Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN
“STRATEGI PRODUK”

Di Susun Oleh:
Kelompok 2

NAMA: 1. Anisa DERMAWAN (35120008)


2. SARMILA (35120015)

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG


2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Alah yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya
terhadap kami semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan lancar tenpa suatu halangan apapun. Makalah ini kami
tujukan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Manajemen
Pemasaran . yang dibimbing oleh Dr. Mawardi, SE,m.Si. Tak lupa
penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu selama pembuatan makalah ini.
Makalah ini berisi mengenai Menentukan Strategi Produk yang
diterapkan oleh perusahaan, selan itu penulis mencantumkan teori-teori
yang berkaitan dengan manajemen strategi produk. Makalah ini tidak
semata-mata hanya untuk memenuhi nilai tugas tetapi makalah ini kami
buat agar dibaca dan dapat diambil manfaat yang terkandung dalam
makalah ini.
Kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian. Terimakasih

Makassar, 22 Januari 2022

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................iv
B. Rumusan Masalah...................................................................................iv
C. Tujuan.....................................................................................................v
BAB II PEMBAHASAN
A. Apa itu Strategi produk? ........................................................................vi
B. Bagaimana tingkatan produk? ................................................................vi
C. Bagaimana hirarki produk? ....................................................................vii
D. Bagaimana kualitas produk ? .................................................................viii
E. Bagamana klasifikasi produk?...............................................................x
F. Bagaimana strategi Produk dan Merek? ................................................x
G. Jelaskan jenis-jenis Produk?...................................................................xii
H. Bagaimana strategi Merek untuk Produsen dan Distributor?.................xiii
I. Bagaimana Alternatif Merek?.................................................................xiv

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................................xvi
B. Saran........................................................................................................xvi
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................xvi

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Produk adalah elemen kunci dalam penawaran pasar, pemimpin pasar biasAnya
menawarkan produk dan jasa bermutu tinggi yang memberikan nilai pelanggan
yang paling unggul. Secara luas. produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditAwarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keiginan atau kebutuhan
termasuk barang fisik. jasa pengalaman, acara orang, tempat, properti,
organisasi. informasi dan ide.
Perencanaan pemasaran dimulai dengan merumuskan sebuah penawaran untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan sasaran. Pelanggan akan
menilai penawaran berdasarkan elemen dasar yaitu fitur dan kualitas produk,
bauran dan kualitas layanan dan harga. Ketiga elemen ini harus digabungkan ke
dalam suatu penawaran menarik yang kampetitif.
Manajemen strategi produk akan membahas terkait bagaimana pemasar dapat
mengklasifikasikan produknya, melakukan diferiansiasi produk,
mengembangkan lini produknya, serta menciptakan produk yang memiliki
keunggulan dibanding pesaingnya dalam skala nasional maupun Internasional.

B. Rumusan Masalah
A. Apa itu Strategi produk?
B. Bagaimana tingkatan produk?
C. Bagaimana hirarki produk?
D. Bagaimana kualitas produk ?
E. Bagamana klasifikasi produk?
F. Bagaimana strategi Produk dan Merek?

iv
G. Jelaskan jenis-jenis Produk?
H. Bagaimana strategi Merek untuk Produsen dan Distributor?
I. Bagaimana Alternatif Merek?

C. Tujuan
A. Mengetahui apa itu Strategi produk?
B. Mengetahui bagaimana tingkatan produk?
C. Mengetahui bagaimana hirarki produk?
D. Mengetahui bagaimana kualitas produk ?
E. Mengetahui bagamana klasifikasi produk?
F. Mengetahui bagaimana strategi Produk dan Merek?
G. Mengetahui jenis-jenis Produk?
H. Mengetahui bagaimana strategi Merek untuk Produsen dan Distributor?
I. Mengetahui bagaimana Alternatif Merek?

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Strategi Produk
Strategi Produk dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen, baik dalam
jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, strategi
produk baru dimaksudkan mempengaruhi konsumen agar mencoba produk.
Dalam jangka panjang strategi produk dirancang untuk mengembangkan
kesetiaan kepada merek dan mendapatkan luas pasar yang besar.
Aspek yang paling menentukan dalam merancang strategi produk melibatkan
analisis hubungan konsumen-produk. Artinya afeksi,kognisi dan perilaku
konsumen berkait produk dan lingkungan harus dipertimbangkan dengan cermat
dalam memperkenalkan produk baru dan harus dipantau sepanjang siklus hidup
sebuah produk. Pada bagian Ini pertama-tama akan dikaji beberapa ciri khas
personal konsumen yang mempengaruhi pemakaian produk , lalu diperiksa
beberapa ciri khas produk yang mempengaruhi proses pemakatan.
Permasalahan strategi produk

B. Tingkatan Produk
Menurut Kotler ada lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product,
expected product, augmented product, dan potential product. Kelima hal
tersebut sangat penting dalam membantu memasarkan produk barang ataupun
jasa. Untuk lebih jelasnya, kami akan menjelaskan lima tingkatan produknya
berikut ini.
1. Core benefit (namely the fundamental service of benefit that costumer really
buying), yaitu manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada
konsumen.
2. Basic product (namely a basic version of the product ), yaitu bentuk dasar

vi
dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.
3. Expected product (namely a set of attributes and conditions that the buyers
normally expect and agree to when they purchase this product), yaitu
serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh
pembeli pada saat membeli suatu produk.
4. Augmented product (namely that one includes additional service and benefit
that distinguish the company’s offer from competitor’s offer), yaitu sesuatu
yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan
produk yang ditawarkan oleh pesaing.
5. Potential product (namely all of the argumentations and transformations that
this product that ultimately undergo in the future), yaitu semua argumentasi
dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk di masa datang.

C. Hirarki Produk
Hirarki Produk terdiri dari beberapa kelompok. Setiap produk berkaitan secara
hirarkis dengan produk-produk tertentu lainnya. Hierarki produk ini dimulai
dengan kebutuhan dasar sampai item tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan
tersebut.
Hierarki produk terdiri tujuh tingkatan (Kotler yang diterjemahkan oleh Hendra
Teguh dan Ronny A. yaitu:
Keluarga kebutuhan (need family): Kebutuhan inti yang mendasari keberadaan
suatu kelompok produk.
Keluarga produk (product family): semua kelas produk yang dapat memenuhi
suatu kebutuhan inti dengan efektivitas memadai.
Kelas produk (product class): Sekelompok produk dalam keluarga produk yang
diakui mempunyai kesamaan fungsional.
Lini produk (product line): Sekelompok produk dalam kelas produk yang
berkaitan erat karena mereka melaksanakan suatu fungsi yang serupa, dijual

vii
pada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui saluran distribusi
yang sama, atau berada dalam rentang tertentu.
Jenis produk (product type): Satu kelompok produk dalam satu lini produk,
yang sama sama memiliki suatu dari berbagai kemungkinan bentuk produk
tersebut.
Merek (brand): satu atau beberapa produk dalam lini produk yang digunakan
untuk mengidentifikasi sumber atau karakter produk tersebut.
Unit produk (item, juga disebut stockkeeping unit atau product variant): satu
unit tersendiri dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan
menurut ukuran, harga, penampilan atau atribut lain.

D. Kualitas Produk
Kualitas produk tersebut. Tentunya konsumen sangat membutuhkan produk
dengan kualitas tinggi, harga terjangkau, dan sesuai dengan manfaat yang
diperoleh.
Yakinlah, perusahaan Anda akan mampu bersaing di pasaran jika tingkat
kepuasan pelanggan terhadap produk Anda cukup baik.
Sebelumnya, Anda harus memahami juga bahwa baik atau buruknya kualitas
suatu produk dapat diukur dan ditentukan secara objektif. Karena sangat
mungkin A menilai baik produk Anda, namun belum tentu B memiliki pendapat
yang sama. Kerancuan dan subyektifitas yang timbul ini dapat dicari solusinya
dengan menerapkan 8 dimensi kualitas produk sehingga terjadi objektIvitas
dalam penilaian kualitas suatu produk.
Menurut Tjiptono, kualitas produk memiliki 8 dimensi, antara lain yaitu :
Performance (kinerja), merupakan karakteristik operasi dasar atau produk inti
(core product) dari suatu produk. Misalnya kecepatan, kemudahan, dan
kenyamanan dalam penggunaan.
Features (fitur), merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang
melengkapi manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan atau option bagi

viii
konsumen. Fitur bisa meningkatkan kualitas produk jika kompetitor tidak
memiliki fitur tersebut, Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features),
merupakan karakteristik sekunder atau pelengkap.
Reliability (reabilitas keandalan) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami
kerusakan atau gagal pakai. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan
maka produk tersebut dapat diandalkan.
Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh
mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi standar tertentu
dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk. Ini semacam “janji”
yang harus dipenuhi oleh produk. Produk yang memiliki kualitas dari dimensi
ini berarti sesuai dengan standarnya,
Durability (daya tahan), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
terus digunakan. Semakin lama daya tahannya tentu semakin awet. Produk yang
awet akan dipersepsikan lebih berkualitas disbanding produk yang cepat habis
atau cepat diganti.
Serviceability, yaitu kualitas produk ditentukan atas dasar kemampuan
diperbaiki meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi serta
penanganan keluhan yang memuaskan. Produk yang mampu diperbaiki tentu
kualitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang tidak atau sulit
diperbaiki.
Aesthetics (estetika) yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalkan
bentuk fisik,warna dan sebagainya. Berhubungan dengan bagaimana
penampilan produk.
Perceived quality (kesan kualitas) yaitu persepsi konsumen terhadap
keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk. Biasanya karena kurangnya
pengetahuan pembeli akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka
pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek, iklan,
reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.
Itulah 8 dimensi kualitas produk yang harus Anda terapkan dalam menjalankan

ix
bisnis Anda agar produk yang Anda hasilkan memiliki kualitas yang tinggi dan
selalu menjadi produk yang dicari atau digemari oleh konsumen. Terapkan 8
dimensi tersebut dan kami yakin Anda akan menguasai pasar perdagangan.

E. Klasifikasi Produk
Klasifikasi produk adalah suatu pembagian produk yang ada di pasaran
berdasarkan kriteria-kriteria produk tersebut, di mana klasifikasi produk ini
dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam sudut pandang.
Jenis klasifikasi produk dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu:
A. Klasifikasi Produk Berdasarkan Karakteristiknya
Para pelaku bisnis mengklasifikasikan produk berdasarkan karakteristik atau
sifat dari produk tersebut, agar tiap jenis produk memiliki strategi bauran
pemasaran yang sesuai. Klasifikasi produk berdasarkan karakteristik atau
sifatnya, yaitu sebagai berikut :
Barang tahan lama (durable goods), yaitu produk yang berwujud fisiknya
tahan lama dan banyak sekali pemakaian. Contoh produk barang tahan lama
adalah mobil, rumah, televisi, lemari es, dan lain sebagainya.
Barang tidak tahan lama (non durable goods), yaitu produk berwujud yang
biasanya dikonsumsikan satu atau beberapa kali. Contoh produk barang tidak
tahan lama adalah sabun, minuman ringan, dan lain sebagainya.
Jasa (service), yaitu layanan yang diberikan perusahaan untuk memberi
kebermanfaatan atau kepuasan yang ditawarkan untuk dibeli oleh pelanggan.
Contoh jasa adalah salon kecantikan, bengkel kendaraan, tukang cukur, dan
lain sebagainya
B. Klasifikasi Produk Berdasarkan Tujuan Pemakaiannya
Sementara itu klasifikasi produk berdasarkan tujuan atau pemakaian adalah
sebagai berikut:
1. Barang konsumsi
Yaitu produk barang yang dimanfaatkan oleh konsumen akhir (end user)

x
atau untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Klasifikasi produk barang
konsumsi adalah sebagai berikut :
Barang kebutuhan sehari-hari (convenience goods), yaitu produk barang
yang dibeli oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Ciri–ciri dari produk ini adalah konsumen mempunyai pengetahuan luas
tentang produk, produk-produk tersebut dapat dengan mudah diperoleh
atau dibeli, umumnya memiliki harga yang murah, dan dibeli secara teratur
oleh masyarakat. Barang kebutuhan sehari–hari ini dibagi lagi menjadi tiga
jenis, yaitu:
Barang pokok, yaitu barang yang dibeli konsumen secara tetap seperti
beras, minyak, dan sebagainya.
Barang implusif, yaitu barang yang dibeli konsumen tanpa perencanaan
atau usaha–usaha meneliti.
Barang darurat, yaitu kebutuhan konsumen yang dirasakan sangat
mendesak seperti obat-obatan.
Barang belanjaan (shopping goods), yaitu produk barang yang umumnya
ketika konsumen ingin membelinya haruslah dilakukan dengan cara
membanding–bandingkannya terlebih dahulu berdasar kesesuaian, mutu,
harga dan modelnya. Contoh dari shopping goods ini adalah barang-barang
yang bersifat oleh-oleh seperti khas oleh-oleh daerah A, kerajinan daerah
B, makanan khas daerah C, dan lain sebagainya.
Barang khusus (specialty goods), yaitu produk barang yang memiliki ciri
unik dan merek khas dimana kelompok konsumen bersedia berusaha keras
untuk membelinya. Pertimbangan marketingnya biasanya hanya satu
saluran distribusi yang dipergunakan, memiliki shopping center yang
terkenal, dan merek diutamakan. Contoh dari specialty goods adalah
produk mobil mewah, pakaian bermerek, dan lain sebagainya.
Barang yang tidak dicari (unsought goods), yaitu produk barang dimana
konsumen tidak tahu atau tidak tahu mengenai barangnya, dan pada

