Anda di halaman 1dari 17

Pengertian Pers

Pers adalah badan yang membuat penerbitan media massa


secara berkala.
Sedangkan secara etimologis, kata Pers (Belanda), atau
Press (inggris), atau presse (prancis), berasal dari bahasa
latin, perssare dari kata premere, yang berarti “Tekan”
atau “Cetak”,
definisi terminologisnya adalah “media massa cetak”
atau “media cetak “Media massa, menurut Gamle &
Gamle adalah bagian komunikasi antara manusia (human
communication), dalam arti, media merupakan saluran
atau sarana untuk memperluas dan memperjauh
jangkauan proses penyampaian pesan antar manusia.
Dalam Ensiklopedia Nasional Indonesia
jilid 13 disebutkan bahwa pers memiliki
dua arti yaitu

 Dalam arti luas, pers adalah seluruh media


baik elektronik maupun cetak yang
menyampaikan laporan dalam bentuk fakta,
ulasan, laporan, dan gambar kepada
masyarakat luas secara regular.
 Dalam arti sempit, pers hanya terbatas media
cetak seperti surat kabar harian, surat kabar
mingguan, bulletin dan majalah.
Fungsi Pers
1. Informasi (to inform)
Fungsi Pers sebagai media informasi adalah
sarana untuk menyampaikan informasi
secepatnya kepada masyarakat luas. Berbagai
keinginan, aspirasi, pendapat, sikap, perasaan
manusia bisa disebarkan melalui pers.
2. Pendidikan (to educated)
Pers sebagai media pendidikan ini mencakup
semua sektor kehidupan baik ekonomi, politik,
sosial, maupun budaya. Pers memiliki tanggung
jawab besar dalam memberikan pendidikan
politik sehingga masyarakat memahami model
Pilkada yang baru kali pertama digelar.
3. Hiburan (to entertaint)
Sebagai media hiburan, pers harus mampu
memerankan dirinya sebagai wahana rekreasi yang
menyenangkan sekaligus yang menyehatkan bagi
semua lapisan masyarakat.

4.Kontrol Sosial (Social control)


Pers sebagai alat kontrol sosial adalah menyampaikan
(memberitakan) peristiwa buruk, keadaan yang tidak
pada tempatnya dan ihwal yang menyalahi aturan,
supaya peristiwa buruk tersebut tidak terulang lagi.
Selain itu kesadaran berbuat baik serta mentaati
peraturan semakin inggi,
Perkembangan Pers di Indonesia

1. Pers di Era Kolonial (tahun 1744 sampai awal


abad 19)
Dalam era ini dapat diketahui bahwa
Bataviasche Nuvelles en politique
Raisonnementen yang terbit pada Agustus 1744
di Batavia (Jakarta) merupakan surat kabar
pertama di Indonesia.
2. Pers di masa Penjajahan Jepang (1942 -
1945)
Hal ini menunjukkan bahwa di masa
Jepang pers Indonesia tertekan. Surat
kabar yang beredar pada zaman
penjajahan Belanda dilarang beredar.
Pada era ini pers Indonesia
mengalami kemajuan dalam hal teknis
namun juga mulai diberlakukannya
izin penerbitan pers
3. Pers dimasa Orde Lama atau Pers Terpimpin (1957 -
1965)

Awal tahun 1960 penekanan kebebasan pers diawali


dengan peringatan Menteri Muda Maladi bahwa “langkah-
langkah tegas akan dilakukan terhadap surat kabar,
majalah-majalah, dan kantor-kantor berita yang tidak
menaati peraturan yang diperlukan dalam usaha
menerbitkan pers nasional”. Masih tahun 1960 penguasa
perang mulai mengenakan sanksi-sanksi perizinan
terhadap pers.
4. Pers di era demokrasi Pancasila dan Orde
lama
Hakikat pers pancasila adalah pers yang
sehat, yakni pers yang bebas dan
bertanggung jawab dalam menjalankan
fungsinya sebagai penyebar informasi yang
benar dan objektif, penyalur aspirasi rakyat
dan kontrol sosial yang konstruktif.
5. Pers di masa pasca Reformasi
Pada masa reformasi, Undang-Undang tentang pers No. 40
1999, maka pers nasional melaksanakan peranan sebagai
berikut:
Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui dan
mendapatkan informasi.
Menegakkan nilai dasar demokrasi, mendorong
terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia, serta
menghormati kebhinekaan.
Mengembangkan pendapat umum berdasar informasi yang
tepat, akurat, dan benar.
Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum.
Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
Kode Etik Jurnalistik

Kode etik merupakan prinsip yang keluar


dari hati nurani setiap profesi, sehingga pada
tiap tindakannya, seorang yang merasa
berprofesi tentulah membutuhkan patokan
moral dalam profesinya. Karena itu PWI
menetapkan Kode Etik Jurnalistik yang salah
satu landasannya adalah untuk melestarikan
kemerdekaan/kebebasan pers yang
bertanggung jawab,
Pengertian wartawan
WARTAWAN adalah sebuah profesi. Dengan kata lain,
wartawan adalah seorang profesional, seperti halnya
dokter, bidan, guru, atau pengacara yang punya kode
etik Sebuah pekerjaan bisa disebut sebagai profesi jika
memiliki empat hal berikut, sebagaimana dikemukakan
seorang sarjana India, Dr. Lakshamana Rao yaitu:
1. Harus terdapat kebebasan dalam pekerjaan tadi.
yakni kebebasan mencari, memperoleh, dan
menyebarluaskan gagasan dan informas

2. Harus ada panggilan dan keterikatan dengan pekerjaan itu


yaitu, Jam kerja wartawan adalah 24 jam sehari karena
peristiwa yang harus diliputnya sering tidak terduga dan bisa
terjadi kapan saja. Sebagai seorang profesional, wartawan
harus terjun ke lapangan meliputnya.
3.Wartawan memiliki keahlian tertentu, yakni
keahlian mencari, meliput, dan menulis
berita, termasuk keahlian dalam berbahasa
tulisan dan Bahasa Jurnalistik.
4. Harus ada tanggung jawab yang terikat
pada kode etik pekerjaan. (Assegaf, 1987)
yaitu,
Wartawan memiliki dan menaati Kode Etik
Jurnalistik (Pasal 7 ayat (2) UU No. 40/1999
tentang Pers). Dalam penjelasan
disebutkan, yang dimaksud dengan Kode
Etik Jurnalistik adalah Kode Etik yang
disepakati organisasi wartawan dan
ditetapkan oleh Dewan Pers.
Kode etik jurnalistik pertama kali dikeluarka oleh
PWI yaitu:
1. Berita diperoleh dengan cara yang jujur.
Meneliti kebenaran suatu berita atau keterangan sebelum
menyiarkan (check and recheck).
2. Sebisanya membedakan antara kejadian (fact) dan pendapat
(opinion).
3. Menghargai dan melindungi kedudukan sumber berita yang
tidak mau disebut namanya. Dalam hal ini, seorang wartawan
tidak boleh memberi tahu di mana ia mendapat beritanya jika
orang yang memberikannya memintanya untuk
merahasiakannya.
4. Tidak memberitakan keterangan yang diberikan secara off the
record (for your eyes only).
5. Dengan jujur menyebut sumbernya dalam mengutip berita atau
tulisan dari suatu suratkabar atau penerbitan, untuk
kesetiakawanan profesi.
Syarat seorng wartawan yg baik:
 Bersemangat dan agresif,
 Prakarsa,
 Berkepribadian,
 Mempunyai rasa ingin tahu,
 Jujur, bertanggung jawab,
 Akurat dan tepat,
 Pendidikan yang baik,
 Mempunyai kemampuan menulis dan
berbicara yang baik.
kesimpulan
Media adalah suatu alat yang digunakan seseorang untuk
menyampaikan informasi kepada masyarakat luas. Media
massa juga merupakan media yang selalu menjadi perhatian
masyarakat. kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini
hampir tidak pernah lepas dari media massa baik itu televisi,
Koran, radio, atau internet.
Keefektifan serta peranannya yang begitu hebat menjadikan
media massa menjadi salah satu komponen penting bagi
pembentukan kepribadian masyarakat.
TERIMAKASIH.....

Anda mungkin juga menyukai