Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI DAN DAMPAK KEBIJAKAN PUBLIK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Aaaaaa
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................3

1.4 Manfaat Penulisan..............................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4

2.1 Pengertian Kebijakan Publik.............................................................4

2.2 Evaluasi Kebijakan Publik.................................................................5

2.2.1 Prosedur dan Karakteristik Evaluasi Kebijakan............................6

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi..............................................................8

2.3 Evaluasi Dampak Kebijakan Publik.................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................10

3.1 Kesimpulan........................................................................................10

3.2 Saran..................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suatu kebijakan publik atau sering dikenal dengan kebijakan pemerintahan


baik pemerintahan pusat maupun pemerintahan menjadi suatu perbincangan di
lingkungan masyarakat tertentu dimana kebijakan tersebut diterapkan. Isu
kebijakan atau perubahan kebijakan umumnya muncul karena telah terjadi silang
pendapat (biasanya dalam debat publik) di antara para tokoh (aktor) mengenai hal
tertentu. Perdebatan tersebut biasanya mengenai rumusan, rincian, penjelasan,
maupun penilaian atas suatu masalah tertentu. Munculnya isu kebijakan ini
umumnya timbul karena telah terjadi konflik atau perbedaan persepsi di antara
para aktor atas situasi permasalahan yang dihadapi masyarakat pada suatu waktu
tertentu. Sehingga keputusan kebijakan yang diambil harus lebih memperhatikan
secara seksama aktor atau pemangku kepentingan daerah agar berjalan
sebagaimana mestinya (Satispi, E. & Mufidayaiti, K. 2019).

Kebijakan merupakan sub-bidang terapan yang isinya tidak dapat ditentukan


berdasarkan disiplin yang terbatas, tetapi berdasarkan hal-hal yang tampaknya
sesuai dengan situasi masalah (kontekstual) dan hakekat/sifat dari persoalan.
Kebijakan-kebijakan publik yang dibuat pemerintah, merupakan hal yang sangat
penting, hal ini disebabkan pemerintah sudah seharusnya membuat perubahan-
perubahan di segala bidang, baik di dunia pendidikan perubahan kebijakan di
bidang ekonomi, dan perubahan-perubahan kebijakan di berbagai sektor yang
dimana tujuannya hanya satu demi kesejahteraan seluruh masyarakat (Satispi, E.
& Mufidayaiti, K. 2019).

Dalam kehidupan masyarakat luas terdapat obrolan-obrolan terkait dengan


kebijakan publik yang diberlakukan, obrolan sehari-hari pada kalangan awam,
professional maupun akademisi, kebijakan publik sering diutarakan sebagai
sesuatu yang abstrak, tidak jelas, kabur dan tidak berkaitan langsung dengan

1
kehidupan sehari-hari. Akan tetapi bukan demikian, kebijakan publik secara
umum mempunyai dampak bagi kehidupan masyarakat tertentu. Pada dasarnya
kebijakan publik merupakan arah tindakan yang dilakukan oleh pemerintah. Area
studi meliputi segala tindakan yang dilakukan oleh pemerintah dan mempunyai
pengaruh terhadap kepentingan masyarakat secara luas, misalnya kebijakan
pemerintah tentang sistem jaminan sosial melalui Undang-Undang No 24 Tahun
2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dimana kebijakan ini tindak
lanjut dari Undang-Undang No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional yang sampai saat ini masih terasa dampak dan manfaat dari kebijakan
tersebut (Kismartini, 2019).

Sebuah kebijakan dikatakan berhasil jika kebijakan yang dilaksanakan


memberikan dampak yang diinginkan. Menurut Islami dalam Saputri (2015)
menyebutkan bahwa dampak adalah akibat-akibat dan konsekuen yang
ditimbulkan dengan dilaksanakannya kebijakan dan program dan dampak dapat
dilihat dari perubahan sikap dalam masyarakat. Sehingga suatu kebijakan tertentu
sangat penting dilakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum kebijakan atau
keputusan ditetapkan dan diterapkan di lingkungan masyarakat. Evaluasi dampak
bertujuan untuk menguji efektifitas suatu kebijakan dalam pencapaian tujuan
kebijakan dengan capaian kebijakan/proyek menyebabkan perubahan sesuai
dengan yang diinginkan. Sehingga dengan adanya evaluasi pada sebuah kebijakan
program, maka dapat diungkapkan apakah dampak yang diharapkan dari program
tersebut sudah tercapai dan sesuai dengan sasaran serta dapat mengukur seberapa
besar manfaat yang telah diperoleh (Saputri, 2015).

