Anda di halaman 1dari 7

Definisi Public Speaking

Public speaking selalu dibutuhkan di setiap ranah kehidupan; bahkan, hampir semua
pekerjaan membutuhkan ketrampilan dalam public speaking. Menurut Verderber dan Sellnow
(2008) Public speaking ini didefinisikan sebagai percakapanpresentasi secara oral yang
biasanya disampaikan secara formaldalam kondisi audiensnya dihimpun dalam konteks
yang formal untuk mendengarkan atau selama percakapan informal. Verderber dan Sellnow
(2008) menambahkan bahwa, Public speaking skills empower us to communicate ideas and
information in a way that all members of the audience can understand. Konsep yang
ditawarkan oleh Verderber dan Sellnow ini mengindikasikan bahwa public speaking bersifat
formal, tentang sebuah ide, dan disampaikan dalam konteks tertentu.

Hal tersebut serupa dengan definisi yang diberikan oleh Webster Third New
International Dictionary, public speaking memiliki dua definisi :

The act of process of making speech in public


The art of science of effective oral communication with audience

Dengan demikian public speaking merupakan sebuah tindakan berbicara didepan umum
dengan menggunakan oral komunikasi kepada audiens yang lebih efektif.

Elemen-Elemen Dalam Public Speaking

Dalam public speaking terdapat beberapa elemen, yakni: speaker, message, audience, noise,
context, channel, ethics.

1. Speaker (Pembicara)
Dalam public speaking, pembicara adalah orang yang menyampaikan pesan atau
informasi melalui ceramah yang relatif lama dan tidak mendapatkan interupsi dari
audiens. Public speaker adalah pusat dari transaksi pesan yang terjadi. Dalam
praktiknya, seorang public speaker tidak hanya berbicara saja, dia juga harus memiliki
ketrampilan untuk berinteraksi dan mengontrol percakapan dengan audiens yang
terjadi sesekali sehingga pesan yang disampaikkan menjadi hidup. Ketrampilan inilah
yang sesungguhnya harus dimiliki oleh seorang public speaker. Pertama-tama,
seorang public speaker hendaknya memahami siapa dirinya. Dia adalah orang yang
sedang memberi pengaruh bagi banyak orang atas apa yang dia katakan. Oleh
karenanya, pemahaman yang tepat akan materi, perencanaan yang matang, dan
penguasaan panggung yang handal perlu dimiliki olehseorang public speaker yang
berpengaruh.
2. Audience
Public speaking memiliki audiens yang relatif besar. Pada umumnya, audiens yang
dapat terhitung sebagai public audience adalah 10-12 orang sampai ratusan, ribuan,
bahkan jutaan orang. Audiens dalam public speaking ada dua macam. Yang pertama
adalah immediate audience atau audiens langsung, yakni mereka yang dikenai
langsung oleh pesan yang disampaikan oleh public speaker. Sedangkan remote
audience atau audiens jarak jauh adalah mereka yang terkena dampak tidak langsung
oleh pesan yang disampaikan oleh pembicara. Semakin besar pengaruh seorang public
speaker maka semakin besar juga remote audience yang dipengaruhinya.
Karena audiens adalah pihak yang dipengaruhi oleh pesan dalam public speaking,
speaker harus benar-benar memperhatikan siapa audiensnya. Di dalam public
speaking, walaupun seorang speaker sudah mahir, tetaplah harus melakukan audience
research, yakni kegiatan untuk meneliti, mengklasifikasikan, serta menyimpulkan
siapa audiensnya. Untuk audiens yang belum dikenal sama sekali, biasanya riset bisa
dilakukan dengan menelpon pihak penyelenggara acara untuk menanyakan siapa
audiensya (usia, jumlah, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dll), lalu melakukan
konfirmas melalui mencari lewat internet atau membaca referensi mengenai
kelompok audiens tersebut.
3. Message
Pesan dalam public speaking terdiri dari tanda-tanda verbal maupun nonverbal. Di
dalam public speaking, menyusun sebuah pesan tidak dapat dilakukan dengan
sembarangan. Sama seperti ketika menentukan karakteristik audiens, menyusun pesan
pun harus didahului dengan riset. Bahkan, dalam membungkus pesan pun, speaker
harus menggunakan bahasa dan gaya bahasa yang bervariasi, disesuaikan dengan
siapa audiensnya, topik yang akan dibahas, serta di mana tempat public speaking-
nya.
4. Noise
De Vito (2009) membedakan antara noise dengan signal. Jika signal adalah segala
macam informasi atau pesan yang ingin didengar oleh audiens maka noise adalah
segala sesuatu yang tidak ingin didengar dan mengganggu audiens saat menerima
signal. Karena public speaking bisa dalam bentuk verbal maupun non-verbal maka
noise-nya pun juga dalam bentuk verbal dan nonverbal. Speaker hendaknya benar-
benar berlatih mengelola noise ini karena acapkali noise bisa tidak terkontrol.
Misalnya: microphone yang rusak atau suara sirine yang sangat kencang.
5. Context
De Vito (2009) membagi konteks ini menjadi konteks fisik, psikososial, temporal, dan
konteks cultural. Konteks fisik adalah tempat dan lingkungan yang sebenar-benarnya
yang digunakan sebagai tempat berbicara (ruangan, lapangan, gedung, dll), beserta
peralatan dan perlengkapan yang ada di dalamnya. Ruangan yang sempit
menyebabkan speaker harus berbicara dengan persiapan yang berbeda dengan
ruangan yang luas atau lapangan. Konteks psikososial merupakan hubungan antara
speaker dengan audiensnya. Bagaimana karakter dan latar belakang speaker dan
audiens serta hubungan di antaranya selalu mempengaruhi pesan yang disampaikan.
Konteks temporal meliputi waktu dan jam di mana public speaking itu dilakukan.
Konteks cultural mencakup kepercayaan, gaya, nilai-nilai, bahkan gender dan perilaku
dari speaker dan audiens yang dibawa pada saat presentasi.
6. Channel
Channel adalah sebuah medium untuk membawa signal pesan dari pengirim kepada
penerima. Dalam public speaking channel ini wujudnya bisa bermacam-macam, baik
secara visual maupun non visual, misalnya melalui slide-slide di computer atau video,
gambar-gambar, dan lainnya.
7. Ethics
Ethics berbicara tentang benar atau salah atau implikasi moral dari pesan yang
disampaikan. Seorang speaker harus menguasai hal-hal apa saja yang diperbolehkan
dan tidak diperbolehkan ketika menyampaikan suatu pesan.

