Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 4

Materi :Interaksi Dan Komunikasi Da’i Dan Mad’u


A.Pengertian Interaksi Dan Komunikasi
B.Faktor Dasar Interaksi Dan Komunikasi
C.Komunikasi Interpersional Dan Keteladanan Da’i Dalam Berdakwah
D.Pijakan Psikologi Intteraksi Dan Komunikasi Dai’i Dan Mad’u

Anggota :Elsa Feby Safitri 1941010579


Jefrileo 1941010584
Nadira 1941010523
Qosa Mursit 1941010583

Mata Kuliah : Psikologi Dakwah

Dosen Pengampu : Robi Aditya,Ma


A.Pengertian Interaksi Dan Komunikasi

Komunikasi dan Interaksi adalah dua istilah yang sering disatukan meskipun ada perbedaan antara
kedua kata ini. Pertama mari kita mendefinisikan dua kata ini sehingga kita sepenuhnya memahami apa
komunikasi itu, dan bagaimana itu berbeda dari suatu interaksi. Komunikasi mengacu pada tindakan
berbagi informasi. Di sisi lain, interaksi mengacu pada bertindak sedemikian rupa sehingga dapat
mempengaruhi yang lain. Perbedaan utama antara komunikasi dan interaksi adalah bahwa interaksi
adalah istilah yang lebih luas sementara komunikasi adalah bagian dari interaksi. Artikel ini akan
menguraikan perbedaan secara rinci.

a. Apa itu Komunikasi?

Komunikasi mengacu pada tindakan berbagi informasi. Ini biasanya terjadi antara dua atau lebih orang.
Bahasa biasanya dianggap sebagai salah satu sarana di mana kita berkomunikasi satu sama lain. Ini
memungkinkan kami untuk berbagi informasi atau menyampaikan pesan secara efektif. Namun,
komunikasi tidak terbatas pada bahasa saja. Bahkan dapat dicapai melalui gambar, gerakan, simbol, dll.
Ini menyoroti bahwa komunikasi merangkum arena yang luas.

Komunikasi bisa satu arah atau dua arah. Misalnya, item berita yang kami dengarkan melalui saluran TV
adalah komunikasi satu arah. Di sini individu menerima informasi tetapi tidak memperoleh kesempatan
untuk terhubung dengan pengirim informasi. Oleh karena itu, itu hanya satu arah. Di sisi lain,
percakapan yang terjadi antara guru dan siswa, bagaimanapun, adalah komunikasi dua arah. Ini adalah
dua arah.

b. Apa itu Interaksi?

Interaksi mengacu pada bertindak sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi yang lain. Ini
diyakini bersifat timbal balik. Interaksi tidak selalu harus melalui bahasa; bahkan bisa melalui gerakan.
Namun, fitur penting adalah bahwa harus ada respons yang jelas terhadap tindakan tersebut. Misalnya,
bayangkan situasi di mana Anda sedang menunggu bus di halte. Orang di sebelah Anda tersenyum pada
Anda. Jika Anda juga merespons dengan senyum, ini menjadi interaksi.

Dalam sosiologi, secara khusus interaksi sosial dipelajari. Sosiolog memahami interaksi sosial sebagai
bagian penting dari kehidupan manusia di mana orang berinteraksi satu sama lain. Sosiolog mempelajari
bagaimana orang berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana interaksi mereka berubah dari orang ke
orang berdasarkan kekuatan sosial.

Seperti yang Anda lihat, ada perbedaan yang jelas antara komunikasi dan interaksi. Komunikasi diyakini
menjadi bagian utama dari interaksi manusia, meskipun interaksi melibatkan cabang lain daripada
melampaui berbagi informasi. Perbedaan ini dapat diringkas sebagai berikut.
Perbedaan Utama Komunikasi vs Interaksi

1. Definisi Komunikasi dan Interaksi:


-Komunikasi: Komunikasi mengacu pada tindakan berbagi informasi.
-Interaksi: Interaksi mengacu pada bertindak sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi
yang lain.

2. Karakteristik Komunikasi dan Interaksi:


-Komunikasi: Komunikasi bisa satu arah atau dua arah, Saat berkomunikasi kami selalu bertukar
informasi.
-Interaksi: Interaksi selalu dua arah. Saat berinteraksi, kami mungkin tidak selalu bertukar
informasi.

B.Faktor Dasar Interaksi Dan Komunikasi

a. Faktor Interaksi
Ada beberapa faktor interaksi sosial :

1) Faktor imitasi
Faktor imitasi adalah proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain
melalui sikap, penampilan atau gaya hidup, bahkan apa saja yang dimiliki orang lain.

2) Faktor Sugesti
Sugesti ini berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap yang
dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika si penerima
sedang dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak dapat berfikir rasional.
Biasanya sugesti berasal dari orang-orang sebagai berikut:
· orang yang berwibawa, karismatik dan punya pengaruh terhadap yang disugesti,
misalnya orang tua ulama dsb.
· Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada yang disugesti.
· Reklame atau iklan media masa.
· Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk
menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).

