Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hendri Budi Setiawan

Nim : 201720075

Kelas : A Reguler Semester VII

Makul : Kebijakan Publik ( UAS )

1. Kebijakan publik dikeluarkan oleh pemerintah yang pasti akan berpengaruh kepada
masyarakat sehingga pengambilan kebijakan jadi sangat dibutuhkan kehati – hatian
dan kepekaan dalam mengambil kebijakan. Peran mahasiswa diambil khususnya
mahasiswa fakultas hukum dalam hal menganalisis dan mengkritisi serta memberikan
masukan kepada kebijakan publik yang diambil pemerintah dengan tujuan demi
mencapai keadilan yang seadil – adilnya.

2. Tiga faktor yang terlibat dalam mekanisme pembuatan kebijakan publik :


a) State merupakan organisasi yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab
untuk membuat dan menjalankan hukum serta undang-undang di wilayah
tertentu. Faktor State dalam mekanisme pembuatan kebijakan sangat penting
untuk menyelaraskan kebijakan demi tercapainya kualitas kebijakan yang
baik.
b) Private merupakan badan organisasi yang tidak dimiliki oleh negara. Faktor
ini berperan dalam pengamatan kekurangan – kekurangan kebijakan sehingga
terciptanya kebijakan yang berkualitas.
c) Society merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi
tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Faktor Society yang
merasakan akibat dari kebijakan yang diambil pemerintah, faktor ini menjadi
yang merasakan kebijakan tersebut sehingga masukan diperlukan untuk
membuat kebijakan yang diterima oleh masyarakat.

3. Membuat kebijakan untuk kepentingan umum tidak terlepas dari pihak lain selain
pemerintah. Hubungan pemerintah dengan masyarakat serta akademisi sangat
diperlukan untuk membuat kebijakan yang berkualitas. Hal ini sangat penting
dikarenakan hubungan timbal balik dan ketergantungan sumber daya berbagai aktor,
terciptalah kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai aktor yang bertujuan
perumusan kebijakan publik sampai implementasinya tetap mengutamakan
kepentingan umum.

4. Harold F Gortner dalam Public Administration (1984) menjelaskan terdapat lima


tahap dalam membangun jejaring kebijakan publik, yaitu sebagai berikut:
a. Identifikasi masalah (identification of needs) yaitu mengidentifikasikan
kebutuhan-kebutuhan masyarakat dalam pembangunan dengan mengikuti
beberapa kriteria. Antara lain menganalisis data, sampel dan data statistik,
modelmodel simulasi, analisis sebab akibat dan teknik-teknik peramalan.
Contohnya : Para pejabat yang mengagedakan pemecahan masalah.
b. Formulasi usulan kebijakan yang mencakup faktor-faktor strategi,
alternatifalternatif yang bersifat umum, kemantapan teknologi dan analisis
dampak lingkungan. Contohnya:pejabat membuat diskusi terbuka mengenai
permasalahan publik dan mencari solusi terbik.
c. Adopsi mencakup analisis kelayakan politik, gabungan beberapa teori politik dan
penggunaan teknik-teknik penganggaran. Contohnya: para pejabat memberikan
berbagai kebijakan dan kemudian kebijakan tersbut diadopsi dengan dukungan
dari mayoritas legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau putusan
peradilan.
d. Aplikasi yaitu pelaksanaan program yang mencakup bentuk-bentuk organisasi,
model penjadwalan, penjabaran keputusan-keputusan, keputusan-keputusan
penetapan harga dan skenario pelaksanaan. Contohnya kebijakan yang diterapkan
oleh pemerintahan dibawahnya.
e. Evaluasi mencakup penggunaan metode-metode eksperimental, sistem informasi,
auditing dan evaluasi mendadak. Contohnya: kebijakan yang telah dikeluarkan di
analisis seberapa berpengaruh baik atau buruk kepada masyarakat.

5. Faktor kelembagaan dalam implementasi kebijakan mempermudah berlangsungnya


proses koordinasi, pelaporan, dan pengendalian. Siapa bertanggung jawab apa. Siapa
harus bertanggungjawab dan melapor kepada siapa, dan sebaliknya kepada siapa
harus meminta laporan.
6. Hubungan kebijakan publik dengan proses politik :
a. Politik tidak bisa dipisahkan dengan administrasi, manajemen publik dan
pelayanan publik
b. Apabila dipisahkan akan menghasilan kontra produktif
c. Proses politik menghasilan produk yang bernama kebijakan publik
d. Memisahkan proses politik dengan kebijakan publik akan menghasilan
inefisiensi dan ketidakedektifan.
7. Siklus kebijakan publik merupakan pergulatan dari proses politik, maka siklus
kebijakan tidak bisa lepas dari issu-issu politik. Bahkan pendekatan siklus kebijakan
publik sejalan dengan pendekatan sistem politik yang dikembangkan oleh David
Raston, pendekatan ini dari identifikasi dukungan dan tuntutan kemudian berproses
dan menghasilkan output politik dan feedbacknya.
8. Siklus kebijakan dari awal sampai akhir proses pengambilan kebijakan.
a) Identifikasi issu-issu yaitu proses perencanaan strategis.
Contoh : Healt center merupakan visi keberhasilan.
b) Agenda kebijakan yaitu sebuah daftar permasalahan atau isu yang mendapat
perhatian serius karena sebab untuk diproses pihak yang berwenang.
Contoh : Masalah pelanggaran HAM berat
c) Analisis kebijakan yaitu ilmu sosial yang terapan yang memanfaatkan bebagai
metode dan teknik untuk menghasilkan yang relevan dengan kebijakan.
Contoh : Kebijakan menaikan iuaran BPJS
d) Pengambilan keputusan yaitu gambaran mengenai konsep terkait proses
pengambilan kebijakan.
Contoh : Keputusan yang pemecahan masalahnya dihadapi dengan tegas.
e) Implementasi kebijakan yaitu tahapan suatu kebijakan yang telah ditetapkan.
Contoh : menganalisis pelayanan publik daerah.
f) Evaluasi kebijakan yaitu suati kegiatan yang menyangkut penilaian kebijakan
yang mencakup subtansi, implementasi dan dampak.
Contoh : pembuatan forum diskusi publik yang melibatkan pemerintah
g) Umpan balik kebijakan (feedback) yaitu memperoleh hasil kajian mengenai
pemahaman dan kesadaran publik dalam layanan dan aturan pemerintah.
Contoh : mengadakan sosialisasi

Anda mungkin juga menyukai