Dari beberapa uraian yang telah dijelaskan diatas maka penulis tertarik
untuk mengkaji lebih dalam tentang bagaiaman evaluasi dan dampak dari suatu
kebijakan yang dibuatkan baik oleh pemerintahan pusat maupun pemerintahan
daerah. Sehingga menimbulkan arah dan tujuan dari kebijakan tersebut pada
kehidupan masyarakatnya.

2
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan karya ilmiah ini adalah


bagaimana evaluasi dan dampak dari kebijakan publik yang diberlakukan pada
suatu pemerintahan terhadap masyarakat.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk dapat mengetahui
dan memahami bagaimana evaluasi dan dampak yang diberikan dari suatu
kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk kebijakan yang diberlakukan
pada lingkungan masyarakatnya.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diinginkan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah
sebagai berikut:

a. Bagi penulis
Dengan adanyan karya ilmiah ini maka diharapkan dapah menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang evaluasi serta dampak pengambilan
atau keputusan suatu kebijakan publik atau pemerintahan
b. Bagi pembaca
Hasil penulisan dari karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai informasi yang
bermanfaat dan dapat menambah wawasan tentang perubahan kebijakan
dengan melihat evalusi yang dapat dilakukan dan dampak yang diberikan
secara teoritis maupun empiris.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kebijakan Publik

Pada umumnya istilah “Kebijakan” atau policy digunakan untuk menunjuk


perilaku seorang aktor ( misalnya seorang pejabat, suatu kelompok, maupun suatu
lembaga pemerintah) atau sejumlah aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu.
Pengertian kebijakan seperti ini dapat kita gunakan dan relatif memadai untuk
keperluan pemebicaraan-pembicaraan biasa. Untuk pengertian secara luas
kebijakan publik dapat didefinisikan sebagai hubungan suatu unit pemerintah
dengan lingkungannya. Keterlibatan aktor-aktor dalam perumusan kebijakan
kemudian menjadi ciri khusus dari kebijakan publik. Ini disebabkan oleh
kenyataan sebagai “ penguasa” dalam suatu sistem politik, yaitu para sesepuh
tertinggi suku, anggota-anggota eksekutif, legislatif, yudikatif, administrator,
penasihat, raja dan semacamnya adalah orang-orang yang terlibat dalam masalah
sehari-sehari dalam suatu sistem politik, diakui oleh sebagian terbesar anggota
sistem politik, bertanggung jawab dan mengambil tindakan-tindakan yang
diterima secaara mengikat dalam waktu tertentu (Satispi, 2019).

Sifat kebijakan publik sebagai arah tindakan dapat dipahami secara lebih
baik bila konsep ini dirinci menjadi beberapa kategori. Kategori-kategori itu
antara lain sebagai berikut:

1. Tuntutan-tuntutan kebijakan (policy decisions)


2. Pernyataan-pernyataan kebijakan (Policy statements)
3. hasil-hasil kebijakan (policy ouputs)
4. dampak-dampak kebijakan (policy outcames)

Kebijakan publik adalah sebuah fakta strategis daripada fakta politis


ataupun fakta teknis. Sebagai sebuah strategi, maka di dalam kebijakan publik
sudah terangkum preferensi-preferensi politis dari para aktor yang terlibat di
dalam proses kebijakan, khususnya pada prosesperumusan. Sebagai sebuah

4
strategi, maka kebijakan publik tidak saja bersifat positif, namun juga negatif, di
dalam arti pilihan keutusan selalu bersifat menerima salah satu dan menolak yang
lain. Meskipun terdapat ruang bagi win-win di mana sebuah tuntutan dapat
diakomodasi, nmun pada akhirnya ruang bagi win-win sangat terbatas, sehingga
kebijakan publik lebih banyak pada ranah zero-sum-game, yaitu menerima yang
ini, dan menolak yang lain (Satispi, 2019).

Dari beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik


atau kebijakan pemerintah merupakan suatu keputusan atau peraturan yang dibuat
oleh pemerintahan dalam mengatasi segala macam permasalahan di lingkungan
pemerintahan dengan tujuan perolehan hasil yang sesuai. Salah satu sifak
kebijakan publik adalah adanya dampak-dampak yang ditimbulkan dari
pembuatan kebijakan tersebut (policy outcames). Sehingga perlu dilakukan suatu
usaha evaluasi sebelum kebijakan tersebut dibuat atau diebntuk oleh perangkat
atau aktor yang berperan penting dalam pemerintahan di wilayah tersebut,
mengingat kebijakan juga merupakan suatu hubungan antara pemerintahan
dengan lingkungannya.

2.2 Evaluasi Kebijakan Publik

Adapun dalam proses kebijakan publik perlu dilakukan evaluasi, hal ini
dikarenakan evaluasi kebijakan merupakan tahap akhir dari segala proses yang
terjadi dalam kegiatan tersebut, sangat memungkinkan sekali untuk terjadinya
tindakan evaluasi kebijakan dalam setiap proses kebijakan. Kadang terjadi pada
tahap formulasi, pada tahap pelaksanaan atau sedang dilaksanakannya kebijakan,
atau juga pada tahap setelah dilaksanakan kebijakan. Maka menempatkan evaluasi
kebijakan publik dalam sebuah bingkai konteks sosial merupakan suatu
keniscayaan. Evaluasi Kebijakan secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya
analisis nilai dari fakta-fakta kebijakan. Jika monitoring merupakan prosedur
analisis untuk menghasilkan informasi objektif tentang sebab dan akibat kebijakan

5
program, maka evaluasi merupakan produksi informasi tentang nilai atau harga
keluaran (output) kebijakan (William, 2015).

Evaluasi kebijakan publik tidak hanya untuk melihat hasil (outcomes) atau
dampak (impacts), akan tetapi dapat pula untuk melihat bagaimana proses
pelaksanaan suatu kebijakan telah dilaksanakan. Dengan kata lain, evaluasi dapat
digunakan untuk melihat apakah proses pelaksanaan suatu kebijakan telah
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan. Evaluasi
kebijakan publik merupakan suatu proses untuk menilai seberapa jauh suatu
kebijakan publik dapat membuahkan hasil, yaitu dengan membandingkan antara
hasil yang diperoleh dengan tujuan atau target kebijakan publik yang ditentukan
(William, 2015).

Sehingga daeri beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi


kebijakan merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk melihat seberapa jauh
dan bagaimana pelaksanaan suatu kebijakan dalam penerapan serta
implementasinya dalam memperoleh hasil tujuan yang diinginkan oleh
pemerintahan sehingga diketahui bagaimana output yang akan dihasilkan dalam
pemecahan masalah yang terjadi.

2.2.1 Prosedur dan Karakteristik Evaluasi Kebijakan

Secara umum kerangka analisis kebijakan mengandung unsur-unsur


sebagai berikut ini:

1. Perumusan masalah, yang menghasilkan informasi mengenai kondisi-


kondisi yang menimbulkan masalah kebijakan.
2. Peramalan, yang menyedi akan i nformasi mengenai konsekuensi di
masa mendatang dari penerapan alternatif kebijakan
3. Pemantauan, yang menghasilkan informasi tentang konsekuensi
sekarang dan masa laludari diterapkannya alternatif kebijakan
4. Evaluasi, yang menyediakan informasi mengenai nilai atau
kegunaan dari konsekuensi pemecahan masalah (William, 2015).

6
Evaluasi mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan
metode-metode analisis kebijakan lainnya. Evaluasi menghasilkan tuntutan
bersifat evaluatif. Pertanyaan utamanya bukan mengenai fakta (apakah
sesuatu ada) atau aksi (apa yang harus dilakukan) tetapi nilai (berapa
nilainya?). Karena itu, evaluasi kebijakan mempunyai sejumlah karakteristik
sebagai berikut:

1. Fokus nilai. evaluasi fokus pada nilai, usaha untuk menentukan


manfaat atau kegunaan sosial kebijakan atau program, bukan sekedar
usaha mengumpulkan informasi mengenai hasil aksi kebijakan yang
terantisipasi dan tidak terantisipasi
2. Interdependensi fakta-nilai. Tuntutan evaluasi tergantung pada fakta
dan nilai. Untuk menyatakan bahwa kebijakan atau program tertentu
telah mencapai tingkat kinerja yang tertinggi (atau yang terendah)
diperlukan fakta-fakta secara faktual hasil kebijakan berharga bagi
individu-individu, kelompok dan seluruh masyarakat
3. Orientasi masa kini dan masa lampau. Tuntutan evaluatif berbeda
dengan tuntutan advokatif, diarahkan pada hasil sekarang dan masa
lalu, daripada hasil di masa depan. Evaluasi bersifat retrospektif dan
setelah aksi-aksi dilakukan (ex post). Rekomendasi yang juga
mencakup premispremis nilai , bersifat prospektif dan dibuat sebelum
aksi-aksi dilakukan (ex ante)
4. Kualitas Nilai. Nilai-nilai yang mendasari tuntutan evaluasi
mempunyai kualitas ganda. Karena dipandang sebagai tujuan dan
sekaligus cara. Evaluasi sama dengan rekomendasi sejauh berkenaan
dengan nilai yang ada dapat dianggap sebagai intrinsik ataupun
ekstrinsik. Nilai-nilai sering ditata dalam satu hierarki yang
merefleksikan kepentingan relatif dan saling ketergantungan antara
tujuan dan sasaran (William, 2015).

7
Menurut abidin dalam William, 2015 menyebutkan bahwa bahwa
informasi yang dihasilkan dari evaluasi merupakan nilai (values) yang
antara lain berkenaan dengan sebagai berikut:

1. Efisiensi (efficiency), merupakan perbandingan antara hasil dengan


biaya, atau (hasil/biaya)
2. Keuntungan (profitability), yaitu selisih antara hasil dengan biaya atau
(hasil/biaya)
3. Efektif (effectiveness), yakni penilaian pada hasil, tanpa
memperhitungkan biaya
4. Keadilan (equity), yakni keseimbangan (proporsional) dalam
pembagian hasil (manfaat) dan/atau biaya (pengorbanan)
5. Detriments, yakni indikator negatif dalam bidang sosial seperti
criminal dan sebagainya
6. Manfaat tambahan (marginal rate of return), yaitu tambahan hasil
banding biaya atau pengorbanan.

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi

Menurut Mak, 2000 Menyebutkan mengidentifikasi aada 4 (empat)


tujuan dari evaluasi sebagai berikut:

1. Assessment of merit and worth, yang bermakna pengembangan


pendapat-pendapat yang menjamin bagi level individu dan sosial atas
nilai sebuah program atau kebijakan
2. Program and organizational improvement, yang artinya usaha untuk
menggunakan informasi guna memodifikasi secara langsung dan
pelaksanaan program
3. Oversight and compliance, yang bearti penilaian sejauh mana program
mengikuti arah status, peraturan, standar perintah atau harapan formal
yang lainnya

8
4. Knowledge development, yang bearti penemuan atau menguji teori-
teori umum, preposisi dan hipotesis dalam konteks kebijakan dan
program.

Dengan demikian, fungsi evaluasi kebijakan sangat berguna untuk


mendapatkan hasil/informasi mengenai kinerja kebijakan. Evaluasi perlu
dilakukan karena tidak semua kebijakan yang dibuat dapat
diimplementasikan sesuai rencana, atau bahkan sebuah kebijakan tidak bisa
dijalankan, sehingga dengan adanya evaluasi dapat memberikan masukan,
kritik dan saran terhadap kebijakan yang dibuat, mulai dari implementasi
sampai dengan dampak/hasil kebijakan yang terjadi.

2.3 Evaluasi Dampak Kebijakan Publik

Setelah di evaluasi kebijakan tersebut selanjutnya kemungkinan besar akan


terjadi dampak yang ditimbulkan dari kebijakan tersebut. Dalam hal ini didalam
evaluasi juga terdapat unit sosial yang dapat terkena dampak kebijakan, antara
lain sebagai berikut:

1. Dampak individual, dampak ini adalah dampak terhadap individu ini


dapat menyentuh aspek-aspek sebagai berikut:
a. Dampak psikis
b. Dampak lingkungan
c. Dampak ekonomi
d. Dampak sosial dan personal
2. Dampak organisasional, dampak ini merupakan dampak dari suatu
kebijakan dapat dirasakan oleh suatu organisasi atau kelompok, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung dapat berupa
terganggu atau terbantunya pencapian tujuan organisasi atau kelompok.
Sementara itu, suatu kebijakan juga dapat menimbulkan dampak tak
langsung terhadap sebuah organisasi atau kelompok, misalnya melalui

9
peningkatan semangat kerja dan kedisiplinan dari anggota organisasi
atau kelompok itu sendiri.
3. Dampak pada masyarakat, hal ini dampak terhadap masyarakat oleh
sebuah kebijakan menunjukkan sejauh mana kebijakan tersebut
mempengaruhi kapasitas masyarakat dalam melayani anggotanya,
karena masyarakat merupakann suatu unit yang melayani para
anggotanya.\\
4. Dampak pada Lembaga dan sistem sosial, Terdapat beberapa indikator
yang dapat dijadikan pedoman dasar untuk melihat apakah suatu sistem
sosial tersebut lemah atau tidak, antara lain sebagai berikut:
a. Kelebihan beban
b. Distribusi tidak merata
c. Persedian sumber daya yang di anggap kurang
d. Adaptasi yang lemah
e. Koordinasi yang buruk
f. Turunnya legitimasi
g. Tertutup mekanisme koreksi dan adaptasi diganti dengan sistem
kuota (Tahalea, 2017).

Dari beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dampak kebijakan


merupakan suatu akibat yang ditimbulkan dari kebijakan yang ditetapkan atau
dibuat dari pemerintahan tertentu. Adapun dampak yang kemungkinan akan
terjadi pada setiap kebijakan antara lain; dampak individual, dampak
organisasional, dampak pada masyarakat dan dampak pada lembaga dan sistem
sosila pada publik atau pemerintahan tertentu. Dampak individu tersebut terjadi
pada dampak psikis, lingkungan, dampak ekonomi , sosial dan personal.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan karya ilmiah ini
adalah sebagai berikut:

1. Kebijakan publik adalah suatu keputusan atau tindakan yang


berhubungan dengan lingkungan pemerintahan dan masyarakat yang di
buat oleh aktor-aktor yang memangku jabatan di tertentu pada
pemerintahan dalam mengatasi masalah-masalah serta sebagai tanggung
jawab untuk memperoleh hasil yang sudah disepakati dan sesuai.
2. Evaluasi kebijakan dilakukan karena merupakan salah satu tindakan
tahap akhir dari proses kebijakan, dan menganalisis nilai-nilai dari
kebijakan dengan prosedur dan memiliki karakteristik dalam evaluasi
serta nilai (values).
3. Dampak evaluasi kebijakan merupakan suatu akibat yang ditimbulkan
oleh suatu keputusan kebijakan yang dibuat sehingga dampak tersebut
menjadi peran penting dalam penanganan untuk mecapai tujuan dari
kebijakan tersebut. Adapun dampak yang bisa ditimbulkan dari
implementasi kebijakan antara lain; dampak individual, dampak
organisasional, dampak pada masyarakat dan dampak pada lembaga dan
sistem sosila pada publik atau pemerintahan tertentu.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah bagi peneliti atau
penulis salnjutnya agar dapat mengkaji lebih dalam atau lebih spesifik tentang
evaluasi dampak kebijakan publik yang mana dampak ini sangat beragam dan
mempunyai makna dan arti yang lebih speisifik secara teoritis. Sehingga
memperoleh hasil yang lebih spesifik terhadap evaluasi dampak kebijakan
tertentu.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kismartini, Dr., M. Si. 2019. Buku Ajar Analisis Kebijakan Publik (Kerangka
Dasar). Semarang: UNDIP Press.
Saputri, M., M., Hanafi, I. & Ulum, M., C. 2015. Evaluasi Dampak Kebijakan
Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sampah Melalui Program Bank
Sampah. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No. 11, Hal. 1804-1808.
Diakses pada https://media.neliti.com/media/publications/82597-ID-
evaluasi-dampak-kebijakan-pemerintah-dae.pdf
Satispi, E., Dr., M. Si & Mufidayaiti, K., Dr., M. Si. 2019. Buku Ajar Kebijakan
Publik Teori dan Aplikasinya. Tangerang: UMJ Press 2019.
Tahalea, A., N. Suwitri, S. & Rostyaningsih, D. 2017. Evaluasi Dampak
Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Semarang. Skripsi Jurnal, Jurusan
Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Diponegoro. 2017. Diakses pada
https://media.neliti.com/media/publications/95220-ID-evaluasi-dampak-
kebijakan-penyelenggaraa.pdf
William N. Dunn. 2015. Public Policy Analysis: An Introduction. Engle Wood
Ciffs: Prantice Hall, Inc

11

Anda mungkin juga menyukai