Anda di halaman 1dari 6

BAB V

PEMBUATAN CAMPURAN BETON

5.1 Perhitungan Proporsi Beton


Dalam praktikum ini digunakan dua buah benda uji, yaitu kubus (10 buah)
dan balok (1 buah). Cetakan kubus berukuran sisinya 15 cm, sedangkan cetakan
balok mempunyai ukuran lebar (l) 15 cm, panjang (p) 60 cm dan tinggi (t) 15 cm.
Berikut adalah perhitungan campuran beton :
a. Volume untuk 1 kubus.
V = (15 x 15 x 15) + [20% x (15 x 15 x 15)]
= 3375 cm3+ 675 cm3
= 4050 cm3
= 0,00405m3
b. Volume untuk 10 kubus
V = [10 x (15 x 15 x 15)] + [20% x 10 x (15 x 15 x 15)]
= 33750 cm3 + 6750 cm3
= 40500 cm3
= 0,0405 m3
c. Volume untuk 1 balok
V = (15 x 15 x 60) + [20% x (15 x 15 x 60)]
= 13500 cm3 + 2700 cm3
= 16200 cm3
= 0,0162 m3
d. Volume Total = Volume 10 kubus + Volume 1 balok
= 0,0405 + 0,0162
= 0,0567 m3
e. Proporsi campuran untuk benda uji 10 kubus dan 1 balok :
Air = 0,0567 x 147,08 = 8,33 kg
Semen = 0,0567 x 355 = 20,12 kg
Pasir = 0,0567 x 784,21 = 44,46 kg
Batu pecah = 0,0567 x 913,70 = 51,80 kg

Nilai slump kita asumsikan dengan standar nilai slump yaitu 60-180 mm.
Pencampuran dilakukan dengan kondisi SSD dengan nilai fas campuran adalah 0,52.
Pada saat pengujian sampel pasir dalam keadaan SSD dan pada saat pencampuran
pasir yang digunakan juga pasir dalam keadaan SSD dan telah dilakukan pencucian
untuk mengurangi kadar lumpur yang terkandung dalam pasir yang digunakan.

5.2 Proses Pembuatan Beton


Tempat : Laboratorium Teknologi Bahan Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Udayana
a. Alat yang digunakan :
1. Timbangan
2. Ember
3. Molen (mesin pencampur bahan beton)
4. Sekop
b. Bahan :
1. Pasir
2. Kerikil
3. Semen
4. Air
c. Proses pembuatan beton :
1. Bahan disiapkan kemudian ditimbang (pasir, kerikil, air dan semen)
sesuai dengan dengan hasil perhitungan sebelumnya.
2. Cetakan dibersihkan kemudian dilumasi oli agar beton tidak melekat pada
cetakan.
3. Masukkan pasir, kerikil, dan semen pada molen. Biarkan tercampur rata.
4. Setelah pasir, kerikil dan semen tercampur rata, masukkan air sedikit
demi sedikit (agar beton tidak encer). Campur/aduk hingga menjadi
adonan.
5. Setelah adonan cukup plastis lalu dikontrol nilai slumpnya dengan
kerucut terpancung.
6. Setelah didapat nilai slump memenuhi kriteria yang disyaratkan, yaitu 60-
180 mm, adonan dimasukkan kedalam cetakan beton. Pengecoran
dilakukan secara bertahap (sepertiga bagian setiap tahap). Setiap bagiam
dirojok sebanyak 25 kali. Perojokan bertujuan agar seluruh cetakan terisi
penuh.
7. Tempatkan beton dalam suhu ruangan selama 28 hari.
8. Selama 28 hari masa pemeliharaan, beton harus dalam keadaan lembab
agar tidak mengalami keretakan. Siram atau basahi permukaan beton
yang sudah dilapisi dengan karung goni selama tiga hari sekali.
9. Setelah berumur 28 hari, dilakukan pengujian kuat tekan pada beton
kubus dan pengujian kuat lentur pada beton balok.
5.2.1 Pengukuran Nilai Slump
Tempat : Laboratorium Teknologi Bahan Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Udayana
a. Alat yang digunakan :
1. Cetakan kerucut terpancung yang berdiameter
dasar 20 cm, diameter bagian atas 10 cm dan tinggi 30 cm seperti
tergambar:
Gambar 5.1 Kerucut Abram

b. Tongkat pemampat berdiameter 16 mm, panjang 60 cm, dengan ujung


bulat dan terbuat dari baja tahan karat.
c. Alas corong kerucut berupa plat tahan karat.

