Anda di halaman 1dari 14

MODUL MPI 1

KONSEP DASAR PUBLIC SPEAKING

I. Deskripsi Singkat
Apakah Anda pernah mendengar istilah seni berbicara? Apa yang Anda
ketahui tentang istilah tersebut? Keterampilan berbicara atau retorika adalah
seni tentang berbicara yang dimiliki seseorang. Seni berbicara ini dimiliki
seseorang secara alami ataupun dengan menggunakan latihan khusus.
Keterampilan berbicara ini merupakan seni tentang berbicara yang merupakan
sarana komunikasi dengan bahasa lisan meliputi proses penyampaian pikiran,
ide, gagasan dengan tujuan melaporkan, menghibur, atau meyakinkan orang
lain.
Namun, pada kenyataannya setiap orang tidak menyadari bahwa dalam
berbicara membutuhkan keterampilan atau seni dan jika dihadapkan untuk
berbicara didepan publik tidak setiap orang mampu untuk melakukannya.
Kemampuan berbicara didepan publik ini dikenal dengan istilah public
speaking.
Untuk mengetahui seni berbicara, perlu diketahui terlebih dahulu konsep dasar
public speaking. Dalam modul ini Anda akan mempelajari konsep dasar public
speaking yang meliputi pengertian sampai dengan etiket dalam public
speaking.

II. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan konsep dasar
public speaking

III. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


a.Menjelaskan pengertian public speaking
b.Menjelaskan tujuan public speaking
c. Menjelaskan komponen public speaking
d.Menjelaskan tipe audiens dalam public speaking
e.Menjelaskan Jenis - Jenis public speaking
f. Menjelaskan etiket dalam public speaking

1
IV. Uraian Materi

A. Pengertian Public Speaking

Menurut buku himpunan istilah


komunikasi karangan Y.S Gunadi
menyebutkan bahwa public
speaking adalah salah satu seni
komunikasi yang dilakukan
secara lisan mengenai sesuatu
hal atau topik didepan banyak
orang, tujuannya adalah agar
Sumber Gambar : www.business.tutsplus.com pesan komunikator kepada
komunikan tersampaikan, pesan tersebut adalah mengajak, mempengaruhi,
mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan, dan menyampaikan
informasi kepada masyarakat atau orang banyak di tempat tertentu.
Di dalam sebuah proses komunikasi, public speaking adalah merupakan
bentuk penjabaran dari proses komunikasi satu arah (one way communication)
dimana pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan akan
diberikan secara searah. Namun jika dilihat dari sisi komunikan public
speaking termasuk kepada salah satu komunikasi kelompok karena
penyampaian yang dilakukan oleh komunikator dilakukan secara tatap muka
dengan komunikannya.
Istilah public speaking merupakan seni (keahlian) berbicara atau berpidato
yang sudah berkembang sejak abad sebelum masehi. Secara sederhana
proses public speaking adalah proses komunikan memberikan informasi,
memepengaruhi (mempersuasi) kepada sekelompok orang dengan tujuan
tertentu.
David zarefsky mengemukakan bahwa public speaking: strategy for success
“Public speaking is a continious communication proses in which massage and
signals circulate back and forth between speaker and listener” (public
speaking adalah proses komunikasi yang dilakukan secara berulang dan terus
menerus untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan).
Dengan demikian menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa public
speaking adalah suatu proses kegiatan menyampaikan suatu pesan secara

2
lisan dari komunikator kepada kominukan yang telah direncanakan
sebelumnya agar pesan tertentu yang diberikan oleh kominakator dapat
dimengerti oleh komunikan hingga tujuan yang telah direncanakan sebelumya
dapat tercapai.

Latihan 1 :
Kemukakan pendapat Anda. Mengapa dalam berbicara, terumata public
speaking dibutuhkan keterampilan atau seni?

B. Tujuan Public Speaking

Menentukan tujuan merupakan salah satu langkah penting dalam setiap


kegiatan yang akan dilakukan, dengan mempunyai sebuah tujuan kita akan
memiliki gerak langkah yang pasti dalam setiap kegiatan, sebuah tujuan
haruslah direncakan dan dirinci secara benar agar dapat mencapai sasaran
yang kita inginkan. Pada hal ini public speaking memiliki tujuan tersendiri,
seperti pengertian dari public speaking diatas dapat disimpulkan bahwa public
speaking memiliki tujuan untuk:
1. Menyampaikan pesan.
2. Mempengaruhi lawan bicara.
3. Menciptakan dinamika yang menarik.
4. Meninggalkan kesan yang menarik.
Menurut Mulyana, 2015: 83, tujuan komunikasi adalah memberikan
penerangan, menghibur, memberikan penghormatan, atau membujuk. Namun
secara umum tujuan komunikasi public adalah memberikan informasi kepada
sejumlah besar anggota mengenai sesuatu topik, selain itu komunkasi public
pun memiliki tujuan untuk menjalin hubungan yang baik antara komunikator
dengan komunikan.

Latihan 2 :
Silahkan Anda terapkan tujuan – tujuan public speaking tersebut pada saat
Anda melakukan public speaking.

3
C. Komponen Public Speaking

Public speaking berkaitan erat dengan retorika. Retorika adalah bagian dari
ilmu komunikasi. Sebenarnya komponen public speaking hampir sama
dengan komponen komunikasi efektif yang meliputi:
1. Penyampaian pesan/informasi/komunikator. Dalam hal ini, pembicara
harus memperhatikan teknik-teknik dasar public speaking yang meliputi
teknik vokal dan teknik mengolah tubuh sehingga dapat menampilkan
showmanship.
2. Pesan/informasi yang disampaikan. Pesan yang disampaikan harus
singkat, padat, dan mudah dicerna. Teknik menyusun dan meramu materi
presentasi mutlak diperlukan.
3. Komunikan/penerima informasi/audiens. Pembicara harus cerdas dalam
melakukan analisis audiens, minimal analisis psikolog dan demografi.
4. Media penyampaian pesan/informasi. Mudah tidaknya suatu informasi
diterima dan dicerna oleh audiens juga dipengaruhi oleh media yang
digunakan. Dalam hal ini media berperan sebagai sarana pembantu
penyampaian informasi. Saat ini cukup banyak media yang bisa
digunakan dalam presentasi, seperti media grafis, fotografi, audio, video,
dan lingkungan.
5. Feedback/umpak balik. Salah satu indikator suksesnya penyampaian
informasi adalah adanya respons/feedback dari penerima informasi.
Dapatkan feedback dari audiens dengan mengamati bahasa tubuh
mereka, apakah mereka mengantuk, bosan, cemas, atau antusias dengan
ciri-ciri mata berbinar, bertepuk tangan, berpartisipasi menjawab
pertanyaan, atau aktif memberikan respons.

Latihan 3 :
Kemukakan pendapat Anda. Jika salah satu komponen public speaking
tidak ada, apakah public speaking dapat berjalan dengan efektif? Mengapa
demikian?

4
D. Tipe Audiens Public Speaking

Apa kaitan kepribadian dengan public speaking for teacher?


Pilihan bahasa dan kata itu datangnya dari dalam diri manusia, sementara diri
manusia sendiri dipengaruhi oleh banyak hal termasuk kepribadian dan
karakternya. Oleh karena itu hampir pasti 90% pilihan bahasa seseorang
seorang guru atau pendidik bisnis tercermin dari karakter dan pribadinya.
Sehingga seperti apa kepribadian menusia jelas sangat berpengaruh terhadap
public speaking for teacher yang akan digunakannya.
Manusia adalah makhluk sosial,
oleh karena itu manusia tidak
lepas dari proses interaksi antara
satu dengan lainnya, termasuk
melalui interaksi berbicara,
terutama kaitannya sebagai
kebutuhan penopang dalam Sumber Gambar : www.esmac.sriwijayaair.co.id

forum bisnis. Dalam interaksi tersebut tidak mungkin semuanya berjalan


dengan mulus. Satu dua friksi atau konflik pasti terjadi.
Kerugian bagi dunia pendidikan jika terjadi konflik adalah: terbuangnya waktu
dengan percuma, menurunnya tingkat produktivitas, menurunnya semangat
kerja. Hal tersebut berdampak mahal untuk jangka panjang. Sebagai contoh,
tidak jarang antara pendidik dan peserta didik yang awalnya akur lantas
berselisih paham karena satu dan hal lain, atau sesama pendidik di sebuah
organisasi pendidikan bertengkar hingga akhirnya saling menyakiti. Konflik
dimulai dari persoalan kecil seperti salah berbicara di forum belajar-mengajar.
Dari apa yang dimaksud “salah berbicara” seringkali ditemukan bahwa “isi”
dan “maksud” pembicaraan tidak salah, tetapi bagaimana cara meyampaikan
isi dan maksudnya sering “korsleting” dan perlu segera diperbaiki.
Konflik, friksi atau gesekan juga bisa berdampak positif. Misalnya, dengan
menimbulkan motivasi diri kita untuk bisa lebih baik dari orang lain. Sedangkan
hal negatif adalah rusaknya hubungan diantara sesama manusia. Misalnya,
perkelahian, perceraian, permusuhan, penuntutan dan sebagainya. Rusaknya
hubungan antar sesama manusia dimulai dengan perasaan tidak nyaman
akibat komunikasi yang tidak sejalan sering disebut misscommunication.

5
Komunikasi tidak sejalan berasal dari kurang paham/tidak mengerti terhadap
karakter/tabiat lawan bicara yang menyebabkan mispersepsi dan akhirnya
berujung pada konflik.
Penting bagi kita pendidik yang kerap bertemu dengan berbagai macam jenis
manusia dari latar belakang yang berbeda pula, untuk bisa mengenal
karakter-karakter manusia. Untuk mempermudah membedakan orang dari
sifat dan karakternya ada salah satu referensi buku menarik di tulis oleh
Florence Littauer yang berjudul “Personality Plus”.
Dituturkan dalam buku itu, bahwa topik klasik psikologi ini konon sudah
ditetapkan Hippocrates sejak 2400 tahun yang lalu. Adapun empat
kepribadian manusia itu, disebut koleris (dominance), sanguinis (influence),
phlegmatis (steadines), melankolis (concientiousnes).

1. Kepribadian Koleris (Koleris Kuat-Dominance)


Bakat orang koleris yang kuat untuk kepemimpinan sangat cepat dan tajam.
Kepribadian ini diperlukan dalam setiap tahap kehidupan pada zaman
sekarang. Tetapi ketika dibawa sampai titik esktrim, tipe kepribadian ini
menjadi sangat sok berkuasa, mendominasi, dan manipulatif. Setiap
pemimpin, pasti memiliki sifat ini baik dalam kadar sedikit ataupun banyak.
Ciri-cirinya adalah tegas dan lugas. Salah satu untuk mengenal ciri-ciri
kepribadian ini adalah ia selalu ingin di depan serta tidak mau kalah dengan
orang lain. Secara ekstrem, orang dengan kepribadian seperti ini berpotensi
menjadi diktaktor, hasrat untuk tampil dominan dan tidak mau dibawah orang
lain, ia tidak pernah mau menyusun sebuah konsep lalu ia tertinggal di
belakang konsep itu. Kalau ada acara, haruslah dia yang memberikan kata
pembuka/sambutan. Orang dengan kepribadian koleris sangat mahir untuk
urusan mengorganisir banyak orang, karena sifatnya yang tegas cocok untuk
dibidang keamanan seperti, pasukan militer. Pendidik yang memiliki tugas lain
selain mengajar di kelas seperti, kepala sekolah, kepala kelompok guru,
kepala lembaga penelitian dekan, rektor memerlukan kepribadian ini.

2. Kepribadian Sanguinis (Sanguinis yang Populer Influence)


Kemampuan orang sanguinis yang populer untuk melangsungkan percakapan
(public speaking) sangat baik dan enak di dengar, dan kadang membuat orang

6
lain iri dengan kemudahannya berbicara. Tetapi jika dibawa sampai ke hal
yang ekstrem orang sanguinis yang populer akan berbicara terus-menerus,
memonopoli, menyela, dan menyimpang terlalu jauh dari kebenaran. Bergaul
dengan orang sanguinis sebenarnya menyenangkan, apalagi jika dia bercerita
tentang sesuatu hal ia menggambarkan sesuatu dengan baik, sehingga
pikiran kita diajak untuk merangkai katanya-katanya seperti sebuah film yang
diputar dalam benak kita.
Sebuah keadaan singkat yang umum dapat dirangkai menjadi kata-kata yang
menarik oleh orang berkepribadian sanguinis. Hal ini dikarenakan emosi
mereka yang sangat kreatif, sebuah informasi singkat dapat di “twist” menjadi
kalimat yang lebih bermakna dan seolah-olah berbicara secara personal
kepada penerimanya.
Pendidik yang dalam tugas mengajarnya memerlukan alat bantu seperti
komputer dan alat demonstrasi serta peraga lainnya memerlukan karakter ini.
Untuk membuat peserta didik tertarik dengan materi peraga, para pendidik
dengan karater seperti ini akan mahir melakukan “storytelling” dan membuat
peserta didik betah menikmati cerita sang guru.

3. Kepribadian Phlegmatis (Phlegmatis yang Damai Steadiness)


Ini adalah sifat yang paling disukai banyak orang. Kepribadian phlegmatis
damai mudah bergaul dengan siapa saja, kepribadian ini merupakan
perpaduan yang mengagumkan dan menjadikannya orang yang paling disukai
dalam kelompok mana saja, namun kalau dibawa sampai ke titik ekstrem,
orang phlegmatis yang damai justru tidak peduli melakukan apa pun, masa
bodoh, dan sering menunjukkan bahwa masa depannya tidak punya
kepastian.
Ciri-ciri yang mudah dilihat untuk orang dengan kepribadian ini adalah ia tidak
mempunyai sikap yang jelas dalam mengambil keptusan, bimbang/ragu-ragu
dan lama sekali, salah satunya adalah kebijakan yang telah “dilokalkan”
artinya ia sendiri sebetulnya sudah diperbolehkan untuk membuat keputusan
itu dengan hak suaranya. Tapi ketika berhadapan di publik, keraguan itu
kembali muncul. Yang repot jika ia benar-benar salah dalam memberikan
keputusan dan kesalahannya tidak dapat ditolerir. Reaksi yang ditimbulkan
macam-macam seperti, mengamuk, menangis, tersedu-sedu, menyesali

7
kemampuannya. Namun seringkali ia tidak dapat atau tidak mau secara tegas
memihak sesuatu yang belum diketahuinya, phlegmatis cenderung damai dan
tidak mau berkonfrontasi secara langsung dengan orang lain. Terkadang
orang phlegmatis memang harus didikte untuk mengerjakan sesuatu (secara
ekstrem). Orang phlegmatis kurang mahir untuk urusan-urusan yang detail,
seperti yang paling sederhana contohnya merapikan kamar tidurnya.
Namun phlegmatis juga memiliki kekuatan khusus, ia mampu menjadi
negosiator yang ulung dan bisa diandalkan untuk urusan berkomunikasi
dengan orang lain. Umumnya orang dengan kepribadian ini memancarkan
wajah yang bersih, polos karena sifatnya yang kalem dan tenang.

4. Kepribadian Melankolis (Melankolis yang Sempurna


Concientiousnes)
Pemikiran analitis yang mendalam dari orang melankolis yang sempurna
memiliki ciri khas jenius, banyak dihormati oleh mereka yang pikirannya lebih
dangkal, walaupun demikian jika dibawa sampai ke titik ekstrem, dapat
menyebabkan kemurungan dan menekan perasaan, karena terlalu berlebihan
dengan emosi pesimistisnya.
Secara umum hasil riset CBS School of Communications mengemukakan
bahwa jika bergaul berlebihan dengan orang melankolis berpotensi besar
menimbulkan kebosanan dalam diri kita. Orang-orang dengan perilaku ini
melakukan semuanya kegiatan dengan teliti disertai langkah-langkah yang
jelas dan terstruktur. Kalau ditemukan waktu yang lama dalam proses
pengerjaan oleh orang melankolis, bukan karena ia malas tetapi ia
menginginkan semua hasil pekerjaan sempurna. Mudah untuk mengetahui
orang melankolis ini, coba lihat dari kamar tidur/kantornya. Semua dalam
keadaan serba rapi, tertib dan terpola. Kalau jam dinding miring karena
tersenggol seseorang atau dipindahkan, ia pasti akan cepat mengetahuinya.
Jika memiliki dua buah mobil yang satu di sebelah kiri dan yang satu di kanan
dan terbiasa diparkir dengan formasi yang sama, maka ketika ada yang
memindahkannya orang dengan perilaku ini dengan cepat akan memindahkan
pada posisi semula agar ia tetap merasa nyaman.
Pendidik yang dalam tugas mengajarkan materi pendidikan yang memerlukan
keakuratan dari proses hitung menghitung seperti, matematika, akuntasi,

8
keuangan, dan lain-lain sangat memerlukan karakter ini saat bertugas
mendidik.
Pendidik dengan karakter ini juga memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi
dan seringkali orang melankolis susah sekali diyakinkan, diperlukan upaya
yang luar biasa untuk meyakinkannya. Guru atau dosen dengan karakter
melankolis mutlak memerlukan data-data otentik yang mendukung
argumentasinya. Orang melankolis sangat banyak bekerja dan dipercaya di
sektor keuangan karena kelebihannya yang sangat teliti pada hal-hal yang
detail dan rapi dalam mengorganisasi.

5. Kepribadian Campuran dari Kepribadian Dasar


Keempat tipe kepribadian tersebut, menurut Littauer juga bisa bercampur
dalam diri seseorang. Artinya walau ada empat jenis kepribadian, umumnya
ada satu kepribadian yang dominan atau sekurang-kurangnya dua
kepribadian yang dominan. Skala persentase dominan bisa bervariasi mulai
dari 70.30, 60.40, atau bahkan berbeda tipis 51.49. Littauer membedakannya
menjadi empat yaitu campuran alami, campuran pelengkap, campuran yang
berlawanan, dan sedikit-sedikit dari segalanya.
a. Campuran kepribadian manusia yang alami adalah:
1) Kepribadian sanguinis (influence) dengan kepribadian koleris
(dominance).
2) Kepribadian melankolis (concientiousnes) dengan kepribadian
phlegmatis (steadiness).
b. Campuran kepribadian manusia pelengkap yang berorientasi pada
hubungan antar manusia adalah:
1) Kepribadian sanguinis (influence).
2) Kepribadian phlegmatis (steadiness).
c. Campuran kepribadian manusia pelengkap yang berorientasi pada
sebuah tujuan/hasil kerja/target adalah:
1) Kepribadian koleris kuat (dominance).
2) Kepribadian melankolis sempurna (concientiousnes).
Kemungkinan lainnya selain campuran di atas adalah campuran
kepribadian manusia yang “berlawanan” seringkali diberikan istilah

9
sebagai “pertikaian batin” karena siat dan karakternya yang selalu
“bertolak belakang” yaitu
1) Kepribadian sanguinis (influence) dengan kepribadian melankolis
(concientiousnes).
2) Kepribadian koleris kuat (dominance) dengan kepribadian phlegmatis
(steadiness).

Latihan 4 :
Dari beberapa tipe audiens diatas, silahkan Anda tulis kepribadian Anda
berdasarkan tipe audiens yang ada.

E. Jenis - Jenis Public Speaking

1. Jenis - Jenis Public Speaking Berdasarkan Acara dan Tujuan


a. Ceremonial Speaking
Pidato seremonial adalah pidato yang berlangsung dalam acara resmi,
seperti peresmian, peringatan hari besar, dan pidato pernikahan.
b. Demonstrative Speaking
Pidato demonstrasi adalah bentuk pidato dengan tujuan
menyampaikan informasi. Tujuan utama pembicara adalah untuk
mengajarkan audiens tentang suatu teknik, tips, atau cara
menyelesaikan sesuatu, seperti guru atau dosen saat mengajar di
kelas.
c. Informative Speaking
Pembicaraan informatif umumnya berpusat pada pembicaraan
tentang orang, peristiwa, proses, tempat, atau benda. Pembicara
memberi tahu audiens tentang salah satu subjek. Contohnya
presentasi.
Dalam pidato informatif, pembicara menjabarkan topik tertentu
didukung dengan fakta-fakta. Beberapa jenis public
speaking informatif adalah presentasi bisnis, sidang skripsi di kuliah,
dan presentasi materi di kelas.

10
d. Persuasif Speaking
Pidato persuasif adalah jenis pidato tertentu di mana pembicara
memiliki tujuan untuk memuaskan pendengarnya menerima sudut
pandangnya.
Public speaker berusaha membujuk atau mengubah opini pendengar
mengenai suatu ide atau produk. Pidato persuasif biasanya
dibawakan oleh orang-orang marketing untuk menjual produk-produk
mereka. Pidato-pidato terkait politik juga termasuk ke dalam jenis ini.

2. Jenis - Jenis Public Speaking Berdasarkan metode atau cara


penyampaiannya, public speaking dapat dibedakan menjadi empat jenis,
yaitu :
a. Ad libitum atau impromtu, merupakan bentuk public speaking yang
dilakukan secara mendadak dan tanpa persiapan.
b. Manuscript atau reading complete text, merupakan bentuk public
speaking yang dilakukan dengan cara membaca naskah yang sudah
disiapkan.
c. Memoriter atau memorizing, merupakan bentuk public speaking yang
dilakukan dengan menghafal naskah.
d. Extempore atau using note, merupakan bentuk public speaking yang
dilakukan dengan bantuan catatan, pointer, outline, atau slide materi
yang ditayangkan di layar melalui lcd projector atau alat bantu yang
lain.

Latihan 5 :
Jika Anda diminta untuk menjadi seorang presenter dalam sebuah acara di
kampus setempat, jenis public speaking apa yang akan Anda gunakan?
Mengapa demikian?

11
F. Etiket Dalam Public Speaking

Secara umum etika berbicara adalah sebagai berikut :


1. Tujuan Yang Baik
Sebelum tampil, tanamkanlah niat yang baik ketika akan berbicara.
2. Persiapan Yang Matang
Bangunlah persiapan yang matang.
Mulai dari persiapan mental, data, penampilan hingga latihan berulang.
3. Mengutamakan Kejujuran
Dalam komunikasi, kepercayaan menjadi poin utama yang membuat
orang mau mendengarkan kita.
Membangun kepercayaan tidak mudah, perlu waktu dan salah satu cara
untuk membuat orang percaya adalah dengan berkata jujur.
4. Bahasa dan Penyampaian Yang Santun
Sifat komunikasi itu tidak bisa ditarik lagi,maka berbicaralah yang santun.
5. Menjauhi Sikap Egosentris
Audiens yang kita hadapi unik dan sangat beragam. Maka, hindari hal-hal
yang berkaitan dengan SARA dan bangun hal-hal positif yang
membangun.
6. Menghindari Plagiarisme
Ketika Anda berbicara dan menggunakan sumber lain, maka cantumkan
sumbernya sebagai bentuk apresiasi dan menjaga kredibilitas tulisan.

Sumber Gambar : www.hirespace.com

12
Dalam berpidato, adaetika yang harus kita perhatikan, seperti berikut :
1. Etika berpidato di depan umum meliputi: mengenakan pakaian yang
sesuai dengan suasana pertemuan, rapi, bersih dan sopan; tampil dengan
sopan dan bersahaja, sopan dan rendah hati, menyisipkan humor segar
dalam pidato; gunakan kata-kata yang sopan, halus, dan sederhana.
Sebagai kata penutup jangan lupa mengucapkan maaf bila terdapat tutur
kata yang kurang berkenan dan lain-lain.
2. Etika berpidato di depan pejabat: menghilangkan rasa rendah diri; jangan
tampil seolah-olah menggurui; sikap lebih tahu dan lain-lain; jangan terlalu
memberikan penghormatan yang berlebihan terhadap audience.I
3. Berpidato di depan Pemuka Agama: jangan mengeluarkan kata-kata yang
bisa menyinggung umat beragama; jangan ada nada merendahkan atau
memuji agama tertentu; perbanyak istilah-istilah keagamaan.
4. Etika berpidato di depan wanita. Bila pembicara seorang laki-laki, hati-hati
jangan sampai menyinggung harkat dan martabat wanita; menggunakan
istilah-istilah yang tepat seperti ibi-ibu atau saudari sekalian; hindari
kata-kata kasar, kurang senonoh dan kurang sopan;
5. Etika berpidato di depan Pemuda/Mahasiswa. Pidato harus
mengutamakan penalaran yang berkaitan dengan dunia anak-anak muda;
jangan mengeluarkan kata-kata yang bersifat menentang; jangan
mengkritik dan menyalahkan anak-anak muda.
6. Etika berpidato di depan masyarakat desa. Jangan berbohong; gunakan
kata-kata yang sopan dan sederhana, kapan perlu sisipkan beberapa
istilah dalam bahasa setempat.

Etika yang harus diperhatikan, menjadi seorang MC atau entertaint


speaker harus memperhatikan beberapa etika berikut :
1. MC tidak harus membacakan susunan acara pada pembukaan acara,
kecuali untuk acara resmi.
2. Seusai pejabat memberikan sambutan pada acara resmi, MC tidak
memberikan ucapan terima kasih, komentar atau tanggapan tentang
sambutan tersebut.

13
3. Bila mempersilahkan pejabat untuk memberikan sambutan, sebaiknya MC
bergerak meninggalkan mike pada saat yang sama dengan saat pejabat
mendapatkan mike.
4. Jangan memulai acara berikutnya sebelum pejabat yang baru saja selesai
memberikan sambutan tiba di tempat duduknya.
5. Apabila acara tersebut banyak melibatkan wartawan, fotografer dan
cameramen, sehingga kegiatan mereka mengganggu jalannya acara,
secara formal beri kesempatan kepada mereka untuk mengambil gambar
dan segera akhiri dengan cara yang sama.
6. Untuk catatan-catatan anda, gunakan kertas yang terpotong rapi dengan
catatan yang teratur dan jangan mengangkat kertas terlalu tinggi.
7. Jangan memukul, meniup atau selalu menggerak-gerakkan mike, sebelum
dan pada saat berbicara.

Latihan 6 :
Untuk menerapkan etika berpidato, cobalah berlatih berpidato dengan teks
yang telah tersedia sesuai dengan etika – etika pidato.

Sumber :
https://katalisnet.com/jenis-jenis-public-speaking/
https://legalstudies71.blogspot.com/2020/08/public-speaking-pembicara-publik.html
Rizky. Y. (2018). Peningkatan Kemampuan Public Speaking Melalui Metode
Pelatihan Kader Muda Organisasi Iskada (Skripsi). Program Studi Komunikasi
dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Ar-Rainy, Banda Aceh.

14

Anda mungkin juga menyukai