Anda di halaman 1dari 11

A.

DEFINISI KOMUNIKASI

1. Menurut Harrold D. Lasswell


Yang dikutip Cangara, H (2004) menerangkan tindakan komunikasi adalah

menjawab pertanyaan “ siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalu

saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya”.


2. Book dalam Robbins dan Jones (1982) mendefinisikan komunikasi adalah

suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur

lingkungannya dengan cara mmbangun hubungan antar sesama : melalui

pertukaran informsi : untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain : serta

berusaha mengubah sikap atau tingkah laku itu


3. Roger dan Lawrence kincaid (1981) menjelaskan komunikasi sebagai suatu

proses di mana dua orang atau ebih membentuk atau melakukan pertukaran

informasi dengan satu saa lainnya yang pada gilirannya akan tiba pada saling

pengertian yang mendalam.


4. Dult – Bettey yang dikutip suryani (2006) mendefinisikan komunikasi sebagai

sebuah proses penyesuaian dan adaptasi yang dinamis antara du orang atau lebih

dalam sebuah interaksi tatap muka dan terjadi pertukaran ide,makna,perasaan ,

dan perhatian.

Berdasarkan definisi –definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi

merupakan penyampaian informasi dalam sebuah interaksi tatap muka yang berisi

ide,perasaan,perhatian,makna,serta pikiran yang diberikan pada penerima pesan

dengan harapan si penerima pesan menggunakan informasi tersebut untuk

mengubah sikap dan perilaku. Menurut onong yang dikutip suprapto, T (2002),

dengan syaarat:

1. Pesan dirancang dan disampaiakn sedemikian rupa sehingga ddapat

menarik perhatian komunikan.


2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang yang tertuju pada

pengalaman yang sama antara komunikator dengan komunikan sehingga

dapat mengerti oleh komunikan atau komunikator.


3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan

menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.


4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk mmeperoleh kebutuhna

pribadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada

saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

B. TUJUAN ATAU FUNGSI KOMUNIKASI


1. Fungsi Komunikasi
Mulyana, D (2007) dalam bukunya ilmu komunikasi pengantar mengutip

kerangka berpikir William I. Mengenai fungsi-fungsi komunikasi yang dibagi

menjadi empat bagian.


a. Fungsi Komunikasi Sosial
Komunikasi itu penting membangun konsep diri kita, kelangsungan hidup

untuk memperoleh kebahagiaan, dan terhindar dari tekanan.


Pembetukan konsep diri. Konsep diri adalah pandangan kita mengenai

siapa diri kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang

diberikan orang lain kepada kita.


Pernyataan eksistensi diri. Orang berkomunikasi untuk menunjukkan

dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi

diri. Ketika berbicara,kita sebenarnya menyatakan bahwa kita ada.

b. Fungsi Komunikasi Ekspresif


Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi terssebut

menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan terutama melalui pesan

non verbal. Seseorang dapat mengerti lawan bicaranya sedang dalam

kondisi apa.
c. Fungsi Komunikasi Ritual
Sering dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan

upacara-upacara berlainan sepanjang tahun. Dalam acara tersebut orang

mengucapkan kata-kata dan menampilkan perilaku bersifat simbolik.


Komunikasi ritual juga bisa ditampilkan secra akpresif karena adanya

kecintaan yang sangat mendalam. Contohnya seseorang berziarah ke

makam ayahnya sambil menangis bersedu-sedu karena sangat cintanya

terhadap orang tua.


d. Fungsi komunikasi instrumental. Komunikasi instrumntal mempunyai

beberapa tujuan umum yaitu

menginformasikan,mengajar,mendorong,mengubah sikap dan

keyakinan,mengubah perilaku ,atau menggerakan tindakan serta untuk

menghibur (persuasi). Suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya sering

kali mempunyai fungsi-fungsi tumpah tindih , meskipun salah satu

fungsinya sangt menonjol dana mendominasi.


Secara umum :
1. Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan.
2. Tidak terasing atau terisolali dari lingkungan
3. Dapat mengajarkan atau memberitahu sesuatu
4. Dapat mengetahui atau mempeajari peristiwa di lingkungan
5. Dapat mengenal diri sendiri
6. Dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain.
7. Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang
8. Dapat mengisi waktu luang
9. Dapat menambah pengetahuan dan mengubah sikap , serta

perilaku kebiasaan.
10. Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpebdapat

bersikap atau berperilku sebagaimana yang diharapkan.

2. Tujuan Komunikasi

Tujuan utama komunikasi adalah untuk membangun/menciptakan

pemahaman atau pengertian sesama. Saling mmemahami atau mengerti bukan

berarti harus menyetujui tetapi mungkin dengan komunikasi terjadi suatu

perubahan sikap,pendapat,perilaku ataupun perubahan secara sosial.

1. Perubaan sikap
Seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya

berubah ,baik positif maupun negatif. Dalam berbagai situasi kita berusaha

memengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain bersikap

positif sesuai keinginna kita.


2. Perubahan pendapat
Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman. Pemahaman

ialah kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana

dimaksudkan oleh komunikator. Setelah memahami apa yang dimaksud

komunikator maka akan tercipta pendapat yang berbeda –beda bagi

komunikan. Contoh: berita yang disampaikan oleh surat kabar. Informasi

dapat diterima khalayak dalam waktu bersamaan,namun opini atau

pendapat yang muncul tiap individu berbeda-beda.


3. Perubahan perilaku
Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan

seseorang, dari perilaku yang desruktif (tidak mencerminkan perilaku

hidup sehat,menuju perilaku hidup sehat).

Contohya: kampanye kesehatan misalnya mengenai merokok

menyebabkan gangguan kesehatan. Misalnya setelah mengikuti

kampanya tersebut seseorang perokok kemudia berusaha mengurangu

atau berhenti merokok

C. BENTUK KOMUNIKASI

1. Agresif communication

Komunikasi ini dapat mengurangi hak orang lain dan untuk cenderung

merendahkan atau mengendalikan atau menghukum orang lain. Ciri-ciri dari jenis

komunikasi ini adalah sebagai berikut :

a. Ingin kemauan dan pendapatnya diikuti


b. Memaksa orang lain untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin dilakukan
c. Keras dan bermusuhan
d. Menyerang secara fisik atau verbal
e. Interupsi
f. Intimidasi
g. Ingin menang dengan segala cara
h. Suka memakai kambing hitam
i. Suka memakai figur “big boss”

2. Passive Communication (Submissive)

Komunikasi ini merupakan lawan dari komunikasi agresif dimana orang tersebut,

dimana orang tersebut cenderung mengalah dan tidak mempertahankan

kepentingannya sendiri. Ciri-ciri komunikasi pasif

a. Orang yang jarang mengungkapkan keinginan dan kebutuhan atau perasaan


b. Mengikuti tuntutan dan kemauan orang lain, menghindari konflik
c. Tidak mampu mempertahankan hak dan pribadinya
d. Selalu mengedepankan orang lain
e. Minta maaf berlebihan
f. Marah, kecewa dan frustasi dipendam
g. Tidak tahu apa yang diinginkan
h. Tidak bisa mengambil keputusan
i. Selalu mencari-cari alasan atas tindakan

3. Assertive Communication

Komunikasi asertif adalah komunikasi yang terbuka, menghargai diri sendiri dan

orang lain. Ciri-ciri komunikasi asertif

a. Terbuka dan jujur terhadap pendapat diri dan orang lain


b. Mendengarkan pendapat orang lain dan memahami
c. Menyatakan pendapat pribadi tanpa mengorbankan perasaan orang lain
d. Mencari solusi bersama dan keputusan
e. Menghargai diri sendiri dan orang lain, mengatasi konflik
f. Mengatakan perasaan pribadi, jujur, tetapi hati-hati
g. Mempertahankan hak diri

