Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KUAT TEKAN BETON

Aiyub
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe
Jl. B. Aceh Medan Km 280. Buketrata. PO.BOX 90, Buketrata, Lhokseumawe 24301
E-mail : Aiyub.ts @ gmail .com

Abstract

The purpose of this research was to determine the effect of temperature on the concrete
mixture using cold water with a temperature of 5 C, 10 C, 15 C, 20 C for 0,5 FAS and
values used Slump 75-100 mm. This study involved testing of compressive strength at the
age of 7 days, 14 days and 28 days of the test specimen used cylindrical with a size of 150
mm x 300 mm 30 pieces. Based on test results obtained compressive strength at the age of 7
days with water temperatures of 5 C 4.80 MPa, 10 C 13.09 MPa, 15 C 15.71 MPa, 20
C 19.72 MPa. 14 days with a water temperature of 5 C 9.93 MPa, 10 C MPa 15,51, 15
C 17.40 MPa, 20 C 19.67 MPa. Compressive strength testing at 28 days the water
temperature 5 C 12.67 MPa, 10 C 17,21 MPa, 15 C 19.48 MPa, 20 C 21.55 MPa. As
for the normal temperature of 26 C the compressive strength of 23.56 MPa. Based on this
study it can be concluded that the use of cold water affect the compressive strength of
concrete, where the cold water is used, the lower the compressive strength of concrete.

Keywords: Temperature of cold water, compressive strength, Variation of temperature

PENDAHULUAN dari Kreung Arakundo dengan ukuran


Beton merupakan salah satu maksimum 31,5 mmdan pasir dari Kreung
pendukung penting bangunan (konstruksi) Mane dengan Fas 0,5 dan masa perawatan
yang terdiri dari campuran agregat, semen 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Tujuan
dan air. Belakangan ini penggunaan beton penelitian ini adalah untuk mengetahui
sudah menjadi kebutuhan penting dalam berapa besar kuat tekan beton dengan
membangun suatu konstruksi baik yang variasi suhu air campuran beton 5 C, 10
berhubungan dengan bangunan gedung, C, 15C, 20 C . Penggunaan air dingin
jembatan, pelabuhan dan bangunan- pada campuran beton diharapkan dapat
bangunan lainnya sehingga beton mudah menambah kekuatan beton dalam
dibentuk sesuai dengan kebutuhan menerima beban baik karena lekatannya
konstruksi. Belakangan ini, perkembangan dengan material beton lebih baik sehingga
teknologi beton menuntut penampilan dapat menenerima beban yang diterima
beton menjadi lebih baik, baik dari segi oleh beton. Berdasarkan latar belakang
penggunaan campuran beton penulis melakukan penelitian tentang
menggunakan air suhu 5 C, 10 C, 15C, Pengaruh Variasi Suhu Terhadap Kuat
20 C dikarenakan air dingin Tekan Beton sehingga diharapakan dapat
menghatarkan suhu dengan hidrasi semen digunakan untuk melihat perbandingan
didalam beton yang dapat menghasilkan pada kemampuan maksimum antara air
kuat tekan beton untuk kuat tekan dengan suhu normal dan dingin dengan variasi
material yang digunakan adalah batu alami suhu 5 C, 10 C, 15C, 20 C terhadap
kuat tekan beton. Pemeriksaan ini Krueng Mane yang terdiri dari agregar
bertujuan untuk mengetahui berapa besar kasar dengan diameter maksimum yang
pengaruh variasi air pencampuran kuat digunakan sebesar 25,4 mm, agregat halus
tekan masing masing suhu air.melalui dan air yang digunakan adalah air suling
proses hidrasi semen dengan (aquadest).
menggunakan variasi air dingin yang
berbeda untuk campuran beton. Perencanaan Campuran Beton
Perencanaan yang digunakan adalah
METODE didasarkan metode ACI 211 . 412 93
Material yang digunakan dalam yaitu standar untuk perencanaan beton
penelitian ini adalah semen Portland mutu normal campuran agregat kasar dan
agregat halus, agregat kasar dan air suling agregat halus di rencanakan pada daerah
sebagai bahan campuran . Semen yang di zone 2 sebagai estamasi awal digunakan
pakai adalah semen Portland type II. untuk setiap pengujian adalah seperti yang
Agregat yang digunakan berasal dari tertera dibawah ini :

Tabel 1. Rancangan Penelitian


Kode Benda Suhu Air Campuran Jumlah Benda Uji
Uji Beton 7 Hari 14 Hari 28 Hari
A Suhu Normal 3 3 3
B 5 C 3 3 3
C 10 C 3 3 3
D 15C 3 3 3
E 20 C 3 3 3

Beton di buat dengan campuran kerikil, tersebut sebanyak 3 lapis dan setiap.
pasir, semen dan air dengan proporsi lapis dipadatkan dengan menusuk
yang telah di tentukan dengan Mix tongkat pemadat sebanyak 25 kali.
Design dimasukan kedalam molen Cetakan ditarik vertikal ke atas dan
(concrete mixer) yang telah dihidupkan. diukur penurunan puncak dari campuran
Campuran beton diaduk lebih kurang 5 beton.
menit. Selanjutnya adukan beton dituang
ke dalam molen yang sedang berputar Pembuatan Benda Uji
yang telah disiram dengan air sebanyak Pada proses pengecoran untuk
50 % terlebih dahulu dimasukan agar pembuatan benda uji silinder dengan
adukan tidak lengket di dalam diameter 15 x 30 Cm pembuatan benda
molen.Sebelum beton dicetak dalam uji menurut Aceng Subagdja, 2004,
kubus terlebih dahulu diukur slump dilakukan dengan cara menimbang
antara 75 100 mm dengan semua bahan untuk campuran beton
menggunakan kerucut Abrams yang sesuia dengan yang telah dihitung dalam
merupakan kerucut terpancung , mix design, hasil bahan campuran mix
memiliki diameter bawah 20 cm, design diaduk dengan cara memasukkan
diameter atas 10 cm, terbuat dari baja kedalam mesin pengaduk sampai
mempunyai tinggi 30 cm. Adukan beton campuran terjadi homogen.
dimasukkan kedalam cetakan kerucut Mempersiapkan cetakan benda uji
silinder ukuran15 x 30 cm, periksa semakin besar nilai slumpnya,
demensinya, kemudian kecangkan kekentalan berkuran dan makin mudah
pengunci serta lumasi dengan oli. Siap mengerkerjakannya. Makin kecil nilai
air dingin. Sebelum pengadukan dimulai slumpnya maka adukan beton makin
semua material sudah ditimbang sulit untuk dikerjakan.
beratnya sesuai dengan proporsi
campuran beton (mix design). Persiapan Perawatan Beton (curring)
selanjutnya adalah air suhu dingin Perawatan beton merupakan suatu
dengan air normal dimasukan kedalam cara yang telah diterima dengan baik
molen pengaduk berserta dengan pasir, untuk melancarkan pengerasan beton
kerikil dan semen selesai pengadukan dalam keadaan basah dan suhu yang
kedalam molen. Isi cetakan dengan menguntungkan untuk perkembangan
adukan beton segar secara berlapis serta pengikatan yang tepat dari
lapis sebanyak 3 lapis, setiap lapis semen sebagai bahan campuran.
pertama beton dipadatkan dengan Perawatan yang segera dilaksanakan itu
tongkat pemadat sebanyak 15 kali tidak melulu, menambah kekuatan tekan
tumbuk dengan tinggi jatuh sekitar 30 beton, namun memperbaiki mutu
cm memakai mesin pengetar selama 10- yang disyaratkan mengenai sifat awet,
15 detik agar gelembung- gelembung kedapat terhadap air, Ketahanan
udara yang terperangkap bisa keluar dan terhadap pengausan serta stabilitas dari
bisa juga mengunakan pemadat dimensi konstruksi yang bersangkutan.
dilakukan pengetukan cetakan dari Perawatan benda uji dilakukan dengan
samping dengan menggunakan palu cara, direndam dalam air pada suhu
karet, setiap sisi pengetuk 8 kali. normal atau disimpan diruang lembab,
Ratakan permukaan cetakan dengan sampai umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari.
menggunakan sendok semen, cetakan
dibuka setelah benda uji 24 jam, lalu Pengujian Pengaruh Suhu Air Dingin
dibuka dan direndam di dalam air, Untuk Campuran Beton
kemudian dibuka cetakan dan keluarkan Pengujian kuat tekan beton
benda uji secara hati- hati jangan sampai dilakukan pada saat benda uji berumur 7
rusak permukaan beton. hari. Benda uji yang direndam di dalam
Selama pelaksanaan pembetonan, bak perendaman dikeluarkan sehari
terutama untuk beton struktural, sebelum pembebanan dan ditempatkan
biasanya dilakukan pengujian sifat beton di daerah lembab agar permukaan
segar untuk mengawasi mutu betonya. kering, kemudian letakan benda uji di
Adapun jenis pengujian yang biasa atas landasan baja pelat, atur posisi
dilakukan adalah sebagai berikut. benda uji agar kemudian letakan posisi
sentries di mesin tekan dan liat posisi
Pengujian Slump Test jarum micrometer menunjukan bacaan
Menurut (Hanafiah, 1995) nol. Tekan benda uji didapatkan beban
Pengujian slump test adalah salah satu maksimum pada pergeseran sampai
pengujian yang digunakan untuk jarum alat tidak bergerak lagi,
menguji / menentukan konsistensi / menunjukan beban tekan maksimum
kekentalan adukan beton. Alat yang maka didapatkan beban tekan dari mesin
digunakan adalah kerucut Abrams dibaca, catat beban tekan maksimum,
diangkat., semakin besar penurunan atau yang ditujukan oleh jarum. Nilai ini
menunjukan beban tekan maksimum pengulangan. Kemudian hasilnya dibuat
yang dicapai. Kemudian masukan dalam bentuk tabel dan suatu hubungan
datanya kedalam tabel. Hitung gaya untuk memudahkan dalam melakukan
tekan silinder dengan suhu normal analisa maupun pembahasan
dengan variasi suhu air dan rata pengambilan kesimpulan. Menurut (A.M
ratakan hasilnya. Menurut Aceng Neville, 1995) Berdasarkan pengujian
Subagdja2004. sifat fisis agregat yang kemudian
dihitung komposisi material campuran
HASIL DAN PEMBAHASAN beton (Mix Design) dengan Fc 22,5
Data yang diperoleh dari Mpa, mengunakan metode ACI (
pengujian ini meliputi pemeriksaan American Conrete Institute), maka
bahan campuran beton dan pengujian diperoleh komposisi campuran beton
variasi suhu dingin dan suhu normal. untuk masing masing 10 buah benda
Nilai diambil rata rata sejumlah uji adalah sebagai berikut :

Tabel 2 Perencanaan Mix Design untuk 3 buah benda uji silinder


Total
Berat Vol. Silinder yang
No Material pemakaian
(Kg) digunakan (m3)
(Kg)
1 Air 183 0.017 3.11
2 Semen 374 0.017 6.35
3 Pasir 609.96 0.017 10.35
4 Kerikil 1095.30 0.017 18.62

Hasil pemeriksaan bahan bahan kasar sebesar 2,56 memenuhi


campuran beton menunjukan bahwa persyaratan kandungan air 0.83,
bahan tersebut dapat dipergunakan persyaratan yang diiginkan < 10
ebagai bahan campuran beton.Hasil menurut standar ASTM C- 33-95. Berat
pemeriksaan agregat halus nilai kadar volume 1421.67 persyaratan yang
lumpur sebesar 2.98 % memenuhi diiginkan 1445 tidak memenuhi
persyaratan yang diinginkan yaitu lebih persyaratan karena tergantung butiran
kecil dari 5 %, sehingga agregat ini agregat kasar yang digunakan, sehingga
layak untuk digunakan dalam pembuatan agregat ini layak digunakan dalam
beton. Agregat halus untuk beton pembuatan beton dengan
mempunyai angka kehalusan (FM) penggambungan air normal dengan air
sebesar 2.5, memenuhi persyaratan yang suhu dingin , oleh karena itu untuk
diiginkan yaitu 2,3 3,1, menurut mendapatkan kuat tekan antara air
standar ASTM E-11-81. Berat jenis normal dengan air suhu dingin dengan
agregat halus sebesar 2,5 persyaratkan beton.
yang diiginkan 1.6 3.2. Kandungan air Hasil pengujian kuat tekan beton
4.84 persyaratan yang diinginkan < 10. menggunakan air normal campuran
Dari hasil pemeriksaan agregat kasar beton. Menunjukan bahwa kuat tekan
kadar lumpur sebesar 0.75 % persyaratan rata rata 23.56 MPa untuk umur 28
yang diiginkan 1 % . Berat jenis agregat hari, cukup baik dibandingkan dengan
air suhu dingin 5 oC 21.55 Mpa, air penurunana sebesar 1.2 % dengan
normal sangat tinggi kekuatan karena menggunakan variasi suhu air dingin.
berpengaruh suhu yang digunakan dalam Hasil pengujian kuat tekan dengan
pencampuran beton .Dari hasil diatas menggunakan air normal dengan suhu
bahwa nilai kekuatan beton dengan air dingin didapatkan nilai masing
menggunakan air normal , kenaikan masing hasil kekuatan yang dihasilkan
kekuatannya sebesar 91 % setelah berdasarkan pengaruh suhu air yang
dikoversikan. Untuk standar deviasi digunakan dapat diperlihatkan pada
Tabel 3 berikut :

Tabel 3 Hasil uji kuat tekan beton normal dan variasi suhu dingin Pada Umur 7 hari, 14
hari dan 28 hari
Kuat Tekan Kuat Tekan
Variasi Suhu Beton (Mpa) Beton (Mpa) Kuat Tekan Beton (Mpa)
Slump Test
Air Campuran Rata rata Rata rata Rata rata Pada Umur
Rata - rata
Beton Pada Umur Pada Umur 28 Hari
7 Hari 14 Hari
Suhu Normal 8.3 14.78 20.52 23.56
20 C 8.2 12.81 19.67 21.55
15 C 8.2 10.21 17.40 19.48
10C 8.3 8.51 15.51 17.21
5 C 8.3 3.12 9.93 12.67

30
Kuat Tekan Beton Kg/Cm2

25

Suhu Air Normal


20
Suhu Air 20 oC
15 Suhu Air 15 oC
Suhu Air 10 oC
10
Suhu Air 5 oC

0
0 4 8 12 16 20 24 28 32
Umur Beton (Hari)

Gambar 1. Hubungan Kuat Tekan Variasi Suhu Dengan Umur 7 hari, 14 hari dan 28 Hari

Berdasarkan Gambar 1 di atas 28 hari terjadi kuat tekan yang sesuai


terlihat bahwa perubahan suhu dingin dengan di atas K 225 yang direncanakan
dalam campuran beton semakin kecil mutu beton sesuai dengan mix design
suhu kuat tekan beton semakin menurun yang didapatkan.
dari pada umur beton normal yang umur
KESIMPULAN DAN SARAN [3] A.M Neville, 1995, Properties Of
Berdasarkan hasil penelitian yang Concrete Fourth and Final
dilakukan di laboratorium Uji Bahan Edition, Longman Malaysia.
Teknik Sipil Politeknik Negeri
lhokseumawe mengenai pengaruh air
dingin pencampuran mortal terhadap
kuat tekan beton dengan Fas 0,5 dengan
menggunakan agregat halus Krueng
Mane, dan agregat kasar alami Krueng
Arakundo, dapat diambil beberapa
kesimpulan dan saran sebagai berikut :

1. Penggunaan beton suhu air 5 C, 10


C, 15 C, dan 20 C, pada umur 7
hari, 14 hari dan 28 hari ke dalam
adukan beton, menurunkan tingkat
workability hal ini nampak dari
hasil pengujian slump test yang
menurun, meskipun memenuhi
syarat bahwa beton masih dalam
taraf mudah dikerjakan.
2. Kuat tekan tertinggi dicapai oleh
beton dengan menggunkan air
suhu dingin sebesar 20 oC, 15 oC,
10 oC, 5 oC pada umur 28 hari
dengan nilai kuat tekan 21.55
Mpa, 19,48 Mpa, 17,21 Mpa, 12,67
Mpa dibandingkan dengan beton
normal, yang memiliki kuat tekan
23.56 Mpa pada umur 28 hari

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Subagdja, 2004, Diktat


Pengantar Perencanaan
Campuran Bahan Beton dan
Evaluasi Mutu Beton, Lab Uji
Bahan Politeknik Negeri Bandung.

[2] Hanafiah, 1995, Petunjuk


Praktikum Merencanakan
Komposisi Campuran Beton
Struktur, Lab Konstruksi Bahan
Bangunan Fakultas Teknik
Unsyiah Kuala Banda Aceh

Anda mungkin juga menyukai