Menjadi Publik Speaker yang Efektif

Setiap orang potensial menjadi public speaker yang efektif, karena setiap orang
memiliki potensi menjadi pemimpin dengan keunikan dan perbedaan mereka. Untuk menjadi
public speaker yang efektif, maka perlu melakukan persiapan, menjadikannya sebuah
kebiasaan, menghindari dari kesalahan dan terus melakukan public speaking. Pada bagian ini
akan memberikan beberapa tips untuk menjadi public speaker yang baik.
1. Komitmen dengan topik
Seorang public speaker haruslah antusias dan komitmen terhadap topik yang
disampaikan. Untuk antusias dan komitmen tersebut, maka seorang pembicara perlu
untuk menguasai dan melakukan riset terlebih dahulu terhadap topik. Audiens akan
lebih tertarik pada topik yang disampaikan, apabila public speaker menyampaikan
secara antusias, komit dan menguasainya. Jika ada topik yang tidak dikuasai, maka
janganlah berbicara tentang topic tersebut.
2. Jangan berpikir tentang anda
Sering kali, sebelum naik ke podium untuk berbicara, public speaker memiliki
ketakutan terhadap pandangan audiens tentang dirinya. Untuk itu janganlah coba-coba
berpikir tentang sesuatu yang akan menimpa anda, namun tetaplah fokus dan
menguasai topik yang akan dibicarakan. Selain itu, dalam bebicara pada public,
hindarkan diri untuk menonjolkan diri sendiri, karena audiens akan merasa bosan
dengan penilaian-penilaian subyektif yang anda berikan.
3. Lakukan persiapan
Hanya sedikit yang dapat berbicara secara efektif tanpa beberapa persiapan, dan jika
ada sedikit saja kesalahan, maka dapat menimbulkan rasa panik gugup. Untuk itu, ada
baiknya melakukan persiapan lewat penelitian dan latihan. Dengan persiapan, akan
membuat anda lebih santai, fokus dan percaya diri.
4. Fokus
Fokus pada topik dan persiapan yang telah dilakukan, serta berusahalah menguasai
lingkungan disekitar panggung. Saat anda fokus, anda akan berupaya untuk
mengorganisir pembicaraan anda secara lebih baik.
5. Temukan contoh-contoh yang sempurna
Dalam berbicara berikan contoh-contoh yang baik dan tepat. Contoh-contoh tersebut
dapat berasal dari pengalaman atau sumber-sumber lain. Contoh-contoh akan lebih
memudahkan audiens untuk mengingat topik yang dibicarakan.
6. Minimilasir catatan
Banyak orang menghafal pidato atau mereka membuat daftar panjang catatan dengan
melampirkan berbagai metode. Pendekatan ini mengurangi kemampuan alami anda
untuk berkomunikasi, karena merubah anda dari seorang pembicara menjadi
pembaca. Jadilah akrab dengan pidato anda dan cukup nyaman untuk melakukan
perubahan jika diperlukan.
7. Hadirkan diri anda dalam pidato anda
Anda harus tetap fokus dan menyatu dengan pidato yang anda berikan. Keberadaan
anda tampak dari pidato yang anda sampaikan.
8. Berhubungan dengan audiens
Membangun hubungan dengan audiens dapat dengan memperhatikan body
language seperti senyum, tatapan mata dan gerakan tubuh. Berhubungan dengan
audiens akan membantu audiens untuk tetap fokus dan tertarik pada pidato yang anda
sampaikan.
9. Kuasailah media yang digunakan
Jika anda mengunakan media lain dalam berpidato, maka upayakan anda menguasai
media tersebut. Media akan membantu audiens memahami pidato yang diberikan,
akan tetapi jangan sampai media yang menguasai panggung anda.

MARIO TEGUH

Biografi Mario Teguh. "Salam Super" itulah kata-kata pembuka yang biasa diucapkan
oleh Mario Teguh ketika ia mulai membawakan acara di Metro TV yang bertajuk 'Mario
Teguh Golden Ways'. Terkenal sebagai motivator terbaik di Indonesia yang memiliki
kepribadian yang cerdas serta mampu memotivasi banyak orang melalui rangkaian kata-kata
bijaknya sehingga ia makin banyak disukai oleh orang-orang. Hingga banyak orang yang
kemudian mencari profil, biodata ataupun juga biografi Mario Teguh karena ingin
mengetahui perjalanan hidupnya. Mengenai kisah hidupnya, beliau sendiri bernama lengkap
Sis Mario Teguh. Pria kelahiran Makassar, 5 Maret 1956 ini memang sejak kecil terkenal
cerdas. Terbukti anak dari pasangan Gozali Teguh dan Siti Maria ini sempat bersekolah di
Amerika Serikat tepatnya di New Trier West High (Sekolah Setingkat SMA) di jurusan
Arsitektur di tahun 1975.
Lulus dari sana ia kemudian kembali ke Indonesia dan melanjutkan kuliahnya di IKIP
di jurusan Linguistik dan Pendidikan Bahasa Inggris. Dari Indonesia, ia kemudian memilih
untuk melanjutkan pendidikannya di Jepang, kali ini ia kuliah di jurusan International
Business, Sophia University, kemudian lulus dari sana ia kemudian pindah ke Amerika lagi
dan kuliah di Indiana University, di jurusan Operations Systems hingga tamat pada tahun
1983 dengan gelar MBA di usianya yang ke 27 tahun.

Sebelum terkenal sebagai seorang Motivator di Indonesia, segala macam jabatan


prestisius di berbagai Bank pernah disandangnya, Mario teguh terlebih dahulu pernah bekerja
sebagai sebagai Head of Manager, BIMC, Zamre Ab. Wahab. Kemudian setelah lulus dari
Amerika, ia kemudian ke Indonesia dan ditarik bekerja sebagai Head Of Sales di Citibank
Indonesia dari tahun 1983 hingga tahun 1986.

Dari Citibank Indonesia, ia kemudian pindah bekerja di BSB Bank di tahun 1986
hingga tahun 1989 dengan posisi Manajer Business Development. Karirnya yang cemerlang
disana, ia kemudian ditawari untuk bekerja di Aspac Bank dengan posisi Vice President
Marketing & Organization Development selama empat hingga tahun 1994. Di tahun yang
sama ia kemudian memutuskan untuk bekerja Exnal Corp Jakarta hingga sekarang ini.

Menjadi Motivator Terkenal di Metro TV

'Mario Teguh Ketika Membawakan Acara "Mario Teguh Golden Ways di Metro TV'

Pengalamannya yang banyak dalam bidang bisnis menjadikan Mario Teguh menjadi
pembicara di program Business Art di O'Channel di tahun 2007, Karena kepiawaiannya
dalam berbicara menyusun kalimat-kalimat yang bagus serta karakternya yang kalem, sopan
serta menyenangkan membuatnya ditawari sebagai motivator di acara Metro TV yang
berjudul 'Mario Teguh Golden Ways'. Dari program acara itulah nama Mario Teguh
kemudian dikenal luas oleh masyarakat. Hingga ia kemudian dinobatkan sebagai Motivator
dengan bayaran termahal di Indonesia.
Program acaranya sendiri memiliki rating yang sangat baik dan banyak ditonton oleh
berbagai lapisan masyarakat tidak hanya orang tua namun anak muda juga turut menggemari
acarnya karena banyak memiliki pesan-pesan yang positif dalam kehidupan. Hingga saat ini
ia masih terus membawakan acara tersebut di Metro TV dengan tema-tema yang menarik tiap
minggunya. Berbagai penghargaan ia terima sebagai Motivator antara lain Museum Rekor
Indonesia.

Alasan yang membuat saya mengagumi Mario Tegu adalah kemampuannya


menguasai public speaking yang sangat baik. Sikapnya yang tenang dan memiliki rasa humor
tetapi tetap serius ketika membawakan acara atau berbicara di depan publik menjadi menarik.
Selain itu, ia juga memiliki wawasan yang sangat luas dan menguasai permasalahan ketika di
depan publik, sehingga dapat menguasai audiens dan meyakinkan publik. Gerak tubuh,
mimik dan gaya bahasa yang ia gunakan juga sangat meyakinkan audiens. Seperti saat ia
membawakan acara di Metro Tv dengan tema Sugesti Sukses, pembawaannya sangat khas,
serius tapi santai, menguasai materi dan dapat berinteraksi dengan peserta dan audiens
dengan baik, sehingga acara tersebut pun sukses.

Yang paling saya ingat setiap menonton acara mario tegu adalah saya menyimak
bahwa sebaik apapun niat kita, kalau cara penyampaian kita salah, pasti akan jadi salah dan
begitu juga publik speaking yang mana kita berbicara di depan orang banyak, banyak
karakter, banyak beda pemikiran, dan perbedaan lainnya yang nantinya akan menghasilkan
banyak perbedaan feedback. Tapi dia selalu mengajarkan kita bagaimana cara kita
menyampaikan sesuatu ke orang dengan simpel tapi bermakna di hati dan fikiran orang
banyak.

Anda mungkin juga menyukai