n ∑ xy−( ∑ x )( ∑ y )
Keterangan :
r = Koefisien korelasi suatu butir
n = Banyaknya sampel
x = Skor butir
y = Skor total
2. Uji Reliabilitas
Bahri (2018) Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi
instrumen pengukuran melalui kuesioner. Tujuannya adalah untuk menilai
apakah pengukuran yang digunakan tetap konsisten ketika pengukuran
diulang. Suatu alat ukur yang reliable mempunyai tingkat reliabilitas yang
tinggi, yang ditentukan oleh suatu bilangan yang disebut koefisien
reliabilitas, yaitu. semakin dekat angkanya dengan satu, semakin reliable alat
ukur tersebut.
Teknik yang akan dilakukan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian
ini yaitu dengan menggunakan rumus Alpha Crombach yaitu :
Rumus :
( )( ∑ σi
)
2
k
n= 1
k −1 σ
2
Keterangan :
r = Koefisien reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan
2
σi = Total varians butir
2
σ = Total varians
Dalam penelitian ini bisa menentukan reliabilitas suatu instrument atau
kuesioner menggunakan kriteria reliabilitas menurut Guilford yaitu :
2. Coding
untuk memudahkan pengolahan informasi tambahan, masukkan kode
numerik dari jawaban responden dalam survei. Penelitian ini diberi kode
dengan memberikan kode numerik pada setiap respon untuk memudahkan
pengolahan dan analisis data.
3. Scoring
Pada langkah ini, tanggapan dari responden yang sama dikelompokkan
secara cermat dan sistematis, dihitung dan dijumlahkan, lalu ditabulasi.
Setelah data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kemudian
ditabulasikan. Melakukan penelitian terhadap kuesioner dengan mencatat
dan mengelompokkannya sesuai dengan variabel yang diteliti. Pertanyaan
yang diberikan skor hanya pertanyaan yang berhubungan dengan pola makan
dan pola aktivitas pada IMT.
4. Processing
Pengolahan data selanjutnya adalah processing yaitu data yang diperoleh
dari masing-masing kelas berupa “kode” dan dimasukkan ke dalam
perangkat lunak komputer. Proses ini memerlukan ketelitian dari orang yang
melakukan “data Entry” tersebut. Jika tidak, akan terjadi bias, meskipun
Anda baru memasukkan data. Salah satu software yang digunakan adalah
program SPSS for Windows.
5. Cleaning
Setelah sumber data responden dimasukkan ke dalam SPSS, maka harus
dilakukan pengecekan ulang untuk melihat kemungkinan kesalahan
pengkodean, cacat dan dan seterusnya.
J. Teknik Analisa Data
1. Gambaran Karakteristik Responden
Gambaran Karakteristik Responden yang akan digunakan yaitu Analisa
univariat dengan distribusi dari karakteristik responden yang meliputi Jenis
kelamin dan usia yang bertujuan untuk menganalisa jenis frekuensi pola
makan dan pola aktivitas dengan IMT pada kejadian Stunting.
Analisa data pada karakteristik responden ini menggunakan table
frekuensi dan persentase dengan rumus yaitu :
Rumus :
F
P= X 100 %
n
Keterangan :
P : Presentase jawaban benar (%)
F : Frekuensi jawaban benar
n : Jumlah pertanyaan
2. Analisa Univariat
Analisis univariat merupakan analisis yang menganalisis setiap variabel
sedemikian rupa sehingga hasil penelitiannya disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi yang dinarasikan (Notoatmodjo, 2012). Analisis ini
menggunakannya memberikan gambaran umum mengenai data penelitian.
Analisis univariat (analisis persentase) dilakukan untuk menggambarkan
distribusi frekuensi dan distribusi relatif subjek serta untuk menggambarkan
variabel bebas (variabel independent), variabel terikat (variabel dependent)
dan karakteristik responden. Variable dalam penelitian ini adalah pola
makan, pola aktivitas dan IMT.
Pada analisis univariat ini data yang digunakan adalah pola makan dan
pola aktivitas. Pada variabel pola makan digunakan median dengan rumus
yaitu :
Rumus :
Me= ( 12 x R )+ Xmin
Keterangan :
Me : Median
R : Range data
Xmin : Total jawaban
Pada penelitian ini analisis data untuk mengukur variabel pola aktivitas
yaitu menentukan responden kedalam kriteria yaitu :
1) Kurang < 600 MET
2) Cukup ≥ 600 MET
3. Analisa Bivariat
Menurut Notoadmojo (2018) Analisa Bivariat adalah Analisa yang
dilakukan untuk menjelaskan hipotesis bubungan variabel bebas dan variabel
terikat.
Tujuan dari Analisa bivariat ini adalah untuk membuktikan adanya
hubungan antara variabel independent dengan variabel dependen.
Analisis bivariat yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
analisis chi-square karena data pada ketiga variabel yang digunakan bersifat
nominal yang tergolong ke dalam kategorik.
Analisa bivariat pada penelitian ini menggunakan uji statistic Chi
Square. Adapun rumus yang digunakan yaitu :
Rumus :
2 ( fo−fe )2
X =
fe
Keterangan :
2
X : Nilai Chi Square
kategori
1. Tahap Persiapan
Tahapan memiliki tujuan untuk mendapatkan gambaran secara jelas dan
juga lengkap mengenai permasalahan yang akan diteliti. Pada tahap ini
dimulai untuk memastiakan suatu permasalahan ataupun fokus penelitian
yang akan diteliti yaitu :
1) Peneliti mengajukan permohonan etik kepada Komisi Etik Penelitian
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi setelah proposal disetujui
dosen pembimbing dan dosen penguji.
2) Peneliti mengajukan izin penelitian ke Dinas Kesehatan untuk melakukan
penelitian di wilayah kerja Puskesmas Benteng.
3) Setelah mendapatkan izin penelitian, peneliti melakukan penelitian di
wilayah kerja Puskesmas Benteng.
4) Peneliti melakukan survei
5) data awal ke puskesmas dan studi pendahuluan dengan beberapa kader.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan berbagai informasi data sesuai
dengan fokus dan tujuan dari penelitian pengumpulan data ataupun informasi
melalui kuesioner. Tahap pelaksanaan ini meliputi :
1) Tahap pengajuan awal pengambilan data penelitian ke Prodi.
2) Menyerahkan surat pengajuan aawal pengambilan data dari Dinas
Kesehatan Kota Sukabumi.
3) Menyerahkan surat balasan dari Dinas Kesehatan Kota Sukabumi kepada
Puskesmas Benteng.
4) Pengambilan data awal untuk studi pendahuluan denagan melakukan
wawancara kepada 10 responden.
5) Pengumpulan data atau informasi dilakukan melalui penyebaran
kuesioner kepada responden.
6) Melakukan Analisa data.
7) Menarik kesimpulan.
3. Tahap Pelaporan
Aktivitas dalam tahap ini merupakan aktivitas akhir dalam penyusunan
yang kemudian disertai dengan pencetakan dan juga penggadan hasil
penelitiian untuk dikomunikasikan kepada pihak lain. Menyusun laporan
pada penelitian ini dilakukan saat mengajukan laporan tersebut telah
disetujui oleh para penguji. Kemudian dibagikan kepada setiap penguji untuk
dinilai sejauh mana tingkat kelayakan dari laporan tersebut diterbitkan
L. Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan pedoman etika yang berlaku pada setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan peneliti, pihak penelitian (objek penelitian),
dan masyarakat yang terkena dampak dari hasil penelitian tersebut
(Notoatmodjo, 2018). Tujuan etika penelitian adalah memperhatikan dan
mengutamakan hak responden (Notoatmodjo, 2018).
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan Responden)
Subjek mendapat formulir persetujuan dari responden, yang diperiksa
dan dijelaskan pada saat dan setelah pengumpulan data. Ketika calon
responden bersedia berpartisipasi dalam survei, mereka memilih untuk tidak
ikut survei untuk menghindari penggunaan survei dan hak klien.
2. Otonomi
Prinsip ini berkaitan erat dengan kebebasan seseorang dalam menentukan
nasibnya sendiri (independent). Hak untuk memilih apakah dia di sertakan
atau tidak dalam sebuah proyek penelitian dengan memberi persetujuan atau
tidak dalam informed consent. Maka dari itu sebelum mengisi kuesioner,
subjek penelitian akan diberi penjelasan oleh peneliti terkait prosedur,
tujuan dan manfaat dari penelitian ini serta memberi kesempatan kepada
subjek untuk bertanya mengenai pertanyaan ataupun pernyataan yang
tercantum dalam kuesiner tersebut.
3. Beneficience
Beneficience menyangkut pada prinsip untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia dan tidak mencelakakannya. Beneficience juga
berarti hanya melakukan sesuatu hal yang baik, mencegah kesalahan atau
kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan meningkatkan
kebaikan oleh diri sendiri dan orang lain.
4. NonMaleficience
Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian pada fisik dan psikis
terhadap subjek penelitian. Responden akan dimintai untuk mengisi
kuisioner tanpa diberikan intervensi lain.
5. Confidentiality (Kerahasiaan)
Setiap orang memiliki hak-hak dasr individu termasuk juga dengan
privasi dan kebebasan individu dalam memberikan informasi. Peneliti pun
tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan
subjek.