Anda di halaman 1dari 6

48

4.6.4 Uji Validitas dan Rehabilitas

Kuesioner sebagai alat ukur penelitian perlu di uji coba terlebih

dahulu sebelum digunakan, karena untuk menilai layak atau

tidaknya angket tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting

yaitu valid dan reliabel (Hidayat, 2014).

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas

tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen diakatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah

instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data

dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya

validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas

yang dimaksud (Arikunto, 2010).

Penelitian ini menggunakan validitas eksternal dengan

rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh pearson

dengan rxy menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang

dikorelasikan. Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna : ada

tidaknya korelasi, arah korelasi, dan besar korelasi. Adapun


49

criteria pengujianya adalaha pabila rhitung < rtabel maka instrument

tidak valid sedangkan apabila rhitung ≥ rtabel instrument valid

(Ghozali, 2013).

Rumus :

N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
√ {N ∑ X −(∑ N )}{N ∑ Y −(∑ Y )}
2 2 2 2

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi

N : Jumlah sampel

X : Skor tiap butir

Y : Skor total

Uji validitas dari penelitian ini menggunakan rumus

korelasi product moment dimana dari 20 soal tersebut didapatkan

hasi litem total statistic valid karena perhitungan melibihi harga

kritik dari r product moment yaitu 0,444.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.

Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan

(Arikunto, 2010).
50

Penelitian ini menggunakan reliabilitas internal yang

diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil

pengetesan. Mencari reliabilitas dengan rumus Alpha. Rumus

Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang

skornya bukan 1 dan 0.

Rumus Alpha :

( )(
∑ (σ b)
)
2
k
r 11 = 1− 2
k−1 ( σt)

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ ( σ b )2 : jumlah varians butir

2
(σ t ) : varians total

4.7 Pengolahan dan Analisa Data

4.7.1 Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010) setelah data terkumpul

selanjutnya melakukan pengumpulan data secara manual dengan

cara:

a. Editing
51

Langkah pertama adalah memeriksa kembali semua angket yang

telah terkumpul satu persatu, apakah angket telah diisi sesuai dengan

petunju. Jika belum, kuesioner dikembalikan untuk dilengkapi

(Notoatmojo, 2010).

b. Coding

Memberi tanda kode pada jawaban secara angka. Hal ini

dimaksudkan untuk mempermudah dalam melakukan analisa data

(Hidayat, 2014).

Coding dalam penelitian ini adalah variabel pengetahuan:

1. Kode 1 = Baik

2. Kode 2 = Cukup

3. Kode 3 = Kurang

c. Skoring

Skoring adalah pemberian skor pada setiap kategori pada setiap

kategori yang ada dalam variabel (Hidayat, 2014).

1. Kriteria baik dengan nilai 76-100 %

2. Kriteria cukup dengan nilai 60-75 %

3. Kriteria kurang dengan nilai <60 %

d. Tabulating

Tabulasi adalah proses penyusunan data kedalam tabel pada

tahap ini data dianggap telah selesai diproses sehingga harus segera

disusun dalam suatu pola format yang telah dirancang (Hidayat, 2014).

sp
X = x 100%
sm

Keterangan :
52

X : Persentase jumlah jawaban yang benar

Sp : Skor yang di dapat

Sm : Jumlah skor maksimal jika jawaban yang dijawab benar.

4.7.2 Analisa Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap dilakukan terhadap tiap

variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2010). Analisa ini

bermanfaat untuk mendiskripsikan variabel independen pengaruh

pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan menarche pada kelas

III, IV dan V di SDN 1 Karang Kedawung Kecamatan Mumbulsari

Kabupaten Jember. Penyajian hasil akan disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisa yang menghubungkan dua

variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat (Notoatmodjo,

2010). Dalam penelitian ini analisis bivariat berfungsi untuk

mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan

menarche pada kelas III, IV dan V di SDN 1 Karang Kedawung

Kec. Mumbulsari Kab. Jember.

Setelah data hasil penelitian dikumpulkan oleh peneliti

(tentunya dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan

data), langkah selanjutnya yang dapat dilakukan oleh peneliti adalah

bagaimana menganalisis data yang telah diperoleh. Analisa yang

digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan anak SD dalam


53

memahami konsep menarche sebelum dan sesudah diberi

pendidikan kesehatan tentang menarche dengan menggunakan

wilcoxon matched pairs dengan menggunakan bantuan program

atau aplikasi Software Product and Service Solution (SPSS). kriteria

pengujian hipotesis dengan taraf kesalahan 5%, taraf kebenaran

95%.

1. H0 ditolak (H1 diterima) apabila p value < 0,05 yang artinya ada

pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan

menarche pada kelas IV dan V di SDN 1 Karang Kedawung, Kec.

Mumbulsari Kab. Jember.

Anda mungkin juga menyukai