Anda di halaman 1dari 3

Nama : Raden Sarah

NPM : 19110020
Kelas : ABSP U'1

PUBLIC SPEAKING

Public speaking adalah aksi atau keterampilan berbicara kepada sekelompok besar
orang.Istilah public speaking dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mungkin karena
masih sulit dicarikan terjemahannya. Istilah yang semakna dengan public speaking dalam KBBI
adalah "pidato", yaitu "pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada
orang banyak".
Public speaking adalah keterampilan yang dapat dilatih, dipraktekkan, dan dimanfaatkan untuk
memberi manfaat sesuai dengan kebutuhan audience, antara lain untuk menyampaikan informasi,
memotivasi, membujuk dan mempengaruhi orang lain, mencapai saling pengertian dan
kesepakatan, meraih promosi jabatan, mengarahkan kerja para staf, meningkatkan penjualan
produk/keuntungan bisnis dan membagikan pengetahuan yang dimiliki seseorang.
Tujuan public speaking tidak terlepas dari tujuan komunikasi, yaitu menyampaikan pesan atau
ide kepada publik dengan metode yang sesuai sehingga publik bisa memahami pesan atau ide,
dan kemudian memperoleh manfaat dari pesan tersebut. Sehubungan dengan ini seorang public
speaker pun dituntut untuk mampu memilih metode yang tepat untuk menyampaikan pesannya.
Penerapan public speaking disadari dari atau tidak, kita seringkali melakukan public speaking
dalam menjalani kehidupan sehari-hari, bahkan oleh mahasiswa sekalipun. Mengutarakan
pendapat di dalam rapat, bercerita kepada teman-teman di sekitar, dan presentasi di depan kelas
merupakan segelintir contoh dari penerapan public speaking.

Metode Public Speaking


Metode public speaking yang dimaksud dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Impromptu speech, artinya seseorang untuk menyampaikan gagasannya tidak melakukan
banyak persiapan. Dengan kata lain seorang public speaking bekerja secara mendadak.
2. Manuscript speech, artinya seseorang dapat melihat naskah saat menyampaikan
gagasannya. Dalam hal ini saya sertakan contoh naskah yang dapat dibaca oleh seorang
perwakilan mahasisawa dalam penerimaan dan perpisahan mahasiswa KKP. (Lampiran 1
dan Lampiran 2)
3. Extemporaneous speech, artinya seseorang tanpa menggunakan naskah dapat
menyampaikan gagasannya dengan lebih informatif dan komunikatif. Dalam hal ini
pembicara bebas berimprovisasi.
4. Memoriter/Memorizing, artinya public speaking dengan menyampaikan hafalan naskah
pidato.

