Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

JENIS-JENIS PUBLIC SPEAKING

Dosen Pengampu

Erni Suyani, S.Sos.I.,MA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan


Pratikum Public Speaking

DISUSUN OLEH :

Kelompok 2

SEMESTER 6/PAI SORE

Denny Rachman ( 20411019 )

Ayu Seri Astuti ( 20411015 )

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS DHARMAWANGSA

MEDAN 2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat serta karunia dari-Nya penulis
mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “ Jenis-Jenis Public Speaking“

Alhamdulillah makalah ini selesai tepat pada waktunya. Shalawat dan


salam kita ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah meletakkan
peradaban kemanusiaan yang di Ridhoi Allah SWT.

Penulis tahu, bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dari sisi isi pembahasan, penulisan kalimat dan sebagainya, beranjak
dari kesadaran itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif
sebagai penambahan pengetahuan bagi penulis dalam menyusun makalah ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah ini yang
telah memberikan ilmunya serta bimbingannya kepada penulis sehingga makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik, dan pada teman-teman yang turut memberikan
menyumbangkan pikiran serta tenaga dalam penyusunan makalah ini.

Medan, 28 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
A Pengertian Public Speaking.................................................................................4
B Faktor Rasa Percaya Diri Public Speaking........................................................5
C Strategi dan Persiapan Yang Baik Sebelum berbicara di Depan Public..........6
D Teknik-Teknik Menjadi Public Spaking............................................................8
E Jenis-jenis public speaking..................................................................................9
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
A Kesimpulan.........................................................................................................13
B Saran...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara
beromunikasi serta menggunakan berbagai alat komunikasi sebagai saran
komunikasi terhadap masyarakat. Ilmu komunikasi tidak peruntukkan bagi
orang pendiam atau jarang bicara? Itu salah. Karena seperti yang kita tahu
komunikasi bisa lewat lisan dan tulisan jadi pernyataan itu cuman mitos
siapun kamu asal punya minat, niat dan passion di jurusan ini pasti asyik.
Setiap orang pasti merasa tidak percaya diri ketika berbicara di depan umum.
Akibatnya, muncul suatu persepsi bahwa untuk menjadi seorang public
speaking haruslah memiliki kemampuan yang mendasar yakni keterampilan
atau softskill. Ketidakpercayaan diri itu dipengaruhi oleh kurangnya
penguasaan materi yang akan disampaikan, status, penampilan, atau
kecerdasan yang dimiliki oleh calon pendengar. Secara langsung hal ini akan
menyebabkan rasa depresi atau gugup. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah
keterampilan atau softskill dari dalam diri individu serta potensi yang mereka
punya hanya butuh untuk ditampilkan.

Sebagai makhluk sosial, manusia berkomunikasi satu dengan yang


lain. Komunikasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Sebagaian
besar kehidupan manusia diisi dengan kegiatan berkomunikasi. Berbicara
merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh manusia. Hampir setiap orang
melakukannya, namun tidak semua orang bisa berbicara di depan umum.

Secara sederhana public speaking merupakan suatu teknik


mengomunikasikan pesan atau pendapat di depan banyak orang dengan
maksud agar orang lain memahami informasi yang disampaikan atau bahkan
mengubah pandangan atau pendapat karenanya. Teknik berkomunikasi ini
tidak dilakukan secara monolong, melainkan dalam dialog yang
berkesinambungan. Dalam publik speaking pembicara memiliki alur pidato

1
yang jelas dan memiliki tujuan agar materinya didengarkan dan di ikuti oleh
para audiens/pendengarnya.

Public speaking dipahami sebagai teknik penyampaian pesan di depan


public. Secara keilmuan, public speaking sendiri merupakan bagian dari ilmu
komunikasi. Hal ini dikarenakan komunikasi merupakan proses interaksi
untuk berhubungan dari satu pihak ke pihak yang lainnya.

Bagi Mahasiswa kemampuan public speaking merupakan hal yang


penting dalam proses pembelajaran sering kali mahasiswa dituntut untuk
menyampaikan ide atau materi dalam bentuk presentasi. Pada saat itu
mahasiswa membutuhkan keahlian untuk bisa menyampaikan apa yang ada
dalam pikirannya kepada penyimak atau audiens dan dapat diterima dengan
baik.

