Anda di halaman 1dari 8

MODUL 16

PEMBUATAN DAN PERSIAPAN BENDA UJI


16.1. Tujuan

Membuat benda uji untuk pemeriksaan kekuatan beton dan mengetahui proses
pembuatan beton silinder.

16.2. Teori Dasar

Beton merupakan adukan atau campuran antara semen, pasir (agregat halus), kerikil
(agregat kasar) dan air. Tujuan dilakukan pengujian berat isi beton adalah untuk
memperoleh data berat beton persatuan isi. Berat isi beton diuji menggunakan
cetakan yang telah ditentukan mengacu pada standar yang dibuat oleh negara
Amerika ASTM, maka bentuk cetakan yang digunakan adalah silinder.

Beton segar adalah gabungan antara semen, agregat (halus dan kasar) dan air yang
saling mengikat dan belum mengeras yakni bersifat lunak serta dapat dibentuk
dengan mudah. Bobot isi beton adalah berat beton segar persatuan isi. atau
perbandingan antara berat adukan beton segar dengan volume adukan beton segar.
Penyebab beton tidak homogen adalah kurangnya perhitungan yang matang dalam
menentukan komposisi campuran bahan cor, misalkan jumlah bahan agregat kasar
jauh lebih banyak daripada agregat halus, Adukan bahan cor yang tidak proporsional
(tidak tercampur secara merata) sehingga menyebabkan slump beton yang tidak
padat merata dan menyebabkan segregasi.

Untuk menghasilkan beton yang baik dan mempunyai kekuatan sesuai persyaratan
konstruksi diperlukan pengetahuan tentang pengolahan beton dan sifat–sifat beton.
Sebelum memulai pengolahan beton diperlukan pengetahuan yang baik tentang
bahan–bahan penyusun beton.
16.3. Peralatan

Adapun alat percobaan yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut:
a. Cetakan silinder (diameter 15cm dan tinggi 30 cm)

Gambar 16.3.1. Cetakan Silinder


b. Tongkat pemadat

Gambar 16.3.2. Tongkat Pemadat


c. Mixer

Gambar 16.3.3. Mixer


d. Ember

Gambar 16.3.4. Ember


e. Palu

Gambar 16.3.5. Palu


f. Kuas

Gambar 16.3.6. Kuas


g. Skram

Gambar 16.3.7. Skram


h. Sendok perata

Gambar 16.3.8. Sendok Perata


i. Kontainer

Gambar 16.3.9. Kontainer


16.4. Bahan
Adapun bahan percobaan yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut:
a. Agregat kasar

Gambar 16.4.1. Agregat Kasar


b. Agregat halus

Gambar 16.4.2. Agregat Halus


c. Air

Gambar 16.4.3. Air


d. Semen portland

Gambar 16.4.4. Semen Portland

16.5. Prosedur Percobaan

Adapun prosedur percobaan yang digunakan pada praktikum ini sebagai


berikut:
a. Menyiapkan cetakan silinder

Gambar 16.5.1. Menyiapkan Cetakan Silinder


b. Memasukkan adonan beton ke dalam cetakan setiap 1/3 dan padatkan
dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali hingga penuh kemudian pinggir
Mold dipukul dengan palu

Gambar 16.5.2. Memasukkan Adonan Beton ke Cetakan


c. melakukan pemadatan akhir, ratakan permukaan benda uji, dan diamkan
selama 24 jam

Gambar 16.5.3. Diamkan Beton Selama 24 Jam


d. Setelah didiamkan satu hari buka cetakan lalu rendam benda uji selama 7
hari

Gambar 16.5.4. Memasukkan Benda Uji ke Dalam Kola Curing


e. Setelah 7 hari, mengambil benda uji

Gambar 16.5.5. Mengambil Benda Uji


16.6. Analisis

Percobaan kali ini memiliki tujuan yaitu membuat benda uji yang nantinya
digunakan pada praktikum pemeriksaan kuat tekan beton pembuatan dan
persiapan benda uji. Berdasarkan hasil percobaan, kita dapat dianalisa bahwa
pemberian oli pada cetakan itu sangat penting agar cetakan dapat lebih mudah
dibuka. Selain itu, alat besi pemadat juga berpengaruh pada pemadatan benda
uji dengan cara melakukan penumbukan pada adukan beton sebanyak 25 kali,
untuk tiap tahap dilakukan sebanyak 3 kali. Berdasarkan ASTM C192/C
192M-02 waktu untuk melepaskan beton dari cetakan adalah 24 ± 8 jam, lalu
kemudian adalah perendaman benda uji, yaitu bagian dari tindakan untuk
menjaga kelembaban dan suhu beton itu sendiri sehingga beton dapat
digunakan dengan baik dan mendapatkan kuat tekan yang diinginkan,
perendaman benda uji dilakukan dengan bak berisi air yang telah memenuhi
persyaratan untuk perawatan benda uji tersebut.

16.7. Kesimpulan dan Saran

16.7.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada percobaan kali ini adalah:


a. Pengujian ini dapat memperoleh nilai kuat tekan dengan
prosedur yang benar.
b. Penumbukan pada adonan beton dengan besi pemadat sangat
berpengaruh pada segregasi dan pemadatan benda uji.
c. Perendaman beton berguna untuk menjaga kelembaban dan suhu
beton itu sendiri sehingga beton dapat digunakan dengan baik.

16.7.2. Saran

Adapun saran pada percobaan kali ini adalah :


a. Praktikan sebaiknya membaca modul praktikum sebelum
melakukan percobaan, agar praktikum berjalan lancar.
b. Praktikan diharapkapkan lebih hati-hati dan teliti pada saat
praktikum.

Anda mungkin juga menyukai