D. PROSES KOMUNIKASI
Setiap perilaku komunikasi akan melakukan 4 tindakan yaitu membentuk,

menyampaikan, menerima dan mengolah pesan. Keempat tindakan tersebut

lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu

ide atau gagasan. Ini terjdi dari benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem

syaraf. Pesan yang telah terbentuk kemudian disampaikan oleh orang lain baik

secara langsung atau tidak langsung. Pesan yang diterimanya akan diolah melalui

sistem syaraf dan diinterprestasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut akan

menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang lain. Apabila ini terjadi maka orang

tersebut kembali membentuk dan menyampaikan pesan baru. Faktor yang

mempengaruhi proses komunikasi : perkembangan, persepsi, nilai, latar belakang,

sosial budaya, emosi, jenis kelamin, pengetahuan, peran dan hubungan, lingkungan

dan jarak

E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

Faktor pertama adalah persepsi. Persepsi merupakan pantulan

“perasaan jiwa”seseorang terhadap suatu stimulus tertentu yang terjadi

dilingkungannya, baik yang ada dalam individu yang bersangkutan maupun yang

diluar dirinya atau dihadapannya

Faktor kedua adalah nilai, yaitu keyakinan seseorang tentang nilai,

suatu ide atau tingkah laku. Nilai yang dimiliki seseorang akan mencerminkan

kebutuhan atau keinginan yang dimiliki, budaya dan refleksi sosial yang

disandangnya, termasuk pola hubungan atau interaksi dengan orang lain.

Faktor ketiga adalah emosi yang mempengaruhi jalannya komunikasi dimaknai

sebagai perasaan subjektif seseorang tentang kejadian dan mempengaruhi bagaimana


individu menggunakan kapasitas yang dimiliki dan bagaimana dia berhubungan

dengan orang lain

Faktor keempat adalah latar belakang sosial budaya. Budaya yang dipunyai

seseorang akan membentuk pandangan umum dan persepsi yang dimilikinya tentang

dunia tempat mereka tinggal.

Faktor kelima adalah pengetahuan seseorang yang juga sangat menentukan berhasil

tidaknya suatu proses komunikasi oleh karena itu, wajar jika semakin tinggi

perkembangan dan pendidikan seseorang akan semakin kompleks pula bahasa yang

dipakai dalam proses komunikasi.

Faktor keenam adalah peran dan pola hubungan yang dipunyai seseorang. Artinya,

kita harus mampu mengidentifikasi peran dan pola hubungan seperti yang dimiliki

lawan bicara. Sehingga, komunikasi yang efektif dapat diciptakan ketika pelaku

komunikasi menyadari pola peran dan hubungan yang dimiliki masing-masing.

Faktor ketujuh adalah kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan bisa berupa

lingkungan fsik dan nonfisik atau mental-psikologi.

F. MODEL- MODEL KOMUNIKASI

1. Model Stimulus-Respon (SR)


Model Stimulus Respon adalah model komunikasi dasar. Model ini dipengaruhi

oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut

menggambarkan stimulus respon. Dalam konsep yang yang fokusnya pada

lingkungan, pada dasarnya setiap kejadian yang kita alami selalu terdapat

stimulus dan respon. Kejadian yang ada menutut kita untuk menerjemahkan ke

dalam proses pikir kita berupa proses belajar dengan menggunakan komunikasi
intrapersonal, dimana dalam jiwa manusia terdiri atas kumpulan bermacam-

macam tanggapan yang terbentuk karena adanya stimulus dan respons.


2. Model Aristotelles
Model komunikasi paling klasik, serimg juga disebut Model Retoris (Rhetorical

Model) yang kini dikenal dengan komunikasi publik (public speaking) atau

pidato.
3 unsur utama dalam model aristotelles adalah sebagai berikut
a. Pembicara (Speaker)
b. Pesan (Messange)
c. Pendengar (Listener)

3. Model Lasswell
Model ini umumnya digunakan dalam momunitas massa. Sumber

informasinya banyak didapat dari media masa dimana banyak propaganda-

propaganda yang belum tentu tingkat kebenarannyatinggi, perlu adanya pakar-

pakar untuk menganalisa dan mengawasi pesan yang akan disampaikan sebelum

dikonsumsi publik sehingga pakar-pakar tersebut bertindak sebagai penyaring


Laswell (1948) dalam Mulyana, D (2006) mengemukakan tiga fungsi

komunikasi, yaitu : pertama, pengawasan lingkungan yang meningkatkan

anggota-anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam lingkungan. Kedua,

korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat merespon lingkungan dan

ketiga, transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.


4. Model Shannonn dan Weaver
Prinsip dari model Claude Shannon dan Warren Weaver (1949)) dalam buku

The Mathematical Theory of Communication menitik beratkan pada hal-hal yang

berkaitan dengan keakuratan sebuah pesan. Pesan akan diterima oleh penerima

pesan baik dengan manakala semua perangkat yang mendukung, memberi

konstribusi yang baik serta berfungsi dengan baik.


5. Model Schramm
Memberikan gambaran proses komunikasi dari yang sederhana sampai

yang berkompleks dengan menghadirkan tiga model. Model yang pertama adalah

Wilbur Schramm (1954) yang memperkenalkan model yang sangat sederhana,


dimana dalam berkomunikasi yang dibutuhkan perangkatnya hanya ada tiga

unsur yaitu sumber (source), pesan (message) dan sasaran (destination). Model ini

terkesan sangat sederhana sekali karena hanya berorientasi pada penyampaian

sinyal saja tanpa memperhatikan sisi lainnya.


6. Model Newcomb
Model ini memandang komunikasi dari perspektif psikologi-sosial. Dalam

pandangan model ini pesan yang disampaikan akan ditanggapi baik dan buruk

tergantung dari bagaimana penerima pesan menganggap.


7. Model Berlo
Model ini ditemukan pada tahun 1960 oleh David K. Berlo. Model ini lebih

dikenal sebagai model SMCR yaitu kepanjangan dari Source (sumber, Message

(pesan), Channel (saluran), Reciever (penerima). Berlo juga menjelaskan bahwa

sumber adalah pihak ynag menciptakan suatu pesan dalam bentuk apapun.
8. Model DeFleur
Moedl ini merupakan suatu model perluasan dari model-model yang sudah

ada dengan menambahkan perangkat media masa dan perangkat umpan balik.

Menurut DeFleur, sumber (Source), pemancar (Transmitter), penerima (Receiver)

dan sasaran (destination) adalah sebagai fase-fase yang terpisah dari komunikasi

masa.

G. SYARAT KOMUNIKASI

1. Dapat dipercaya (Credible)

Diartikan seseorang mempunyai kelebihan dan merupakan pengakuan

komunikan terhadap keberadaan komunikator atau sebaliknya. Hal ini disebablan

oleh posisi dan kedudukan strata sosio kultural tertentu sangat mempengaruhi

pengakuan dan kredibilitas seseorang. Menurut Cangara, H (2004), kredibiliti

diartikan sebagai seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki

sumber sehingga diterima atau diikuti khalayak atau penerima. Kelebihan-


kelebihan tersebut mampu memikat khalayak sehingga mendengarkan

pembicaraannya, mempercayai pembicaraannya dn melaksanakan pesan yang

telah disampaikan. Komunikator dikatakan kredibel jika memenuhi syarat

kompetensi, sikap, tujuan, kepribadian dan dinamis.

2. Konteks

Materi yang disampaikan didesain untuk memenuhi kepentingan sasaran.

Pemilihan materi disampaikan tergantung bagaimana perawat menyimpulkan

rumusan masalah sehingga muncul diagnosis keperawatan, dari diagnosis perawat

tersebut memulai menyusun materi.

3. Isi (content)

Merupakan inti dari kegiatan komunikasi. Isi materi sebaiknya bersifat menarik

untuk diikuti atau disimak. Suryani (2006), berpendapatan bahwa isi yang

disampaikan hendaknya mengandung manfaat bagi sasaran.

4. Kejelasan (Klariti)

Kejelasan dari pesan harus dipertegas. Sehingga tidak menimbulkan multi

interpretasi atau penafsiran yang berlainan.

5. Kesinambungan dan Konsistensi (continuity dan Consistensi)

Pesan yang disampaikan seharusnya konsisten dan berkesinambungan serta

tidak menyimpang dari topik tujuan komunikasi yang telah ditetapkan. Satuan
acara pembelajaran merupakan salah satu cara agar penyampaian pesan tidak

menyimpang dari topik.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul,nasir.DKK.2011.komunikasi dalam keperawatan: teori dan aplikasi.

Jakarta:salemba medika

Anda mungkin juga menyukai