Pendahuluan
Salah satu bentuk komunikasi yang begitu akrab dalam interaksi manusia adalah
bentuk komunikasi interpersonal atau disebut juga komunikasi antarpribadi. Komunikasi
interpersonal merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lain/pihak lain. Dari Palo Alto Group dapat dipelajari bahwa bila dua orang
berkomunikasi di samping apapun yang mereka lakukan, mereka menentukan hubungan
mereka berdasar cara interaksi mereka. Bila kita berbicara dengan kawan, sejawat kerja,
professor, ataupun anggota keluarga, kita selalu membentuk sesuatu yang kita harapkan
terkait perilaku kita sendiri maupun perilaku orang yang diajak bicara tersebut.
B. Rumusan masalah
1
C. Analisis
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpilan bahwa komunikasi interpersonal adalah
suatu bentuk komunikasi antara seorang komunikator dengan seseorang atau lebih, ada
interaksi dan pesan (isi) yang disampaikan yang mendapatkan umpan balik.
2
3. Fungsi Komunikasi Interpersonal
Fungsi komunikasi interpersonal antara lain sebagai berikut :
a. Untuk mendapatkan respon/umpan balik.
b. Untuk melakukan antisipasi setelah mengevaluasi respon/umpan balik.
c. Untuk melakukan control terhadap lingkungan sosial.
3
1. Informatif memberi keterangan dan komunikan memberikan persepsi sendiri.
2. Persuasif atau bujukan yaitu untuk membangkitkan pengertian, kesadaran,
sehingga terjadi perubahan pada pendapat atau sikap.
3. Koersif yaitu memaksa dengan ancaman sanksi, biasanya berbentuk perintah.
b. Penerima pesan
Penerima pesan (komunikan) dalam komunikasi interpersonal, tentu pesan-pesan
yang dikirimkan oleh seseorang harus dapat diterima oleh orang lain.
c. Efek
Efek mungkin berupa suatu persetujuan atau ketidaksetujuan, atau mungkin berupa
pengertian atau ketidakmengertian. Dengan demikian si penerima tentu akan
terpengaruh pula oleh pengirim pesan komunikator.
d. Umpan balik
Umpan balik adalah pesan yang dikirim kembali oleh si penerima, baik secara
sengaja maupun tidak sengaja.
Apabila komunikasi itu tatap muka maka umpan balik bisa berupa kata-kata, kalimat,
gerakan mata, senyum, anggukan kepala atau gelengan kepala. Dengan ini
komunikator mengetahui apakah komunikasinya berhasil (positif) atau gagal
(negatif). Bila umpan baliknya negatif menjadi permasalahan, maka harus
mengulamgi lagi dengan perbaikan gaya komunikasinya sampai menimbulkan umpan
balik positif.
a. Lambang verbal
Bahasa sebagai lambing verbal paling banyak dan paling sering digunakan, karena bahasa
yang mampu mengungkapkan pikiran komunikator mengenai hal atau peristiwa,.
b. Lambang Nonverbal
Lambang nonverbal adalah lambing yang dipergunakan dalam komunikasi, yang bukan
bahasa, misalnya isyarat dengan anggota tubuh seperti kepala, mata, bibir, dan lain-lain.
4
heterophily yang dapat memperjelas hubungan komunikator dan komunikan dalam proses
komunikasi interpersonal.
5
Komunikasi Diadik adalah komunikasi antar interpersonal yang berlangsung antar
dua orang yakni seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan seorang
lagi komunikan yang menerima pesan.
b. Komunikasi Triadik (Triadic Communication)
Komunikasi triadic adalah komunikasi interpersonal yang pelakunya terdiri dari tiga
orang, yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan.
6
d. Selektivitas.
3. Atraksi Interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik
seseorang. Komunikasi antarpribadi dipengaruhi atraksi interpersonal dalam hal :
a. Penafsiran pesan dan penilaian.
Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak semata-mata berdasarkan
pertimbangan rasional,kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita
menyenangi ataupun membenci seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal
yang berkaitan dengan dia baik positif ataupun negatif.
b. Efektivitas komunikasi.
Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi
merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan.
4. Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang
dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajat
keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang
orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung
diantara peserta komunikasi.
Jalaluddin Rakhmat (1994) memberi catatan bahwa terdapat tiga faktor dalam
komunikasi interpersonal yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik,
yaitu :
a. Percaya.
b. Sikap suportif.
c. Sikap terbuka.
7
1. Cultural level data, yaitu level analisis yang didasari oleh aturan, norma atau
kebiasaan yang menjadi budaya suatu komunitas dalam berkomunikasi, biasanya
pada komunikasi nonverbal.
2. Sociological level data, yaitu level analisis yang didasari oleh prediksi keterkaitan
antara individu dengan komunitas sosialnya (membership grup). Level analisis ini
berkaitan antara peringkat individu dengan lingkungan sosialnya.
3. Psychological level data, yaitu level analisis prediksi perilaku spesifik dalam
transaksi komunikasi. Misalnya ketika individu berbohong maka akan melakukan
mekanisme pertahanan diri agar tetap dipercaya oleh orang lain.
a. Komunikator
1. Hambatan biologis, misalnya komunikator gagap.
2. Hambatan psikologis, misalnya komunikator yang gugup.
3. Hambatan gender, misalnya perempuan tidak bersedia terbuka pada lawan
bicaranya yang laki-laki.
b. Media
1. Hambatan teknis, misalnya masalah pada teknologi komunikasi.
2. Hambatan geografis, misalnya blank spot pada daerah tertentu sehingga signal HP
tidak dapat tertangkap.
3. Hambatan symbol/bahasa, yaitu perbedaan bahasa yang digunakan pada
komunitas tertentu.
4. Hambatan budaya, yaitu perbedaan budaya yang mempengaruhi proses
komunikasi.
c. Penerima pesan
1. Hambatan biologis, misalnya penerima pesan yang tuli.
8
2. Hambatan psikologis, misalnya penerima pesan yang tidak berkonsentrasi dengan
pembicaraan.
3. Hambatan gender, misalnya seorang perempuan akan tersipu malu jika
membicarakan masalah seksual dengan seorang lelaki.
9
D. KESIMPULAN
10
E. DAFTAR PUSTAKA
11