Setiap orang niscaya  merasa tidak percaya diri (grogi) untuk berbicara
di depan biasa. Akibatnya, munculah sebuah persepsi bahwa untuk menjadi
seorang public speaking haruslah memiliki kesanggupan mendasar yang
dinamakan softskill. Akan tetapi, masih banyak pula public speaking ternama
yang berkata bahwa dirinya senantiasa mengalami grogi sesaat sebelum
mengatakan di depan para kandidat pendengarnya. Artinya, kekurangan
softskill bukanlah alasan bagi seseorang untuk tidak bisa terampil berbiacara
di depan orang banyak. Ketidakpercayaan diri itu dipengaruhi oleh sejauh
mana seseorang menyiapkan dirinya untuk tampil di depan publik, baik dari
segi topik pembicaraan, fisik, maupun mental.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan public speaking?
2. Bagaimana faktor rasa percaya diri public speaking?
3. Bagaimana strategi dan persiapan yang baik sebelum berbicara di depan
banyak pendengar?
4. Bagaimana berkomunikasi yang efektif terkait pemahaman teknik-teknik
menjadi public speaking?
5. Apa saja jenis-jenis dari public speaking?

2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan public speaking.
2. Untuk mengetahui bagaimana faktor rasa percaya diri untuk menjadi
public speaking.
3. Untuk mengetahui bagaimana strategi dan persiapan yang baik sebelum
berbicara di depan banyak pendengar.
4. Untuk mengetahui bagaimana berkomunikasi yang efektif terkait
pemahaman teknik-teknik menjadi public speaking.
5. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari public speaking.

3
BAB II

PEMBAHASAN
A Pengertian Public Speaking
Istilah Public Speaking dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
“ pidato “ yaitu pengungkapan pikiraan dalam bentuk kata-kata yang
ditunjukkan kepada orang banyak. Public speaking adalah keterampilan
yang dapat dilatih, dipraktekkan, dan dimanfaatkan sesuai dengan
kebutuhan audience, antara lain untuk menyampaikan informasi,
memotivasi, membujuk dan mempengaruhi orang lain, mencapai saling
pengertian dan kesepakatan, meraih promosi jabatan, mengarahkan kerja
para staff, meningkatkan penjualan produk/keuntungan bisnis dan
membagikan pengetahuan yang dimiliki seseorang.

Secara sederhana, public speaking dapat didefinisikan sebagai proses


berbicara kepada sekelompok orang dengan tujuan untuk memberikan
informasi, mempengaruhi (mempersuasi) dan atau menghibur audience.

Dalam dunia komunikasi terdiri dari komuikator, pesan dan


komunikan. Semua ini akan berfungsi melalui channel atau saluran yang
disebut media. Dalam kegiatan public speaking yang berperan adalah
komunikator atau public speaker. Seorang public speaker harus mampu
menjadi pembawa pesan dan mempunyai kemampuan untuk menyajikan
sebuah gagasan kepada audiens. Dengan demikian komunikator
mengungkapkan ide dan dengan kamauan yang tepat, cepat dan taktis.

 Public speaking dapat diartikan sebagai “The act or skill speaking


to a usually a large group of people”. Dari kalimat tersebut bisa
dikatakan bahwa public speaking adalah keterampilan yang
dimiliki seseorang dalam berbicara, baik berbentuk kelompok
besar maupun kelompok kecil. (Kamus Merriam-Webster).
 Public speaking merupakan bentuk komunikasi berkelanjutan,
melalui pesan maupun melalui lambang dengan cara interaksi
dengan pembicara dan audience. (David Zarefsky).

4
 Public speaking dapat diartikan sebagai studi tentang pemakaian
bahasa secara efektif dalam menyusun kata maupun kalimat.
Perspektif lain, public speaking dianggap sebagai seni berpidato
yang bombastis dan muluk-muluk. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).

