702018053 Pengertian Public Speaking Public Speaking adalah kegiatan berbicara di depan umum. Tujuannya adalah menyatakan pikiran,pendapat, ide dan gagasan atau guna memberikan gambaran tentang satu hal. Public Speaking biasanya digunakan oleh seorang pemimpin untuk membangun opini, mengkomunikasikan kebijakan, memprovokasikan massa, menjual produk, atau meyakinkan klien Menurut Rakhmat, 2008 Public Speaking adalah proses berbicara kepada sekelompok orang yang dilakukan secara sengaja serta ditujukan untuk menginformasikan, mempengaruhi atau menghibur pendengar. dan lain-lain. Metode Public Speaking Webster dalam bukunya “Intoduction to Public speaking.” diantaranya: Pertama, dengan spontan (Impromptu), biasanya cara ini disampaikan tanpa persiapan. Untuk itu, pembicara harus mampu mengembangkan substansi, memahami seni dan teknik berbicara dengan baik. Di samping itu, tentu saja faktor kebiasaan dan latihan yang cukup membantu. Kedua, menggunakan teks (manuscript), untuk menghindari kekeliruan biasanya cara ini digunakan oleh seorang pejabat negara atau seorang ilmuwan demi keakuratan materinya ia harus menyiapkan naskah untuk menyampaikan hasil penemuanya. Ketiga, mengingat kata perkata (memorized), cara seperti ini mengandalkan kekuatan ingatan pembicara. Keempat, mengingat kata kunci, kata kunci atau frase biasanya sudah dirangkai dalam out-line dan disertai dengan bahan-bahan pendukungnya. Cara penyampaian ini dianggap paling baik karena dinilai paling fleksibel sehingga paling umum digunakan dalam dunia bisnis dan profesional. Unsur utama dalam public speaking Ada tiga unsur dalam Publik speaking (Suhandang, 2009: 52) yaitu: 1) Pembicara Pembicara merupakan pusat transaksi. Pembicara bertindak sebagai komunikator tampil sebagai sentral kegiatan yang menggambarkan terpusatnya jiwa para hadirin dengan “memandang” si pembicara tampil sebagai alasan hadirin. Pembicara dituntut untuk bisa menggunakan teknik dan taktik komunikasinya agar tujuan pidatonya tercapai. Dengan cara mengenali “selera” audiensnya sehingga dapat mengemas pesan yang bisa memikat hati hadirin, dalam arti mau dan mampu memahami maksud pembicara dan mengerti akan manfaat isi pidatonya bagi kehidupan mereka. 2) Pesan Semua pesan dalam kegiatan publik speaking mengalir, bertolak dari pembicara menuju pendengarnya. Pesan yang dikirimkan dan diterima secara simultan dan vokal menunjukkan adanya kombinasi penyaluran pesan yang efektif, karena satu dan lainnya saling melengkapi. 3) Audiens Para pendengar atau hadirin (audiens) yang terlibat dalam proses kegiatan publik speaking pada hakikatnya merupakan orang yang jelas masing-masing berbeda dan memiliki kekhasan sendiri. Masing-masing pendengar dimaksud masuk dalam situasi publik speaking dengan berbagai maksud, berbeda motif, berlainan harapan, berbeda pengetahuan, dan berlainan sikap, kepercayaan dan nilai. Konsekuensinya, masing-masing pendengar akan memandang penampilan dan pidato itu sedikit berbeda satu dengan yang lain. Adapun maksud prinsipil tiada lain adalah mengubah “iklim” pertemuan menuju arah yang lebih baik, sesuai dengan “iklim” yang diinginkan pembicaranya. Ekspresi dan Impresi Kontak Mata Melakukan kontak mata dengan audiens merupakan hal yang penting dilakukan selama presentasi. Ini salah satu cara yang dapat Anda gunakan untuk terhubung dengan audiens bahkan sejak menit pertama Anda berdiri dihadapan mereka. Melakukan kontak mata dapat meyakinkan audiens bahwa anda sedang melakukan kounikasi. Dengan melakukan kontak mata, audiens akan merasa diperhatikan. Gerakan Tangan Melakukan gerakan tangan sangat berpengaruh dalam presentasi Anda. Biasanya gerakan tangan dilakukan tanpa disadari oleh pembicara, karena mengalir dengan yang disampaikan. Akan tetapi hindari gerakan tangan yang terlalu berlebihan. Gerakan tangan yang dilakukan dengan alami, bisa memperkuat pesan yang hendak Anda sampaikan kepada audiens. Cara Berjalan Berjalan atau berpindah tempat juga penting dilakukan pada saat publik speaking, gunanya untuk menambah kepercayaan diri dan kenyamanan Anda pada saat tampil. Bila diperlukan Anda bisa melakukan langkah – langkah kecil dan berpindah dari satu titik ke titik yang lain agar Anda tidak monoton di satu tempat, dan tetap sesuaikan dengan ruang bicara Anda. Akan tetapi jangan terlalu terburu buru pada saat berjalan, karena akan membuat konsentrasi audiens terganggu. Ekspresi Wajah Ekspresi wajah sangat berpengaruh dalam penampilan Anda, karena ekspresi wajah berperan besar dalam publik speaking. Jika anda menampilkan ekspresi wajah yang ceria, maka audiens akan melihat anda dengan senang serta memberikan feedback yang positif. Tetapi jika anda menampilkan ekspresi yang cemberut atau tidak ceria, maka audiens pun juga akan memberikan feedback yang negatif. Ekspresi wajah yang sesuai adalah salah satu bagian yang penting dalam komunikasi yang efektif. Bahkan ekspresi wajah sering menjadi penentu dari makna di balik pesan yang akan disampaikan. Postur Dalam melakukan presentasi, tetap jaga postur Anda dalam keadaan yang baik. Postur bisa bersikap tegap namun tidak kaku, ini mengesankan ketegasan dan kredibilitas materi yang Anda sampaikan. Hadapilah para penonton secara terbuka, jangan sekali-kali menunjukkan ketakutan terhadap penonton yang hadir karena akan membuat para penonton ragu dengan apa yang Anda sampaikan. Daftar Pustaka Idi, Subandy. 2014. Kecerdasan Komunikasi Seni Berkomunikasi Kepada Public. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Linda J Webster. 2012. Introduction to Public speaking. Louisiana State University Shreveport. Sameto, H. (2006). Kiat Sukses Mengolah Komunikasi. Jakarta: Puspa Sawara. Terima Kasih