3) Faktor Simpati
Faktor Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik kepada
pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa dalam
keadaan orang lain.
4) Faktor Empati
Faktor Empati yaitu merupakan simpati yang menfdalam yang dapat mempengaruhi
kejiwaan dan fisik seseorang.

b. Faktor Komunikasi
Faktor-faktor yang mem pengaruhi individu dalam komunikasi antar pribadi:

1) Meaning(makna)
Ketika simbol ada, maka makna itu ada dan bagaimana cara menanggapinya. Intonasi
suara, mimik muka, kata-kata, gambar dsb. Merupakan simbol yang mewakili suatu
makna. Misalnya intonasi yang tinggi dimaknai dengan kemarahan, kata pohon
mewakili tumbuhan dsb.

2) Learning
Interpretasi makna terhadap simbol muncul berdasarkan pola-pola komunikasi yang
diasosiasikan pengalaman, interpretasi muncul dari belajar yang diperoleh dari
pengalaman. Interpretasi muncul disegala tindakan mengikuti aturan yang diperoleh
melalui pengalaman.

3) Subjectivity
Pengalaman setiap individu tidak akan pernah benar-benar sama, sehingga individu
dalam meng-encode (menyusun atau merancang) dan men-decode (menerima dan
mengartikan) pesan tidak ada yang benar-benar sama Interpretasi dari dua orang yang
berbeda akan berbeda terhadap objek yang sama.

4) Negotiation.
Komunikasi merupakan pertukaran symbol. Pihak-pihak yang berkomunikasi masing-
masing mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang lain. Dalam upaya itu terjadi
negosiasi dalam pemilihan simbol dan makna sehingga tercapai saling pengertian.
C.Komunikasi Interpersonal Dan Keteladanan Da'i Dalam Berdakwah

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih, yang biasanya
tidak diatur secara formal.Dalam komunikasi interpersonal, setiap partisipan menggunakan semua
elemen dari proses komunikasi.Misalnya, masing-masing pihak akan membicarakan latar belakang dan
pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut.

Dalam memeberikan keteladanan sebelum berdakwah. Seorang da ’i harus menjadi panutan bagi
mad’u nya, maka seorang panutan akan ditiru dan menjadi sorotan mad ’u nya. Sebagai panutan seorang
da’I sudah semestinya menjadi contoh yang baik dalam bertutur kata, berprilaku dan beribadah. Karena
dengan contoh yang baik akan menunjang dalam keberhasilan dakwah dan penyebaran risalah.
Sebagaiman rasul diutus kemuka bumi ini oleh Allah sebagai penyebar risalahnya dan menjadi uswatun
hasanah untuk semua makhluknya.

Dalam syari’at Islam konsep dasar etika dijelaskan pada Q.S Al-Ahzab : 33 dan al-Q.S Al-Qalam: 68
sebagai berikut:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah ”. QS al-Ahzab
21

“Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung ”. (QS. al-Qalam ayat 4)

Dari ayat-ayat diatas jelaslah bahwa nabi sebagai pengemban risalah dakwah adalah manusia yang
paling baik budi pekertinya sehingga menjadi teladan bagi semua umatnya. Oleh karna itu seorang
pendakwah/ da'i haru memiliki sifat-sifat dan sikap laku yang baik sebagai berikut :

1) Lemah lembut dalam menjalankan dakwah

2) Bermusyawarah dalam segala urusan, termasuk urusan dakwah

3) Kebulatan tekad (azam) dalam menjalankan dakwah

4) Tawakal kepada Allah setelah setelah bermusyawarah dan berazam

5) Memohon bantuan Allah sebagai konsekuensi dari tawakkal

6) Menjauhi kecurangan atau keculasan

7) Mendakwahkan ayat Allah untuk menjalankan roda kehidupan bagi umat manusia

8) Memebersihkan jiwa raga manusia dengan jalan mencerdaskan mereka

9) Mengajar manusia dengan kitab suci Al-Qur’an dan hikmah atau liku-liku ilmu pengetahuan dan
rahasia-rahasia alam,
D.Pijakan Psikologi Interaksi Dan Komunikasi Da'i Dam Mad'u

Hubungan baik antara da‟i dan mad‟u sebagaimana hubungan baik antar siapapun tidak otomatis
terjadi, melainkan membutuhkan pijakan-pijakan psikologi. Hubungan baik tersebut dimungkinkan akan
terjadi apabila kedua pihak terdapat dalam hal-hal berikut ini:

1. Faktor Percaya

Jika antara da‟i dan mad‟u saling mempercayai maka akan terjadi hubungan baik antara kedua pihak
tersebut. Namun sebaliknya apabila mereka tidak saling percaya, maka akan ada kesalah pahaman.

2. Sikap Saling Membantu

Apabila masyarakat merasa terbantu oleh kehadiran da‟i begitu juga dengan da‟i yang merasa dibantu
oleh masyarakat dalam beramal sholeh, maka akan terjadi hubungan baik akan mudah terjadi.
Sebaliknya apabila kehadiran da‟i dirasa oleh masyarakat sebagai gangguan dan beban, atau da‟i yang
merasa diperbudak, maka hubungan baik tersebut tidak akan terjadi.

3. Sikap Terbuka
Apabila seorang da‟i memiliki sikap terbuka, dengan sikap yang ia miliki dan diketahui
masyarakat serta ia tidak menutupi atau basa-basi, maka hubungan keduanya akan baik. Akan
tetapi apabila keduanya saling menutupi rahasia yang sebenarnya bukan rahasia, maka
hubungan baik juga tidak akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai