Anda di halaman 1dari 17

BAB

4 KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Dalam Bab 4 ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi
interpersonal.

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal


Komunikasi secara etimologis atau menurut kata asalnya berasal dari bahasa latin
yaitu yang berarti communication, yang berarti sama makna mengenai suatu hal. Jadi
berlangsungnya proses komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan mengenai hal-hal
yang dikomunikasikan ataupun kepentingan tertentu. Komunikasi dapat berlangsung
apabila ada pesan yang akan disampaikan dan terdapat pula umpan balik dari penerima
pesan yang dapat diterima langsung oleh penyampai pesan. Selain itu komunikasi
merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi
tahu, merubah sikap, pendapat atau perilaku baik langsung secara lisan maupun tak
langsung melalui media. Dalam komunikasi ini memerlukan adanya hubungan timbal
balik antara penyampain pesan dan penerimanya yaitu komunikator dan komunikan.
Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk
merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat
dan sikap. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian
informasi dan pengertian seseorang terhadap orang lain.
R. Wayne Pace (1979) mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi atau
communication interpersonal merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua
orang atau lebih secara tatap muka dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara
langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung.
Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk
verbal atau nonverbal, seperti komunikasi pada umumnya komunikasi interpersonal selalu
mencakup dua unsur pokok yaitu isi pesan dan bagaimana isi pesan dikatakan atau
dilakukan secara verbal atau nonverbal. Dua unsur tersebut sebaiknya diperhatikan dan
dilakukan berdasarkan pertimbangan situasi, kondisi, dan keadaan penerima pesan.
Komunikasi interpersonal merupakan kegiatan aktif bukan pasif. Komunikasi
interpersonal bukan hanya komunikasi dari pengirim pada penerima pesan, begitupula

Komunikasi Bisnis Dasar Page 54


sebaliknya, melainkan komunikasi timbale balik antara pengirim dan penerima pesan.
Komunikasi interpersonal bukan sekedar serangkaian rangsangan-tanggapan, stimulus-
respon, akan tetapi serangkaian proses saling menerima, penyeraan dan penyampaian
tanggapan yang telah diolah oleh masing-masing pihak.
Komunikasi Interpersonal juga berperan untuk saling mengubah dan
mengembangkan. Dan perubahan tersebut melalui interaksi dalam komunikasi, pihak-
pihak yang terlibat untuk memberi inspirasi, semangat, dan dorongan agar dapat merubah
pemikiran, perasaan, dan sikap sesuai dengan topik yang dikaji bersama.
Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah proses pertukaran
informasi serta pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih di dari suatu kelompok
manusia kecil dengan berbagai efek dan umpan balik (feed back). Agar komunikasi
interpersonal yang dilakukan menghasilkan hubungan interpersonal yang efektif dan
kerjasama bisa ditingkatkan maka kita perlu bersikap terbuka, sikap percaya, sikap
mendukung, dan terbuka yang mendorong timbulnya sikap yang paling memahami,
menghargai, dan saling mengembangkan kualitas. Hubungan interpersonal perlu
ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan memperbaiki hubungan dan kerjasama antara
berbagai pihak. Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan
komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan.
Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua
sebagai:
1) Pengertian komunikasi secara etimologis
Komunikasi berasal dari bahasa latin communication, dan bersumber juga dari kata
communis yang artinya sama, dalam arti kata sama makna. Jadi komunikasi
berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna
mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.
2) Pengertian komunikasi secara terminologis
Komunikasi yang berarti penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada
orang lain.
Komunikasi menurut beberapa ahli diantaranya adalah menurut Everett Rogers
dalam Hafied Cangara (1998:20) Komunikasi didefinisikan sebagai “proses di mana suatu
ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk merubah
tingkah laku mereka”. Sedangkan menurut Arni Muhammad (2005:5). Komunikasi
dedefinisikan sebagai “Pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim

Komunikasi Bisnis Dasar Page 55


dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku”. Dapat disimpulkan bahwa
komunikasi sebagai suatu proses pengiriman dan penyampaian pesan baik berupa verbal
maupun non verbal oleh seseorang kepada orang lain untuk mengubah sikap, pendapat,
atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung melalui media.
Komunikasi yang baik harus disertai dengan adanya jalinan pengertian antara kedua belah
pihak (pengirim dan penerima), sehingga yang dikomunikasikan dapat dimengerti dan
dilak sanakan.
Secara konstektual, komunikasi interpersonal digambarkan sebagai suatu
komunikasi antara dua individu atau sedikit individu, yang mana saling berinteraksi, saling
memberikan umpan balik satu sama lain. Namun, memberikan definisi konstektual saja
tidak cukup untuk menggambarkan komunikasi interpersonal karena setiap interaksi antara
satu individu dengan individu lain berbeda-beda.
Arni Muhammad (2005:159) menyatakan bahwa “komunikasi interpersonal adalah
Proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau
biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya”. Mulyana (2000:
73) menyatakan bahwa “komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua
orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya”.
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal merupakan proses penyampaian
informasi, pikiran dan sikap tertentu antara dua orang atau lebih yang terjadi pergantian
pesan baik sebagai komunikan maupun komunikator dengan tujuan untuk mencapai saling
pengertian, mengenai masalah yang akan dibicarakan yang akhirnya diharapkan terjadi
perubahan perilaku.

2. Komponen-komponen Komunikasi Interpersonal


Dari pengertian komunikasi interpersonal yang telah diuraikan di atas, dapat
diidentifikasikan beberapa komponen yang harus ada dalam komunikasi interpersonal.
Menurut Suranto A. W (2011:9) komponen-komponen komunikasi interpersonal yaitu:
1) Sumber/ komunikator
Merupakan orang yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi, yakni keinginan
untuk membagi keadaan internal sendiri, baik yang bersifat emosional maupun
informasional dengan orang lain. Kebutuhan ini dapat berupa keinginan untuk
memperoleh pengakuan social sampai pada keinginan untuk mempengaruhi sikap dan

Komunikasi Bisnis Dasar Page 56


tingkah laku orang lain. Dalam konteks komunikasi interpersonal komunikator adalah
individu yang menciptakan, memformulasikan, dan menyampaikan pesan.
2) Encoding
Encoding adalah suatu aktifitas internal pada komunikator dalam menciptakan pesan
melalui pemilihan simbol-simbol verbal dan non verbal, yang disusun berdasarkan
aturan-aturan tata bahasa, serta disesuaikan dengan karakteristik komunikan.
3) Pesan
Merupakan hasil encoding. Pesan adalah seperangkat simbol-simbol baik verbal
maupun non verbal, atau gabungan keduanya, yang mewakili keadaan khusus
komunikator untuk disampaikan kepada pihak lain. Dalam aktivitas komunikasi, pesan
merupakan unsur yang sangat penting. Pesan itulah disampaikan oleh komunikator
untuk diterima dan diinterpretasi oleh komunikan.
4) Saluran
Merupakan sarana fisik penyampaian pesan dari sumber ke penerima atau yang
menghubungkan orang ke orang lain secara umum. Dalam konteks komunikasi
interpersonal, p enggunaan saluran atau media semata-mata karena situasi dan kondisi
tidak memungkinkan dilakukan komunikasi secara tatap muka.
5) Penerima/ komunikan
Adalah seseorang yang menerima, memahami, dan menginterpretasi pesan. Dalam
proses komunikasi interpersonal, penerima bersifat aktif, selain menerima pesan
melakukan pula proses interpretasi dan memberikan umpan balik. Berdasarkan umpan
balik dari komunikan inilah seorang komunikator akan dapat mengetahui keefektifan
komunikasi yang telah dilakukan, apakah makna pesan dapat dipahami secara bersama
oleh kedua belah pihak yakni komunikator dan komunikan.
6) Decoding
Decoding merupakan kegiatan internal dalam diri penerima. Melaui indera, penerima
mendapatkan macam-macam data dalam bentuk “mentah”, berupa kata-kata dan
simbol-simbol yang harus diubah kedalam pengalaman-pengalaman yang mengandung
makna. Secara bertahap dimulai dari proses sensasi, yaitu proses di mana indera
menangkap stimuli.
7) Respon
Yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah
anggapan terhadap pesan. Respon dapat bersifat positif, netral, maupun negatif.

Komunikasi Bisnis Dasar Page 57


Respon positif apabila sesuai dengan yang dikehendaki komunikator. Netral berarti
respon itu tidak menerima ataupun menolak keinginan komunikator. Dikatakan respon
negative apabila tanggapan yang diberikan bertentangan dengan yang diinginkan oleh
komunikator.
8) Gangguan (noise)
Gangguan atau noise atau barier beraneka ragam, untuk itu harus didefinisikan dan
dianalisis. Noise dapat terjadi di dalam komponen-komponen manapun dari system
komunikasi. Noise merupakan apa saja yang mengganggu atau membuat kacau
penyampaian dan penerimaan pesan, termasuk yang bersifat fisik dan phsikis.
9) Konteks komunikasi
Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks tertentu, paling tidak ada tiga dimensi
yaitu ruang, waktu, dan nilai. Konteks ruang menunjuk pada lingkungan konkrit dan
nyata tempat terjadinya komunikasi, seperti ruangan, halaman dan jalanan. Konteks
waktu menunjuk pada waktu kapan komunikasi tersebut dilaksanakan, misalnya: pagi,
siang, sore, malam. Konteks nilai, meliputi nilai social dan budaya yang
mempengaruhi suasana komunikasi, seperti: adat istiadat, situasi rumah, norma
pergaulan, etika, tata krama, dan sebagainya.
Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses pertukaran makna antara orang-
orang yang saling berkomunikasi. Orang yang saling berkomunikasi tersebut adalah
sumber dan penerima. Sumber melakukan encoding untuk menciptakan dan
memformulasikan menggunakan saluran. Penerima melakukan decoding untuk memahami
pesan, dan selanjutnya menyampaikan respon atau umpan balik. Tidak dapat dihindarkan
bahwa proses komunikasi senantiasa terkait dengan konteks tertentu, misalnya konteks
waktu. Hambatan dapat terjadi pada sumber, encoding, pesan, saluran, decoding, maupun
pada diri penerima.

3. Tujuan Komunikasi Interpersonal


Arni Muhammad (2005:168) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal
mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
1) Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi.
Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak
sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan

Komunikasi Bisnis Dasar Page 58


kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai
diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan,
pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang
lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan
tingkah laku kita.
2) Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak
tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi
yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah
informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan
dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi interpersonal.
3) Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara
hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi
interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan
orang lain.
4) Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain
dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara
tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film,
menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu
benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi
interpersonal.
5) Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari
kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pekan,
berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal
itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan
melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan
yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di
lingkungan kita.
6) Untuk Membantu

Komunikasi Bisnis Dasar Page 59


Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi
interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita
semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-
hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan
mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.
Dapat disimpulkan bahwa ketika melakukan komunikasi interpersonal, setiap
individu dapat mempunyai tujuan yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan masing-
masing.

4. Fungsi Komunikasi Interpersonal


Fungsi komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal adalah berusaha
meningkatkan hubungan insani, menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi,
mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagai pengetahuan dan pengalaman dengan
orang lain. Komunikasi interpersonal, dapat meningkatkan hubungan
kemanusiaan diantara pihak-pihak yang berkomunikasi. Dalam hidup bermasyarakat
seseorang bisa memperoleh kemudahan dalam hidupnya karena memiliki pasangan hidup.
Melalui komunikasi interpersonal juga dapat berusaha membina hubungan baik, sehingga
menghindari dan mengatasi terjadinya konflik-konflik yang terjadi.
Adapun fungsi lain dari komunikasi interpersonal adalah :
a. Mengenal diri sendiri dan orang lain.
b. Komunikasi antar pribadi memungkinkan kita untuk mengetahui lingkungan kita
secara baik.
c. Menciptakan dan memelihara hubungan baik antar personal.
d. Mengubah sikap dan perilaku.
e. Bermain dan mencari hiburan dengan berbagai kesenangan pribadi.
f. Membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah.
Fungsi global dari pada komunikasi antar pribadi adalah menyampaikan pesan
yang umpan baliknya diperoleh saat proses komunikasi tersebut berlangsung.

5. Sifat-sifat Komunikasi
Menurut sifatnya, komunikasi antar pribadi dapat dibedakan atas dua macam yaitu:

Komunikasi Bisnis Dasar Page 60


a. Komunikasi Diadik (Dyadic Communication) ialah proses komunikasi yang
berlangsung antara dua orag dalam situasi tatap muka. Komunikasi Diadik menurut
Pace dapat dilakukan dalam 3 bentuk yakni :
- Percakapan : berlgsung dalam suasana yang bersahabat dan informal.
- Dialog : berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih dalam dan lebih
personal.
- Wawancara : sifatnya lebih serius, yakni adanya pihak yang
dominan pada posisi bertanya dan lainnya berada pada posisi
menjawab.
b. Komunikasi kelompok kecil (Small Group Communication) ialah proses
komunikasi yang berlangsung tiga orang atau lebih secara tatap mua, dimana
anggotanya saling berinteraksi satu sama lain. Dan komunikasi kecil ini banyak
dinilai dari sebagai type komunikasi antar pribadi karena :
- Anggotanya terlibat dalam suatu proses komunikasi yang berlangsung secara
tatap muka.
- Pembicaraan berlangsung secara terpotong-potong dimana semua pesertabisa
berbicara dalam kedudukan yang sama, dengan kata lain tidak ada pembicaraan
tunggal yang mendominasi.
- Sumber penerima sulit di identifikasi. Dalam situasi seperti saat ini, semua
anggota bisa brperan sebagai sumber dan juga sebagai penerima. Karena itu,
pengaruhnya bisa bermacam-macam. Misalnya : si A isa terpengaruh dari si B,
dan si C bias mempengaruhi si B. Proses komunikasi seperti ini biasanya
banyak ditemukan dalam kelompok studi dan kelompok diskusi. Tidak ada
batas yang menentukan secara tegas berapa besar jumlah anggota suatu
kelompok kecil. Biasanya antara 2-3 atau bahkan ada yang mengembangkan
sampai 20-30 orang, tetapi tidak ada yang lebih dari 50 orang. Sebenarnya
untuk memberi batasan pengertian terhadap konsep komunikasi interpersonal
tidak begitu mudah. Hal ini disebabkan adanya pihak yag memberi definis
komunikasi interpersonal sebagai proses komunikasi yang berlangsung antara
dua orang atau secara tatap muka.
6. Perspektif Komunikasi Interpersonal
Komunikasi antar pribadi dapat menjadi sangat efektif dan juga bias menjadi sangat
tidak efektif. Konflik yang terjadi dalam sebuah hubungan seperti hubungan rumah

Komunikasi Bisnis Dasar Page 61


tangga menjadikan komunikasi interpersonal berjalan tidak efektif. Untuk
menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal perlu meningkatkan kualitas
komunikasi dengan memperbaiki hubungan dan kerjasama antara berbagai pihak.
Berikut ini terdapat tiga perspektif yang membahas tentang karakteristik komunikasi
interpersonal yang efektif, diantaranya :
a. Perspektif humanistc
Perspektif humanistic menekankan pada keterbukaan, empati sikap mendukung,
sikap positif, dan kesetaraan menciptakan interkasi yang bermakna, jujur, dan
memuaskan. Berikut penjabaran uyang lebih luas dalam sudut pandang ini :
1) Keterbukaan (openness)
Memiliki pengertian bahwa dalam komunikasi antarpribadi yang efektif,
individu harus terbuka pada pasangan yang di ajak berinteraksi, kesediaan
untuk membuka diri dan memberikan informasi, lalu kesediaan untuk
mengakui perasaan dan pikiran yang dimiliki, dan juga mempertanggung
jawabkannya. Agar komunikasi interpersonal yang dilakukan menghasilkan
hubungan interpersonal yang efektif dan kerja sama bisa ditingkatkan, maka
kita perlu bersikap terbuka.
2) Empati (empathy)
Empati adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan
dirinya pada posisi atau perana orang lain. Dalam arti bahwa
seseorang secara emosional maupun intelektual mampu memahami
apa yang dirasakan dan dialami orang lain.
3) Sikap mendukung (supportiveness)
Komunikasi interpersonal akan efektif apabila dalam diriseseorang ada
perilaku supportiveness. Maksudnya satu dengan yang lainnya saling
memberikan dukungan terhadap pesan yang disampaikan. Sikap mendukung
adalah sikap yang mengurangi sikap defensive dalam berkomunikasi yang
dapat terjadi karena faktor-faktor personal seperti ketakutan, kecemasan, dan
lain sebagainya yang menyebabkan komunikasi interpersonal akan
gagal, karena orang defensive akan lebih banyak melindungi diri sendiri dari
ancaman yang ditanggapi dalam komunikasi dibandingkan memahami orang
lain.
4) Sikap positif (positiveness)

Komunikasi Bisnis Dasar Page 62


Memiliki perilaku positif yakni berfikir secara positif terhadap diri sendiri dan
orang lain.
5) Kesetaraan (equality)
Keefektifan komunikasi interpersonal juga ditentukan oleh kesamaan-
kesamaan yang dimiliki pelakunya. Seperti nilai, sikap, watak, perilaku,
kebiasaan, pengalama, dan sebagainya.
b. Perspektif pragmatis
Perspektif pragmatis memusatkan pada manajemen dan kesegaran interaksi yang
digunakan oleh komunikator melalui perilaku yang spesifik untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan. Model ini menawarkan lima kualitas efektivitas, yakni:
1) Kepercayaan diri (confidence)
Komunikator yang efektif memiliki kepercayaan diri dalam bersosialisai,
dimana hal tersebut dapat dilihat pada kemampuanya untuk menghadirkan
suasana nyaman pada saat interkasi terjadi pada orang-orang yang merasa
gelisah, pemalu, atau khawatir dan membuat mereka merasa lebih nyaman.
2) Kebersatuan (immediacy)
Mengacu pada penggabungan antara komunikan dan komunikator, dimana
terciptanya rasa kebersamaan dan kesatuan yang mengisyaratkan minat dan
perhatian untuk mau mendengarkan.
3) Manajemen interkasi (interaction management)
Dalam melakukan suatu komunikasi dapat mengendalikan interaksi untuk
kepuasan kedua pihak, sehingga tidak seorangpun merasa diabaikan atau merasa
menjadi pihak tokoh yang paling penting. Beberapa cara yang tepat untuk
melakukannya adalah dengan menjaga peran sebagai komunikan dan
komunikator melaui gerakan mata, ekspresi vocal, gerakan tubuh dan wajah
yang sesuai, dan juga dengan saling memberikan kesempatan untuk berbicara.
Hal ini merupakan wujud dari sebuah manajemen interkasi.
4) Daya ekspresi (expressiveness)
Mengacu pada kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang ingin
disampaikan dengan aktif, bukan dengan menarik diri atau melemparkan
tanggung jawab kepada orang lain.
5) Orientasi ke pihak lain (other orientation)

