Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 8

“Kode Etik Jurnalistik Islam”

Anggota kelompok

Azizah Kumala Dewi 1941010592


Qosa Mursit 1941010583
A. Pengertian Kode Etik Jurnalistik Islam

Menurut UU No. 40/1999 tentang Pers, kode etik jurnalistik adalah himpunan etika profesi
wartawan yang termuat dalam buku Kamus Jurnalistik (Simbiosa Bandung 2009) saya mengartikan
Kode Etik Jurnalistik (KEJ) atau Kannos of Journalism sebagai pedoman wartawan dalam
melaksanakan tugasnya sebagai landasan moral atau etika profesi yang bisa menjadi pedoman
operasional dalam menegakkan integritas dan profesionalitas wartawan.

Jadi kode etik jurnalistik islami adalah landasan atau pedoman jurnalis islami dalam kegiatan
kejurnalistikan.
B. Jurnalistik Sebagai Pelanjut Risalah Nabi

sebagai wartawan Muslim yang sejatinya adalah pelanjut risalah nabi, dalam mencari,
menulis dan menyebarkan informasi dan tulisan yang bernilai kebaikan dan kebenaran
kepada publik.Dalam hal ini melalui media massa, baik cetak (koran, majalah, bulletin,
jurnal), elektronik (radio, televisi) maupun online (streaming, website, blog).
Wartawan Muslim disebut juga sebagai juru dakwah yang menebarkan kebenaran ilahi. Ia
bagaikan penyambung lidah para nabi. Karena itu ia pun dituntut memiliki sifat-sifat
kenabian, yaitu:
 
1. Shiddiq,
2. Tabligh
3. Amanah
4. dan Fathonah
C. Kode Etik
Secara umum kode etik bermakna suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu.Di manapun kita hidup, bekerja, dan berada tentu ada kode
etiknya, ada etikanya, ada aturannya atau akhlaknya. Antara lain:

1. Menyampaikan informasi dengan benar.


2. Melaksanakan Tabayyun (meneliti fakta/cek-ricek).
3. Menyampaikan berita dengan argumentasi yang jelas, baik dan benar. 
4. melaksanakan kegiatan kewartawanan secara professional, mahir dan produktif.
5. Menulis berita secara adil, objektif, berimbang dan komprehensif berdasarkan fakta dan
data, bukan nafsu dan kepentingan pribadi.
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai