Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional

dengan pendekatan Cross sectional yaitu mengumpulkan data kemudian

dianalisa untuk menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dengan

suatu fenomena yang sedang terjadi kemudian dicari hubungannya

antara fenomena tersebut (Sugiyono, 2005).

Alasan penggunaan metoda ini untuk menjelaskan bagaimana

hubungan pengetahuan, sikap, motivasi pasien TB Paru BTA positif

dengan upaya pencehagan Tb paru

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian atau yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian (Arikunto, 2002)

3.2.1 Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap,

dan motivasi
3.2.2 Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah upaya pencegahan

penularan Tb Paru

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian atau

obyek yang diteliti (Notoatmojo, 2005). Populasi pada penelitian

ini adalah pasien TB Paru BTA positif, di Ruang Bougenville

RSP Provinsi Jawa Barat

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan

objek yang diteliti dan dapat dianggap mewakili seluruh populasi

(Notoatmojo, 2005) Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah Accidental Sampling, yaitu dipilih hanya

berdasarkan ketersediaannya, artinya mereka yang berada di

tempat yang tepat dan di waktu yang tepat sesuai dengan

tujuan penelitian (Dempsey & Dempsey, 2002:20). yaitu pasien

TB Paru BTA positif yang ditemukan selama penelitian mulai

dari tgl 20 Juli sampai dengan 23 September 2009

44
3.4 Instrumen Penelitian

Menyusun instrument adalah pekerjaan paling penting di dalam

langkah penelitian (Arikunto, 2002). Alat pengumpulan data pokok dalam

penelitian ini adalah kuesioner yang memuat pertanyaan-pertanyaan.

Kuesioner terdiri dari 25 (dua puluh lima) pertanyaan yang terdiri dari 2

bagian, yaitu Pengetahuan TB paru 5 pertanyaan, sikap pasien

sebanyak 5 pertanyaan, motivasi sebanyak 5 pertanyaan, sebanyak 5

pertanyaan, dan Upaya pencegahan sebanyak 5 pertanyaan

3.4.1 Uji Validitas dan Reliabelitas

Validitas dan reliabilitas menunjukkan sejauh mana

relevansi pertanyaan terhadap apa yang ditanyakan atau apa

yang ingin diukur dalam penelitian. Sebuah test dikatakan

mempunyai validitas isi tinggi apabila pertanyaan atau pernyataan

yang diajukan dianggap mewakili seluruh isi dari bidang ilmu yang

dikaji (Singarimbun, 1987)

3.4.1.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan

alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur

(Notoatmodjo, 2005). Sebuah instrumen dikatakan valid

jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat

45
mengungkap data dari variabel yang ingin diteliti secara

tepat (Arikunto, 2002). Validitas menunjukkan sejauh

mana relevansi pertanyaan terhadap apa yang

ditanyakan atau apa yang ingin diukur dalam penelitian.

Jadi validitas menunjukan kepada ketepatan dan

kecermatan test dalam menjalankan fungsi

pengukurannya.

Untuk pengujian validitas instrumen data pasien

dan pengetahuan berupa skor yang memiliki tingkatan

(ordinal), rumus yang digunakan adalah dengan

menggunakan koefisien korelasional. Untuk menentukan

kevalidan dari item kuesioner digunakan metode korelasi

product moment yaitu dengan mengkorelasikan skor total

yang dihasilkan oleh masing-masing responden dengan

skor masing-masing item dengan rumus :

(Notoatmodjo, 2005)

Keterangan :

X = skor item

Y = skor total

46
Jika nilai koefisien korelasinya yang lebih besar

dari 0,3 maka item-item tersebut dinyatakan valid. Untuk

mempermudah perhitungan tersebut peneliti

menggunakan program komputer yaitu SPSS versi 12.

3.4.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana tingkat

kekonsistenan pengukuran dari suatu responden ke

responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana

pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan

beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan

tersebut. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu

variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur

variabel yang kita ukur jika koefisien reliabilitasnya lebih

dari atau sama dengan 0,700 (Robert M Kaplan dan

Dennis Saccuzo, 1993)

Sedangkan untuk menguji reliabilitas data pasien

dan Pengetahuan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach,

yaitu :

47
(Azwar, 2003)

Keterangan :

k : Jumlah Instrumen pertanyaan

: Jumlah varians dari tiap instrumen

: Varians dari keseluruhan instrumen

Setelah didapatkan nilai reliabilitas alpha-

cronbach, lalu nilai tersebut dibandingkan dengan nilai r

kritis yang diambil besarnya 0,7. Jika nilai reliabilitas

lebih dari 0,70 atau mendekati nilai 1,00, maka tingkat

kepercayaan hasil suatu pengukuran semakin tinggi.

Untuk mempermudah perhitungan diatas, penulis juga

masih menggunakan program komputer

3.5 Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data tergantung pada tujuan penelitian dan

sumber data yang akan dikumpulkan untuk mendapatkan data yang

sesuai dengan masalah yang diteliti maka diperlukan alat pengumpul

data atau instrument yang tepat. Instrumen yang digunakan dalam

48
penelitian ini adalah angket tertutup. Angket ini berbentuk formulir-

formulir yang berisikan pertanyaan (question), sering disebut kuesioner

(Notoatmodjo, 2005)

3.6 Pengolahan Data

Menurut Pengolahan data dilakukan dengan cara manual dan

komputer, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Editing data, yakni melakukan pengecekan, penilaian dan

memastikan data yang diperoleh telah lengkap

b. Coding data, yakni memberikan kode pada setiap item untuk

memudahkan dalam pengolahan data. Koding merupakan suatu

metode untuk mengkonversi data yang dikumpulkan selama

penelitian ke dalam simbol yang sesuai untuk keperluan

analisis. Untuk variabel sikap digunakan skala likert. Untuk

pernyataan positif, Sangat setuju (SS) skor 4, Setuju (S) skor 3,

Ragu-Ragu (RR) skor 2, Tidak Setuju (TS) skor 1, Sangat Tidak

Setuju (STS) skor 0. Sedangkan untuk pernyataan negatif SS

skor 0, S skor 1, RR skor 2, TS skor 3, STS skor 4. Untuk

variabel pengetahuan digunakan skala likert. Untuk pernyataan

positif, Selalu (SL) skor 3, Sering (SR) skor 2, Kadang-kadang

49
(KK) skor 1, Tidak Pernah skor 0. Sedangkan untuk pernyataan

negatif SL skor 0, SR skor 1, KK skor 2, dan TP skor 3.

c. Pocessing data, yakni melakukan entry data dari daftar isian ke

dalam komputer.

d. Cleaning data, yakni melakukan pembersihan terhadap data

yang telah dimasukan ke dalam komputer, apakah terdapat

kesalahan dengan cara mengetahui data yang hilang, variasi

dan konsistensi data.

3.7 Analisa data

3.7.1 Analisa Univariat

3.7.1.1 Pengetahuan

Tahap pengolahan untuk variabel pengetahuan dimulai

dengan melakukan tabulasi. Untuk mengetahui tingkat

pengetahuan pasien, terlebih dahulu dibuat kunci

jawaban pada setiap item pertanyaan. Jawaban

dianggap benar jika sesuai dengan kunci jawaban dan

diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0.

Jawaban yang benar dihitung frekuensinya dan

dilakukan perhitungan presentasi menggunakan rumus

berikut :

50
P=

Dimana :

P = Presentase yang dicari

X = Jumlah jawaban benar

N = Jumlah pertanyaan

Data diinterpretasikan kedalam kata-kata dengan

menggunakan kategori :

0% = Tidak ada seorang pun dari responden

1% - 25% = Sebagian kecil responden

26% - 49% = Hampir sebagian responden

50% = Setengah dari responden

51% - 75% = Sebagian besar responden

76% - 99% = Hampir seluruh responden

100% = Seluruh renponden

(Arikunto, 1998)

Kemudian hasil prosentase dibakukan ke dalam

standar kriteria objektif yaitu:

Baik : > 75%

Cukup : 55% - 74%

Kurang : < 55%

51
3.7.1.1 Sikap dan Motivasi

Untuk mengetahui sikap dan motivasi, untuk

pernyataan positif, Sangat Setuju (SS)=4, Setuju (S)=3,

Ragu-ragu (RR)=2, Tidak Setuju (TS)=1, Sangat Tidak

Setuju (STS)=0. Sedangkan untuk pernyataan negatif

SS=0, S=1, RR=2, TS=3, STS=4. Selanjutnya dijumlah

skor masing-masing responden kemudian diolah

secara tabulasi dan untuk menganalisa hasilnya

dilakukan dengan komputer program excel maka akan

didapatkan hasil perhitungan. Simpangan Deviasi (SD)

dan rata-rata (X) digunakan untuk menentukan kategori

sikap, selanjutnya dicari nilai Mean T (MT) dalam

kelompok yaitu dengan cara dimasukan formula

sebagai berikut:

Keterangan : X = Skor responden yang hendak diubah

menjadi skor T

= Mean skor dalam kelompok

SD = Standar Deviasi

Lalu ditentukan kategori sebagai berikut :

Sikap Positif (Favorable) bila nilai T > MT

52
Sikap Negatif (Unfavorable) bila nilai T ≤ MT

Motivasi tinggi bila nilai T > MT

Motivasi rendah bila nilai T ≤ MT

3.7.2 Analisis Bivarat

Mendeskripsikan hubungan Pengetahuan, Sikap dan

motivasi dengan upaya pencegahan TB Paru melalui uji chi

square dengan menggunakan program komputer

3.8 Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Menentukan lahan penelitian

b. Studi Kepustakaan

c. Studi Pendahuluan

d. Penyusunan Proposal

e. Permohonan izin penelitian

f. Menyiapkan instrumen pengumpulan data

g. Melakukan uji coba instrumen dan perbaikan instrumen

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan penjelasan dan surat persetujuan

b. Memberikan angket

53
c. Pengisian angket

d. Pengecekan kelengkapan angket

e. Pengolahan data

f. Analisa data

3. Tahap Akhir

a. Menyusun laporan

b. Sidang hasil penelitian

3.9 Lokasi penelitian

Penelitian dilaksanakan di ruang Bougenville Rumah Sakit Paru

Provinsi Jawa Barat, dimulai pada tanggal 10 Agustus sampai dengan

23 September 2009

3.10 Etika Penelitian

Sebelum penelitian dilakukan responden akan diberikan informasi

mengenai penelitian yang akan berlangsung, kemudian diminta

persetujuan (informed consent) apakah responden bersedia untuk

menjadi sampel dalam penelitian yang dilakukan.

54

Anda mungkin juga menyukai