Anda di halaman 1dari 12

F.

Teknik Pengumpulan Data


Menurut Hamid dalam Rakhmawati (2016) teknik pengumpulan data
adalah proses memperoleh informasi untuk penelitian. Teknik pengumpulan data
yang penulis gunakan adalah wawancara, observasi dan inspeksi fisik.
Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diambil langsung pada sumbernya.
Data primer pada penelitian ini diambil dari hasil penyebaran kuisioner
kapada responden yang terdaftar di puskesmas benteng.
Dalam proses penelitian ini untuk prosedur pengumpulan data
akan dilakukan ddengan cara mendatangi langsung responden agar
mengisi kuisioner yang ditentukan dan dikumpulkan Kembali.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang tidak bisa diambil langsung pada
sumbernya melainkan melalui pihak lain. Data Skunder dalam penelitian
ini diperoleh dari instansi terkait yaitu data dari Dinkes Kota Sukabumi,
data dari Puskesmas Kota Sukabumi, data Dari Jurnal.
2. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian
karena memperoleh informasi merupakan tujuan penelitian. Data yang
dihasilkan tidak memenuhi standar jika proses pengumpulan datanya tanpa
teknologi (Metode Penelitian Kualitatif, 2022). Teknik pengumpulan data
pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Kuisioner adalah adalah teknik pengumpulan data yang diterapkan
dengan mengajukan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden (Bahri, 2018). Metode kuesiner ini berisikan pertanyaan-
pertanyaan untuk menemukan jawaban yang paling tepat dengan
memberikan tanda “Cheelist” pada jawaban yang tersedia.
Observasi adalah Teknik pengumpulan data yang rumit karena
melibatkan banyak faktor berbeda selama pelaksanaan penelitian. Metode
pengumpulan data observasional tidak hanya mengukur sikap responden
tetapi juga dapat digunakan untuk mencatat berbagai fenomena yang terjadi.
(Sari et al., 2023)
G. Instrumen Penelitian
Sugiyono dalam Editage Insight (2020) menyatakan bahwa instrumen
penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk memperoleh, mengukur,
dan menganalisis informasi dari subjek atau sampel yang berkaitan dengan suatu
topik atau masalah penelitian.
Sugiyono dalam DisvoverPhDs (2020) menyatakan bahwa instrumen
penelitian adalah segala alat yang dapat digunakan peneliti untuk
mengumpulkan atau memperoleh data, mengukur data, dan menganalisis data
yang berkaitan dengan suatu topik atau masalah penelitian.
Instrumen dalam penelitian adalah :
Microtoise yaitu Panjang atau tinggi badan diukur dengan menggunakan
meteran panjang/tinggi badan atau microtoise hingga 0,1 cm terdekat.
Berikutnya, data tinggi frame diproses/dikonversi ke nilai standar (Zscore).
menggunakan standar antropometri WHO-2005 untuk anak balita. Selain itu
nilai Zscore masing-masing indikator ditentukan status gizi anak dibawah 5
tahun dengan batasan sebagai berikut (Tim Riskesdas 2013, 2014).
Klasifikasi status gizi berdasarkan indikator TB/U :
1. Normal : -2 SD + 2 SD
2. Pendek : -3 SD < -2 SD
Untuk variabel pola makan ini menggunakan angket atau kuesioner yang
diberikan kepada responden pada setiap pertanyaan terhadap beberapa alternatif
jawaban yang ada. Skala likert digunakan untuk mengukur pola makan
responden dengan memberikan skor terhadap kuesioner yang telah diberi bobot
dengan kriteria :
Untuk pernyataan positif :
1) Jawaban Sering, nilainya 4
2) Jawaban kadang-kadang, nilainya 3
3) Jawaban jarang, nilainya 2
4) Jawaban tidak pernah, nilainya 1
Untuk pernyataan negative :
1) Jawaban Sering, nilainya 1
2) Jawaban kadang-kadang, nilainya 2
3) Jawaban jarang, nilainya 3
4) Jawaban tidak pernah, nilainya 4
Sedangkan untuk penilian kategori menurut arikunto (2018) yaitu :
1) Menghitung jumlah dari total jawaban yang diperoleh responden
atau nilai T
2) Melakukan pengkriteriaan dengan memasukan hasil nilai
responden yang diperoleh atau nilai T ke kedalam kriteria T.
kriteria hasil ukurnya yaitu :
a. Baik, jika T≥50
b. Tidak baik, jika T<50

Untuk variabel pola aktivitas dikategorikan menjadi aktivitas fisik


kurang dan aktivitas fisik cukup. Pengukuran aktivitas fisik menggunakan
kuesioner PAQ-C (Physical Activity Questionnaire for Older Children).
Kuesioner PAQ-C merupakan kuesioner untuk mengukur level aktivitas fisik
secara general yang ditujukan untuk anakanak usia 8-14 tahun. Metode
perhitungannya yaitu dengan memberi skor satu hingga lima untuk setiap
pertanyaan. Rekapitulasi akhir dilakukan dengan menghitung total nilai dari 9
pertanyaan (nomor 1-9), kemudian setelah dijumlahkan diambil nilai rata-rata
dari 9 pertanyaan tersebut. Nilai rata-rata akhir yang didapatkan kemudian
diklasifikasikan meliputi nilai yang sama atau di atas ratarata dikategorikan
dalam aktivitas fisik cukup, sedangkan nilai di bawah rata-rata dikategorikan
dalam aktivitas fisik kurang

H. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


Kuesioner diuji untuk menghindari kesalahan sistematis yang selanjutnya
melemahkan validitas dan kualitas penelitian. Penelitian ini menyatakan bahwa
uji validitas dikatakan valid jika r hitung > r tabel
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan validitas atau
tingkat validitas suatu instrumen (Bahri, 2018). Kuesioner merupakan
instrumen (alat) yang harus mengukur apa tujuan penelitian, sehingga harus
diukur validitas setiap kuesionernya. Lingkungan yang valid atau legal
mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid
berarti mempunyai validitas yang rendah (Taniredja dan Mustafidah, 2012;
Bahri, 2018).
Uji Validitas adalah pengukuran dan observasi, yaitu prinsip reliabilitas
instrumen dalam mengumpulkan data. Uji validitas penting untuk
mengetahui apakah beberapa pertanyaan dalam kuesioner kurang relevan
sehingga perlu diganti. Hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel dimana
df=n-2 dengan taraf signifikansi 5%. Butir instrumen dikatakan valid jika uji
validitas menunjukkan r hitung > r table.
Uji validitas dalam penelitian ini merupakan alat ukur pola makan dan
pola aktivitas yang perlu untuk diuji validitas dahulu sebelum digunakan
untuk penelitian sebenarnya. Kriteria uji validitas item akan di anggap valid
apabila Pvalue <0,05. Uji validitas alat ukur ini di lakuakn pada pada anak
dengan kejadian Stunting yang termasuk dalam kriteria inklusi. Adapun
rumus Pearson Product Moment yaitu :
Rumus :

n ∑ xy−( ∑ x )( ∑ y )

√ {n ∑ x −(∑ x ) }{{n ∑ y −(∑ y ) }}


2 2 2 2

Keterangan :
r = Koefisien korelasi suatu butir
n = Banyaknya sampel
x = Skor butir
y = Skor total
2. Uji Reliabilitas
Bahri (2018) Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi
instrumen pengukuran melalui kuesioner. Tujuannya adalah untuk menilai
apakah pengukuran yang digunakan tetap konsisten ketika pengukuran
diulang. Suatu alat ukur yang reliable mempunyai tingkat reliabilitas yang
tinggi, yang ditentukan oleh suatu bilangan yang disebut koefisien
reliabilitas, yaitu. semakin dekat angkanya dengan satu, semakin reliable alat
ukur tersebut.
Teknik yang akan dilakukan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian
ini yaitu dengan menggunakan rumus Alpha Crombach yaitu :

Rumus :

( )( ∑ σi
)
2
k
n= 1
k −1 σ
2

Keterangan :
r = Koefisien reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan
2
σi = Total varians butir
2
σ = Total varians
Dalam penelitian ini bisa menentukan reliabilitas suatu instrument atau
kuesioner menggunakan kriteria reliabilitas menurut Guilford yaitu :

Nilai Indeks Interpretasi


0,00 – 0,19 Sangat Lemah
0,20 – 0,39 Lemah
0,40 – 0,69 Cukup Kuat
0,70 – 0,89 Kuat
0,90 – 1,00 Sangat Kuat
Sumber : (Budhiana, 2023)
I. Pengelolaan Data
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan
utama penelitian, yaitu. untuk menjawab pertanyaan penelitian yang
mengungkap fenomena (Nursalam, 2017). Analisis data merupakan kegiatan
yang dilakukan setelah kuesioner dikumpulkan kepada responden. Setelah data
dikumpulkan, data diproses dengan langkah-langkah berikut :
1. Editing
Periksa informasi yang diberikan kepada responden survei lalu koreksi
apakah terjawab lengkap atau tidak. Perubahan dilakukan di lapangan, jika
ada cacat atau tidak sesuai bisa segera diperbaiki.

2. Coding
untuk memudahkan pengolahan informasi tambahan, masukkan kode
numerik dari jawaban responden dalam survei. Penelitian ini diberi kode
dengan memberikan kode numerik pada setiap respon untuk memudahkan
pengolahan dan analisis data.

