Anda di halaman 1dari 3

Komponen Kebijakan Publik

1) Deskripsi Pelaku Kebijakan, Lingkungan Kebijakan dan Isi Kebijakan :


Kebijakan publik menurut Easton ( 1969 ) merupakan pemanfaatan strategis terhadap sumber daya
yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau pemerintah. Menurutnya, kebijakan
publik merupakan bentuk intervensi negara untuk melindungi kepentingan masyarakat (kelompok)
yang kurang beruntung. Dari definisi tersebut maka kebijakan publik merupakan proses pengambilan
keputusan (decision making). Berdasarkan definisinya, sebuah kebijakan publik akan efisien ketika
berada dalam ranah pemerintahan. Artinya, kekuasaan negara dalam kebijakan publik ini sangat
besar. Kebijakan publik mengadung 3 (tiga) komponen penting yang saling berkaitan dalam proses
formulasi kebijakan publik yakni Pelaku Kebijakan, Isi Kebijakan dan Lingkungan Kebijakan.
a) Pelaku Kebijakan
Orang-orang atau pelaku yang terlibat dalam perumusan kebijakan disebut juga dengan aktor
kebijakan. Menurut James Anderson aktor kebijakan dibagi kedalam dua peran yakni pelaku resmi
dan pelaku tidak resmi.
• Pelaku resmi ;
Yang termasuk dalam pelaku resmi adalah pemerintah yang terdiri dari :
1. Legislatif
Legislatif adalah lembaga yang bertugas merumuskan dan membentuk kebijakan berupa undang-
undang dan menjadi sebuah kebijakan. Dimana undang-undang tersebut menjadi payung hukum bagi
pembuatan kebijakan publik pada level berikutnya seperti instruksi presiden, peraturan pemerintah,
keputusan-keputusan hingga peraturan daerah dibawahnya.
2. Eksekutif
Setelah kebijakan dibuat oleh lembaga legislatif makan fungsi eksekutif adalah melaksanakan
kebijakan publik tersebut atau kata lain mengimplementasikan kepada publik apa saja isi dari pada
sebuah kebijakan yang telah lahir tersebut.
3. Yudikatif
Lembaga pemerintah ini bertugas mengawasi dan memberikan pertimbangan sanksi apabila
kemudian terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam proses implementasi sebuah kebijakan publik
tersebut.
• Pelaku tidak resmi ;
Pelaku tidak resmi biasa berasal dari luar lembaga pemerintah seperti kelompok kepentingan, partai
politik, organisasi massa, warga negara dan individu. Pelaku tidak resmi ini tidak mempunyai peran
dalam pengambilan keputusan kebijakan akan tetapi mereka berperan dalam memberikan saran,
usul, masukkan bahkan intervensi kepada pelaku resmi pembuat kebijakan agar dapat meloloskan
atau menggunakan bentuk kebijakan yang mereka inginkan.

b) Lingkungan Kebijakan
Teori sistem berpendapat bahwa pembuatan kebijakan publik tidak dapat dilepaskan dari pengaruh
lingkungan itu sendiri. Tuntutan terhadap kebijakan dapat dilahirkan karena pengaruh lingkungan dan
ditransformasikan kedalam suatu sistem politik. Akan tetapi proses perumusan kebijakan publik yang
dihasilkan tentu memperhatikan pula faktor lingkungan antara lain ; sumber daya alam, iklim,
topografi, jumlah penduduk, distribusi penduduk, lokasi spasial, kebudayaan, struktur sosial, sistem
ekonomi dan politik. Dalam kasus kebijakan tertentu perlu diperhatikan pula lingkungan internasional
dan kebijakan internasional ( Anderson,1979). Lingkungan sangat berpengaruh terhadap isi
kebijakan, sebab dari lingkunganlah pelaku kebijakan dapat menyusun sebuah strategi pembuatan
suatu isi kebijakan bagi ruang publik. Kebijakan publik sebagai pengalokasian nilai-nilai kekuasaan
untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya mengikat sehingga pelaku kebijakan dalam membuat
kebijakan publik harus benar-benar memperhatikan lingkungan dimana tuntutan sebuah kebijakan
berasal.

