Anda di halaman 1dari 3

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


MATA KULIAH : HAK DAN KEBIJAKAN PUBLIK
KELAS : PAGI
DOSEN : GEDE MARHAENDRA WIJA ATMAJA
HARI/TANGGAL : JUMAT, 18 DESEMBER 2020
NOMOR URUT_NAMA _NIM* : 7_ANITA DESTIANI BARLEY_1701581054

JAWABAN:
2. Charles O. Jones memberikan definisi implementasi kebijakan (policy implementation)
sebagai sebuah penerapan yaitu sebuah kegiatan yang dimaksudkan untuk mengoperasikan
sebuah program. Dengan teori dalam implementasi kebijakan publik terhadap tahapan
pelaksanaan peraturan perundang-undangan Jones berpendapat terdapat tiga aktivitas
utama yang sangat penting yaitu pengorganisasian, interpretasi dan aplikasi. Dengan
penjelasan :

a. Pengorganisasian : Organisasi dalam konteks impelementasi kebijakan merupakan


aktivitas untuk membentuk badan-badan, unit-unit, beserta metode-metode yang
diperlukan guna mencapai tujuan-tujuan yang terkandung di dalam kebijakan.
Organisasi merupakan kesatuan orang-orang yang melakukan pekerjaan dalam ruang
lingkup administrasi.
b. Interpretasi : Usaha untuk mengerti apa yang dimaksud oleh pembentuk kebijakan dan
mengetahui betul apa dan bagaimana tujuan akhir itu harus diwujudkan atau
direalisasikan.Harus diperhatikan bahwa dari para pelaksana kebijakan harus
mengetahui dengan baik mengenai substansi kebijakan, makna kebijakan dan tujuan
kebijakan agar penafsiran ini tidak menyimpang dari kebijakan tersebut.
c. Aplikasi : Penerapan secara rutin dari segala keputusan dan peraturan-eraturan
dengan melakukan kegiatan-kegiatan untuk tercapainya tujuan kebijakan. Dalam hal
ini, pelaksana dituntut pula untuk memiliki strategi yang tepat dalam melaksanakan
kebijakan, disertai dengan pengelolaan terhadap pendukung kebijakan, serta antisipasi
terhadap pihak yang dirugikan.

*
Wajib diisi sesuai dengan daftar hadir/peserta yang dikeluarkan oleh Fakultas.
4. Bahwasannya untuk penjelasan evaluasi administratif dilakukan di dalam lingkup
pemerintahan, umumnya evaluasi dilakukan oleh badan-badan pemerintah yang berkaitan
dengan program tertentu seperti Irjen, Itwil dan Konsultan Swasta. Sorotan dari evaluasi ini
adalah hal-hal yang berkaitan dengan aspek finansial dan prosedur kebijakan publik. Artinya
bahwa evaluasi kebijakan publik dilakukan untuk mendapatkan jaminan bahwa yang
dilakukan pemerintah lewat proyek tertentu benar-benar mencapai tujuan yang diharapkan
pada tingkat biaya yang paling rendah. Keterkaitannya dalam hal ini dari segi tipe evaluasi
administrative, evaluasi formulasi kebijakan publik dilakuakn pengujian oleh eksekutif atas
produk kebijakanya yang disebut, executive review. Kemudian adanya terdapat evaluasi
formulasi kebijakan publik yang dilakukan oleh atas dari instansi yang mengeluarkan
kebijakan publik. Dari segi proses kebijakan, evaluasi administrative dimasukkan dalam
kerangka hak menguci executive review itu sendiri.

7. Keterkaitannya dalam hal ini advokasi kebijakan publik merupakan salah satu pendekatan
yang dapat digunakan untuk memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam pembuatan
kebijakan publik. Bahwasannya pendekatan ini diperlukan agar kebijakan betul-betul
memihak pada kepentingan masyarakat. Selain itu, ada juga perubahan konteks
penyelenggaraan pemerintahan yang menempatkan advokasi sangat penting, yakni adanya
pergeseran paradigma model advokasi dari litigasi (penyelesaian di pengadilan) menjadi
legislasi. Secara konseptual, advokasi kebijakan menyangkut ekspresi keberpihakan
seseorang pada nilai-nilai tertentu.Dengan nilai, terdapat perubahan sebatas isi keputusan
pemerintah, namun juga mengubah kondisi yang dikehendaki dengan cara memastikan
penenentu kebijakan berada di pihak yang melakukan advokasi.

10. Perbedaannya dalam adopsi kebijakan publik yaitu Bargaining diterjemahkan sebagai
suatu proses dua orang atau lebih yang mempunyai kekuasaan atau otoritas mengatur atau
menyesuaikan sebagian tujuan yang tidak disepakati agar dapat merumuskan serangkaian
tindakan yang dapat diterima bersama dengan tiga bentuk yaitu negoisasi, saling memberi
dan menerima dan kompromi.Dengan penjelasan, negoisasi menjadi Langkah awal untuk
membentuk opini dan mengarahkan actor untuk melakukan langkah negoisasi. Setelah
proses negoisasi antar actor terjadi dalam posisi yang berbeda diantara actor, maka prinsip
saling memberikan dan menerima kemudian mewarnai proses pengambilan kebijakan yang
dibahas dalam forum actor yang terlibat. Pada akhirnya proses itu akan berujung pada proses
kompromistik dimana masing-masing actor saling melakukan penyesuaian dengan konsep
atau ide actor yang lainnya sehingga dapat diputuskan kebijakannya. Sedangkan persuasion
diartikan sebagai usaha untuk meyakinkan orang lain tentang suatu kebenaran atau nilai
kedudukan seseoang sehingga mereka mau menerimanya sebagai milik sendiri. Akumulasi
proses keyakinan kelompok actor tersebut dapat mengubah keyakinan dan nilai serta usulan
yang ditawarkan oleh kelompok yang lain. Dalam hal terjadi pada tipe kebijakan yang relative
membutuhkan waktu yang lama untuk mengubah keyakinan actor yang saling bertentangan
antara satu dengan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai