Membuat benda uji untuk pemeriksaan kekuatan beton dan mengetahui proses
pembuatan beton silinder.
Beton merupakan adukan atau campuran antara semen, pasir (agregat halus), kerikil
(agregat kasar) dan air. Tujuan dilakukan pengujian berat isi beton adalah untuk
memperoleh data berat beton persatuan isi. Berat isi beton diuji menggunakan
cetakan yang telah ditentukan mengacu pada standar yang dibuat oleh negara
Amerika ASTM, maka bentuk cetakan yang digunakan adalah silinder.
Beton segar adalah gabungan antara semen, agregat (halus dan kasar) dan air yang
saling mengikat dan belum mengeras yakni bersifat lunak serta dapat dibentuk
dengan mudah. Bobot isi beton adalah berat beton segar persatuan isi. atau
perbandingan antara berat adukan beton segar dengan volume adukan beton segar.
Penyebab beton tidak homogen adalah kurangnya perhitungan yang matang dalam
menentukan komposisi campuran bahan cor, misalkan jumlah bahan agregat kasar
jauh lebih banyak daripada agregat halus, Adukan bahan cor yang tidak proporsional
(tidak tercampur secara merata) sehingga menyebabkan slump beton yang tidak
padat merata dan menyebabkan segregasi.
Untuk menghasilkan beton yang baik dan mempunyai kekuatan sesuai persyaratan
konstruksi diperlukan pengetahuan tentang pengolahan beton dan sifat–sifat beton.
Sebelum memulai pengolahan beton diperlukan pengetahuan yang baik tentang
bahan–bahan penyusun beton.
16.3. Peralatan
Adapun alat percobaan yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut:
a. Cetakan silinder (diameter 15cm dan tinggi 30 cm)
Percobaan kali ini memiliki tujuan yaitu membuat benda uji yang nantinya
digunakan pada praktikum pemeriksaan kuat tekan beton pembuatan dan
persiapan benda uji. Berdasarkan hasil percobaan, kita dapat dianalisa bahwa
pemberian oli pada cetakan itu sangat penting agar cetakan dapat lebih mudah
dibuka. Selain itu, alat besi pemadat juga berpengaruh pada pemadatan benda
uji dengan cara melakukan penumbukan pada adukan beton sebanyak 25 kali,
untuk tiap tahap dilakukan sebanyak 3 kali. Berdasarkan ASTM C192/C
192M-02 waktu untuk melepaskan beton dari cetakan adalah 24 ± 8 jam, lalu
kemudian adalah perendaman benda uji, yaitu bagian dari tindakan untuk
menjaga kelembaban dan suhu beton itu sendiri sehingga beton dapat
digunakan dengan baik dan mendapatkan kuat tekan yang diinginkan,
perendaman benda uji dilakukan dengan bak berisi air yang telah memenuhi
persyaratan untuk perawatan benda uji tersebut.
16.7.1. Kesimpulan
16.7.2. Saran