Kelas: PR B MALAM
1. Menurut Nikitina dalam (R. Oktaviani, dkk) public Speaking adalah sebuah proses,
sebuah tindakan dan seni dalam membentuk pidato (speech) di hadapan audiens. Setiap
orang sejak usia 10 sampai 90 tahun mendapati diri mereka dalam situasi dimana mereka
harus berbicara di depan publik. Menurut Compassion & Choices dalam (R. Oktaviani,
dkk) Public Speaking melibatkan pengiriman kata-kata kepada audiens sebagaimana
halnya seorang juru bicara, untuk persoalan tertentu
Menurut Warner & Bruschke dalam (al-Tamimi 1) mengatakan bahwa public speaking
memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik.
Menurut Amirullah Syarbini dalam Webster’s Third New International Dictionary, public
speaking adalah: 1) The act of process of making speeches in public (proses pembicaraan
didepan publik). 2) The art of science of effective oral communication with an audience
(seni serta ilmu pengetahuan mengenai komunikasi lisan yang efektif dengan para
pendengarnya).
Menurut David zarefsky : Public Speaking adalah suatu proses komunikasi yang
berkelanjutan yang dimana pesan dan lambang bersirkulasi berulang-ulang secara terus-
menerus antara pembicara dan para pendengarnya.
Public Speaking sejatinya harus dikuasai oleh semua orang, terlebih untuk orang yang
terlibat dalam proses komunikasi baik di perusahaan ataupun untuk pribadi. Public
Speaking sangat penting karena termasuk kedalam kesan pertama (First Impression)
seseorang terhadap kita, baik mewakili perusahaan ataupun berbicara untuk diri sendiri.
Public Speaking juga diperlukan karena pada kenyataannya praktek Public Speaking
sering sekali bersifat mendadak. Maka, kita akan mempunyai nilai lebih dimata orang lain
ketika kita sanggup berbicara di depan umum secara mendadak. Tentunya hal itu terjadi
apabila kita menguasai ilmu Public Speaking yang cukup, serta jam terbang juga
diperlukan.
Selain itu, disadari atau tidak, mau atau tidak, kita akan mendapatkan kesempatan untuk
berbicara di depan umum. Artinya, waktu yang secara tidak langsung akan
memperintahkan kita untuk berbicara didepan umum. Akan sangat baik apabila kita
menguasai ilmu Public Speaking yang baik
2. Public Speaking Lebih Terstruktur
Public speaking biasanya terjadi dalam waktu yang lebih singkat. Dalam public speaking,
audiens biasanya dilarang menyela dengan pertanyaan ataupun komentar. Pembicara
harus mampu menyampaikan apa yang akan disampaikan kepada audiens. Dalam public
speaking, seorang speaker harus mempersiapkan berbagai pertanyaan yang mungkin akan
disampaikan oleh audiens. Artinya, public speaking memerlukan berbagai rencana dan
persiapan yang baik.
Beberapa kalimat yang kurang baik tidak seharusnya digunakan ketika anda melakukan
public speaking. Audiens akan memberikan kesan negatif pada anda ketika anda
menggunakan kalimat yang kurang baik dalam public speaking.
Public Speaking Memiliki Metode Penyampaian yang Berbeda
Ketika berbicara dalam keadaan informal, beberapa orang berbicara sangat pelan-pelan,
menyisipkan beberapa kata “kalian tahu”, “ah”, “oh” dan lain-lain, menggunakan gerak
tubuh yang santai. Seorang public speaker harus mengucapkan kalimat dengan jelas
kepada audiens. Public speaker harus menampilkan postur tubuh yang tegak dan juga
harus mempelajari gerakan anggota tubuh mereka dengan berlatih berulang-ulang.
3. Menentukan Tujuan
Hal pertama dan menjadi point yang penting adalah menentukan tujuan pidato. Tujuan
pidato haruslah jelas apa maksud dan makna yang ingin disampaikan. Seperti anda harus
berpidato dengan maksud, menyampaikan informasi penting, atau mengajak audien untuk
melakukan suatu hal, atau hanya untuk menghibur audien.
Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui arah yang akan anda tuju. Karena pada
akhirnya anda mengharapkan bagaimana respon dan tanggapan audien terhadap pidato
yang telah anda bawakan.
Menyiapkan suara
Sebelum berbicara, tentunya selain persiapan secara teori kita perlu menyiapkan praktik
lapangannya. Menjaga suara dengan tidak memakan gorengan dan minum yang dingin-
dingin adalah salah satu cara menjaga dan menyiapkan suara, tidur yang cukup serta
persedikit pembicaraan sebelum berbicara
4. Praktik public speaking berlangsung sejak abad ke-5 SM pada zaman Yunani dikenal
suatu ilmu yang mempelajari proses pernyataan antar manusia yaitu dikenal dengan
bahasa rhetorike dan pada abad-abad berikutnya istilah tersebut berkembang di masa
Romawi Kuno, pada masa tersebut istilah berbahasa Latin rhetorica, kata tersebut dalam
bahasa yunani yaitu rethor. Sekarang istilah tersebut dikenal dengan kata retorika dalam
bahasa inggris rhetoric. Di negara Yunani seni retorika kembangkan oleh Georgias 480-
370 SM yang dianggap sebagai guru retorika pertama. Di negara Yunani Kuno kaum
yang paling banyak seni retorika yaitu kaum Sofis, merupakan kaum penggagas ide
demokrasi dan pemerintahan yang mewakili rakyatnya, Soyomukti, 2012: 13. Menurut
Aristoteles dalam Badudu 2012: 10 retorika yaitu ilmu yang mengajarkan suatu
keterampilan menemukan secara persuasif dan objektif suatu kasus dengan meyakinkan
pihak lain akan kebenaran kasus yang dibicarakan. Maka dari itu retorika mempunyai
suatu tujuan untuk mengajak, mempengaruhi, memberikan keyakinan pendengar atas
suatu pembicaraan, informasi, gagasan pembicara sehingga dapat memberikan informasi,
gagasan secara jelas dan benar. Fungsi retorika yang dikemukakan oleh Rakhmat dalam
Badudu 2012:11 yaitu bidang studi komunikasi yang turut mengalami perkembangan
dalam ilmu komunikasi. Abad ke-20 retorika mengambil manfaat dari perkembangan
ilmu pengetahuan modern, khususnya ilmu-ilmu perilaku seperti sosiologi dan psikologi
dan perlahan retorika mulai bergeser dan digantikan dengan istilah speech
communication atau public speaking, Badudu, 2012:11.
5. Retorika adalah teknik pemakaian bahasa seni, yang didasarkan pada suatu pengetahuan
yang tersusun baik. Dua aspek penting dalam retorika adalah ; pengetahuan mengenai
bahasa dan penggunaan bahasa dengan baik. Retorika merupakan konsep yang digunakan
baik dalam pidato, ceramah, khutbah, dan lain sebagainya berdasarkan kaidah-kaidah
bahasa yang baik dan benar. Meskipun begitu, retorika menitiberatkan pada seni oratori
atau teknik berpidato
Public Speaking ialah suatu ucapan dengan memperhatikan susunan kata yang baik
untuk disampaikan kepada orang banyak. Sedangkan di dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), pidato didefinisikan sebagai (1) Pengungkapan pikiran dalam bentuk
kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak; (2) Wacana yang disiapkan untuk
diucapkan di depan khalayak. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif
bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Umumnya, kegiatan berpidato
memiliki tujuan sebagai berikut.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perbedaannya hanya terletak pada
tujuannya. Retorika diciptakan untuk menyiapkan sebuah pidato/public speaking.
Sementara Public Speaking bertujuan untuk menyampaikan apa yang telah di fikirkan
dan di tulis kepada khalayak umum