakan diisi penuh dengan adukan
dalam 3 lapis dengan tiap-tiap lapis ditusuk 25 kali. Pada wakt
penusukan tongkat harus tepat masuk sampai lapisan bawah tiap lapisan
lalu diratakan dengan tongkat didiamkan selama 30 detik sambil
membersihkan adukan disekitarnya.
Cetakan diangkat lurus keatas perlahan-lahan, meletakkan cetakan
disamping adukan dan mengukur slumpnya.
harga slump = penurunan dari puncak adukan semula.
5. Cara membuat capping
Bahan capping (bahan penutupbeton dalam cetakan) adalah pasta semen
dengan konstitusi normal (Fas ± 0,30) menurut NI 8 yang diaduk menjadi
plastis, pengadukan dan pemberian air dilakukan bersama-sama.
Beton dalam cetakan (terhitung 2 jam seak pemberian air pada adukan
beton) didasarkan permukaannya lalu diberi lapisan pasta semen sebagai
penutup beton dan diratakan permukaan ditutup dengan plat kaca (yang
telah dilapisi minyak) sambil ditekan agar merata kemudian diberi benda
pemberat diatasnya.
Beton dalam cetakan dibiarkn mengeras dan diletakkan dalam ruang lembab
selama 24jam terhitung sejak adukan dimasukkan dalam cetakan.
1.5 Data Percobaan
Jumlah bahan dalam campuran
1. Semen Portland = 2,3 Kg
2. Pasir = 9,8 Kg (1 ember)
3. Kerikil = 13,5 Kg (1,5 ember)
4. Air dengan Fas 0,6 = 2 liter