Dari beberapa pengertian di atas dapat diartikan bahwa public speaking


adalah keterampilan dan kemampuan dalam berbicara di depan banyak
orang. Orang tersebut bisa menjelaskan atau mempresentasikan sesuatu
agar lebih mudah dipahami oleh pendengar.

Tujuan dari speaking tidak terlepas dari tujuan komunikasi, yaitu


menyampaikan pesan atau ide kepada public dengan metode yang sesuai
sehingga publik bisa memahami pesan atau ide, dan kemudian
memperoleh manfaat dari pesan tersebut. Sehubungan ini seorang public
speaker pun dituntut untuk mampu memilih metode yang tepat untuk
menyampaikan pesannya. Tujuan dari public speaking ini dapat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu:

1. Sebagai pemberi informasi dimana seorang pada tahap ini hanya


memberikan pesan tanpa meminta feelback dari receiver (penerima
pesan).
2. Sebagai orang yang berusaha mempengaruhi yakni untuk
mengarahkan sikap seseorang sesuai dengan apa yang di inginkan.
3. Sebagai seorang yang berusaha agar orang lain ikut berpartisipasi
yakni pesan yang disampaikan bertujun untuk diikuti atau panutan
bagi orang lain yang mendengar dan mengamati.

B Faktor Rasa Percaya Diri Public Speaking

Orang yang rendah diri atau depresif ialah mereka yang tidak pernah
mencoba menunjukkan potensi yang ia miliki. Akibatnya, rasa percaya diri
tetap terkalahkan oleh rasa takut dan rasa gugup yang selalu membayangi
pikirannya sebelum bertindak. Perlu disadari bahwa ketakutan itu

5
perlahan-lahan akan hilang apabila kita sering mencoba melakukan hal
yang kita takutkan, lalu membuat kesalahan, dan kemudian dengan cermat
mengambil pelajaran dari setiap pengalaman yang didapatkan. Seperti
yang dinyatakan oleh (Dale Carnegle,2006) bahwa cara tercepat dan
terbaik untuk mengalahkan rasa takut adalah dengan melakukan apa yang
kita takutkan.

Sebagian besar orang justru lebih takut ketika akan menghadapi orang
banyak. Untuk mengatasinya, kita harus menemukan karakter sejati diri
kita. Karakter sejati ialah kepribadian diri yang telah diarahkan kepada
kepribadian yang diinginkan. Jika telah terbentuk karakter sejati, maka
seseorang akan terlepas dari ketakutan dan rasa gugup. Seorang tokoh,
Dale Carnegle, berpendapat bahwa cara tercepat dan terbaik untuk
mengalahkan rasa takut adalah dengan melakukan apa yang kita takutkan.
Selain itu, rasa takut dan gugup dapat diminimalkan dengan melakukan
beberapa pendekatan, yaitu :

a. pendekatan rasional, artinya berpikir untuk tidak menjadi seorang


penakut dan menguatkan motivasi komunikasinya saat berbicara.
b. pendekatan fisik, yakni dengan melakukan relaksasi dan
mendatangkan rasa sakit sementara yang dimaksudkan untuk
mengalihkan rasa sakit itu sendiri.
c. pendekatan mental, yang dapat dilakukan dengan
memvisualisasikan audiens dan berbicara pada diri sendiri untuk
meyakinkan diri sebelum tampil.
d. tindakan praktis, yakni dengan membuat persiapan yang optimal
dan bertindak seolah-olah berani saat berbicara.

C Strategi dan Persiapan Yang Baik Sebelum berbicara di Depan Public


Ada beberapa cara yang dapat dilakukan supaya kita dapat melakukam
public speaking dengan baik antara lain :

6
a. Meningkatkan rasa percaya diri
Anda tidak hanya tersenyum jika nada merasa senang dan percaya
diri, sebaliknya anda bisa tersenyum untuk membuat diri anda
merasa lebih baik. Tersenyum berhubungan ert dengan perasaan
positif sehingga hampir tidak mungkin anda merasa tidak enak
ketika anda tersenyum. Anda juga terlihat lebih percaya diri
dihadapan audiens ketika anada tersenyum.
Yakinlah bahwa anda mampu berbicara didepan orang banyak.
Jangan merasa minder dengan standar yang orang lain harapkan,
tetapi percaya dirilah bahwa standar yang ana miliki saat ini
mampu menarik audiens.
b. Pengenalan audiens
Pengenalan audiens dapat membekali kita dalam memilih bahan,
menyususn, dan menyajikan dengan strategi yang tepat. Hal ini
dikarenakan pengetahuan kita tentang public akan menjadi konkret.
Untuk mengenali calon audiens, terdapat hal-hal umum dan khusus
yang perlu diperhatikan, antara lain:
 Hal umum, jumlah audiens, rentang usia, jenis kelamin,
pekerjaan, pendidikan agama, sosial-politik-ekonomi, dn adat
budaya.
 Hal khusus, perhatikan motivasi kedatagan audiens, perhatikan
tingkat pengetahuan audiens, perhatikan kemungkinan reaksi
atau sikap audiens.
c. Pengorganisasian materi
Semakin banyak informasi yang dapatkan maka akan semakin
banyak persiapan materinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain:
 Mengetahui informasi yang dibutuhkan
 Mengetahui sumber informasi
 Memilih beberapa informasi dari beberapa kumpulan yang
telah didapatkan
 Menyusun struktur materi

7
d. Pengenalan tempat
Seorang pembicara yang baik akan mengenali terlebih dahulu
dimana ia akan berbicara. Hal-hal yang peru diperhatikan antara
lain:
 Hadir sekurang-kurangnya satu jam sebelum acara dimulai
untuk melihat kondisi fisik secara keseluruhan.
 Pastikan posisi saat akan berbicara
 Perhatikan outdoor atau indoor
 Perhatikan syarat kebutuhan anda untuk berbicara, seperti
kelengkapan audio visual
e. Penampilan fisik
Audiens cenderung akan memberikan penilaian ketika mendapat
kesan pertama yang diberikan pembicara. Maka dari itu, banyak
hal yang harus diperhatikan secara mendetail, antara lain:
 Kerapian, kebersihan, dan kesesuaian pakaian
 Kemampuan fisik saat tampil seperti, berdiri santai tetapi tegap,
kaki harus rapi dan terlihat sopan, keadaan tangan santai dan
dapat melakukan gerakan yang seproposional mungkin, wajah
terlihat meyakinkan tetapi tidak tegang

D Teknik-Teknik Menjadi Public Spaking


Teknik-teknik dasar dalam public speaking yaitu sebagai berikut :
a. Teknik Ice Breaking (Pembukaan Yang Menarik)

Pembukaan adalah impresi pertama, artinya hal itu


dapat mempengaruhi pandangan audiens terhadap public
speakers selama presentasi. Sesingkat apapun waktu untuk
melakukan presentasi, pembukaan tetaplah harus penuh
kehangatan. Pembukaan dapat dilakukan dengan sebuah
ilustrasi atau cerita yang sedang marak, tetapi relevan
dengan topik pembicaraan. Saat menyampaikannya,

8
tunjukkan wajah yang bersahabat, ramah, dan dekat.
Gunakan joke/humor.

b. Teknik Vokal Penyampaian

Vokal yang baik didapatkan apabila seorang public


speaking menguasai tiga hal berikut:

1) Pernafasan yang baik, posisi untuk mengontrol


pernafasan adalah berdiri tegak agar memberikan ruang
yang lebih baik kepada paru-paru. Untuk berbicara
didepan public, diperlukan ruang suara yang solid agar
dapat menyampaikan kalimat yang panjang pada volume
suara yang benar.
2) Volume Suara, keberhasilan dalam berbicara tidak selalu
ditentukan oleh kerasnya suara. Volume suara ketika
berbicara sehari-hari. Berbicara dengan volume keras
hanya diperlukan pada bagian-bagian tertentu saja.
Selebihnya, berbicara keras terlalu sering dapat
menyebabkan tenggorokan rusak dan audiens pun bosan.
3) Ekspresi Vokal, Ekspresi adalah faktor penting dalam
pengolahan suara. Suara yang baik akan lebih berarti jika
disertai dengan ekpresi yang tepat. Ekspresi yang tepat
terdiri dari tiga komponen yaitu: a) pitch, faktor tinggi
rendahnya suara, b) Pace, faktor kecepatan berbicara, c)
phrasing, faktor kecakapan memenggal kalimat, dan
disertai dengan jeda.

