Dosen Pengampu
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
UNIVERSITAS DHARMAWANGSA
MEDAN 2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat serta karunia dari-Nya penulis
mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “ Jenis-Jenis Public Speaking“
Penulis tahu, bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dari sisi isi pembahasan, penulisan kalimat dan sebagainya, beranjak
dari kesadaran itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif
sebagai penambahan pengetahuan bagi penulis dalam menyusun makalah ini.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah ini yang
telah memberikan ilmunya serta bimbingannya kepada penulis sehingga makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik, dan pada teman-teman yang turut memberikan
menyumbangkan pikiran serta tenaga dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
A Pengertian Public Speaking.................................................................................4
B Faktor Rasa Percaya Diri Public Speaking........................................................5
C Strategi dan Persiapan Yang Baik Sebelum berbicara di Depan Public..........6
D Teknik-Teknik Menjadi Public Spaking............................................................8
E Jenis-jenis public speaking..................................................................................9
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
A Kesimpulan.........................................................................................................13
B Saran...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara
beromunikasi serta menggunakan berbagai alat komunikasi sebagai saran
komunikasi terhadap masyarakat. Ilmu komunikasi tidak peruntukkan bagi
orang pendiam atau jarang bicara? Itu salah. Karena seperti yang kita tahu
komunikasi bisa lewat lisan dan tulisan jadi pernyataan itu cuman mitos
siapun kamu asal punya minat, niat dan passion di jurusan ini pasti asyik.
Setiap orang pasti merasa tidak percaya diri ketika berbicara di depan umum.
Akibatnya, muncul suatu persepsi bahwa untuk menjadi seorang public
speaking haruslah memiliki kemampuan yang mendasar yakni keterampilan
atau softskill. Ketidakpercayaan diri itu dipengaruhi oleh kurangnya
penguasaan materi yang akan disampaikan, status, penampilan, atau
kecerdasan yang dimiliki oleh calon pendengar. Secara langsung hal ini akan
menyebabkan rasa depresi atau gugup. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah
keterampilan atau softskill dari dalam diri individu serta potensi yang mereka
punya hanya butuh untuk ditampilkan.
1
yang jelas dan memiliki tujuan agar materinya didengarkan dan di ikuti oleh
para audiens/pendengarnya.
Setiap orang niscaya merasa tidak percaya diri (grogi) untuk berbicara
di depan biasa. Akibatnya, munculah sebuah persepsi bahwa untuk menjadi
seorang public speaking haruslah memiliki kesanggupan mendasar yang
dinamakan softskill. Akan tetapi, masih banyak pula public speaking ternama
yang berkata bahwa dirinya senantiasa mengalami grogi sesaat sebelum
mengatakan di depan para kandidat pendengarnya. Artinya, kekurangan
softskill bukanlah alasan bagi seseorang untuk tidak bisa terampil berbiacara
di depan orang banyak. Ketidakpercayaan diri itu dipengaruhi oleh sejauh
mana seseorang menyiapkan dirinya untuk tampil di depan publik, baik dari
segi topik pembicaraan, fisik, maupun mental.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan public speaking?
2. Bagaimana faktor rasa percaya diri public speaking?
3. Bagaimana strategi dan persiapan yang baik sebelum berbicara di depan
banyak pendengar?
4. Bagaimana berkomunikasi yang efektif terkait pemahaman teknik-teknik
menjadi public speaking?
5. Apa saja jenis-jenis dari public speaking?
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan public speaking.
2. Untuk mengetahui bagaimana faktor rasa percaya diri untuk menjadi
public speaking.
3. Untuk mengetahui bagaimana strategi dan persiapan yang baik sebelum
berbicara di depan banyak pendengar.
4. Untuk mengetahui bagaimana berkomunikasi yang efektif terkait
pemahaman teknik-teknik menjadi public speaking.
5. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari public speaking.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A Pengertian Public Speaking
Istilah Public Speaking dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
“ pidato “ yaitu pengungkapan pikiraan dalam bentuk kata-kata yang
ditunjukkan kepada orang banyak. Public speaking adalah keterampilan
yang dapat dilatih, dipraktekkan, dan dimanfaatkan sesuai dengan
kebutuhan audience, antara lain untuk menyampaikan informasi,
memotivasi, membujuk dan mempengaruhi orang lain, mencapai saling
pengertian dan kesepakatan, meraih promosi jabatan, mengarahkan kerja
para staff, meningkatkan penjualan produk/keuntungan bisnis dan
membagikan pengetahuan yang dimiliki seseorang.
4
Public speaking dapat diartikan sebagai studi tentang pemakaian
bahasa secara efektif dalam menyusun kata maupun kalimat.
Perspektif lain, public speaking dianggap sebagai seni berpidato
yang bombastis dan muluk-muluk. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).
Orang yang rendah diri atau depresif ialah mereka yang tidak pernah
mencoba menunjukkan potensi yang ia miliki. Akibatnya, rasa percaya diri
tetap terkalahkan oleh rasa takut dan rasa gugup yang selalu membayangi
pikirannya sebelum bertindak. Perlu disadari bahwa ketakutan itu
5
perlahan-lahan akan hilang apabila kita sering mencoba melakukan hal
yang kita takutkan, lalu membuat kesalahan, dan kemudian dengan cermat
mengambil pelajaran dari setiap pengalaman yang didapatkan. Seperti
yang dinyatakan oleh (Dale Carnegle,2006) bahwa cara tercepat dan
terbaik untuk mengalahkan rasa takut adalah dengan melakukan apa yang
kita takutkan.
Sebagian besar orang justru lebih takut ketika akan menghadapi orang
banyak. Untuk mengatasinya, kita harus menemukan karakter sejati diri
kita. Karakter sejati ialah kepribadian diri yang telah diarahkan kepada
kepribadian yang diinginkan. Jika telah terbentuk karakter sejati, maka
seseorang akan terlepas dari ketakutan dan rasa gugup. Seorang tokoh,
Dale Carnegle, berpendapat bahwa cara tercepat dan terbaik untuk
mengalahkan rasa takut adalah dengan melakukan apa yang kita takutkan.
Selain itu, rasa takut dan gugup dapat diminimalkan dengan melakukan
beberapa pendekatan, yaitu :
6
a. Meningkatkan rasa percaya diri
Anda tidak hanya tersenyum jika nada merasa senang dan percaya
diri, sebaliknya anda bisa tersenyum untuk membuat diri anda
merasa lebih baik. Tersenyum berhubungan ert dengan perasaan
positif sehingga hampir tidak mungkin anda merasa tidak enak
ketika anda tersenyum. Anda juga terlihat lebih percaya diri
dihadapan audiens ketika anada tersenyum.
Yakinlah bahwa anda mampu berbicara didepan orang banyak.
Jangan merasa minder dengan standar yang orang lain harapkan,
tetapi percaya dirilah bahwa standar yang ana miliki saat ini
mampu menarik audiens.
b. Pengenalan audiens
Pengenalan audiens dapat membekali kita dalam memilih bahan,
menyususn, dan menyajikan dengan strategi yang tepat. Hal ini
dikarenakan pengetahuan kita tentang public akan menjadi konkret.
Untuk mengenali calon audiens, terdapat hal-hal umum dan khusus
yang perlu diperhatikan, antara lain:
Hal umum, jumlah audiens, rentang usia, jenis kelamin,
pekerjaan, pendidikan agama, sosial-politik-ekonomi, dn adat
budaya.
Hal khusus, perhatikan motivasi kedatagan audiens, perhatikan
tingkat pengetahuan audiens, perhatikan kemungkinan reaksi
atau sikap audiens.
c. Pengorganisasian materi
Semakin banyak informasi yang dapatkan maka akan semakin
banyak persiapan materinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain:
Mengetahui informasi yang dibutuhkan
Mengetahui sumber informasi
Memilih beberapa informasi dari beberapa kumpulan yang
telah didapatkan
Menyusun struktur materi
7
d. Pengenalan tempat
Seorang pembicara yang baik akan mengenali terlebih dahulu
dimana ia akan berbicara. Hal-hal yang peru diperhatikan antara
lain:
Hadir sekurang-kurangnya satu jam sebelum acara dimulai
untuk melihat kondisi fisik secara keseluruhan.
Pastikan posisi saat akan berbicara
Perhatikan outdoor atau indoor
Perhatikan syarat kebutuhan anda untuk berbicara, seperti
kelengkapan audio visual
e. Penampilan fisik
Audiens cenderung akan memberikan penilaian ketika mendapat
kesan pertama yang diberikan pembicara. Maka dari itu, banyak
hal yang harus diperhatikan secara mendetail, antara lain:
Kerapian, kebersihan, dan kesesuaian pakaian
Kemampuan fisik saat tampil seperti, berdiri santai tetapi tegap,
kaki harus rapi dan terlihat sopan, keadaan tangan santai dan
dapat melakukan gerakan yang seproposional mungkin, wajah
terlihat meyakinkan tetapi tidak tegang
8
tunjukkan wajah yang bersahabat, ramah, dan dekat.
Gunakan joke/humor.
1. Informative Speaking
9
informasi tentang topik atau masalah tertentu, itu dikatakan sebagai pidato
informatif. Presentasi bisnis, seminar di perguruan tinggi, presentasi kelas
di sekolah adalah beberapa contoh pidato informatif.
2. Persuasive Speaking
Jika Anda ingin memengaruhi pandangan dan ide orang lain, hal
terpenting yang perlu diingat di sini adalah Anda harus menunjukkan
antusiasme saat berbicara. Namun, Anda harus ingat bahwa Anda tidak
berada di sana untuk berperang sehingga Anda harus berbicara tanpa
menyakiti perasaan mereka.
10
3. Speaking to Actuate
Ini adalah tingkat berbicara yang kuat. Sangat sedikit orang yang telah
mencapai tingkat penguasaan seni persuasi ini di mana mereka bisa begitu
meyakinkan orang untuk bergerak ke dalam tindakan.
Jenis pidato ini berguna dalam situasi konflik seperti perang. Hal ini juga
terlihat dalam tindakan ketika seorang pembicara tidak hanya mencoba
untuk mengumpulkan dukungan untuk suatu tujuan atau advokasi tetapi
juga ingin orang-orang yang dia ajak bicara untuk bergabung dengannya
dalam mengaktualisasikannya melalui tindakan nyata.
Hal ini ditandai dengan pertunjukan karisma, kata-kata yang sangat jelas,
daya tarik kuat untuk pemicu emosional, dan tampilan keyakinan pribadi.
Pidato untuk bertindak biasanya tidak bergantung pada fakta dan angka,
meskipun mungkin ditawarkan. Tujuan pembicara adalah untuk membuat
pendengarnya begitu gelisah secara emosional sehingga mereka
sepenuhnya mengadopsi idenya, prinsipnya, alasannya, sebagai milik
mereka, dan benar-benar memikul salib dan berbagi bebannya.
11
4. Speaking to Entertain
Pidatonya bisa lucu atau emosional, sesuai dengan suasana acara. Anda
harus berhati-hati untuk tidak menyakiti perasaan dengan membuat
komentar sinis pada kesempatan ini. Ingat, audiens Anda berkumpul untuk
bersenang-senang, Jangan merusak suasana.
12
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Kepentingan akan kemampuan berbicara di depan publik sudah
sangat mutlak. Kemampuan ini mendasari kesuksesan setiap orang
diberbagai bidang. Seorang public speaker dengan perannya sebagai
pemberi pengaruh dan manfaat bagi para pendengar dituntut untuk tampil
meyakinkan. Semua perkataan, penampilan, dan perilakunya dapat saja
menjadi inspirasi bagi para pendengarnya. Untuk itu, unsur motivasi
komunikasi harus melekat dalam diri seorang public speker guna
menghindari kekhawatiran-kekhawatiran yang membuat ia ragu dengan
kemampuannya.
B Saran
Untuk kalangan akademis, diharapkan mahasiswa lebih peka
dengan urgensi kemmpuan berbicara di depan public. Mahasiswa
sebaiknya mendalami dengan sendirinya kemampuan komunikasi public
khususnya public speaking.
13
DAFTAR PUSTAKA
14