Kategori Kriteria Kode


Usia 0 – 7 tahun 1
8 – 12 tahun 2
13 – 18 tahun 3
Jenis Kelamin Laki-laki 1
perempuan 2
IMT Pendek 1
normal 2
Pola Makan Sering 1
Kadang-kadang 2
Jarang 3
Tidak Pernah 4
Jenis Aktivitas Kurang 1
Cukup 2

3. Scoring
Pada langkah ini, tanggapan dari responden yang sama dikelompokkan
secara cermat dan sistematis, dihitung dan dijumlahkan, lalu ditabulasi.
Setelah data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kemudian
ditabulasikan. Melakukan penelitian terhadap kuesioner dengan mencatat
dan mengelompokkannya sesuai dengan variabel yang diteliti. Pertanyaan
yang diberikan skor hanya pertanyaan yang berhubungan dengan pola makan
dan pola aktivitas pada IMT.

4. Processing
Pengolahan data selanjutnya adalah processing yaitu data yang diperoleh
dari masing-masing kelas berupa “kode” dan dimasukkan ke dalam
perangkat lunak komputer. Proses ini memerlukan ketelitian dari orang yang
melakukan “data Entry” tersebut. Jika tidak, akan terjadi bias, meskipun
Anda baru memasukkan data. Salah satu software yang digunakan adalah
program SPSS for Windows.
5. Cleaning
Setelah sumber data responden dimasukkan ke dalam SPSS, maka harus
dilakukan pengecekan ulang untuk melihat kemungkinan kesalahan
pengkodean, cacat dan dan seterusnya.
J. Teknik Analisa Data
1. Gambaran Karakteristik Responden
Gambaran Karakteristik Responden yang akan digunakan yaitu Analisa
univariat dengan distribusi dari karakteristik responden yang meliputi Jenis
kelamin dan usia yang bertujuan untuk menganalisa jenis frekuensi pola
makan dan pola aktivitas dengan IMT pada kejadian Stunting.
Analisa data pada karakteristik responden ini menggunakan table
frekuensi dan persentase dengan rumus yaitu :
Rumus :
F
P= X 100 %
n
Keterangan :
P : Presentase jawaban benar (%)
F : Frekuensi jawaban benar
n : Jumlah pertanyaan
2. Analisa Univariat
Analisis univariat merupakan analisis yang menganalisis setiap variabel
sedemikian rupa sehingga hasil penelitiannya disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi yang dinarasikan (Notoatmodjo, 2012). Analisis ini
menggunakannya memberikan gambaran umum mengenai data penelitian.
Analisis univariat (analisis persentase) dilakukan untuk menggambarkan
distribusi frekuensi dan distribusi relatif subjek serta untuk menggambarkan
variabel bebas (variabel independent), variabel terikat (variabel dependent)
dan karakteristik responden. Variable dalam penelitian ini adalah pola
makan, pola aktivitas dan IMT.
Pada analisis univariat ini data yang digunakan adalah pola makan dan
pola aktivitas. Pada variabel pola makan digunakan median dengan rumus
yaitu :
Rumus :

Me= ( 12 x R )+ Xmin
Keterangan :
Me : Median
R : Range data
Xmin : Total jawaban
Pada penelitian ini analisis data untuk mengukur variabel pola aktivitas
yaitu menentukan responden kedalam kriteria yaitu :
1) Kurang < 600 MET
2) Cukup ≥ 600 MET
3. Analisa Bivariat
Menurut Notoadmojo (2018) Analisa Bivariat adalah Analisa yang
dilakukan untuk menjelaskan hipotesis bubungan variabel bebas dan variabel
terikat.
Tujuan dari Analisa bivariat ini adalah untuk membuktikan adanya
hubungan antara variabel independent dengan variabel dependen.
Analisis bivariat yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
analisis chi-square karena data pada ketiga variabel yang digunakan bersifat
nominal yang tergolong ke dalam kategorik.
Analisa bivariat pada penelitian ini menggunakan uji statistic Chi
Square. Adapun rumus yang digunakan yaitu :

Rumus :
2 ( fo−fe )2
X =
fe

Keterangan :

2
X : Nilai Chi Square

fo : Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori

fe : Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap

kategori

Diketahui bahwa chi-square merupakan analisis yang tepat untuk


kategorik-kategorik. Analisis ini dibantu oleh (SPSS) 26.0 for Windows
dengan tingkat signifikan p-value sebesar 0,05 atau dengan taraf
kepercayaan sebesar 95% yang diambil dalam keputusan berikut :
1) Jika p-value > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat.
2) Jika p-value ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat.
K. Prosedur Penelitian
Proses penelitian yaitu Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peneliti
Ketika melakuakan penelitiannya (Lamirin, 2021). Prosedur penelitian menurut
Arikunto dalam Budhiana (2019) yang dilakuakan oleh peneliti dalam
melakukan penelitian yaitu dengan melalui 3 tahapan. Sesi ini diawali untuk
menentukan kasus ataupun fokus pada penelitian yaitu :

1. Tahap Persiapan
Tahapan memiliki tujuan untuk mendapatkan gambaran secara jelas dan
juga lengkap mengenai permasalahan yang akan diteliti. Pada tahap ini
dimulai untuk memastiakan suatu permasalahan ataupun fokus penelitian
yang akan diteliti yaitu :
1) Peneliti mengajukan permohonan etik kepada Komisi Etik Penelitian
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi setelah proposal disetujui
dosen pembimbing dan dosen penguji.
2) Peneliti mengajukan izin penelitian ke Dinas Kesehatan untuk melakukan
penelitian di wilayah kerja Puskesmas Benteng.
3) Setelah mendapatkan izin penelitian, peneliti melakukan penelitian di
wilayah kerja Puskesmas Benteng.
4) Peneliti melakukan survei
5) data awal ke puskesmas dan studi pendahuluan dengan beberapa kader.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan berbagai informasi data sesuai
dengan fokus dan tujuan dari penelitian pengumpulan data ataupun informasi
melalui kuesioner. Tahap pelaksanaan ini meliputi :
1) Tahap pengajuan awal pengambilan data penelitian ke Prodi.
2) Menyerahkan surat pengajuan aawal pengambilan data dari Dinas
Kesehatan Kota Sukabumi.
3) Menyerahkan surat balasan dari Dinas Kesehatan Kota Sukabumi kepada
Puskesmas Benteng.
4) Pengambilan data awal untuk studi pendahuluan denagan melakukan
wawancara kepada 10 responden.
5) Pengumpulan data atau informasi dilakukan melalui penyebaran
kuesioner kepada responden.
6) Melakukan Analisa data.
7) Menarik kesimpulan.

3. Tahap Pelaporan
Aktivitas dalam tahap ini merupakan aktivitas akhir dalam penyusunan
yang kemudian disertai dengan pencetakan dan juga penggadan hasil
penelitiian untuk dikomunikasikan kepada pihak lain. Menyusun laporan
pada penelitian ini dilakukan saat mengajukan laporan tersebut telah
disetujui oleh para penguji. Kemudian dibagikan kepada setiap penguji untuk
dinilai sejauh mana tingkat kelayakan dari laporan tersebut diterbitkan
L. Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan pedoman etika yang berlaku pada setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan peneliti, pihak penelitian (objek penelitian),
dan masyarakat yang terkena dampak dari hasil penelitian tersebut
(Notoatmodjo, 2018). Tujuan etika penelitian adalah memperhatikan dan
mengutamakan hak responden (Notoatmodjo, 2018).
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan Responden)
Subjek mendapat formulir persetujuan dari responden, yang diperiksa
dan dijelaskan pada saat dan setelah pengumpulan data. Ketika calon
responden bersedia berpartisipasi dalam survei, mereka memilih untuk tidak
ikut survei untuk menghindari penggunaan survei dan hak klien.
2. Otonomi
Prinsip ini berkaitan erat dengan kebebasan seseorang dalam menentukan
nasibnya sendiri (independent). Hak untuk memilih apakah dia di sertakan
atau tidak dalam sebuah proyek penelitian dengan memberi persetujuan atau
tidak dalam informed consent. Maka dari itu sebelum mengisi kuesioner,
subjek penelitian akan diberi penjelasan oleh peneliti terkait prosedur,
tujuan dan manfaat dari penelitian ini serta memberi kesempatan kepada
subjek untuk bertanya mengenai pertanyaan ataupun pernyataan yang
tercantum dalam kuesiner tersebut.
3. Beneficience
Beneficience menyangkut pada prinsip untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia dan tidak mencelakakannya. Beneficience juga
berarti hanya melakukan sesuatu hal yang baik, mencegah kesalahan atau
kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan meningkatkan
kebaikan oleh diri sendiri dan orang lain.
4. NonMaleficience
Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian pada fisik dan psikis
terhadap subjek penelitian. Responden akan dimintai untuk mengisi
kuisioner tanpa diberikan intervensi lain.
5. Confidentiality (Kerahasiaan)
Setiap orang memiliki hak-hak dasr individu termasuk juga dengan
privasi dan kebebasan individu dalam memberikan informasi. Peneliti pun
tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan
subjek.

Anda mungkin juga menyukai