E Jenis-jenis public speaking


jenis-jenis public speaking antara lain sebagai berikut :

1. Informative Speaking

Speaking to Inform (berbicara untuk menyampaikan informasi). Ketika


Anda memberikan pidato di depan audiens untuk menyampaikan

9
informasi tentang topik atau masalah tertentu, itu dikatakan sebagai pidato
informatif. Presentasi bisnis, seminar di perguruan tinggi, presentasi kelas
di sekolah adalah beberapa contoh pidato informatif.

Seseorang yang mempersiapkan pidato informatif harus meneliti subjek


atau topik dengan sangat baik. Pidato harus singkat dan tepat karena pidato
informatif yang panjang (misalnya kuliah) dapat dengan mudah membuat
audiens Anda bosan.

Keberhasilan pidato informatif akan tergantung pada seberapa banyak


audiens dapat memahami dari pidato tersebut, juga keakuratan isi pidato,
dan kredibilitas Anda sebagai pembawa pesan. Orang harus bisa
mempercayai informasi yang mereka dapatkan dari Anda.

2. Persuasive Speaking

Speaking to persuade (pidato untuk persuasi). Pidato persuasif adalah


pemicaraan yang mencoba mengubah cara audiens Anda memandang
sebuah ide atau produk atau orang dan sebagainya.

Pidato-pidato ini bertujuan untuk mempengaruhi dan mengubah pendapat


mereka untuk mendukung atau tidak menyukai subjek. Ini bisa menjadi
tugas yang sulit, karena Anda mungkin menghadapi sekelompok orang
yang mungkin memiliki pandangan yang sangat berbeda dari Anda sendiri.

Jika Anda ingin memengaruhi pandangan dan ide orang lain, hal
terpenting yang perlu diingat di sini adalah Anda harus menunjukkan
antusiasme saat berbicara. Namun, Anda harus ingat bahwa Anda tidak
berada di sana untuk berperang sehingga Anda harus berbicara tanpa
menyakiti perasaan mereka.

Pidato persuasif sering diberikan oleh tenaga penjualan dan pemasaran


untuk menarik minat terhadap produk mereka. Mereka juga digunakan
untuk mempengaruhi pandangan politik dan agama.

10
3. Speaking to Actuate

Berbicara untuk menggerakkan adalah tingkat berbicara persuasif yang


lebih tinggi. Di sini, pembicara melangkah melampaui persuasi dan
meyakinkan. Tujuannya adalah untuk cukup memotivasi orang untuk
mengambil langkah tertentu—bertindak.

Ini adalah tingkat berbicara yang kuat. Sangat sedikit orang yang telah
mencapai tingkat penguasaan seni persuasi ini di mana mereka bisa begitu
meyakinkan orang untuk bergerak ke dalam tindakan.

Jenis pidato ini berguna dalam situasi konflik seperti perang. Hal ini juga
terlihat dalam tindakan ketika seorang pembicara tidak hanya mencoba
untuk mengumpulkan dukungan untuk suatu tujuan atau advokasi tetapi
juga ingin orang-orang yang dia ajak bicara untuk bergabung dengannya
dalam mengaktualisasikannya melalui tindakan nyata.

Hal ini ditandai dengan pertunjukan karisma, kata-kata yang sangat jelas,
daya tarik kuat untuk pemicu emosional, dan tampilan keyakinan pribadi.

Pidato untuk bertindak biasanya tidak bergantung pada fakta dan angka,
meskipun mungkin ditawarkan. Tujuan pembicara adalah untuk membuat
pendengarnya begitu gelisah secara emosional sehingga mereka
sepenuhnya mengadopsi idenya, prinsipnya, alasannya, sebagai milik
mereka, dan benar-benar memikul salib dan berbagi bebannya.

