Tujuan
Menentukan komposisi komponen / unsur beton basah dengan ketentuan
kekuatan tekan karakteristik dan slump rencana.
8.2
8.3
Agregat
Halus
2,29
11,11
10,24
Agregat
kasar
3,11
2,90
2
Uraian
Kuat tekan yang disyaratkan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Berat semen
Kadar semen maksimum
Kebutuhan semen minimum
Koreksi kadar semen
15
16
Ditetapkan
Ditetapkan
Ditetapkan
Tabel 6 , gambar 2
Ditetapkan
Ditetapkan
Ditetapkan
Tabel 11 dan rumus agregat
gabungan (pasir alami dan
kerikil batu dipecah)
10:7
Tidak ditetapkan
Ditetapkan
Pakai kadar semen 13,jika
lebih besar nilainya dari
langkah 11. Laluhitung
langkah 14
Ditetapkan tabel 13.
Karena agregat halus
merupakan campuran,
Hitung berat jenis
campuranterlebih
dahulu sebelum
langkah 19
17
18
19
20
21
22
Nilai
12,5 N/mm2 pada 28
hari. Bagian tak
memenuhi syarat 5%
1 x 5 = 5 N/mm2
12,5 + 5 =
17,5N/mm2
Semen portland tipe 1
Batupecah
Alami
0,54
0,6
75 s/d 150 mm
40 mm
(0,67 x 125) + (0,33 x
250) = 185
185 : 0,60 = 308 kg
275 kg
-
Gardasi daerah 2
BJ agregat halus
campuran
1 x 2,29 = 2,29
Semen
Air
Pasir
Agregat kasar
= 308 kg
= 185 lt
= 932 Kg
= 1050 kg
Semen
Air
Pasir
Agregat kasar
= 3,2 kg/Cm3
= 1,9 kg/Cm3
= 9,45 kg/Cm3
= 10,65 kg/Cm3
Semen
Air
Agregat halus
Agregat kasar
Hasil perhitungan
(kg/Cm3)
3,2
1,9
9,45
10,65
Data setelah
pelaksanaan (kg/Cm3)
4,2
2,6
9,45
10,65
Kesimpulan
Dari hasil perencanaan beton yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa komposisi beton untuk per cm3 adalah :
Semen
: 4,2 kg/Cm3
Air
: 2,6 kg/Cm3
Agregat halus SSD : 9,45 kg/Cm3
Agregat kasar SSD : 10,65 kg/Cm3
MODUL 9
PELAKSANAAN CAMPURAN
1. Tujuan percobaan
Membuat benda uji untuk pemeriksaan kekuatan beton
2. Peralatan
a. Cetakan kubus, ukuran panjang 15cm lebar 15cm dan tinggi 15cm
sebaiknya dibuat dari baja tahan karat
b. Tongkat pemadat diameter 16mm, panjang 60cm dengan ujung
dibulatkan sebaiknya dibuat dari baja tahan karat
c. Bak pengaduk beton kedap air atau mesin pengaduk
d. Timbangan dengan ketelitian 0,3% dari berat contoh
e. Mesin tekan kapasitas sesuai kebutuhan
f. Peralatan tambahan : ember, skop, sendok perata dan talam
GAMBAR
3. Bahan
a. Air
b. Semen
c. Agregat halus
d. Agregat kasar
Yang telah memenuhi syarat/ketentuan
4. Prosedur pencetakan
a. Timbang agregat halus, agregat kasar, semen dan air sesuai dengan
perencanaan campuran (mix dsigen).
b. Masukan benda uji yang telah di timbang kedalam mesin pengaduk
dan tunggu sampai benda uji homogen.
c. Keluarkan benda uji dari mesin pengaduk, Kemudian uji slump terlebih
dahulu sampai sesuai dengan perencanaan yang telah dihitung
sebelumnya.
d. kemudian msukan benda uji kedalam cetakan yang telah dilumuri oli.
e. Isilah cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapisan, tiap-tiap lapis
dipadatkan dengan 25 tusukan secara merata pada saat melakukan
pemadatan lapisan pertama, tongkat pemadatan lapisan kedua dan
ketiga tongkat pemadatan tidak boleh menyentuh dasar cetakan,
kemudian ketukan sisi cetakan perlahan-lahan sampai rongga bekas
tusukan tertutup. Ratakan permukaan beton Kemudian biarkan beton
dalam cetakan selama 24 jam dan ditempatkan ditempat yang bebas
dari getaran.
f. Setelah 24 jam, bukalah cetakan dan keluarkan benda uji
g. Rendamlah benda uji selama 24 jam.
5. Persiapan pengujian
a. Ambilah benda uji yang mau ditentukan kekuatan tekannya dari bak
perendam. Dengan kain lembab, nersihkam kotoran yang menempel.
b. Tentukan berat dan ukuran benda uji.
c. Untuk benda uji dengan mortar belerang dengan prosedur berikut ini :
Letakan mortar belerang didalam pot peleleh (melting pot)
sampai suhu kira-kira 1300 c.
Tuangkan belerang cair kedalam cetakan pelapis (capping plate)
yang didinding dalamnya telah dilapisi gemuk tipis-tipis,
diamkan sampai mortar belerang cair menjadi keras.
Dengan cara yang sama lakukan pelapisan pada permukaan
yang lainnya.
MODUL 10
PERCOBAAN SLUMP BETON
1. TUJUAN PERCOBAAN
Penentuan ukuran derajat kemudahan pengecoran adukan beton
basah/segar
2. PERALATAN
a. Cetakan berupa kerucut terpancung dengan diameter bagian bawah 20
cm, bagian atas 10 cm. Bagian bawah dan atas cetakan terbuka.
b. Tongkat pemadat dengan diameter 16 mm panajang 60cm.ujung
dibulatkan dan sebaiknya bahan tongkat dibuat dari baja tahan karat.
c. Pelat logam dengan permukaan rata dan kedap air.
d. Sendok cekung.
GAMBAR
3. BAHAN
Contoh beton segar sesuai dengan isi cetakan
4. PROSEDUR PRAKTIKUM
a. Cetakan dibersihkan terlebih dahulu.
b. Letakan cetakan diatas pelat
c. Isilah cetakan dengan benda uji. Tiap lapisan kira-kira
1
3
isi cetakan.
Cm
Cm
Cm
30
22
8
7. KESIMPULAN
Setelah dilakukan pengujian didapat nilai slump 8cm , dengan demkian
nilai slump sesuai dengan perencanaan.
MODUL 11
PEMERIKSAAN BERAT ISI BETON
1. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan berat isi beton. Berat isi beton adalah berat beton persatuan
volume.
2. PERALATAN
a. Timbangan dengan ketelitian 0,3%.
b. Cetakan beton berbentuk kubus 15cm x 15 cm x 15 cm.
3. BAHAN
Beton yang di uji slump.
4. PROSEDUR PRAKTIKUM
a. Timbang dan catat berat cetakan (w1)
b. Isilah cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapisan, tiap-tiap lapis
dipadatkan dengan 25 tusukan secara merata pada saat melakukan
pemadatan lapisan pertama, tongkat pemadatan lapisan kedua dan
ketiga tongkat pemadatan tidak boleh menyentuh dasar cetakan,
1
2
3
Berat
cetak
W1 (kg)
10,07
10,32
10,25
Berat cetakan +
Beton
W2(kg)
16,45
16,4
17,25
Volume
cetakan
V (m3)
0,003375
0,003375
0,003375
D=
w 2w 1
V
(kg/m3)
1890,37
1801,48
2074,07
6. KESIMPULAN
Setelah dilakukan pengujian didapat nilai berat isi beton sebagai berikut:
D1 = 1890,37 kg/m3
D2 = 1801,48 kg/m3
D3 = 2074,07 kg/m3
MODUL 12
PEMERIKSAAN KEKUATAN TEKAN BETON
12.1
12.2
12.3
Tujuan
Menentukan kekuatan tekan beton berbentuk kubus yang dibuat
dan dirawat di laboratorium. Kekuatan tekan beton adalah perbandingan
beban terhadap luas beton.
peralatan dan bahan
a. alat penguji beton
b. koas
c. bahan :
- beton yang telah dicetak dan berumur 3 hari
Prosedur pengujian
a. ambil benda uji dari bak perendam lalu keringkan menggunakan lap
kering
b. timbanglah benda uji
c. letakkan benda uji pada alat tekan secara sentris.
d. lakukan penekanan benda uji sampai retak
e. catatlah nilai maksimum hancur yang terjadi selama penekanan benda
uji
f. ulangi proses a,b,c,d dan e sesuai dengan jumlah benda uji yang akan
ditetapkan kekuatan
tekan karakteristiknya
Data hasil praktikum
12.4
No
Umur (hari)
Kuat tekan
(ton)
Luas
penampang
1
2
3
3
3
3
15
14
20
225
225
225
Tegangan
beton (P/A)
(kg/cm2)
66,667
62,22
88,889
Contoh perhitungan
kekuatan tekan beton = P/A (kg/cm2)
P = beban maksimum (kg)
A = luas penampang benda uji (cm2)
Perhitungan fc yang direncanakan
175 * 0,46 = 80,5 kg/cm2
Perhitungan fc sampel 1
Fc =
15000
=66,667 kg/ cm 2
225
Perhitungan fc smpel 2
Fc =
14000
=62,22kg /cm 2
225
Perhitungan fc sampel 3
Fc =
12.5
20000
=88,889 kg/cm 2
225
Kesimpulan
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa sampel 1 dan dua
tidak memenuhi kriteria yang direncanakan karena fc < fc rencana,
sedangkan sampel 3 memenuhi kriteria yang direncanakan karena fc
> fc rencana.
MODUL 13
ANALISIS KEKUATAN TEKAN BETON KARAKTERISTIK
Dari hasil pengumpulan data kekuatan hancur tekan beton,
dilakukan penentuan tegangan tekan karakteristik beton. Tegangan tekan
beton karakteristik ini diperoleh dengan menggunakan rumus statistik
sebagai berikut :
a. Menentukan nilai deviasi standar benda uji :
S=
( bbm )
N 1
b
N
Luas
(cm2)
P(kg)
1
3
2
3
3
3
total
225
225
225
15000
14000
20000
Contoh perhitungan
b = P/A
b = 523,47 =174,49
bm=
N
3
S=
kg/cm2
31
b
(kg/cm
2
)
66,667
62.22
88,889
Faktor
konver
si
0,40
0,40
0,40
b 28 (bhari
bm)2
166,67
155,55
201,25
523,47
61,15
358,72
716
1135,9
7
Jadi
Kesimpulan
Dari hasil perhitungan kuat tekan beton karakteristik, maka
dapat disimpulkan bahwa kuat tekan beton karakteristik untuk umur
28 hari adalah K 135,41 kg/cm2. Nilai kuat tekan beton
karakteristik beton ini tidak sesuai dengan nilai rencana kuat tekan
beton karakteristik yaitu K 225 kg/cm2