Komunikasi Bisnis Dasar Page 63


Dalam hal ini dimaksudkan untuk lebih menyesuaikan diri pada lawan bicara
dan mengkomunikasikan perhatian dan minat terhadap apa yang dikatakan oleh
lawan bicara. Mengkomunikasikan keinginan untuk bekerja sama dalam
mencari pemecahan masalah.
c. Perspektif pergaulan social
Perspektif pergaulan sosial pada model ekonomi imbalan (reward) dan biaya(cost).
Suatu hubungan daisumsikan sebagai suatu kemitraan dimana imbalan dan biaya
saling dipertukarkan. Ketiga perspektif ini tidak dapat dipasahkan satu persatu,
melainkan harus saling melengkapi, karena setiap perspektif tersebut membantu
kita untuk dapat memahami komunikasi dalam menyelesaikan konflik sebuah
hubungan secara efektif. Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila
pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan.

7. Faktor-Faktor Menumbuhkan Interpersonal dalam Komunikasi


Interpersonal
Banyak hal yang menjadi faktor-faktor yang meningkatkan hubungan
interpersonal, misalnya dari kwalitas komunikasi itu sendiri. Faktor yang
mempengaruhinya antara lain :
a. Percaya (Trust)
Dari berbagai faktor yang paling mempengaruhi komunikasi antar pribadi adalah
faktor kepercayaan. Apabila antara suami dan istri memiliki rasa saling percaya maka
akan terbina saling pengertian sehingga terbentuk sikap saling terbuka, saling mengisi,
saling mengerti dan terhindar dari kesalahpahaman. Sejak tahap perkenalan dan tahap
peneguhan, kepercayaan menentukan efektivitas komunikasi. Ada tiga faktor utama
yang menumbuhkan sikap percaya yaitu :
1) Menerima, adalah kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan
tanpa berusaha mengendalikannya. Sikap menerima tidak semudah yang
dikatakan. Kita selalu cenderung menilai dan sukar menerima. Akibatnya,
hubungan interpersonal tidak dapat berlangsung seperti yang diharapkan.
2) Empati, hal ini dianggap sebagai memahami orang lain yang tidak mempunyai arti
emosional bagi kita.
3) Kejujuran, menyebabkan perilaku kita dapat diduga. Ini mendorong orang lain
untuk dapat percaya pada kita. Dalam proses komunikasi interpersonal pada

Komunikasi Bisnis Dasar Page 64


pasangan suami istri, kejujuran dalam berkomunikasi amatlah penting.
Menurut psikologi humanistik, pemahaman interpersonal terjadi melalui self
disclousure, feedback, dan sensitivity to the disclousure of other. Kesalahpahaman
dan ketidakpuasan dalam suatu jalinan antar pribadi diakibatkan oleh
ketidakjujuran, tidak adanya keselarasan antara tindakan dan perasaan, serta
terhambatnya pengungkapan diri.
b. Sikap Suportif
adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam berkomunikasi yang dapat
terjadi karena faktor-faktor personal seperti ketakutan, kecemasan, dan lain
sebagainya yang menyebabkan komunikasi interpersonal gagl, karena orang
defensif akan lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya
dalam komunikasi dibandingkan memahami pesan orang lain.
c. Sikap Terbuka
Sikap ini amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal
yang efektif. Dengan komunikasi yang terbuka diharapkan tidak aka nada hal-hal
yang tertutup, sehingga apa yang ada pada diri suami juga diketahui oleh istri,
demikian sebaliknya. Dengan sikap saling percaya dan supportif, sikap terbuka
mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai, dan paling penting
saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal. Walaupun
berkomunikasi merupakan salah satu kebiasaan dengan kegiatan sepanjang
kehidupan, namun tidak selamanya akan memberikan hasil seperti yang
diharapkan.
Dalam buku Psikologi Komunikasi karya Jalaluddin Rakhmat terdapat beberapa
tahap untuk hubungan interpersonal diantaranya yaitu:
a. Pembentukan Hubungan Interpersonal, dimana pada tahap ini sering disebut
sebaya tahap perkenalan yang ditandai dengan usaha kedua belah pihak dalam
menggali secepatnya identitas, sikap, dan nilai dari pihak lain. Dan apabila mereka
ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Bila mereka
merasa berbeda, merek akan berusaha menyembunyikan diri.
b. Peneguhan Hubungan Interpersonal, untuk memelihara dan memperteguh
hubungan interpersonal ini ada empat faktor yang amat penting diantaranya :
keakraban, kontrol, respon yang tepat, dan nada emosional yang tepat.

Komunikasi Bisnis Dasar Page 65


c. Pemutusan Hubugan Interpersonal, hal ini dapat terjadi apabila hubungan
interpersonal terdapat sebuah konflik atau hubungan yang tidak sehat dalam artian
adalah penyebab dari putusnya hubungan interpesonal tersebut. Menurut analisis
R.D. Nye (1973) ada 5 sumber konflik yang menyebabkan putusnya
hubungan interpersonal, diantaranya :
(1) kompetisi – salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan
mengorbakan orag lain.
(2) dominasi – salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga
orang itu merasakan hak-haknya dilanggar.
(3) kegagalan – masing-masing berusaha mengendalikan pihak lain sehingga
orag itu merasakan hak-haknya dilanggar.
(4) provokas – salah satu pihak terus menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui
menyinggung perasaan orang lain.
(5) perbedaan nialic- kedua belah pihak tidak sepakat tentag nilai-nilai yang
mereka anut

8. Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah ketika berkomunikasi, bukan menyampaikan isi
pesan, tapi menentukan hubungan interpersonalnya. Berkomunikasi tidak hanya
menentukan content melainkan menentukan relationship.
Dari segi psikologi komunikasi, dapat menyatakan makin baik hubungan
interpersonal, makin terbuka mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang
orang lain dan persepsi dirinya, makin efektif komunikasi yang berlangsung antara
komunikan.
a. Teori Mengenai Hubungan Interpersonal
1. Model Pertukaran Sosial
Thibault dan Kelley, dua orang pemuka teori ini menyimpulkan model pertukaran
sosial sebagai berikut: “Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah
bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial
hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan
biaya”.

Komunikasi Bisnis Dasar Page 66


Ganjaran yang dimaksud adalah setiap akibat dinilai positif diperoleh seseorang dari
suatu hubungan. Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan
terhadap nilai dipegangnya. Sedangkan dimaksud dengan biaya adalah akibat negatif
terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik,
kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi dapat menimbulkan efek-
efek tidak menyenangkan.
2. Model Peranan
Peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini
setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah telah dibuat oleh
masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertidak
sesuai dengan peranannya.
3. Model Interaksional
Ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki
sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua sistem terdiri dari subsistem-
subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan.
Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan
mempertahankan kesatuan. Bila ekuilibrium dari system terganggu, segera akan
diambil tindakannya. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan
bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan.
b. Tahap Hubungan Interpersonal
1. Pembentukan
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Fase pertama, “fase kontak
yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi
dari reaksi kawannya.
Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan
pada tujuh kategori, yaitu:
a) informasi demografis
b) sikap dan pendapat (tentang orang atau objek)
c) rencana yang akan dating
d) kepribadian
e) perilaku pada masa lalu
f) orang lain
g) hobi dan minat.

Komunikasi Bisnis Dasar Page 67


2. Peneguhan Hubungan
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Ada empat
faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu:
a) keakraban
b) control
c) respon yang tepat
d) nada emosional yang tepat.
Hubungan interpersonal akan terperlihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang
tingkat keakraban yang diperlukan. Faktor kedua adalah kesepakatan tentang siapa
yang akan mengontrol siapa, dan bilamana. Faktor ketiga adalah ketepatan respon.
3. Pemutusan Hubungan
Menurut R.D. Nye dalam bukunya yang berjudul Conflict Among Humans,
setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan pemutusan hubungan,
yaitu:
a. Kompetisi, dimana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan
mengorbankan orang lain.
b. Dominasi, dimana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga
orang tersebut merasakan hak-haknya dilanggar.
c. Kegagalan, dimana masing-masing berusaha menyalahkan yang lain apabila
tujuan bersama tidak tercapai.
d. Provokasi, dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia
ketahui menyinggung perasaan yang lain.
e. Perbedaan nilai, dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang
mereka anut.
c. Jenis Hubungan Interpersonal
Terdapat beberapa jenis hubungan interpersonal, yaitu:
a) berdasarkan jumlah individu yang terlibat
b) berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
c) berdasarkan jangka waktu
d) berdasarkan tingkat kedalaman atau keintiman.
Hubungan interpersonal berdasarkan jumlah individu yang terlibat, dibagi menjadi 2,
yaitu hubungan diad dan hubungan triad. Hubungan diad merupakan hubungan atara
dua individu. Sedangkan hubungan triad merupakan hubungan antara tiga orang.

Komunikasi Bisnis Dasar Page 68


Hubungan interpersonal berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, dibagi menjadi 2, yaitu
hubungan tugas dan hubungan sosial. Hubungan tugas merupakan sebuah hubungan
yang terbentuk karena tujuan menyelesaikan sesuatu yang tidak dapat dikerjakan oleh
individu sendirian. Sedangkan hubungan sosial merupakan hubungan yang tidak
terbentuk dengan tujuan untuk menyelesaikan sesuatu.
Hubungan interpersonal berdasarkan jangka waktu juga dibagi menjadi 2, yaitu
hubungan jangka pendek dan hubungan jangka panjang. Hubungan jangka pendek
merupakan hubungan yang hanya berlangsung sebentar. Sedangkan hubungan jangka
panjang berlangsung dalam waktu yang lama.
Selain ketiga jenis hubungan interpersonal yang sudah dijelaskan di atas, masih
terdapat satu lagi jenis hubungan interpersonal yang didasarkan atas tingkat kedalaman
atau keintiman, yaitu hubungan biasa dan hubungan akrab atau intim. Hubungan biasa
merupakan hubungan yang sama sekali tidak dalam atau impersonal atau ritual.
Sedangkan hubungan akrab atau intim ditandai dengan penyingkapan diri (self-
disclosure).
Faktor Yang Mempengaruhi Hubungan Interpersonal
1. Komunikasi efektif
Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antara pemangku
kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif—interaktif dan menyenangkan.
2. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukan
penerimaan individu atau kelompok.
3. Kepribadian
Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin.
4. Stereotyping
Stereotyping  merupakan cara yang banyak ditemukan dalam menilai orang lain yang
dinisbatkan pada katagorisasi tertentu.
5. Kesamaan karakter personal
Manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan perilakunya atau kita
cenderung menyukai orang lain, kita ingin mereka memilih sikap yang sama dengan
kita, dan jika menyukai orang, kita ingin memilih sikap mereka yang sama.
6. Daya tarik

Komunikasi Bisnis Dasar Page 69


Dalam hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara pandang orang lain terhadap
diri individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dan tindakan yang khas.
7. Ganjaran
Seseorang lebih menyenangi orang lain yang memberi penghargaan atau ganjaran
berupa pujian, bantuan, dorongan moral.
8. Kompetensi
Setiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik kepada orang lain karena prestasi
atau kemampuan yang ditunjukkannya.

Penutup

Jawablah pertanyaan dibawah ini!

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal


2. Sebutkan 2 faktor yang mempengaruhi persepsi interpersonal
3. Apa yang dimaksud dengan hubungan interpersonal
4. Sebutkan beberapa jenis hubungan interpersonal
5. Sebutkan dan jelas minimal 2 teori tentang komunikasi interpersonal

Komunikasi Bisnis Dasar Page 70

Anda mungkin juga menyukai