Kadang-kadang, pendengar mungkin begitu tergerak sehingga mereka


menganggap masalahnya lebih serius daripada orang yang mengundang
mereka ke dalamnya! Ini adalah puncak dari berbicara persuasif dan,
memang, berbicara di depan umum.

11
4. Speaking to Entertain

Berbicara untuk Menghibur. Pidato seremonial adalah bentuk lain dari


berbicara di depan umum yang biasanya diberikan pada pernikahan,
pemakaman, pesta kelulusan, pesta pensiun, dll. Salah satu faktor yang
sangat penting untuk membuat pidato ini efektif adalah menambahkan
sentuhan pribadi.

Anda mungkin akan memberikan pidato seremonial untuk orang yang


Anda kenal. Jika itu adalah upacara untuk menghormati seseorang, seperti
pernikahan atau pesta ulang tahun atau pesta perpisahan untuk rekan yang
pensiun, akan berguna untuk membawa cerita pribadi atau mengingat
peristiwa tentang selebran.

Pidatonya bisa lucu atau emosional, sesuai dengan suasana acara. Anda
harus berhati-hati untuk tidak menyakiti perasaan dengan membuat
komentar sinis pada kesempatan ini. Ingat, audiens Anda berkumpul untuk
bersenang-senang, Jangan merusak suasana.

12
BAB III

PENUTUP
A Kesimpulan
Kepentingan akan kemampuan berbicara di depan publik sudah
sangat mutlak. Kemampuan ini mendasari kesuksesan setiap orang
diberbagai bidang. Seorang public speaker dengan perannya sebagai
pemberi pengaruh dan manfaat bagi para pendengar dituntut untuk tampil
meyakinkan. Semua perkataan, penampilan, dan perilakunya dapat saja
menjadi inspirasi bagi para pendengarnya. Untuk itu, unsur motivasi
komunikasi harus melekat dalam diri seorang public speker guna
menghindari kekhawatiran-kekhawatiran yang membuat ia ragu dengan
kemampuannya.

B Saran
Untuk kalangan akademis, diharapkan mahasiswa lebih peka
dengan urgensi kemmpuan berbicara di depan public. Mahasiswa
sebaiknya mendalami dengan sendirinya kemampuan komunikasi public
khususnya public speaking.

Masyarakat juga sebaiknya memahami pentingnya kemampuan


berbicara. Hal ini dapat mengawali keinginan mereka untuk memperoleh
banyak informasi mengenai perkembangan lingkungan sekitarnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Andrew, M. (2007). Mengembangkan Kepribadian dengan Berpikir


Positif. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Elly dan Pranama, J. (2006). General Public Speaking. Jakarta: Public


Speaking School.

Sameto, H. (2006). Kiat Sukses Mengolah Komunikasi. Jakarta: Puspa


Sawara.

Sandra, A. (2010, Juni 20). Makalah Public Speaking. Retrieved


Desember 16, 2014, from agusa08.student.ipb.ac.id:
http://agusa08.student.ipb.ac.id/2010/06/20/makalah-public-speaking/

Citra, D. (2009, November 17). Uniknya Ilmu Komunikasi. Retrieved


Desember 2014, 2014, from m.kompasiana.com:
http://m.kompasiana.com/post/read/541493/2/uniknya-ilmu-komunikasi-ketika-
kuliah-adalah-tentang-berbicara.html/

Mujanto, A. M. (2014). Mengatasi Rasa Takut dan Tidak Percaya Diri


Dalam Public Speaking. (online)
(http://www.bppk.depkeu.go.id/publikasi/artikel/168-artikel-pengembangan-
sdm/19844-mengatasi-rasa-takut-dan-tidak-percaya-diri-dalam-public-speaking,
diakses tanggal 15 Desember 2014)

Widiawan, K. (2010). Public speaking training. Tehnik public speaking.


(online)(http://ummahattokyo.tripod.com/kepribadian/teknik_public_speaking.ht
ml, diakses tanggal 16 Desember 2014)

Albana. (2010). Cara melatih artikulasi. (Online)


(https://curatcoretalbana.wordpress.com/tag/public-speaking, diakses tanggal 14
Desember 2014)

14

Anda mungkin juga menyukai