Bentuk Bentuk Public Speaking


Adapun bentuk-bentuk public speaking berdasarkan tujuannya, yakni : 
1. Pidato atau orasi. 
Bentuk ini merupakan aktivitas yang paling sering orang kenal, sebagai bentuk dari public
speaking. Pidato atau orasi merupakan aktivitas berbicara dideapn orang banyak, yang dilakukan
oleh public speaker, dengan tujuan untuk mempengaruhi orang banyak agar lebih mengerti,
memahami, terbakar motivasinya dan bahkan bergerak, sesuai keinginan si public speaker. Para
pemimpin selalu menggunakan bentuk ini, untuk mendapatkan kekuatan pengaruhnya terhadap
orang banyak. Seorang public speaker yang baik, dalam melakukan pidato atau orasi, selalu
melibatkan kesatuan intelektualitas, emosional dan spiritualitasnya. Kekuatan intelektualitasnya
digunakan untuk meramu kata-kata yang digunakan, sehingga tepat dan mudah dimengerti oleh
orang banyak yang mendengarnya. Selain itu kedalaman kata-kata yang digunakan mampu
menyentuh hingga sudut emosional si pendengar, sehingga mampu dengan mudah terpengaruh
dengan kata-kata si pembicara.
2. Presentasi
Presentasi merupakan salah satu bentuk public speaking yang dilakukan dengan tujuan
menunjukan atau menjelaskan suatu topik atau kajian tertentu. Tujuan dari melakukan presentasi
adalah membuat orang banyak menjadi mengerti dan memahami tentang hal-hal atau topik-topik
yang dipresentasikan. Seringkali orang yang melakukan public speaking dalam bentuk ini
disebut dengan presenter atau orang yang mempresentasikan. Presentasi yang baik, dapat
menggerakan si pendengar untuk tertarik dan ingin memiliki bahan yang dipresentasikan
sipresenter. Ada dua tujuan yang secara khusus ingin dicapai dengan melaluikan presentasi: 1).
Membuat orang banyak mengetahui dan memahami topik yang dibicarakan, 2). Membuat orang
banyak tergerak untuk memiliki barang atau jasa yang dipresentasikan. Ada berbagai bentuk dari
presentasi, seperti : presentasi ilmiah, presentasi penjualan, presentasi laporan, presentasi
perkembangan obyek tertentu, presentasi proyek tertentu, presentasi bahan ajar dan bentuk
lainnya berdasarkan topik yang dipresentasikan.
     Poin utama dalam melakukan presentasi adalah kuasailah topik yang akan dipresentasikan.
Untuk mengusai topik tersebut, maka si presenter haruslah mendalami topic secara spesifik dan
memahami hal-hal lain yang berkaitan dengan topik, yang mungkin saja belum diketahui oleh
para pendengar. Yang perlu disiapkan presenter dalam melakukan public speaking adalah 1).
Kuasai topik secara spesifik, 2) Bayangkan hal-hal yang dapat membuat audience tertarik dan
belum mereka ketahui, sehingga dapat dikembangkan, 3) Menggunakan kata-kata yang familiar
dengan audience, 3) Gunakan contoh dari pengalaman dan atau hasil eksperimen, 4) Gunakan
dan kuasai media yang mendukung, 5) Kuasai penggunaan bahasa non-verbal, intonasi suara,
dan penguasaan panggung, 6) Presenter juga mempersiapkan diri, dengan menggunakan pakaian
yang sesuai dan tidak mengganggu pandangan para audience.
3. Khotbah
Bentuk public speaking ini tidak dapat dilakukan oleh semua orang. Dalam kepercayaan atau
agama tertetu, yang berhak melakukan public speaking adalah para pemimpin keagamaan.
Namun ada juga yang memperbolehkan orang lain selain, pemimpin keagamaan untuk
melakukan khotbah. Orang yang melakukan khotbah, harus memiliki pengetahuan keagamaan
yang benar dan tepat, serta memiliki spiritualitas terhadap keyakinan yang dimilikinya.
Seringkali hal-hal yang dikhotbahkan adalah berkaitan dengan iman dan nilai dari ajaran agama
tertentu. Sedangkan tujuan dari khotbah itu sendiri adalah membuat sipendengar mengerti,
memahami, dan tergerak untuk menerapkan ajaran dan atau nilai-nilai yang dikhotbahkan dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Memberikan Sambutan
Public speaking bentuk ini merupakan bentuk yang paling sederhana dan memiliki tujuan tidak
terlalu tinggi, dibandingkan dengan bentuk lainnya. Memberikan sambutan merupakan aktivitas
berbicara didepan orang banyak, dengan tujuan untuk membicarakan hal-hal yang telah
dilakukan dan atau makna kehadirannya ditempat itu. Orang-orang yang selalu diberikan
kesempatan untuk memberikan sambutan adalah orang-orang yang menjadi pimpinan di daerah
sekitar, dan atau pelaksanan sebuah kegiatan. Memberikan sambutan merupakan salah satu
atribut kegiatan formal yang mendahului sebuah aktivitas dengan tujuan tertentu. Karena
merupakan bagian dari sebuah aktivitas, maka hal-hal yang dibicarakan pun terbatas dan hanya
sampai pada hal yang bersifat formalistik (dan informatif bila memungkinkan). Urutan dalam
memberikan sambutan, yakni : 1) pembukaan (ucapan terima kasih atas kesempatan yang
diberikan), 2) isi (informasi dari kegiatan dan keterlibatan si pembicara dalam kegiatan tersebut),
3) harapan, 4) Penutup. Dalam memberikan sambutan, harus menggunakan bahasa umum yang
dimengerti seluruh kelompok masyarakat. Selain itu si pembicara, juga harus memperhatikan
alokasi waktu yang diberikan oleh pelaksana kegiatan.
5. Diskusi publik
Diskusi yang dilakukan dengan jumlah orang yang banyak, dan melibatkan perorangan untuk
berbicara didepan umum. Dalam diskusi publik, aktivitas public speaking dapat dilakukan
berupa bertanya dan memberikan pendapat atau argumen. Tujuan public speaking dalam diskusi
publik adalah hanya untuk menyampaikan pendapat atau memberikan pertanyaan.
Sebagai public speaker yang baik, dalam menggunakan bentuk ini, janganlah terlalu
menggunakan banyak waktu (kecuali disediakan) dan langsung membicarakan hal-hal yang
spesifik dan atau terfokus. Dalam diskusi ini akan melibatkan banyak orang yang berkontribusi
untuk berbicara, untuk itu kuasailah hal-hal yang dibicarakan dan juga perlu untuk menguasai
hal-hal yang telah disampaikan oleh orang lain.
6. Penutup
Bentuk-bentuk public speaking membantu kita untuk mengerti pada posisi mana kita berbicara
dan dengan tujuan apa. Dengan menguasai kedua hal tersebut, seorang pemimpin akan mampu
berbicara sesuai konteks, dalam menyebarkan nilai dan tujuan kepemimpinannya. Pemimpin
yang baik adalah pemimpin yang mampu menjadi public speaker yang tepat dalam kondisi yang
tepat.

Anda mungkin juga menyukai