c) Isi Kebijakan
Yang dimaksud dengan isi kebijakan adalah hasil akhir dari pada sebuah formulasi kebijakan yang
telah terwujud dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah hingga peraturan daerah. Wujud
dari pada kebijakan publik tersebut tertuang dalam isi kebijakan yang memuat pertimbangan,
penetapan dan keputusan yang selanjutnya terdiri atas bab dan pasal hingga aturan-aturan
tambahan. Isi dari pada kebijakan tentu disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat dimana
kebijakan itu berasal, apabila isi kebijakan tidak diarahkan pada suatu kondisi lingkungan yang sesuai
maka akan terjadi kegagalan implementasi kebijakan publik sendiri. Isi kebijakan tentu tentu harus
betul-betul mengakomodir kepentingan publik dan bukan kepentingan golongan tertentu sehingga
dapat menjawab tuntutan masyarakat.

2) Hubungan antara Pelaku Kebijakan, Lingkungan dan Isi Kebijakan :


a) Pelaku Kebijakan dan Lingkungan Kebijakan
Kebijakan dibuat untuk memenuhi tuntutan masyarakat atau publik yang menginginkan adanya
sebuah perubahan. Pelaku kebijakan biasanya terdiri dari kelompok masyarakat, organisasi profesi,
partai politik, badan-badan pemerintah, wakil rakyat dan analisis kebijaksanaan. Mereka bertugas
membuat kebijakan atas masukan dari lingkungan dimana lahir sebuah isu tentang kebijakan.
Lingkungan kebijakan adalah suasana tertentu dimana kejadian-kejadian disekitar isu kebijakan itu
timbul, mempengaruhi dan dipengaruhi juga oleh pelaku kebijakan. Pelaku kebijakan dalam
menyusun sebuah kebijakan tentunya harus berdasar pada input yang berasal dari lingkungan yang
berpangkal pada masyarakat atau publik. Lingkungan lahir karena adanya demand atau tuntutan,
harapan atau keinginan dari lingkungan yang selanjutnya hal ini oleh pelaku kebijakan akan dijadikan
sebuah kebijakan untuk publik.
Sebagai pelaku kebijakan harus melihat apa yang menjadi tuntutan dari pada lingkungan tersebut, hal
ini untuk memenuhi tuntutan publik yang menginginkan perubahan. Akan tetapi selaku pelaku
kebijakan dalam memformulasi sebuah kebijakan terkadang dalam menghasilkan sebuah keputusan
atau kebijakan belum tentu masyarakat menerima kebijakan tersebut. Hal ini biasanya disebabkan
oleh beberapa hal antara lain :
- Kebijakan tidak sesuai dengan kondisi lingkungan
Ada beberapa kebijakan yang dibuat oleh pelaku kebijakan sangat tidak sesuai dengan kondisi
daerah setempat, keputusan tersebut malah merugikan atau malah tidak bermanfaat sama sekali. Hal
ini disebabkan karena pelaku kebijakan dalam mengambil sebuah keputusan tidak menimbang-
nimbang segala aspek yang muncul terhadap lingkungan karena setiap daerah berbeda pula kondisi
lingkungannya sehingga akan berpengaruh terhadap penerimaan sebuah keputusan atau kebijakan
yang dikeluarkan oleh pelaku kebijakan maka akan lahir sebuah isi kebijakan yang tidak relevan
dengan lingkungan setempat.
Ada banyak contoh namun salah satu contoh sebuah kebijakan yang tidak sesuai kondisi daerah
dimana lingkungan berada adalah adanya kebijakan yang dibuat untuk menaikan standar kelulusan
siswa menjadi 5,00 bagi daerah terpencil yang jauh di papua dengan terbatasnya sarana dan
prasarana, tenaga pengajar dan keterbatasan lain hal ini menjadi sangat mustahil. Bagaimana mau
menerapkan standar pendidikan jika ada siswa yang belum bisa membaca bahkan menulis. Tentunya
hal ini bukan berlaku di papua semata akan diseluruh daerah terpencil di tanah air.
- Kebijakan yang dikeluarkan atas dasar kepentingan beberapa pelaku kebijakan
Kebijakan biasanya dikeluarkan juga atas dasar kepentingan pelaku kebijakan tersebut, hal ini
didasarkan atas pertimbangan lingkungan dimana pelaku kebijakan berada. Artinya bahwa kebijakan
yang dikeluarkan tersebut dirasa akan menguntungkan pelaku kebijakan dibandingkan memikirkan
kepuasaan publik pada umumnya.

b) Pelaku Kebijakan dan Isi Kebijakan


Pelaku kebijakan dalam menentukan isi kebijakan tetap memperhatian dan berpedoman pada
lingkungan dimana isu kebijakan itu muncul dan diangkat sebagai suatu permasalahan.
Dalam pembuatan suatu kebijakan yang akan diimplementasikan kepada publik, maka pelaku
kebijakan harus melihat secara jelas yang subjektif yang diciptakan atas dasar kesadaran para
pelaku kebijakan teradap pilihan-pilihan yang tersedia untuk mengatasi problem masyarakat banyak.
Isi kebijakan juga tetap diusahakan agar dapat betul-betul menyentuh secara langsung dan betul-
betul bermanfaat pada ruang publik. Dalam menyusun sebuah kebijakan maka pelaku kebijakan
harus melakukan sebuah proses kebijakan dan proses analisa atas isi kebijakan tersebut.
Berdasarkan proses dan analisa dalam mengambil dan membuat keputusan diatas maka pelaku
kebijakan akan dengan mudah dapat menyusun sebuah isi kebijakan yang betul-betul sesuai dengan
kondisi yang dibutuhkan. Pelaku kebijakan menginput masukkan dari publik lewat agenda setting
kemudian dirumuskan dan ditetapkan dan dilaksanakan hingga akhirnya dievaluasi apakah kebijakan
itu layak atau tidak bagi ruang publik.

c) Lingkungan dan Isi kebijakan


Lingkungan sangat berpengaruh terhadap isi kebijakan, sebab dari lingkunganlah pelaku kebijakan
dapat menyusun sebuah strategi pembuatan suatu isi kebijakan bagi ruang publik. Kebijakan publik
sebagai pengalokasian nilai-nilai kekuasaan untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya
mengikat. Sehingga cukup pemerintah yang dapat melakukan sesuatu tindakan kepada masyarakat
dan tindakan tersebut merupakan bentuk dari sesuatu yang dipilih oleh pemerintah yang merupakan
bentuk dari pengalokasian nilai-nilai kepada masyarakat.
Dalam melahirkan sebuah keputusan atau isi kebijakan, para pelaku kebijakan tentunya menginput
berbagai masukkan dari lingkungan, lingkungan dimana publik berada sangat berpengaruh terhadap
isi suatu kebijakan. Sudah barang tentu masing-masing lingkungan mempunyai kondisi yang
berbeda-beda sehingga perbedaan lingkungan ini akan sagat berpengaruh kepada isi kebijakan yang
akan dibuat, sebab isi kebijakan yang lahir belum tentu akan dengan cepat dan mudah diterima oleh
lingkungan yang berbeda.
Artinya bahwa lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap lahirnya sebuah isi kebijakan, sebab
dari lingkungan yang bergejolak akan lahir sebuah agenda setting yang oleh pelaku kebijakan sangat
layak untuk dapat dijadikan sebuah kebijakan bagi publik. Sehingga jika linkungan kurang
memberikan pengaruhnya maka kebijakan yang lahirpun akan kurang bermanfaat bagi publik sendiri.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa antara lingkungan dan isi kebijakan sangat berpengaruh
besar bagi pelaku kebijakan dalam mengambil sebuah keputusan dalam melahirkan sebuah isi dari
pada sebuah kebijakan bagi masyarakat luas.

https://ematurbongs.blogspot.co.id/2010/06/komponen-kebijakan-publik.html

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=2211

Anda mungkin juga menyukai