a. Cara kerja :
1. Basahi corong cetakan dan kemudian letakkan di tempat rata, tidak
menyerap air dan ruangan cukup bagi pemegang corong untuk secara
kuat berdiri pada kedua kaki selama pengisian corong dilakukan.
2. Corong cetakan diisi dalam 3 (tiga) lapisan masing-masing sekitar 1/3
volume corong. Setiap lapis beton cair dirojok dengan batang baja
diameter 16 mm, panjang 60 cm dan ujung bulat sebanyak 25 kali.
Perojokan/pemukulan harus merata selebar permukaan lapisan dan
tidak boleh sampai masuk ke dalam lapisan beton sebelumnya.
3. Setelah lapisan ke-3 beton cair yang terakhir selesai dirojok, ratakan
bagian atas kerucut, diamkan selama 30 detik. Kemudian corong
diangkat tegak ke atas.
4. Pengukuran nilai slump dilakukan dengan meletakkan penggaris dan
batang baja horizontal di atas beton cair.
5. Beton yang memiliki perbandingan campuran yang baik akan
menampakkan penurunan bagian atas secara perlahan-lahan dan
bentuk kerucut semula tidak hilang, seperti tampak pada gambar
dibawah ini:
Alat Bantu

Kerucut
Terpancung
Penggaris Nilai Slump

Beton Segar

Gambar 5.2 Pengukuran Nilai Slump

Penjelasan:
Kekentalan suatu campuran sangat mempengaruhi besar kecilnya
nilai slump. Semakin kental suatu campuran, nilai slumpnya akan semakin
kecil. Sebaliknya, semakin encer suatu campuran nilai slump akan semakin
tinggi.
5.2.2 Pencetakan Beton
Setelah test uji slump, campuran uji beton tersebut dicetak pada cetakan yang
telah disediakan, yaitu 10 kubus dan 1 balok. Pada saat mencetak, campuran beton
dimasukkan sepertiga bagian cetakan dan dirojok secara merata sampai menyebar
keseluruh bagian, hal tersebut dilakukan sampai campuran hampir memenuhi
cetakan. Pada bagian atas cetakan campuran diratakan. Meratakan atas cetakan
dengan pasta ( campuran air dengan semen). Cetakan campuran diletakkan dengan
baik. Cetakan campuran dibiarkan sampai mengering.
5.2.3 Perawatan Beton
Beton yang sudah dicetak didiamkan, kemudian dilepas dari cetakannya. Beton
yang sudah dilepas dari cetakannya itu, diletakkan di tempat yang lembab
(laboratorium) sampai beton berusia 28 hari kemudian dilakukan pengujian kuat
tekan beton kubus dan kuat lentur beton balok. Selama menunggu beton sampai
berusia 28 hari, beton juga memerlukan perawatan yang cukup dengan maksud untuk
menjaga agar beton segar tetap dalam keadaan lembab, sejak adukan beton
dipadatkan sampai beton dianggap cukup keras.
Perawatan ini juga dilakukan untuk memperoleh beton yang kuat dan tidak
terjadi retak-retak. Kelembaban permukaan beton tersebut perlu dijaga untuk
menjamin proses hidrasi semen atau reaksi semen dengan pasir dapat berlangsung
dengan sempurna. Perawatan beton dapat dilakukan dengan menutupi/menyelimuti
seluruh permukaan beton dengan menggunakan karung goni yang dijaga tetap lembab
atau basah dan kemudian dilakukan penyiraman setiap tiga hari sekali.

Anda mungkin juga menyukai