xi
umumnya tidak berpikir untuk membelinya.
2. Barang industri
Barang-barang yang diproduksi untuk membuat produksi barang lain.
Klasifikasi produk barang industri adalah sebagai berikut :
Bahan atau suku cadang (materials and spare part), yaitu produk barang yang
seluruhnya masuk ke dalam produksi barang jadi. Bahan baku ini umumnya
dihasilkan dari alam. Sementara itu suku cadang merupakan bahan komponen
dan suku komponen.
Barang modal (capital items), yaitu produk barang yang sebagian masuk ke
hasil barang-barang akhir seperti produk instalasi untuk bangunan dan
peralatan tambahan untuk proses produksi di sebuah industri/pabrik.
Perbekalan dan layanan (supplies and services), yaitu produk barang yang
terdiri dari perbekalan operasional (operating supplies) dan usaha pelayanan
(business services).
Setelah dilakukan pengelompokkan produk atau klasifikasi produk, maka
pelaku bisnis harus memperhatikan sisi estetika dari penampilan produk
barang yang ditawarkan ke konsumen agar mudah ditemukan oleh konsumen
dan terlihat menarik

F. Strategi Produk dan Merek


Atribut, merek memberikan ingatan pada atribut-atribut tertntu dari suatu
produk.
Manfaat, atribut produk yg dpt diinginkan melalui merek harus dpt
diterjemahkan dlm bentuk manfaat baik secara fungsinal dan manfaat secara
emosional.
Nilai, merek mencerminkan nilai yg dimiliki oleh produsen sebuat produk
Budaya, mempresentasikan suatu budaya tertentu
Kepribadian, merek yg dpt diproyeksikan pada suatu kepribadian tertentu
Penggunaan, merek mengelompokkan tipe-tipe konsumen yg akan membeli

xii
atau mengonsumsi suaatu produk
G. Jenis-Jenis Merek
Adapun jenis-jenis dari merek, yaitu:
1. Manufacturer Brand
Manufacturer brand atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh
suatu perusahaan yang memproduksi produk atau jasa. Contohnya seperti
soffel, capilanos, ultraflu, so klin, philips, tessa, benq, faster, nintendo wii,
vit, vitacharm, vitacimin, dan lain-lain.
2. Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor
atau pedagang dari produk atau jasa seperti zyrex ubud yang menjual laptop
cloud everex, hipermarket giant yang menjual kapas merek giant, carrefour
yang menjual produk elektrinik dengan merek bluesky, supermarket hero
yang menjual gula dengan merek hero, dan lain sebagainya.
3. Produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan
tanpa menggunakan merek atau identitas yang membedakan dengan produk
lain baik dari produsen maupun pedagang. Contoh seperti sayur-mayur,
minyak goreng curah, abu gosok, buah-buahan, gula pasir curah, bunga,
tanaman, dan lain sebagainya.

H. Strategi Merek untuk Produsen dan Konsumen


Produsen, distributor atau pedagang pengecer dapat melakukan strategi merek
sebagai berikut di bawah ini :
1. Individual Branding / Merek Individu Individual branding adalah memberi
merek berbeda pada produk baru seperti pada deterjen surf dan rinso dari
unilever untuk membidik segmen pasar yang berbeda seperti halnya pada
wings yang memproduksi deterjen merek so klin dan daia untuk segmen
pasar yang beda.
2. Family Branding / Merek Keluarga Family branding adalah memberi merek
yang sama pada beberapa produk dengan alasan mendompleng merek yang

xiii
sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh family branding yakni seperti
merek gery yang merupakan grup dari garuda food yang mengeluarkan
banyak produk berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery
soes, gery toya toya, dan lain sebagainya. Contoh lain misalnya yaitu seperti
motor suzuki yang mengeluarkan varian motor suzuki smash, suzuki sky
wave, suzuki spin, suzuki thunder, suzuki arashi, suzuki shodun ,suzuki
satria, dan lain-lain.

I. Alternatif Merek
Strategi Merk menurut Kotler (2000):
Lakukan perluasan lini.
lini dapat dilakukan para pelaku usaha dengan cara menambahkan
varian baru pada produk mereka. Hal ini sengaja untuk memperluas target pasar
yang mereka bidik dan menguatkan merek tersebut di kalangan masyarakat
luas. Salah satu contoh produk yang telah menggunakan strategi ini adalah
produk sampo Sunsilk. Mereka sengaja mengeluarkan beragam varian produk
sampo sesuai dengan jenis rambut konsumennya, seperti sampo untuk rambut
rontok, rambut berketombe, rambut kering, rambut berminyak, dan lain
sebagainya. Selain itu, merk laptop Fujitsu meluncurkan koleksi Lifebook
Series terbaru dengan varian lini produk antara lain S2110, C1320, dan P1510.
Tidak ketinggalan
Perluasan merek (Brand Extension).
Strategi ini sering dilakukan beberapa perusahaan besar untuk menguasai pasar.
Mereka memanfaatkan merek yang sudah dikenal banyak orang, untuk
mengeluarkan produk baru guna menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.
Lihat saja merek lifebuoy yang dulunya dikenal masyarakat sebagai merek
sabun, sekarang mulai melebarkan sayapnya dengan meluncurkan produk
handwash (sabun cuci tangan), serta sampo untuk memperluas merek
produknya di pasaran.

xiv
Gunakan strategi multi-merek.
Selain menambahkan varian baru pada produk. Strategi pemasaran lainnya yang
bisa digunakan yaitu menggunakan tambahan merek untuk kategori produk
yang sama. Strategi ini dilakukan para pengusaha untuk menarik minat
konsumen dari berbagai kalangan. Contohnya saja seperti perusahaan Indofood
yang sengaja meluncurkan merek Indomie, Supermi, serta Sarimi untuk
membidik target pasar yang berbeda. Sehingga tidak heran, jika sampai saat ini
Indofood berhasil menjadi market leader untuk kategori produk mie instan.
Selain itu, PT. Unilever Indonesia tbk memiliki 3 macam merk untuk kategori
produk sabun mandi yaitu Lux, Lifebouy, Dove
Luncurkan merek baru.
Jika sebuah perusahaan meluncurkan sebuah produk baru dalam kategori baru,
namun tidak memungkinkan untuk menggunakan merek yang sudah ada. Maka
tidak ada salahnya jika mereka menawarkan sebuah merek baru bagi produk
yang akan mereka luncurkan. Cara ini telah dilakukan oleh Unilever dalam
mengembangkan kategori produknya, seperti mengeluarkan merek Pepsodent
untuk kategori produk pasta gigi, Blue Band untuk merek
margarine, serta masih banyak lagi merek lainnya untuk kategori yang berbeda.
Selain itu, PT Coca-Cola Indonesia Tbk meluncurkan merk Freshtea untuk
produk baru minuman produk perusahaan yaitu the dalam kemasan botol
dengan aroma bunga melati.
Gunakan merek bersama.
Yang dimaksud dengan merek bersama yaitu menggabungkan dua atau lebih
merek yang sudah terkenal dalam sebuah penawaran. Strategi ini telah
dijalankan oleh Aqua-Danone dalam memasarkan produknya.

xv
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Strategi Produk dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen. baik dalam
jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Aspek yang paling menentukan
dalam merancang strategi produk melibatkan analisis hubungan konsumen-
produk. Artinya afeksi kogrisi, dan perilaku konsumen berkait produk dan
lingkungan harus dipertimbangkan dengan cermat dalam memperkenalkan
praduk baru dan harus dipantau sepanjang siklus hidup sebuah produk. Siklus
hidup produk sendiri yakni dari perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan
penurunan. Maka agar tidak terjadi penurunan sebuah produk maka dibuatlah
strategi produk yang tahap tahapanya metiputi strategi penetapan harga.
penetapan merek, strategi distribusi dan yang paling penting manajemen waktu.

B. Saran
Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran
sangatlah penting dan hal ini haruslah ditunjang oleh manajer pernasar yang
professional dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkaniah manajemen
pemasaran sebagai bagian penting dalam perusahaan demi mencapai tujuan
bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

xvi
Kotler Philip Keiler Kevin Lane.2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta.
Erlangga.
Peter J. Poul. Otson Jerry C.2016. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.
Jakarta. Salemba Empat.
Wahyuni Nurseffy Dwi. 2014. Bungkus Bergambar Seram Tak Matikan
Industri Rokok. Ihttp:/ (bisnis. Ilputanb.comi read/20697951 bungkus-
bergambar-seram: tak-matikan-industrirokok?sourcezsearch 31/10/2017.
Diunduh pada tanggal 31 Oktober 2017.
Fachmi. 2012. Strategi Produk dan Jasa. Ihttp:1 1600303. weblog.
esounggul.ac.id/ 20121121201 strategi-produk-dan-jasa-21. Diunduh pada
tanggal 28 Oktober 2017.
http://www. gomarketingstrategic.com! 20161061 4-strategi-produk-dan-cara-
menciptakan.htmi. diunduh pada tanggal 28 Oktober 2017

xvii

Anda mungkin juga menyukai